Share

Bab 27. Teman Baik

Author: Romero Un
last update Last Updated: 2025-05-23 22:12:01

“Max, apa cuma itu caramu?” tanya Dhanny.

Wajahnya terlihat pucat setelah layar besar menampilkan informasi terkait babak berikutnya. Begitu juga dengan semua tim Mommy pride. Termasuk Max.

Mommy Pride vs Underfish.

Cara Max terbukti tak berguna. Sang kapten mengusulkan mereka berdoa sepanjang sisa waktu istirahat agar Tuhan tidak membuat mereka berhadapan dengan Underfish.

Max mendengus geli. Hatinya was-was. “Ha! Aku sepertinya memang tak pernah beruntung berurusan dengan Tuhan.”

Marcel tetap dengan keyakinannya. Sejak tadi tak berhenti membuat tanda salib. “Lantas gimana?”

“Que sera-sera ....”

Max segera naik ke posisi duduk yang sudah disiapkan, diikuti keempat temannya. Kali ini Gunawan minta digantikan oleh Dhanny. Anak itu selalu gugup kalau kondisi mulai menyeramkan.

Tim lawan pun ikut naik ke atas dan mereka terkejut.

Maybee tidak ada diantara mereka yang duduk di sana.

Spontan, Max menoleh ke arah kursi penonton. Mencari gadis yang selama 10 tahun sejak bayi menjadi temannya
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Bangkitnya Tuan Muda Kaya Raya   Bab 144. Bisnis dan Cinta

    “Kalau begitu, aku mengajukan Diona—”“Tidak bisa sembarangan, Giorgie!” sentak Henry. “Siapa yang akan menggantikan Diona? Dominic sudah sibuk sebagai CEO Louvz Entertaiment.”Tetua Giorgie baru akan menyebut nama Abelstein, anak kedua dari Diona, tetapi Diona mengangkat tangan. “Aku juga tidak setuju, Pa.” Diona menolak dengan tenang. “Dominic tidak bisa pegang 2 perusahaan. Abel masih perlu banyak belajar. Kecuali Papa mau menghancurkan industri fesyen-ku.”Giorgie langsung mengangkat kedua tangannya. “Oke, oke. Aku nggak mungkin menghancurkan kerja keras putriku.”Diona mengangguk. Wajahnya terlihat tenang, tapi sebenarnya ia sangat menyayangkan kesempatan itu. Ia adalah wanita dengan banyak ambisi.Hanya saja, kalau dirinya bersikeras menjadikan Abelstein sebagai penggantinya di dunia fesyen, itu sama seperti bunuh diri. Ternyata, tidak semudah itu menjadi pewaris tunggal. Lann bahkan mengangkat tangannya. “Secara kesehatan, aku masih berumur panjang, Henry.”Henry menatap kaka

  • Bangkitnya Tuan Muda Kaya Raya   Bab 143. Perebutan Jabatan Tertinggi, Dimulai!

    Cerita dari acara peluncuran produk baru hari itu tersebar di seluruh gedung ElectroLouvz. Ternyata hal ini mengundang kartu ucapan terima kasih dari banyak pegawai. Bahkan para direksi yang Max kira selalu loyal pada Themis, mulai buka suara. Mereka juga tertekan dengan Jenio yang selalu mendapatkan dukungan untuk melakukan hal-hal tak baik di perusahaan.“Katanya, kalau bukan karena Anda, Bos, mereka pasti masih pusing menghadapi Jenio dan Themis dengan tuntutan-tuntutan anehnya.” Lucas melaporkan semua pujian yang membanjiri ruang kerjanya sehari setelah acara. Max terlihat keheranan. Pasalnya, ia tidak melakukan apa-apa, selain memberi panggung agar publik yang menilai.“Memangnya seberapa berkuasanya Jenio?” tanya Max penasaran. Namun, Lucas menggeleng. “Dia kuat di lidah aja, Bos. Pasti terus-terusan jilat Tuan muda Themis.”Mendengar itu MAx tergelak sambil menggelengkan kepalanya. Ia tidak tahu ada manusia penjilat dan disebut kuat lidah. Bayangan Max, sebutan itu hanya un

  • Bangkitnya Tuan Muda Kaya Raya   Bab 142. Loyalitas

    Max melirik Themis sesaat, lalu manik matanya berpindah ke arah Aloysius. Pria itu terlihat frustasi dan hanya bisa mengepalkan dua tangannya di atas pangkuan. “Ehem!” Max terbatuk. Berpikir untuk menarik perhatian Aloysius, untuk setidaknya maju membantu penjelasan Themis.Namun, Themis yang panik langsung memutuskan. “Ki–kita bisa panggilkan tim yang mengurus programming-nya!”Sayangnya, ucapan itu membuat para tamu mulai meragukan ucapan Themis. “Berarti program ini bukan buatan Anda?”TIba-tiba Aloysius berdiri. “Biar saya jelaskan.”Max tersenyum. Aloysius bisa saja membiarkan Themis dipermalukan di depan umum, tetapi sepertinya ia tidak berniat demikian.Tanpa menyinggung siapa yang sebenarnya memiliki ide, Aloysius menjelaskan dengan lancar dan sepenuh hati.Themis tidak tahu, bahwa robot yang disiapkan adalah tipe Zero, di mana robot tersebut akan disetting sesuai permintaan pemesan. “Ada banyak tipe yang sudah dimasukkan modul lengkap dan Anda bisa menambahkan modul lain ya

  • Bangkitnya Tuan Muda Kaya Raya   Bab 141. Mencari Si Pemilik Ide

    “Ada kendala?” tanya Max.Sang CEO baru saja tiba di gedung khusus peluncuran produk baru yang dimiliki oleh ElectroLouvz.Hari ini adalah hari robot rumah tangga akan diperkenalkan ke khalayak umum. Tidak hanya satu jenis robot, tetapi berbagai peralatan berbasis robot pun akan hadir memeriahkan acara.“Tidak ada, Pak.” Salah satu staf tim penyelenggara yang didatangi Max menjawab penuh percaya diri. “Semua berjalan sesuai jadwal.”“Mm! Tolong cek lagi isi cue card buat MC. Apa sudah sesuai dengan revisi terakhir dari saya.”Staf tersebut mengangguk mantap. Ia segera menuju ruang persiapan MC untuk menjalankan misi dari sang atasan.Sementara itu, Max kembali ke ruang tunggu yang khusus disediakan untuk CEO.Tidak bisa dipungkiri, ada rasa was-was dalam hatinya. Walau ia sudah terlalu mahir menyimpan rapat-rapat perasaan negatif seperti itu, sehingga tidak terlihat di wajahnya.“Kau gugup.” Bebby yang sudah sejak tadi menunggu di sana, tersenyum melihat raut wajah tenang yang menutup

  • Bangkitnya Tuan Muda Kaya Raya   Bab 140. Bicara Dengan Bukti!

    Dua minggu berlalu sejak keluarga Max berkumpul lengkap. Termasuk Demitri dan Lian.Bahkan Henry kembali sehat setelah berobat di negara Singgapur.Max kini tengah fokus pada rencana peluncuran produk baru dari perusahaan ElectroLouvz. Mereka sudah 99 persen menyelesaikan proyek tersebut.Robot rumah tangga pertama di Djayakarta.Mereka tengah mengadakan rapat di salah satu ruangan di gedung Louvz Tech. Lucas hadir bersama dengan rekan direksi terkait.“Sisanya tinggal mengecek kesiapan venue dan perintilannya, Bos.” Lucas mengakhiri laporannya. Max mengangguk. Wajahnya terlihat puas. Ia juga tak sabar menantikan acara besar itu.Namun, ada sedikit hal yang mengganjal dalam pikiran Max. Dan mau tak mau, ia melemparkan sebuah pancingan untuk mengetahui apa yang membuatnya merasa tak nyaman.“Apakah ada ide sumbangan dari Themis atau tetua Armyn soal robot ini?” tanya Max berhati-hati.Max menambahkan maksud pertanyaannya itu. “Kalau ada, aku akan memberi mereka tempat di depan dan men

  • Bangkitnya Tuan Muda Kaya Raya   Bab 139. Masa Depan Suksesi

    “Sudahlah Arien, My Dear. Lihat, Max serasi sama Lian!”Mozart merangkul erat tubuh istrinya, sementara mereka menyambut kepulangan Max yang berhasil menemukan dan membawa LIan kembali bersama.Bahkan tanpa Arienna perlu memberitahu di mana Lian berada, Max bisa menemukannya. Ia tak punya alasan lagi untuk menyembunyikan keberadaan putra kedua mereka. “Mama!” seru Lian ketika netra bulat itu menangkap keberadaan orang tuanya. “Kakak datang!”Arienna memeluk Lian. Berurai air matanya, ketika ia hanya bisa mengangguk, merespon ucapan bahagia anak bungsunya itu.Max tersenyum puas melihat semua anggota keluarganya lengkap di depan mata. ***Secepat angin bertiup, keberadaan Lian pun terdengar oleh Henry. Pria tua yang baru saja dinyatakan pulih sementara dari anfal-nya, hampir saja kena serangan jantung susulan. Ia terlalu bahagia memiliki cucu lain.Minggu pagi ini, tetua yang terpilih sebagai kepala keluarga Lou—di samping tubuhnya yang lemah, berkunjung ke rumah Max dengan senyum le

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status