Share

Bab 37 POV Aqila

Matahari bersinar dengan cerahnya. Aku yang sejak sudah bangun sejak subuh tadi membantu Bunda menyiram tanaman. Sore tadi Bunda lupa menyiram tanamannya karena sakit kepala. Pohon dan tanaman di halaman rumah kami jadi terlihat layu serta tidak segar. Oleh karena itu aku menawarkan diri untuk membantu Bunda dengan menyiram tanamannya.

"Tumben sudah bangun?" tanya Bang Angga.

"Iya, Bang. Sejak kapan ada di situ?"

"Sejak kamu kentut tadi," jawabnya seraya tertawa.

Bodohnya aku tidak menyadari keberadaan Bang Angga karena asyik menyiram tanaman dan memikirkan laki-laki tampan kemarin.

Ah, mengingatnya aja membuatku tersipu.

"Sekarang senyum-senyum sendiri, ada yang gak beres sepertinya," ucap Bang Angga yang membuyarkan lamunanku.

"Abang, apaan sih!"

Bang Angga menghampiriku. Aku tau dia pasti ingin mengacak-acak rambutku seperti biasanya, sebelum itu terjadi, aku menyemprotnya dengan air. Terjadilah candaan diantara kami.

"Aqila, Abang basah nih!" teriaknya.

"Biarin, sekalian mandi pag
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status