Home / Romansa / Beauty in the Dark / Membuang Sesuatu

Share

Membuang Sesuatu

Author: Putri R
last update Last Updated: 2021-03-15 14:43:37

"Gue aja nggak tau, Jam. Tadi gue telepon temen gue yang punya rumah sakit ini. Udah gue jelasin semua, dan dia nyuruh gue tunggu di depan ruangan dokter Rian. Gue aja nggak tau kalau dokter Rian ini maksudnya Riana Martha. Tapi tadi dia bilang dokter Rian itu udah kayak bapaknya," Arka berusaha menjelaskan kepada Jamie yang juga membaca name tag di dada sebelah kanan dokter Riana, dengan mulut yang sedikit terkunci dan gigi yang cukup rapat, saat keduanya masih mematung di hadapan suster cantik bertubuh mungil.


"Ah, suster. Saya mau tanya, apa ada dokter khitan yang laki - laki aja, ya?" tanya Arka menutupi ketakutan Jamie

"Anda pak Arka, kan? Silahkan masuk terlebih dahulu biar nanti dokter Martha aja yang jelasin," perawat itu berucap begitu ramah

"Ba - baiklah, terima kasih." Arka mengkodei Jamie agar mengikutinya masuk ke dalam ruangan dokter Martha

"I will kill you!" bisik Jamie menyatukan gigi bawah dan atasnya tanda ia sedang geram.


Mereka di sambut hangat oleh dokter muda dan cantik usia berkisar dua puluh enam tahun. Rambut di biarkan terurai, menggunakan outer putih kebangsaan dokter, ia duduk dan senyum begitu manis.


"Baik, tuan - tuan. Ada yang bisa saya bantu? Oh, iya. Siapa nama pasien yang akan di khitan?" tanya dokter Martha ramah

"Eh, ini. Aduh, gimana ngejelasinnya, ya, dok. Jadi, gini ... Umh, aduh, jadi gerogi, kan," Arka salah tingkah

"Katakan saja, kenapa anda harus malu?" dokter Martha tersenyum aneh melihat dua laki - laki di hadapannya tampak menahan sesuatu untuk di utarakan

"Dok, apa nggak ada dokter lain, ya? Soalnya, yang mau di sunat rada malu - malu," Arka akhirnya memberanikan diri untuk mengatakan yang sesungguhnya

"Ya, ampun. Kan, sama aja. Saya sudah sering, kok, memotong burung anak kecil," kekeh dokter Martha yang membuat kedua pria tampan di hadapannya dengan paksa menelan saliva dan menahan kemaluan mereka masing - masing dengan menangkupkan keduat tangan mereka di atasnya.


"Usia nya berapa?" tanya dokter Martha

"U - usia? Di - dia udah ...," lagi, Arka menjawab dengan terbata - bata.


"Baiklah, jika ia udah besar, memang sedikit sulit dan berbeda jika akan mengkhitankan anak kecil. Namun, zaman sudah berkembang, jangan takut akan rasa sakit. Kita akan merayu anaknya agar burungnya siap di potong," jawab dokter Martha dengan senyum manis yang selalu mengembang di wajahnya.


"Permisi, dokter. dokter Rian sudah datang," ucap perawat yang menyambut kedatangan Arka dan Jamie pertama kali.


"Arka, what happen? Kenapa ada dua Rian di sini?" bisik Jamie

"I - i don't know. Mari kita cari tahu," ucap Arka berusaha menjawab pertanyaan Jamie

"Selamat datang, dokter. Silahkan duduk!" ucap dokter Martha tetap ramah, menyambut kedatangan dokter Rian yang tampak buru - buru.


"Hai, Arka. Saya dokter Rian Alaska," ucap dokter Rian memperkenalkan diri, menyambut tangan Arka dan Jamie yang masih bingung di buatnya.


"Maaf, kenapa ada dua Rian di sini?" Jamie mencoba membuka suara yang sedari tadi ia simpan.


"Oh, saya hanya dokter magang sekaligus asisten dokter Rian. Tadi kebetulan, dokter Rian baru saja mengkhitankan anak kecil di ruang operasi dan beliau meminta saya untuk duduk di kursi ini menggantikannya sementara karena sudah terlanjur membuat janji dengan pak Arka. Benar begitu, dok?" dokter Martha menerangkan.


"Ha ha, ya, benar sekali. So, apa anda sudah siap mister Jam?" dokter Rian mengarahkan pandangannya kepada Jamie yang pucat seketika

Hal yang sama terjadi pada dokter Martha. Ia kaget ternyata yang burungnya akan di potong adalah milik bujangan di hadapannya.


"Sa - saya, si - siap, sih, dok, tapi ..." Jamie merasa gugup

"Tenang, hanya sedikit yang akan saya buang dari sebanyak kulit yang anda punya," kekeh dokter Rian di iringi cengiran oleh Arka dan dokter Martha.


"Tuan, jaman sudah maju, anda tidak akan merasakan sakit sedikitpun karena kita menggunakan metode laser. So, anda hanya akan mendengarkan kabar baiknya saja sembari berbaring. Lagi pula, sunat, khitan, atau sirkumsisi adalah tindakan memotong atau menghilangkan sebagian atau seluruh kulit penutup depan dari penis. Frenulum dari penis dapat juga dipotong secara bersamaan dalam prosedur yang dinamakan frenektomi. Di dunia kesehatan, sunat atau khitan sudah di anjurkan. Tidak melulu harus yang beragama islam. Dan, sunat akan membuat ujung kepala penis lebih sensitive saat lelaki berhubungan badan. Mereka yang tidak disunat sulit merasakan kenikmatan yang sama karena kulup kerap menyelimuti glans yang merupakan titik rangsang laki-laki. Anda, akan merasakan kenikmatan yang berbeda dari biasanya setelah anda melakukan khitan. Apa anda siap merasakan kenikmatan yang sesungguhnya?" jelas dokter Rian sembari menggoda Jamie

Jamie dan Arka yang mendengarkan setiap kalimat yang di ucapkan dokter Rian hanya termangu dan saling tatap.

Arka tampak memberikan kode agar Jamie segera siap untuk merasakan kenikmatan yang sesungguhnya dengan menaikkan alisnya.


"Baiklah, dok. Sepertinya dia udah siap," Arka buru - buru dan mendapati Jamie yang membulatkan matanya ke arah Arka

"Apa lagi yang di tunggu, Jam. Bayangkan kenikmatan yang sesungguhnya," ucap Arka meyakinkan

Jamie juga mengingat ucapan ustadz Muhammad, bahwa setelah ia khitan, maka ia akan kembali fitrah atau kembali suci.


"Uumph, ba - baiklah, dok, saya siap." jawab Jamie pada akhirnya

Jamie dan Arka membuat janji dengan dokter Rian agar melaksanakan proses khitan di hari selanjutnya.

Sementara itu, Jamie ingin berkonsultasi dengan ustadz Muhammad agar lebih bisa mendalami makna khitan dan juga keislamannya setelah menikah

"Menurut al-Sya’by, Rabi’ah, Awza’i, Yahya ibnu Said, Malik, Syafi’i dan Ahmad bahwa hukum khitan hukumnya wajib. Bahkan menurut imam Malik,'siapa saja yang belum di khitan maka tidak layak menjadi imam shalat dan tidak diterima persaksiannya (syahadah),' nah ente kan mau kawin, tuh, ape ente kagak pengen jadi imam sholatnye die?" ustadz Muhammad menjelaskan ketika Jamie mengutarakan niat hatinya yang akan segera berkhitan.


"Saya sebenarnya tidak takut, ustadz. I just ...," Jamie menatap ustadz Muhammad yang faham kekhawatiran Jamie

"Anak mude, insya Allah, ane akan menemani selama ente belajar menuju islam yang sebenarnye dan setia jadi pembimbing ente," ucap ustadz Muhammad menepuk bahu kanan Jamie yang berotot.


***


Hari pemotongan dari sedikit bagian tubuh Jamie pun tiba.

Ustadz Muhammad sudah siap menemani Jamie sesuai ucapannya.

Wajah tampan Jamie saat ini mengisyaratkan bahwa dirinya sedang risau dan sedikit di kuasai rasa takut.


Namun, satu hal yang sudah Jamie pelajari adalah melafalkan lafadz Basmallah

"Sebelum ente melakukan apepun, ente jangan lupa selalu ngucap Bismillahirrohmaanirrohiim. Insya Allah, ente akan melewati segale kerisauan dengan mudah," pesan ustadz Muhammad sebelum Jamie akhirnya masuk ke dalam ruangan di mana ia akan di khitan.


Jamie melihat dokter Rian sudah siap dengan beberapa peralatannya.

Ia pejamkan kedua matanya dan mengingat Rani yang selalu ada di benaknya

"Bismillahi-rrohmaanir-rohiim," Jamie melafadzkan dengan sedikit terputus - putus ketika kain yang menutupi bagian bawahnya di buka oleh perawat dan dokter Rian yang sudah siap dengan Gun Stepler yang berbentuk seperti pistol sebagai alat untuk meng- khitan 'miliknya'.


Berdasarkan penjelasan dokter Rian, bagian dalam alat ini didesain untuk memotong kulit dan langsung menutup luka dengan staples sehingga tidak ada perdarahan dan hanya menghabiskan waktu sekitar sepuluh menit, maka Jamie tidak akan merasakan teramat sakit seperti video - video yang ia lihat.


"Ran, andai kamu bisa melihat pengorbananku saat ini." gumam Jamie dalam hati.


"Done. Selamat, tuan Jamie, semua sudah selesai," tutup dokter Rian sembari membuka masker medis yang ia pakai.


Jamie tidak percaya, bahwa proses khitan yang ia lewati benar - benar sangat sederhana dan tidak neko - neko.


"Apa sudah bisa di pakai?" tanya Jamie tiba - tiba, membuat dokter Rian dan suster pendampingnya saling melihat satu sama lain karena pertanyaannya.



Bersambung ...


Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Beauty in the Dark   Amanda Hamil?

    "Sebaiknya, kita lihat. Apa yang terjadi pada dirinya, hingga berteriak seperti itu," pinta Rani"No, tidak usah. Ia akan menjadi lebih tak terkendali jika kita ada di sana," ucap Jamie"Tuan, maaf, nona Amanda sudah mengetahui kedatangan anda yang membawa nyonya muda. Ia histeris dan ingin bertemu dengan anda," ucap Sam terbata - bata. Ia takut akan menyinggung perasaan istri Jamie yang wajahnya langsung berubah setelah mendengar ucapan sang pelayan."Jam, pergilah. Walau bagaimana pun, ia adalah sahabat mu. Dan, sahabatmu adalah sahabatku juga," ucap Rani dengan bijak"Thank's, baby," balas Jamie. Ia mendaratkan kecupan di kening Rani dan pergi menemui Amanda di kamarnya.Di sana, Amanda duduk di atas tempat tidur, dengan rambut yang acak walau wajah mempesonanya tetap menghias di sana."Amanda?!" sapa Jamie dari balik pintu"Ja ... Jamie! Come here, Jamie. We miss you, really miss you, honey. Kami ... kami begitu merindukan mu," uc

  • Beauty in the Dark   Pertemuan Rani dan Trisha

    Di perjalanan ke Jerman, dengan menggunakan pesawat pribadi miliknya, Jamie dan Rani menceritakan hal - hal lucu tentang keluarga Cornelius, dan semua kebiasaan di sana.Jamie bercerita, bahwa ibunya tinggal bersama Jonathan saat ini.Sang ayah semakin benci dengan semua tindakan Jamie yang terkadang sangat bertentangan dengan norma keluarga."Jadi, kamu masuk Islam dan sunat, tanpa restu mama dan papa mertua aku? Kamu jahat, Jam," ucap Rani menatap suaminya tak percaya"Baby, aku sudah dewasa. Aku berhak menentukan jalan hidupku. Orang tuaku tidak ada yang sempat mengajarkan agama mana yang baik untuk diriku. Dan, kamu sungguh berjasa, mengenalkan aku kepada agama damai seperti Islam. Apa aku salah? Lagi pula, kamu jangan terlalu percaya diri. Aku udah lama mempelajari tentang Islam selama ini. Jadi, aku menjadi mualaf itu, bukan karena mau nikahin kamu aja," ucap Jamie seraya merengkuh tubuh mungil sang istri gang sudah di nikahinya lebih dari enam bulan.

  • Beauty in the Dark   Pengacau

    Rani segera mendorong Jonathan yang sudah sangat lancang memasuki kamarnya."Sungguh, aku tidak menyangka. Putra sulung dari keluarga seorang Arthur Cornelius tidak memiliki adab. Bejat. Dan sangat tidak waras!" desis Rani dengan wajah yang sangat memanas"Tenang, sayang. Aku kemari di suruh oleh adikku sendiri," ucap Jonathan beralasan"Aku tidak akan mempercayai ucapan pria mesum seperti mu. Kejadian semalam sudah bisa di simpulkan, bahwa dirimu tak lebih dari seekor binatang!" ucap Rani lagi. Rasanya ia ingin terus memaki pria yang kini sudah sah menjadi kakak iparnya."Ck ... Aku baru ingat. Terimakasih, sayang. Kau sudah mengingatkanku tentang perbincangan kita semalam. So, bagaimana? Penawaran itu masih berlaku sampai kapan pun. Sampai kau siap," bisik Jonathan menambah mual seorang Rani"Hai, Jo," Jamie tiba - tiba berdiri di belakang Jonathan. Membuat Rani langsung berlari kepelukan suaminya, meminta perlindungan."Apa yang terja

  • Beauty in the Dark   Kehidupan Rani dan Jamie

    Perasaan berkecamuk dari dalam diri Rani.Jantungnya bagai berdetak hebat. Tubuhnya gemetar. Kepalanya terasa begitu pusing.Ia benar - benar tak percaya, bahwa pria yang pertama kali membuatnya jatuh cinta hingga ke jurang penyesalan, kini kembali hadir di hadapannya."Kita akan bicara setelah ini," bisik Rey nyaris tak terdengar"Hai, man. Jangan mengganggu diskusi kami. Sekarang silahkan pergi!" Jonathan mengusir Rey dengan wajah yang masih cengengesan, dan berusaha menarik Rani yang berdiri di sisi Rey.Bugh!!!Tangan kekar Jamie meninju wajah Rey dari samping tanpa diduga. Membuat semua orang terkejut melihat Jamie yang sempoyongan meninju Rey tanpa basa - basi."Jamie!" teriak Rani tak percaya"Ya, Bro! Dia mencoba untuk menarik tangan istri mu dan seolah membisikkan sesuatu. Aku hanya curiga dan ... dan aku menengahi mereka," Jonathan memutar balikkan fakta"Kenapa? Kenapa kau kembali lagi ke kehidupan Rani, hah? Kau meny

  • Beauty in the Dark   Pesta Pernikahan

    Kebahagiaan sangat jelas terpampang dari wajah perempuan yang kini tengah mengenakan gaun pengantin. Berwarna putih, di lapisi berlian yang sangat memukau.Tak kalah sumringah, wajah pria yang saat ini mengenakan tuxedo berwarna navy, di hiasi bow tie berwarna hitam di lehernya, menambah gagah pria bermata biru itu saat ini.Resepsi pernikahan Jamie dan Rani berlangsung secara kekeluargaan, dan di hadiri oleh beberapa rekan bisnis, karyawan dan teman - teman Jamie dan juga Rani. Dengan konsep pesta taman, para tamu perempuan yang datang rata - rata mengenakan baju berwarna putih atau pastel, dan di pasangkan dengan tamu pria yang mengenakan jas berwarna hitam.Jamie tak melepaskan genggamannya dari tangan Rani yang sangat menampilkan aura kecantikannya saat ini.Menambah kesan sexi ketika gaun yang di kenakan hanya sebatas lutut dan menonjolkan bentuk dada Rani yang sangat padat.Gaun putih berbentuk mullet, ekor panjang dan veil bermotif bintang, dan

  • Beauty in the Dark   Melakukan Kewajiban

    Tepat pukul lima sore, Jamie membawa Rani dan Ibu mertuanya pindah ke rumah yang sudah di beli, membuatnya merasa hidup baru akan segera di mulai.Tanpa halangan dan gangguan siapapun.Membeli rumah di dekat pegunungan membuatnya tak menghabiskan uang sedikit. Sebuah hotel yang di sebut rumah ia beli dengan harga yang fantastis, walau terkesan sederhana. Menambah mudah bagi Jonathan untuk melacak dimana keberadaan dua insan yang tengah di mabuk asmara.Dengan menutup kedua mata Rani menggunakan kain kecil, Jamie menuntun istrinya turun keluar dari mobil.Mertuanya hanya menggelengkan kepala, melihat sepasang kekasih yang tengah saling menggoda ini."Jadi, kapan sih ini kain bisa di buka?" rengek Rani dengan manja"Sabar, baby. Aku bantu Mama turun dulu," jawab sang suami siaga."Baiklah, aku buka, ya. Satu ... Dua ... Tiga ...," Jamie membuka penutup mata Rani secara perlahan, membuat Rani pelan - pelan pula membuka kedua mata itu.

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status