Share

003d

Dan nggak perlu lo perpanjang lagi. Lo nggak perlu berharap untuk bisa balikan lagi sama Gani. Lo nggak perlu mikirin dia lagi. Udah nggak ada gunanya.

Lagian, kalau sampe Gani beneran selingkuh, memangnya lo mau pacaran sama cowok yang pernah nyelingkuhin lo? Nggak mau kan?

Kalo udah selesai, ya berarti jelas, memang udah selesai. Nggak usah lo berharap lagi!

Kalopun Gani nggak selingkuh sama sekali, omongan Salma ada benernya.

Meskipun lo paham soal latar belakang dan trauma Gani kayak gimana, tetep aja, kalo Gani itu beneran sayang sama lo, harusnya dia nggak ngelepasin lo gitu aja. Harusnya dia mau berjuang dan hadapi ketakutannya.

Lagian, malah bagus kan kalo Gani minta putus? Kalo nggak gini kan lo jadi nggak sadar. Lo bakalan tetep jalan terus sama cowok yang nggak beneran sayang sama lo.

Udah jelas sekarang semuanya gimana. Nggak perlu lo sesali, nggak perlu lo tangisi lagi. Fokus sama hidup lo dan kebahagiaan lo sendiri aja. Cowok kalo bisanya cuma nyakitin, jangan lo kasih space di hati sama pikiran lo. Udah selesai. Jadi tinggalin semuanya.

+

“Sal…” Aku menghela nafas dan merenung sejenak. “Kita nggak usah bahas Gani lagi, ya... Gue lagi kepengen ngelatih diri gue buat move on dan mau berhenti mikirin Gani lagi.”

“Jujur aja, gue masih nggak punya bukti soal dia selingkuh, atau nggak. Cuma sekarang, kenyataannya gue udah putus dari dia, dan gue mesti bisa terima. Sekarang semuanya udah jelas… Dan gue juga nggak mau terus-terusan berharap ke orang yang udah nggak peduli lagi sama gue. Gue mau fokus ke hidup gue dan kebahagiaan gue.”

“Oke. Gue setuju banget! Gue dukung lo! No more Gani!” Salma menghela nafas pelan. “Sekarang lebih baik, lo fokus ke kebahagiaan diri lo sendiri. Gue yakin kok, Din, lo pasti bisa ngelewatin semuanya ini. Memang awalnya rasanya itu nggak gampang, tapi percaya sama gue, lo itu cantik, pinter, mandiri, dan punya duit sendiri. Lo sama sekali nggak butuh Gani buat anggep lo itu berarti…”

Mendengar Salma mengatakan hal tersebut, hatiku terasa sedikit lebih tenang daripada sebelumnya. Rasanya seperti diingatkan bahwa aku itu tetap berharga, meskipun Gani tidak menganggapku dan memperlakukanku seperti itu.

“Dengerin gue ya, Dinda…” Salma menatapku dengan serius sambil memegang kedua bahuku. “Nggak ada gunanya lo berusaha pertahanin laki-laki yang nggak mau pertahanin lo juga. Tinggalin aja laki-laki yang nggak mau serius sama lo. Mendingan, lo fokus ke hidup lo sekarang. Nikmati hidup lo. Pokoknya, jangan sampe lo penuaan dini gara-gara cowok!”

Aku mengangguk setuju. Senyumku mengembang lagi karena kata-kata dari Salma barusan. “Kita pergi nyalon aja yuk sekarang. Gue bener-bener nggak mau stres gara-gara Gani lagi.”

“Gitu dong!” Salma menepuk kedua tangannya sekali. “Pokoknya hari ini, kita full seneng-seneng! Jangan pernah biarin laki-laki mana pun buat nyakitin kita!”

“Setuju.” Aku tersenyum sekali lagi dan mengangguk. “By the way, gue bawa member card. Lo bawa member card juga nggak?”

Member card apaan?” Salma menatapku dengan bingung untuk beberapa detik saja. Dia kemudian tersenyum lebar, dan mendadak raut wajahnya dipenuhi dengan semangat lagi. “Ini kalo Kartika tau, kita bakal disuguhi omelan dia seharian penuh sih…”

Aku tertawa geli. “Yang bagian ini… nggak perlu kita ceritain ke bunda kita tercinta kan?”

Salma tertawa senang. “Bukan gue ya, yang ngehasut lo…”

Komen (1)
goodnovel comment avatar
sweetie
semangat penulis ......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status