Satu tarikan napas Galih saat ijab kabul telah menyatukan hati keduanya. Saujana telah resmi menjadi istri Gilang, dan itu membuatnya bahagia.
Tanpa terasa, air mata kebahagiaan bercampur kesedihan mengalir dari kedua pipinya. Bahagia, karena Galih telah mewujudkan impian dan janji mereka berdua untuk selalu bersama dalam suka duka. Terlebih, setelah mereka melewati halangan dan berbagai peristiwa yang menguji cinta.
Sedih, karena sekarang dia sudah milik orang lain. Tanggung jawab kedua orang tua padanya usai sudah setelah mengantar ke gerbang pernikahan bersama lelaki pilihannya.
Tangis kebahagiaan kedua keluarga tidak terbendung ketika acara sungkeman, memohon doa restu pada kedua orang tua mereka. Galih dan Saujana larut dalam tangis bahagia, berharap, rumah tangga mereka akan bahagia selamanya.
"Papa titip Saujana. Jaga dan sayangi dia, seperti kami menjaganya dulu. Pa
"Engkaulah, bidadari surgaku," =Uje="Saya terima nikah dan kawinnya, Andara Binti Setiawan dengan mas kawin tersebut di bayar tunai."Satu tarikan napas ... Hanya satu tarikan aku berhasil mengucapkan akad nikah dengan lancar. Menjadikan Andara, kekasih hatiku menjadi bagian sepenuhnya dalam hidupku.Jiwa, hidup, dan kebahagiaanku. Pesta meriah di gelar sebagai wujud syukur kedua orang tua kami berdua, karena telah berhasil menghantarkan putra-putrinya ke gerbang pernikahan.Doa dan harapan mengiringi pernikahan kami. Tidak ada yang salah saat itu. Aku dan Andara menikmati masa bulan madu dengan sangat bahagia, seolah dunia hanya milik kami
"Kebohongan demi kebohongan hanya akan menghancurkan diri sendiri." =Khasmeera="Sayang, maafkan aku. Danu yang menggodaku terlebih dahulu hingga aku khilap dan tergoda bujuk rayunya" ucap Andara terisak.Entah mengapa aku tidak mempercayai perkataannya. Rasanya tidak mungkin. Pasti ada sesuatu yang mereka sembunyikan dariku selama ini."Saat ini, aku belum bisa sepenuhnya percaya padamu, Andara. Kita akan tetap mempertahankan pernikahan ini. Akan tetapi, tidak akan seindah dulu. Sebaiknya aku menempati kamar tamu, dan kau tetap di kamar utama" jawabku berlalu dari hadapannya.Andara tertegun mendengar perkataanku. Mungkin dia tidak menyangka jika aku tidak langsung menceraikannya. Tidak semudah itu. Dia harus merasakan bagaimana tersiksanya hidup bersamaku setelah pengkhianatannya."Mbok, tolong rapikan kamar tamu. Minta Pak At
"Orang yang tidak bisa berjuang mempertahankan cinta, apa masih pantas disebut pejuang?" =Khasmeera="Mas, A-aku bisa jelaskan"Ucapanku tidak ada gunanya dimata Galih suamiku, ketika dia memergoki perselingkuhan antara aku dan Danu, sahabatnya sekaligus mantan kekasihku.Entah bagaimana bisa dia mengetahui kami ada di hotel ini. Tidak ada seorang pun yang tahu tentang hubunganku dengan Danu. Termasuk orang-orang terdekat kami."Apakah Evan yang mengatakannya? tapi, bagaimana bisa?" tanyaku dalam hati."Mas, dengarkan penjelasanku dulu. Beri aku kesempatan sekali ini saja" pintaku padanya."Apa yang ingin kau jelaskan? Pergumulanmu dengan Danu di hotel itu?" tanya Galih dengan sinis padaku."Sayang, dia yang menggodaku" ucapku mencoba membela diri.Galih tidak perca
Andara hamil, dan itu bukanlah berita istimewa untukku. Karena itu bukan darah dagingku. Janin itu hasil hubungan gelap mereka.Karena kehamilan Andara sangat diharapkan oleh kedua orang tua kami berdua, maka aku membuat rencana seolah itu adalah anak kami.Aku ingin membuat mereka bahagia dengan berita kehamilan Andara. Kehadiran seorang cucu yang telah lama mereka nantikan selama tiga tahun belakangan, sebentar lagi akan menjadi kenyataan.Sengaja ku undang kedua orang tua kami untuk datang ke rumah, dan mengabarkan berita bahagia. Andara tidak tahu jika aku meminta mereka semua datang.'Mas, mengapa kau tidak bilang jika papa dan mama akan datang ke rumah?" tanyanya kecewa.'Apa pendapatmu masih ku butuhkan? Terserah aku mau mengundang mereka kapan saja. Ini rumahku,dan kau hanya menumpan
"Bodoh! itulah yang dapat ku gambarkan untuk seorang perempuan yang di butakan oleh cinta. Mereka tidak tahu, jerat dosa akan membawanya dalam kehancuran" =Khasmeera=***"Danu! Di mana kau? Aku ingin bertemu, sekarang!' ucapku meninggi pada laki-laki pengecut di ujung sambungan telepon."Sudah tidak ada lagi yang perlu kita bicarakan, Andara. Aku tidak ada urusan denganmu" ucapnya datar tanpa beban."Kau gila, Danu! Setelah apa yang kau lakukan pada rumah tanggaku dengan Galih, kini kau bilang sudah tidak ada urusan denganku lagi? Bajingan kau, Danu!" teriakku frustrasi."Membuatmu hancur memang niatku dari awal, Andara. Kau memang wanita naif atau bodoh? Aku mendekatimu hanya ingin melihat kehancuran yang telah ku buat!" ucapnya terdengar angkuh."Danu! Aku hamil, dan ini adalah benihmu!" ucapku dengan ke
"Sekali berbohong, pasti akan timbul kebohongan yang lain. Jujurlah, meski menyakitkan" =Khasmeera=***Pesta penuh senyum dan kemesraan yang berisi kepalsuan di perlihatkan Galih dan Andara. Sebagai tuan rumah yang baik, mereka harus membuat semua orang nyaman, dan melihat pernikahan mereka harmonis.Tawa canda kadang mereka buat hanya untuk menutupi kekakuan di antara mereka. Tidak ada lagi kebahagiaan di sana, yang ada kepalsuan."Kira-kira, anak yang lahir nanti berjemis kelamin perempuan atau laki-laki?" tanya salah satu kerabat Andara pada kami berdua."Apa pun jenis kelaminnya, kami terima. Yang penting ibu dan bayinya sehat. Iya kan, Sayang" ucap Galih merangkul Andara.Andara hanya mengangguk dan tersenyum, meski di paksakan. Dia tahu, Galih hanya berpura-pura bahagia menyambut kehamilan Andara. Jauh dal
"Yang di ingat hanya buruknya saja, jika kita melakukan satu kesalahan" =Khasmeera=***"Tak bisakah kau bersikap baik padaku? Setidaknya, anggaplah aku ada di rumah ini. Jangan buat seolah aku tak ada di rumah ini. Kau tahu, itu sangat menyakitkan, Galih!" Teriak Andara memohon. "Semenjak aku melihatmu bergumul dengan laki-laki yang bukan suamimu, semenjak saat itulah bagiku kau sudah mati dalam hatiku! Aku ingatkan padamu sekali lagi, jangan pernah berteriak di depanku, mengerti!" ucapnya menahan amarahnya.Dia berlalu pergi meninggalkan Andara yang masih menangis dalam kamarnya. Hatinya hancur mengingat perlakuan Galih terhadapnya. Seharusnya, mereka berdua menikmati setiap proses kehamilan Andara. Namun, kebencian Galih akan sebuah pengkhianatan m
Cantik dan ramah ...Itulah ganbaran yang terlihat ketika melihat Dokter Saujana pertama kali. Andara tidak pernah mengira, Galih memilihkan Dokter yang terkenal ramah dan terbaik di rumah sakit itu."Selamat siang Nyonya Andara. Perkenalkan, saya Dokter Andara yang akan memeriksa kondisi kesehatan Nyonya dan juga bayi" ucapnya tersenyum ramah."Terima kasih, Dokter. Senang berkenalan dengan anda" jawab Andara membalas senyum.Dokter Saujana memeriksa Andara dengan sangat teliti. Sesekali, Dokter itu mengajak Andara bicara untuk menghilangkan ketegangan yang nampak terlihat sekali di wajah Andara. Setelah pemeriksaan selesai, Andara pun kembali duduk untuk mendengarkan hasil laporannya."Dari hasil pemeriksaan, kandungan Nyonya terlihat lemah sekali. Mungkin efek morning sickness yang di alami para ibu hamil di trimester pertama, hingga asupan makanan yang masuk tida