Share

Chapter 21 : Tears

Anna menatap sendu batu nisan yang ada di hadapannya. Terlihat jejak air mata masih tertinggal di pipinya. Jesfer yang sudah satu jam menemaninya hanya bisa mendesah pelan. Dia sangat mengerti jika saat ini Anna masih berduka. Meski orang-orang telah lebih dulu pergi meninggalkan area pemakaman, Anna enggan selangkah pun pergi dari pemakaman tersebut.

"Jes, apa yang harus aku lakukan? " Lirih Anna dengan tatapan yang masih fokus pada gundukan tanah yang masih basah tersebut.

"Kau harus kuat Na, jangan sampai pengorbanannya sia-sia. " Jesfer mengelus punggung Anna.

"Kau bisa istirahat dengan tenang sekarang sayang. Tidak akan ada lagi yang mengusik mu, atau pun menyakitimu. " Anna tersenyum samar. "Terima kasih nak, terima kasih banyak telah hadir ke dunia ini. Tidak peduli seberapa buruk orang memandangmu, tidak peduli meski kau tidak diakui, kau tetap kebanggaan untuk orang tuamu. " Anna menghapus air mata yang kembali jatuh di atas pipinya.

"Kau di besa

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status