Share

Antara Ada dan Tiada

"Yang di ingat hanya buruknya saja, jika kita melakukan satu kesalahan" =Khasmeera=


***


"Tak bisakah kau bersikap baik padaku? Setidaknya, anggaplah aku ada di rumah ini. Jangan buat seolah aku tak ada di rumah ini. Kau tahu, itu sangat menyakitkan, Galih!" Teriak Andara memohon.

"Semenjak aku melihatmu bergumul dengan laki-laki yang bukan suamimu, semenjak saat itulah bagiku kau sudah mati dalam hatiku! Aku ingatkan padamu sekali lagi, jangan pernah berteriak di depanku, mengerti!" ucapnya menahan amarahnya.

Dia berlalu pergi meninggalkan Andara yang masih menangis dalam kamarnya. Hatinya hancur mengingat perlakuan Galih terhadapnya.

Seharusnya, mereka berdua menikmati setiap proses kehamilan Andara. Namun, kebencian Galih akan sebuah pengkhianatan membuat Andara seperti orang asing.

Dia butuh seseorang untuk sekedar berbagi keluh kesahnya. Setidaknya, ada orang yang mengerti akan dirinya.

Galih tidak mengijinkan satu pun pelayan di rumah itu membantu Andara. Dia harus melakukan semua sendiri, dan tidak ada satu pun pelayan yang di perbolehkan membantu.

"Aku tidak segan memecat kalian yang berusaha membantu Andara. Mengerti!" ucap Galih memperingatkan mereka semua.

Meski iba, tapi para pelayan tidak ada yang berani membantu Andara, majikannya. Mereka tidak ada yang berani membantah ucapan Galih--majikan laki-laki yang terkenal tegas dalam persoalan apa pun. 

Tidak ada yang mau di pecat oleh Galih dan berujung mereka tidak bisa bekerja di manapun juga jika berani membantah ucapannya.

Andara mengerti kegelisahan para pelayannya. Dia berusaha menenangkan mereka dan mengatakan dirinya akan baik-baik saja. Meski kenyataannya tidak seperti itu.

Dia sangat terluka oleh sikap Galih padanya. Kebencian terpancar jelas dalam sinar mata suaminya yang dulu sangat memuja dan memanjakan dirinya.

"Aku baik-baik saja. Kalian jangan khawatir. Sebaiknya pikirkan diri kalian, jangan hiraukan kehadiranku" ucapnya ketika salah satu pelayan meminta maaf karena tidak bisa membantunya.

"Maafkan kami, Nyonya" ucap mereka

"Jangan katakan apa pun pada kedua orang tua dan juga mertuaku tentang perbutan suamiku. Bersikaplah biasa saja ketika mereka berkunjung" ucapnya memohon.


***


["Tunangan Danu bekerja di salah satu rumah sakit di Jakarta. Dia seorang Dokter kandungan"]

Menarik, itu yang terlintas dalam pikiran Galih ketika salah satu informan mengirimkan semua data yang dia minta mengenai tunangan mantan sahabatnya itu.

"Kebetulan sekali, Andara tengah hamil. Akan ku suruh dia memeriksakan kandungannya ke sana. Tentu saja tanpa ku beritahu siapa Dokter itu yang sebenarnya" ucap Galih tersenyum jahat.

Galih sedang membayangkan bagaimana jika Dokter itu mengetahui jika pasien yang dia periksa adalah selingkuh tunangannya.

"Akan sangat menyenangkan ketika Dokter itu mengetahui siapa pasiennya" ucapnya tertawa.

Galih memeriksa dokumen yang baru saja masuk di emailnya. semua data muali keluarga hingga jabatannya sekarang.

"Saujana ... Nama yang indah" ucap Galih menatap foto Dokter muda itu.


***


"Mulai besok kau periksa ke rumah sakit X. Aku sudah mendaftarkanmu untuk jadwal periksa. Besok, kau temui Dokter Saujana sekita jam tiga sore" ucap Galih memberikan berkas pendafftaran rumah sakit.

"Sejak kapan kau peduli dengan perkembangan bayi ini?" tanya Andara curiga.

Galih menghampiri Andara, menatapnya tajam penuh kebencian.

"Kalau bukan memikirkan kesehatan orang tua kita berdua, sudah lama aku bongkar perselingkuhanmu dan siapa ayah bayi itu" ucap Galih sinis.

Andara terdiam. Sekali lagi, dia kalah. Apa yang dikatakan Galih benar, ini demi orang tua mereka.

Dia benci harus mengakui dirinya bahagia saat Galih mengatakan akan mengantarnya ke dokter kandungan. Meski dia tidak tahu apa rencana yang ada dalam pikiran suaminya itu.


Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status