Share

Bab 110. 10 Hal Buruk

Penulis: Romero Un
last update Terakhir Diperbarui: 2025-07-07 22:58:00

Ting! Ting! Ting!

Ponsel Max ramai berdenting malam itu. Ia baru saja selesai makan malam bersama kedua orang tuanya setelah mendapat kekalahan telak karena tak berhasil memilih satu dari tumpukan kandidat calon istri dari Henry.

“Siapa yang kirim pesan banyak begitu, Max?” tanya Arienna dengan tatapan penasaran.

Setelah pembicaraan soal sang kakek yang mulai campur tangan mencarikannya pendamping, Arienna pun ikut sensitif, kalau-kalau ada wanita yang dekat atau mendekati putranya itu.

Max segera membuka layar ponselnya dan melihat si pengirim yang ternyata adalah Bebby. Sudah lama ia tidak bertemu gadis itu. Walau satu kantor, tetap saja, pekerjaan mereka tidak senantiasa mempertemukan.

“Bebby, Mom. Yang kemarin nginep ramai-ramai.”

Mencoba mengingat-ingat, Arienna kemudian berseru, “Oh! Yang kulitnya eksotis itu bukan sih? Manis anaknya, Max. Kamu ada rasa nggak sama Bebby?”

Max memutar bola matanya. “Cuma teman, Mom.”

“Heleh!” Arienna nampak menolak percaya pada omongan Max. “Kata
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Bangkitnya Tuan Muda Kaya Raya   Bab 117. Undangan yang Merepotkan

    “Apa menurutmu, dia cemburu?”Max menatap gelas berkaki jenjang di tangannya. Ia memutuskan untuk menemui Paul di sebuah bar hotel. CEO Louvz Tech itu tengah gelisah, setelah Bebby pergi begitu saja saat ia berniat meluruskan kejadian di restoran.“Sudah pasti lah, Max!” tukas Paul yang kemudian menenggak minumannya.Paul melanjutkan, “Kau hitung saja, sudah berapa tahun kita dekat? Terutama kau dan Bebby. Jangan tanya lagi!”“Aku nggak ingin dia salah paham, tapi dia nggak mau mendengarkan penjelasanku.” Max masih saja mengeluh.Kemungkinan besar sebentar lagi ia akan sulit diajak bicara karena mabuknya meningkat.Paul mendengus dengan sedikit niat mengejek, “Lalu, setelah nggak salah paham, memangnya kau mau apa? Kau berniat pacaran dengannya?”Namun, jawaban Max membuat Paul heran. Temannya itu menggelengkan kepala. “Aku hanya nggak suka kalau dia salah paham dan sedih.”“Kenapa nggak suka? Kau kan nggak minat menjadikan dia kekasih.”Paul mencoba meraba cara berpikir teman yang ia

  • Bangkitnya Tuan Muda Kaya Raya   Bab 116. Membela Wanita Lain Di Depannya

    “Jadi, apa yang terjadi?”Setelah Max mendapat kabar dari sang sekretaris terkait perdebatan antara Bebby dan Carol, ia tetap diam di ruangannya. Sebagai perpanjangan telinga, ia menyuruh Aletha untuk mencari tahu akar masalah antara Bebby dan Carol.Sekarang, setelah rapat departemen kreatif, Aletha kembali dengan laporannya. Seperti biasa, Lucas selalu mendampingi setiap kali ada masalah.“Nona Carol bersikeras kalau Nona Bebby adalah mata-mata dari PT Monza Play.” Aletha menjelaskan duduk perkaranya. “Walau Nona Carol sudah tahu kalau kasus itu ditutup dengan pengakuan bahwa Nona Bebby tidak ada hubungan lagi dengan Monza.”Max memijat pelipisnya. Pusing mendengarkan hal yang diperdebatkan Carol dan Bebby. Jelas sekali Carol melakukan banyak cara untuk mendepak Bebby dari Louvz Tech.“Suruh Bebby dan Carol menghadap saya jam 3 nanti.”“Baik, Tuan Max.”Aletha segera keluar, kembali ke mejanya. Sementara itu, Lucas melaporkan hasil pekerjaannya terkait pengadaan asisten untuk Max.N

  • Bangkitnya Tuan Muda Kaya Raya   Bab 115. Gangguan Tak Terduga

    Sepanjang jalan pulang mengantar Ivanna ke apartemen, Max memikirkan informasi yang disebutkan Aletha padanya. Bahwa Ivanna adalah seorang gamer.Max takut ini adalah jebakan. Karena ia pernah menyebutkan dalam konferensi pers bahwa segera, Louvz Tech akan meluncurkan program pemilihan tim terhebat yang bisa dikirim untuk bertanding sampai ke mancanegara.“Kayaknya mukamu banyak pertanyaan, Max?” Pertanyaan Ivanna terdengar memancing. “Tanya saja kalau mau!”Max melirik sesaat sambil menghela napas lelah. Berurusan dengan para wanita tidak pernah mudah baginya.“Kau saja cerita!” balas Max dengan nada menuntut. “Apa ada maksud lain kau membawa-bawa medali emas di dalam kopermu?”Ivanna terkekeh. “Memang ada larangan seseorang bawa medali kesayangannya? Aku ini gamer yang sedang naik daun lho!”Dahi Max berkerut. “Lantas kenapa keluargamu melepas anak sepertimu?”Kali ini Ivanna tergelak. “Nggak semua keluarga seperti keluargamu, Max. Keluarga Diasasmita tidak mengakui pencapaianku di

  • Bangkitnya Tuan Muda Kaya Raya   Bab 114. Menampung Gadis Yang Diusir

    “Ivanna?”Max dan Lucas sama-sama terkejut mendengar nama yang tak akan pernah diduga akan datang berkunjung.“Bos, apa Anda ada urusan sama perempuan itu?” Lucas memastikan dengan Max. “Bukannya sudah jelas tidak masuk kriteria?”“Aku nggak–ah!” Max baru teringat.Ia sempat memberikan kartu namanya saat bertemu dengan Ivanna.Gadis yang gagal menjadi calon istrinya itu memaksa Max untuk menikahinya agar ia tak dinikahkan pada pria tua kaya.Max berjanji bahwa kalau memang dia benar diusir karena tidak mau menikahi pria tua pilihan orang tuanya, Ivanna bisa menghubunginya. Ia berjanji akan membantu sebisanya.Max menepuk dahinya. Merasa salah langkah. “Kurasa aku memang menjanjikan dia sesuatu, Cas.”“Janji soal apa, Bos?” tanya Lucas mengantisipasi.Dengan lirikan penuh rasa bersalah, Max menjelaskan apa yang terjadi saat pertemuan dengan Ivanna.“Jadi, karena nggak mungkin aku menikah dengannya, kubilang aku akan mengurusnya kalau memang dia diusir.” Max menutup ceritanya.Mendengar

  • Bangkitnya Tuan Muda Kaya Raya   Bab 113. Rencana Kekanakan

    “Aletha yang titip?” tanya Max sembari mengambil dokumen dari tangan Bebby.Hatinya kalut tak menentu.Bukan saja Bebby tiba-tiba ada di hadapannya saat ia sedang bersama wanita lain. Aletha yang tiba-tiba menitipkan dokumen pada Bebby untuk diberikan pada Max juga membuatnya bertanya-tanya.Max dan Bebby memang tidak ada hubungan apapun. Namun, ia merasa seperti seorang kekasih yang sedang berselingkuh di belakang.Mungkin karena Max hanya terdiam di ambang pintu, Amanda menghampirinya. “Max, apa ada masalah?”“Ah ... nggak ada apa-apa.” Max mencoba menjauhkan Amanda dari Bebby. “Kembalilah ke dalam. Aku akan bicara dengan temanku.”Terlanjut melihat Bebby dan juga dokumen di tangan Max, Amelia pun menyapa, “Oh! Apa dia karyawanmu, Max? Kalau begitu, aku lanjut makan ya!”Max hanya melirik Amanda singkat, tidak bisa membaca maksud dari ucapan itu. Namun, rasanya kesal mendengar kalimat tadi.“Beb. Thanks, ya.” Max tersenyum sambil menggoyangkan dokumen di tangan. “Kau pulang sama sia

  • Bangkitnya Tuan Muda Kaya Raya    Bab 112. Rencana Henry yang Mengesalkan

    “Max!”Henry menyambut kedatangan cucu kesayangannya itu dengan wajah sumringah. Bagaimana tidak! Kini ia mengantongi 2 nama kandidat untuk istri Max di masa depan.Max mempercepat langkahnya menghampiri Henry dan memandangnya dengan tatapan tidak setuju. “Apa Grandpa tunggu aku di teras sejak tadi? Udara sedang dingin.”“Hahaha! Grandpa sudah tidak sabar mempertemukanmu dengan Amanda!” Pria tua itu terlihat senang, seolah dunia kini berpihak padanya.“Amanda?” tanya Max mengkonfirmasi nama yang disebut Henry, sementara mereka berdua kembali ke dalam rumah.“Tapi aku sudah ketemu beberapa hari lalu.”Max mengingatkan Henry, tetapi pria tua yang sudah menyentuh usia 90 tahun itu terkekeh-kekeh.“Kau harus sering bertemu, Max.” Sepertinya, Henry memutuskan secara sepihak lagi dan Max tidak punya pilihan selain menurutinya.“Amanda dan Carol adalah 2 kandidat, hasil kesepakatan kita. Kau hanya menemukan 3 kekurangan dari Amanda dan 7 kekurangan dari Carol.”Max merengut. Tak ingin menyetu

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status