Share

18. Jalan-jalan

Matahari sudah bersinar sedikit tinggi, perlahan gorden berwarna putih tersebut terbuka lebar membiarkan cahaya masuk ke dalam kamar. Galen mengernyit saat merasakan cahaya terang membuat matanya silau, kemudian mata hitam itu terbuka lebih lebar.

Nasya berdiri dengan senyuman manisnya, wanita itu mendekati Galen dan merapikan bantal yang ia pakai.

"Selamat Pagi Galen," sapa wanita itu riang, "Jika kau lapar. Lebih baik makan dulu, aku sudah memasak tadi."

"Hm." Pria itu hanya bergumam tak jelas. Dia bangkit dari ranjang dan berjalan menuju kamar mandi, berbeda dengan Nasya yang melihat suaminya gemas.

Tak lama kemudian Galen sudah siap dengan pakaian santai, dia berjalan menuruni tangga menuju meja makan. Walaupun biasanya ia tak sarapan, setidaknya sekarang dirinya harus menghormati Nasya yang sudah membuatkan ia makanan.

Matanya melihat sang istri yang menatap dirinya heran. Dan dia sudah tahu pa

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status