Share

Perjuangan

Penulis: Putri R
last update Terakhir Diperbarui: 2021-03-15 14:55:16

Kehadiran Jamie dan Arka yang di temani ustadz Muhammad di sambut ramah oleh Mamanya Rani, yang di dampingi oleh orang tua Jihan.

Ustadz Muhammad lebih dominan dalam lamaran malam ini.

Ia menjelaskan, bahwa Jamie sudah menjadi saudara sesama Muslim.

"Nak Jamie, ada baiknya orang tua mu hadir di sini. Untuk menyaksikan acara sakral ini. Karena, orang tua manapun akan bahagia melihat anaknya bahagia. Dan sejatinya, menikah itu bukan hanya tentang menyatukan dua insan yang saling mencintai, melainkan juga untuk menyatukan dua keluarga hingga tercipta keluarga besar yang bahagia," jelas Cahaya dengan lembut agar ia bisa bertemu langsung dengan calon besannya.

"Jika itu adalah syarat untuk menikahi Rani, maka akan saya lakukan." jawabnya pasti

Semua orang tampak bahagia. Namun, tidak dengan seseorang yang sedang berdiri di dekat tangga.

Rani mendengar rencana demi rencana dari mulut orang - orang yang ada di dalam rumahnya. Bahkan, suara sang Mama sedikit membuatnya tak percaya.

"Kenapa orang - orang seakan mengatur hidupku? kenapa ... kenapa orang - orang seperti menaruh iba kepada ku? apa karena kebutaanku ini membuat orang - orang menjadikan ku tak berdaya?" batin Rani berkecamuk. Ia sangat tidak terima perlakuan orang - orang yang seperti ini.

"Ra- Rani?" sontak Jihan terkejut melihat Rani yang sudah berdiri kaku di atas anak tangga. Ia dekati wanita yang saat ini tengah menggunakan piama tidurnya dengan rambut panjang terurai.

"Ji, kayak lagi ada tamu, ya?" bisik Rani ketika merasakan tangan Jihan mendekat ke arahnya

"Ran, ayo masuk." bujuk Jihan yang tahu konsekwensinya jika Rani mengetahui apa yang sedang terjadi

"Nggak, gue mau tau dulu. Ini lagi pada ngapain? Kenapa ... kenapa kayak ... kenapa kayak lagi banyak orang di sini? Kalian?" Rani panik, ia sudah terlanjur mendengrkan semuanya.

"Rani. Sayangnya mama, kamu tenang dulu ya, nak. Dengerin mama dulu, ya," Cahaya mendekati Rani yang panik, berusaha menenangkan putri kesayangannya ini

"Rani, seseorang datang melamar kamu, nak. Mama mau ...,"

"Cukup, ma! Aku nggak mau menikah sama orang yang cuma kasian sama aku. Ujung - ujungnya semua harta warisan hasil keringat papa di abisin. Mama ngerti juga, dong, ma," rengek Rani meyakinkan sang Mama yang ia anggap sedang di manfaatkan oleh oknum pengusaha.

"Rani ..." Jamie buka suara. Ia sangat tidak kuasa melihat wanita idamannya berbicara seperti tak tau arah.

"Sopir! Heh, kenapa ... kenapa dia masih ada di sini? Jihan! Lu ngerti nggak sih kalau kasih dia uang yang banyak, hah?!" Rani mengamuk setelah mendengar suara Jamie yang tak jauh dari tempatnya berdiri. Nafasnya terengah - engah tak beraturan. Ia tepis tangan Jihan dan Mamanya yang meraih tubuhnya, untuk menenangkan dirinya yang berusaha mendekat ke arah suara Jamie, berniat untuk mengusirnya, hingga ia sendiri kehilangan kesadarannya.

***

Beberapa jam sudah Rani tidak sadarkan diri.

Dokter Firdaus yang selama ini merawat Rani-pun sudah datang mengontrol kesehatan pasien yang menjadi tanggung jawabnya selama ini.

"Ada baiknya, jangan biarkan Rani mengalami kecemasan atau tekanan yang mengganggu fikirannya. Ia sangat butuh banyak istirahat. Bukan hanya istirahat fisik, ia juga butuh mengistirahatkan fikiran yang selama ini sangat menekan batinnya," jelas dokter Firdaus panjang lebar. Pria yang sedikit lebih muda dari Papanya ini juga menjelaskan detil demi detil obat yang harus di konsumsi oleh Rani setiap harinya.

"Karena Rani tidak hanya mengalami kerusakan di mata, melainkan ia mengalami trauma yang sebenarnya mengganggu ketenangan hati dan fikirannya," lagi, dokter keluarga Hussain itu menjelaskan

"Dokter, apa yang harus kami lakukan agar Rani bisa menghilangkan traumanya? Maksud saya, apa yang harus saya dan calon mertua saya lakukan agar Rani tetap stabil?" ucap Jamie yang sungguh tidak tahan melihat wanita angkuh yang ia sayangi terbaring lemah tak berdaya

"Lakukan saja apa yang ia suka, dan jangan biarkan sesuatu hal yang tidak ia inginkan terjadi. Misalnya seperti ia tidak suka memakan brokoli, maka jangan pernah ada aroma brokoli di hidungnya. Ia akan bertindak tak jauh seperti barusan terjadi. Dan, suasana hati Rani yang seperti tadi, akan menambah trauma di dalam dirinya," dokter yang setengah sepuh itu memberi pengertian

Semua yang ada di sana memasang wajah muram dan khawatir.

Tak terkecuali Jamie yang sedang gusar.

Tak kalah dengan ibunya yang sangat sedih, terlebih takut Jamie akan berubah fikiran.

"Tante ...," Jihan mendekati wanita yang sudah ia anggap ibunya sendiri

"Ji, tante takut. Tante takut Rani akan terus - terusan begini," isak Cahaya dalam pelukan Jihan

"Saya akan tetap menikahi Rani apapun yang akan terjadi," tukas Jamie dengan nada pasti, membuat Cahaya semakin yakin untuk menikahkan Jamie dengan putrinya.

***

Setibanya di apartmen, Jamie memutuskan untuk menghubungi orang tuanya satu persatu. Mereka tinggal terpisah. Jamie di Indonesia walaupun terkadang pulang dan pergi kemana saja yang ia mau. Ayahnya di Swiss, ibunya di Kanada dan kakak sulungnya ada di Jerman. Sedangkan rumah keluarga mereka yang hanya di huni oleh pelayan, ada di Amsterdam.

"Mom, i'm so sory," ucap Jamie melalui panggilan kepada ibunya, ia meminta maaf atas tindakannya yang tidak meminta izin terlebih dahulu.

Ia menjelaskan bahwa dirinya sudah menjadi Mualaf dan akan menikahi wanita muslim yang saat ini dalam keadaan buta.

Raut wajah ibunya begitu kecewa, namun ia menghargai setiap keputusan anak bungsunya ini.

"Tanyakan kepada Daddy mu, Mommy akan mendukung semua keputusanmu. And i am so sorry, Mommy tidak bisa menghadiri pernikahanmu. Mommy merestui setiap langkahmu." tukas wanita sosialita dengan rambut pirang dan menggunakan blazer senada dengan bawahan yang ia pakai.

Wanita itu memutuskan panggilan, dan tampak sedang merenungi ucapan bungsu kesayangannya.

"Mommy loves you, Jam," gumam wanita yang kini sudah tampak tak muda lagi, dan kembali memutar kursi menghadap layar laptopnya kembali.

Jamie menghembuskan nafas berat. Ia sedikit kecewa mendengar jawaban ibunya. Tapi setidaknya, ia lega sudah mendapatkan restu dari wanita yang memiliki surga di kakinya.

Selanjutnya, ia menghubungi pria yang terakhir kali bertemu dengannya dua tahun lalu. Dia adalah Arthur Cornelius, ayah kandung Jamie.

"Dad ...," ucap Jamie berat, setelah lebih dari satu tahun baru mendengarkan suara ayahnya kembali.

"Hmmm ...," jawab singkat pria tinggi dengan rambut dan janggut putih yang hampir seluruhnya, dengan nada dingin.

"As-salam-mu'alaikum, Dad," ucapnya ragu dan terputus - putus.

Arthur tampak berang. Matanya membulat ditambah warna merah yang menyala di kedua matanya, menandakan ada amarah yang tersembunyi di sana.

"Tidak ada tempat bagi anak yang selalu membangkang," tukas Arthur yang kemudian mematikan sambungan teleponnya.

"There is nothing to be proud of that child!" geram Arthur 

Jamie pasrah, ia begitu hafal dengan sifat ayahnya yang selalu membanggakan kakaknya, Thomas.

"Setidaknya, aku sudah memberi tahu mereka." batin Jamie dengan raut wajah kecewa

Jamie pergi menemui ustadz Muhammad di tempat biasa. Ia menceritakan bahwa dirinya sudah memberi tahu orang tuanya, namun hasilnya begitu saja.

Ustadz Muhammad begitu prihatin dengan keadaan keluarga Jamie. Ia mengerti kenapa Jamie tidak mau menemui orang tuanya.

"Nak Jamie, ane faham keadaan ente. Kalo begitu, kite temui ibunye mbak Rani, kite jelasin semuanye dan beri beliau pengertian," saran ustadz Muhammad

Jamie mengangguk pasti. Ia segera mengajak ustadz Muhammad untuk menemui ibunya Rani untuk meminta restu agar ia bisa segera menikahi Rani, walau harus tanpa kehadiran keluarga pihak Jamie dan terlebih, harus tanpa sepengetahuan Rani.

Bersambung ...

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Beauty in the Dark   Amanda Hamil?

    "Sebaiknya, kita lihat. Apa yang terjadi pada dirinya, hingga berteriak seperti itu," pinta Rani"No, tidak usah. Ia akan menjadi lebih tak terkendali jika kita ada di sana," ucap Jamie"Tuan, maaf, nona Amanda sudah mengetahui kedatangan anda yang membawa nyonya muda. Ia histeris dan ingin bertemu dengan anda," ucap Sam terbata - bata. Ia takut akan menyinggung perasaan istri Jamie yang wajahnya langsung berubah setelah mendengar ucapan sang pelayan."Jam, pergilah. Walau bagaimana pun, ia adalah sahabat mu. Dan, sahabatmu adalah sahabatku juga," ucap Rani dengan bijak"Thank's, baby," balas Jamie. Ia mendaratkan kecupan di kening Rani dan pergi menemui Amanda di kamarnya.Di sana, Amanda duduk di atas tempat tidur, dengan rambut yang acak walau wajah mempesonanya tetap menghias di sana."Amanda?!" sapa Jamie dari balik pintu"Ja ... Jamie! Come here, Jamie. We miss you, really miss you, honey. Kami ... kami begitu merindukan mu," uc

  • Beauty in the Dark   Pertemuan Rani dan Trisha

    Di perjalanan ke Jerman, dengan menggunakan pesawat pribadi miliknya, Jamie dan Rani menceritakan hal - hal lucu tentang keluarga Cornelius, dan semua kebiasaan di sana.Jamie bercerita, bahwa ibunya tinggal bersama Jonathan saat ini.Sang ayah semakin benci dengan semua tindakan Jamie yang terkadang sangat bertentangan dengan norma keluarga."Jadi, kamu masuk Islam dan sunat, tanpa restu mama dan papa mertua aku? Kamu jahat, Jam," ucap Rani menatap suaminya tak percaya"Baby, aku sudah dewasa. Aku berhak menentukan jalan hidupku. Orang tuaku tidak ada yang sempat mengajarkan agama mana yang baik untuk diriku. Dan, kamu sungguh berjasa, mengenalkan aku kepada agama damai seperti Islam. Apa aku salah? Lagi pula, kamu jangan terlalu percaya diri. Aku udah lama mempelajari tentang Islam selama ini. Jadi, aku menjadi mualaf itu, bukan karena mau nikahin kamu aja," ucap Jamie seraya merengkuh tubuh mungil sang istri gang sudah di nikahinya lebih dari enam bulan.

  • Beauty in the Dark   Pengacau

    Rani segera mendorong Jonathan yang sudah sangat lancang memasuki kamarnya."Sungguh, aku tidak menyangka. Putra sulung dari keluarga seorang Arthur Cornelius tidak memiliki adab. Bejat. Dan sangat tidak waras!" desis Rani dengan wajah yang sangat memanas"Tenang, sayang. Aku kemari di suruh oleh adikku sendiri," ucap Jonathan beralasan"Aku tidak akan mempercayai ucapan pria mesum seperti mu. Kejadian semalam sudah bisa di simpulkan, bahwa dirimu tak lebih dari seekor binatang!" ucap Rani lagi. Rasanya ia ingin terus memaki pria yang kini sudah sah menjadi kakak iparnya."Ck ... Aku baru ingat. Terimakasih, sayang. Kau sudah mengingatkanku tentang perbincangan kita semalam. So, bagaimana? Penawaran itu masih berlaku sampai kapan pun. Sampai kau siap," bisik Jonathan menambah mual seorang Rani"Hai, Jo," Jamie tiba - tiba berdiri di belakang Jonathan. Membuat Rani langsung berlari kepelukan suaminya, meminta perlindungan."Apa yang terja

  • Beauty in the Dark   Kehidupan Rani dan Jamie

    Perasaan berkecamuk dari dalam diri Rani.Jantungnya bagai berdetak hebat. Tubuhnya gemetar. Kepalanya terasa begitu pusing.Ia benar - benar tak percaya, bahwa pria yang pertama kali membuatnya jatuh cinta hingga ke jurang penyesalan, kini kembali hadir di hadapannya."Kita akan bicara setelah ini," bisik Rey nyaris tak terdengar"Hai, man. Jangan mengganggu diskusi kami. Sekarang silahkan pergi!" Jonathan mengusir Rey dengan wajah yang masih cengengesan, dan berusaha menarik Rani yang berdiri di sisi Rey.Bugh!!!Tangan kekar Jamie meninju wajah Rey dari samping tanpa diduga. Membuat semua orang terkejut melihat Jamie yang sempoyongan meninju Rey tanpa basa - basi."Jamie!" teriak Rani tak percaya"Ya, Bro! Dia mencoba untuk menarik tangan istri mu dan seolah membisikkan sesuatu. Aku hanya curiga dan ... dan aku menengahi mereka," Jonathan memutar balikkan fakta"Kenapa? Kenapa kau kembali lagi ke kehidupan Rani, hah? Kau meny

  • Beauty in the Dark   Pesta Pernikahan

    Kebahagiaan sangat jelas terpampang dari wajah perempuan yang kini tengah mengenakan gaun pengantin. Berwarna putih, di lapisi berlian yang sangat memukau.Tak kalah sumringah, wajah pria yang saat ini mengenakan tuxedo berwarna navy, di hiasi bow tie berwarna hitam di lehernya, menambah gagah pria bermata biru itu saat ini.Resepsi pernikahan Jamie dan Rani berlangsung secara kekeluargaan, dan di hadiri oleh beberapa rekan bisnis, karyawan dan teman - teman Jamie dan juga Rani. Dengan konsep pesta taman, para tamu perempuan yang datang rata - rata mengenakan baju berwarna putih atau pastel, dan di pasangkan dengan tamu pria yang mengenakan jas berwarna hitam.Jamie tak melepaskan genggamannya dari tangan Rani yang sangat menampilkan aura kecantikannya saat ini.Menambah kesan sexi ketika gaun yang di kenakan hanya sebatas lutut dan menonjolkan bentuk dada Rani yang sangat padat.Gaun putih berbentuk mullet, ekor panjang dan veil bermotif bintang, dan

  • Beauty in the Dark   Melakukan Kewajiban

    Tepat pukul lima sore, Jamie membawa Rani dan Ibu mertuanya pindah ke rumah yang sudah di beli, membuatnya merasa hidup baru akan segera di mulai.Tanpa halangan dan gangguan siapapun.Membeli rumah di dekat pegunungan membuatnya tak menghabiskan uang sedikit. Sebuah hotel yang di sebut rumah ia beli dengan harga yang fantastis, walau terkesan sederhana. Menambah mudah bagi Jonathan untuk melacak dimana keberadaan dua insan yang tengah di mabuk asmara.Dengan menutup kedua mata Rani menggunakan kain kecil, Jamie menuntun istrinya turun keluar dari mobil.Mertuanya hanya menggelengkan kepala, melihat sepasang kekasih yang tengah saling menggoda ini."Jadi, kapan sih ini kain bisa di buka?" rengek Rani dengan manja"Sabar, baby. Aku bantu Mama turun dulu," jawab sang suami siaga."Baiklah, aku buka, ya. Satu ... Dua ... Tiga ...," Jamie membuka penutup mata Rani secara perlahan, membuat Rani pelan - pelan pula membuka kedua mata itu.

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status