Bulan madu Kallion dan Ilyin telah berakhir, kini keduanya sudah kembali ke kediaman mereka.
Dua minggu terasa begitu singkat, Ilyin masih ingin menghabiskan waktu berdua saja dengan Kallion lebih lama lagi, tapi dia tahu bahwa Kallion memiliki begitu banyak pekerjaan. Dia tidak akan egois dengan mementingkan keinginannya sendiri.Pagi ini Kallion sudah mulai kembali bekerja. Pria itu akan pergi ke markas Hiddenca dalam beberapa saat lagi.Ilyin mengantar suaminya sampai ke depan. Wanita itu memeluk pinggang Kallion dengan manja. "Hati-hati di jalan.""Baik, Sayang," balas Kallion. Pria itu mencium bibir istrinya untuk beberapa saat lalu kemudian mengecup kening Ilyin lembut.Kedua tangan Ilyin yang melingkar di pinggang Kallion kini sudah terlepas, wanita itu melambaikan tangannya, mengantar kepergian suaminya.Setelah mobil Kallion bergerak menjauh, Ilyin kembali masuk ke dalam bangunan megah itu. Hari ini ia akan menghabiHari-hari berlalu dengan cepat, usia pernikahan Kallion dan Ilyin hampir memasuki tahun ke dua. Kehidupan rumah tangga keduanya berjalan dengan sangat harmonis. Keduanya seperti pengantin baru setiap harinya, menunjukan cinta di mana pun mereka berada.Dalam hampir dua tahun ini banyak hal yang terjadi di sekeliling Ilyin. Bisnis restorannya sudah berjalan dengan hasil yang sangat baik.Berkat status yang ia miliki restorannya tidak pernah sepi pengunjung. Ada begitu banyak orang yang ingin berhubungan baik dengan Ilyin yang merupakan nyonya muda keluarga Heinrich. Tidak bisa dibohongi bahwa faktor utama yang membuat restorannya disukai oleh banyak orang adalah karena posisinya, yang kedua baru karena cita rasa dari menu makanan di sana.Ilyin telah mempekerjakan koki handal, dia tidak mempekerjakan koki yang memiliki lisensi dan berbagai penghargaan karena bakatnya dalam memasak, tapi dia mempekerjakan seorang koki kecil dari restoran yang per
Kepala Ilyin mendadak pusing ketika mencium bau bawang. Wanita itu saat ini sedang berada di dapur restorannya, ingin mencoba membuat menu baru lagi. Namun, ia merasa tampaknya ada yang salah dengannya.Tidak hanya pusing, dia juga mulai merasa mual. Wanita itu segera melangkah cepat ke kamar mandi ketika ia hendak muntah.Tubuh Ilyin lemah ketika ia keluar dari kamar mandi, tapi baru saja keluar dia sudah pergi ke kamar mandi lagi dan muntah sekali lagi."Nyonya, Anda baik-baik saja?" Erina menatap Ilyin cemas.Ilyin tidak tahan dengan bau dapur. "Erina bantu aku ke ruanganku."Erina segera memegang bahu Ilyin, membawanya ke ruangan majikannya."Nyonya, Anda terlihat pucat. Sebaiknya kita pergi ke rumah sakit.""Tidak apa-apa, aku mungkin terlalu lelah." Ilyin sibuk bekerja selama beberapa hari terakhir ini, jadi mungkin apa yang terjadi padanya saat ini adalah efek kelelahan."Apakah saya perlu memberitahu Tua
Makan malam untuk memperingati hari ulang tahun pernikahan Ilyin dan Kallion dilaksanakan di restoran milik Ilyin.Hari ini Ilyin sengaja menutup restorannya agar bisa digunakan oleh dirinya sendiri.Hidangan pembuka telah hadir di meja, keempat orang yang mengelilingi meja bundar itu mulai menyantap makanan di atas meja.Di belakang mereka ada chef dan pelayan yang berjaga kalau-kalau dibutuhkan."Apakah Ayah dan Ibu menyukai hidangannya?" Ilyin bertanya dengan perhatian. Hidangan malam ini bukan dirinya yang memasak, tapi ia telah memberikan arahan pada chef-nya untuk membuat hidangan sesuai dengan permintaannya. Ayahnya tidak boleh memakan makanan yang terlalu manis, jadi asupan gula pria itu perlu diperhatikan. Juga hal-hal lain yang berkaitan dengan penyebab kolesterol dan darah tinggi."Ya, ini sangat enak," balas Daniel."Apakah hidangan ini sudah menjadi menu di restoran?" tanya Rachel."Belum, Bu. Hida
Ilyin datang berkunjung ke makam ibunya, wanita itu membawa serta Kallion dan Kayden. "Ibu, aku dan Kallion datang bersama dengan Kayden, cucu Ibu. Aku minta maaf karena baru membawa Kayden sekarang." Ilyin menatap batu nisan ibunya. Sebelum ia datang ke sini, ia telah lebih dahulu mengunjungi makam ayahnya. Ia mengatakan hal yang sama. "Bu, aku tahu Ibu pasti mengawasiku dari atas sana. Aku sangat bahagia, Bu. Aku yakin Ibu juga bahagia melihatku seperti ini. Beristirahatlah dengan tenang, aku akan selalu menjalani hari-hariku dengan baik." Ilyin selalu merasa sedih ketika ia berkunjung ke makam ibunya. Kepergian ibunya yang tragis masih membekas di hatinya.Kallion memegang kedua bahu Ilyin, mencoba menguatkan istrinya."Bu, aku berjanji aku akan menjaga Ilyin dan Kayden dengan baik. Tolong restui kehidupan rumah tangga kami agar kebahagiaan selalu bersama kami." Kini giliran Kallion yang bicara.Ia merasa bersalah pad
"Jika kau hanya ingin berdiri saja di sana maka tinggalkan tempat ini. Jangan membuang-buang waktuku!" Kallion menatap wanita di depannya dingin. Pria itu kini duduk di sofa dengan aura iblis yang selalu melekat di tubuhnya.Ilyin mengepalkan kedua tangannya kuat, iris biru wanita itu menatap Kallion marah. Sejak tadi wanita itu sudah mendapatkan penghinaan yang bertubi-tubi dari pria yang ada di depannya.Wanita itu melucuti pakaian yang dia kenakan saat ini, sekarang yang tersisa hanyalah bra dan celana dalam renda berwarna hitam saja."Sekali pelacur selamanya akan tetap menjadi pelacur!" Kallion mencemooh Ilyin.Ilyin menelan semua penghinaan yang diarahkan oleh Kallion padanya. Wanita itu membuka pengait bra-nya lalu kemudian menjatuhkan benda itu ke lantai. Sekarang payudaranya yang bulat dan kenyal tidak tertutupi oleh apapun lagi.Tatapan Kallion makin lama semakin berbahaya. Pria itu seperti bom yang akan meledak. Jadi, demi tunangannya Ilyin akan melakukan apa saja termasuk
Delapan tahun bukanlah waktu yang singkat bagi Ilyin, setiap detiknya terasa menyiksa dan melelahkan. Dia pernah ingin menyerah, tapi tidak bisa karena masih memikirkan ibunya. Jika dia menyusul ayahnya yang bunuh diri, ibunya akan sendirian dan kesepian.Setelah tahun-tahun panjang yang dipenuhi oleh luka dan air mata, Ilyin mulai terbiasa. Dia menjalani hari-harinya dengan menekan semua rasa sakitnya.Namun, satu bulan lalu semua luka dan rasa kehilangan yang menyakitkan itu kembali terbuka. Dan pemicunya adalah pria yang berdiri tidak jauh di depannya saat itu.Wajah itu adalah wajah yang dahulu sangat disukai oleh Ilyin, tapi sekarang wajah itu adalah wajah yang sama yang tidak ingin dia lihat lagi seumur hidupnya.Kallion Heinrich, bertemu dengan pria itu di masa lalu adalah sebuah penyesalan terbesar dalam hidup Ilyin. Andai saja dia tidak jatuh cinta dengan Kallion maka saat ini keluarganya akan baik-baik saja, ayahnya tidak akan bunuh diri karena bangkrut dan berbagai tekanan
"Tuan, Tuan Damian ingin bertemu dengan Anda." Damon Hale, tangan kanan Kallion berdiri di belakang Kallion yang saat ini sedang memandangi pemandangan kota dari ruang kerjanya yang berada di gedung kasino terbesar di negara itu."Biarkan dia masuk." Kallion berbalik menghadap Damon."Baik, Tuan." Damon keluar dari ruangan itu. Dia melangkah menuju Damian yang menunggu di depan."Tuan, silahkan masuk." Damon membukakan pintu untuk Damian.Damian tidak mengatakan apapun, pria itu hanya melangkah melewati pintu. Tatapannya kini terarah pada pria yang duduk di sofa. Kallion Heinrich, dia tidak begitu mengenal pria ini karena ini adalah pertama kalinya dia bertemu dengan pria itu.Dari yang dikumpulkan oleh bawahannya, Kallion adalah pemilik dari K kasino dan klub malam yang tersebar di berbagai penjuru dunia."Apa yang membawa Tuan Damian datang ke tempat ini?" Kallion memainkan cincin yang terpasang di jari telunjuknya. Cincin itu merupakan identitas Kallion, cincin yang membuatnya diho
Ilyin meninggalkan K kasino dengan tergesa-gesa. Wanita itu tampak pucat, tangannya yang gemetar membuka pintu mobilnya.Detik selanjutnya Ilyin mengemudikan mobilnya. Tangan wanita itu berkeringat dingin. Jantungnya berdetak tidak karuan."Kumohon tidak lagi." Ilyin bergumam perih. Kerongkongannya terasa sangat sakit sekarang. Dadanya seperti terhimpit, udara di sekitarnya terasa seperti pisau tajam. Bukan membuatnya merasa lega ketika bernapas, tapi membuatnya semakin kesakitan.Waktu berlalu dengan sangat menyiksa. Ilyin akhirnya sampai di tempat tujuannya, rumah sakit. Wanita itu berlari tergesa-gesa.Setelah bertanya pada petugas rumah sakit, Ilyin pergi ke ruangan tempat ibunya di tangani."Bibi Gracia, bagaimana keadaan Ibu?" Ilyin bertanya pada seorang wanita yang merupakan petugas di rumah sakit jiwa tempat di mana ibunya dirawat selamat tujuh tahun belakangan ini."Nyonya Olivia masih dalam penanganan. Ilyin, kuatkan hatimu. Mari kita berdo'a ibumu bisa diselamatkan."Kata