Share

Masa Kritis

"Kita gunakan kereta kuda itu saja, sepertinya masih bisa digunakan," ujar Ming.

Bingwen menurut tanpa banyak bicara, prioritasnya sekarang hanya untuk membawa Mei Lin pergi dari tempat itu. Mei Lin harus segera mendapat penanganan pertama.

"Biar aku yang membawa kereta kudanya, aku tahu cara mengendarai kuda." Ming meminta adik dan yang lainnya untuk memasuki gerbong kereta kuda tersebut.

Ming dengan lihai mengendalikan kuda di jalan hutan itu, beruntung malam ini bulan bersinar dengan terang. Sehingga memudahkan Ming dalam membawa kereta kuda tersebut.

Sementara itu Bingwen masih memangku Mei Lin yang masih memejamkan matanya, pikiran Bingwen kacau. Kejadian ini tidak akan terjadi seandainya saja dia tidak meninggalkan gadis itu sendirian. Rasa bersalah yang teramat besar hinggap di hati Bingwen.

Dibelainya pipi Mei Lin yang penuh dengan memar dan lebam.

"Maafkan aku, Mei Lin," bisiknya sendu.

Mei Lin yang biasanya selalu mengomel dan menegurnya itu kini tidak lagi terdengar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status