Share

Belenggu Hasrat dan Obsesi CEO Tampan
Belenggu Hasrat dan Obsesi CEO Tampan
Author: Suhadii90

Ajakan Mengejutkan

Author: Suhadii90
last update Last Updated: 2025-01-20 00:07:51

“Ah, brengsek kalian! Brengsek!” suara Alisha meledak seperti petir di langit yang kelam. Jemarinya mencengkeram erat setir mobil, sementara air matanya berjatuhan, membasahi pipinya yang telah lama kehilangan cahaya.

Ia hanya ingin pergi. Pergi jauh dari segalanya—dari rasa sakit yang mengguncang setiap serat keberadaannya, dari bayangan kebahagiaan palsu yang kini tampak seperti lelucon kejam.

Kehidupan rumah tangga yang selama ini ia banggakan, seolah mahkota berlian di kepala, runtuh menjadi debu oleh ulah pengkhianatan.

Dan tidak sembarang pengkhianatan; yang menusuk hatinya adalah darah dagingnya sendiri, sepupunya selingkuh dan bermain gila dengan suaminya. Ini benar-benar menyakitkan!

Akhirnya, mobil itu berhenti dengan derit menyakitkan di depan sebuah bar malam. Alisha turun, melemparkan kunci mobil kepada penjaga tanpa sepatah kata, dan melangkah masuk dengan langkah yang tegas namun rapuh.

“Nona, Anda baik-baik saja? Sebenarnya Anda mau ke mana?” tanya seorang pria yang tiba-tiba menghampirinya dengan suara yang dalam dan bergetar lembut, seperti alunan cello yang menghentikan badai.

Alisha tersenyum, senyum yang lebih mirip luka terbuka daripada kebahagiaan. “Kau tampan,” gumamnya, nyaris seperti desahan.

Jemarinya, seolah digerakkan oleh sesuatu di luar kendalinya, menyentuh bibir pria itu. Lalu, seperti petir yang menyambar tanpa aba-aba, ia mendekat.

Cup!

Ciuman itu mendarat dengan kelembutan yang tak terduga. Pria itu terpaku, matanya melebar, sementara Alisha tersenyum samar. “Tampan,” bisiknya, suaranya seperti angin yang berbisik di telinga. “Kau mau jadi selingkuhanku?”

Kata-kata itu meluncur dari bibirnya seperti racun yang manis. Pria itu menatapnya dengan mata penuh kebingungan dan keterkejutan.

Ia tidak pernah membayangkan dirinya berada dalam situasi seperti ini. Selingkuhan? Konsep itu seperti tanah asing baginya, namun ada sesuatu yang menarik—sesuatu yang gelap, menggoda, dan tidak terjelaskan.

“Kau menantangku?” suaranya menggema seperti denting baja, memastikan niat di balik kata-kata penuh keberanian itu.

Wanita di depannya hanya mengangguk, lalu tertawa—tawa yang memancarkan aura seperti racun manis yang mengundang bahaya.

Senyumnya memperlihatkan deretan gigi putih sempurna, namun di balik keindahan itu ada sesuatu yang liar, tak terkendali. “Ya,” jawabnya, dengan nada yang setenang badai yang baru saja mereda.

“Kau mau? Bagaimana jika kita memulainya dengan... tidur bersama?” katanya, dengan keberanian yang membakar udara di antara mereka.

Seperti percikan api yang menyentuh tumpukan jerami kering, hasrat Neuro yang hampir terkubur oleh akal sehat kembali menyala.

Matanya menyapu wanita itu, menghafal setiap lekuk wajahnya, setiap tatapan tajam yang menghujam.

Ia tak salah dengar, wanita ini yang lebih dulu mengundangnya ke permainan berbahaya ini. Jika ia menolak, tidakkah itu akan menghancurkan serpihan terakhir dari harga diri wanita ini?

“Baiklah. Kita pergi,” katanya singkat namun tegas, menggenggam tangan wanita itu dengan hangat yang bercampur bara.

Ia memimpin langkahnya ke ruangan VIP di lantai atas, tempat yang diselimuti keintiman dan gelapnya rahasia.

“Siapa namamu, pria tampan?” tanyanya dengan suara lembutnya.

“Neuro.”

“Um! Nama yang indah.”

Namun sebelum pintu terbuka, wanita itu telah menyerangnya lebih dulu. Bibirnya yang lembut mendarat di bibir Neuro dengan kelaparan yang menggetarkan.

Neuro terkesiap, tapi segera membalas ciuman itu dengan gairah yang sama ganasnya. Nafas mereka bertaut, saling mencuri oksigen, sementara tubuh mereka semakin tenggelam dalam tarian panas yang tak terhindarkan.

Wanita itu jauh dari apa yang Neuro bayangkan. Tidak ada jejak rasa malu, hanya keberanian mentah yang mengalir dalam setiap gerakannya.

Lidah mereka menari, liar dan tak terkendali, menyapu setiap sudut rongga mulut dengan keserakahan yang tak terpuaskan.

Neuro merasa dirinya terombang-ambing dalam badai, dikuasai oleh wanita yang tampaknya memahami setiap sisi gelap hasratnya.

Ia mengerang saat bibir wanita itu mulai menelusuri kulitnya, meninggalkan jejak panas di sepanjang leher hingga dadanya. Sensasi itu seperti aliran listrik yang menjalar di setiap sarafnya, membuat pikirannya kabur.

“Wanita ini terlalu berani,” pikir Neuro, tetapi ia tahu ia menyukai setiap detiknya.

Perannya terbalik—biasanya, ia yang menjadi penguasa permainan ini, tetapi kini ia merasa tunduk pada dominasi wanita ini.

Siapa sebenarnya dia? Bagaimana mungkin ada seseorang yang begitu mahir menaklukkan dirinya dalam waktu sesingkat ini?

Namun pertanyaan-pertanyaan itu hilang begitu saja ketika Neuro memutuskan untuk mengambil alih.

Ia meraih gaunnya dengan gerakan liar, menariknya hingga robek separuh, memperlihatkan tubuhnya yang bagai pahatan seni hidup.

Neuro menelan ludah. Tubuh wanita itu seperti porselen, halus tanpa cela, memantulkan kilauan samar dari cahaya lampu.

Tanpa berkata-kata, Neuro memeluk wanita itu dan melemparkannya ke ranjang, membiarkan dirinya hanyut dalam kenikmatan yang baru saja dimulai.

Permainan mereka baru saja dimulai, dan malam ini, Neuro tahu, tidak ada ruang untuk menyesal.

Neuro menggeram pelan, meminta agar benda itu terdiam. Sabar dia harus sabar, wanita ini bukan wanita yang akan ia tiduri secara sembarangan.

la akan memanjakannya, menyesap seluruh inchi di tubuh indah itu sampai seluruh dahaganya tersalurkan.

“Aku tidak tahan lagi, ah…” suara itu meluncur dari bibir wanita itu, seperti bisikan lembut di tengah badai yang membara.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Belenggu Hasrat dan Obsesi CEO Tampan   Dapatkan Uangnya dengan Cara Apa pun!

    Rean kembali ke tempatnya dengan langkah gontai. Ia segera menghampiri Gea yang tertunduk di kamar mereka.“Apa mereka benar-benar orang tuamu?” tanya Rean dengan ketus.Gea terlihat enggan menjawab, gadis itu semakin membuang wajah enggan bertatapan langsung dengan Rean.Rean merasa sangat gemas. Dia mulai menarik bahu Gea agar wajahnya menghadap langsung ke arah Gea.“Jawab!” bentak Rean kuat.Anggukan kepala yang diberikan oleh Gea membuat Rean seketika melempar tubuh itu kembali.Dia benar-benar kecewa karena Gea sama sekali tidak mendengarkan peringatannya.Bukankah sudah dia bilang jangan membuat keributan? Sekarang, Gea malah kembali mencoreng nama baik keluarga mereka.“Mama benar-benar kecewa Gea, pada kamu. Ibu dan Ayah kamu benar-benar membuat malu di sana! Seharusnya kamu mempermalukan Alisha tadi, bukan malah dia yang mempermalukanmu!”Riana ikut menimpali perdebatan mereka.Rean terperangah mendengar ucapan Riana. “Jadi, Mama juga ikut merencanakan ini?” tanya Rean tidak

  • Belenggu Hasrat dan Obsesi CEO Tampan   Ancaman dari Cipto

    Netra Gea melebar mendengar pernyataan yang diucapkan Cipto Kepalanya terasa sakit seketika, bagaimana mungkin? Bagaimana mungkin Cipto tahu tentang hal yang ia lakukan pada Hendriawan?"Kau pikir Si Jana itu pintar menutup mulut? Dia itu jika sudah minum alkohol omongannya melantur ke mana-mana.”Gigi Gea bergemretak mendengar perkataan Cipto. Sial, seharusnya ia tidak meminta tolong pada rekan ayahnya untuk mendapatkan racun itu.la tidak tahu jika ayahnya masih berhubungan dengan para temannya setelah bebas dari penjara. Gea segera melipir ketakutan. Sekarang bagaimana? Jika Iblis ini tahu maka semua rencananya akan hancur berantakan.Riana tidak akan memaafkannya dan Rean pasti akan menceraikannya. Bagaimana sekarang? Apa dia akan diusir setelah ini? Tidak ia tidak mau, ia tidak mau kembali menjadi budak Cipto."Apa maumu?" Tanya Gea sinis. la harus tahu apa yang diinginkan Iblis yang mengaku ayahnya ini. la harus tahu kenapa Cipto membeberkan semua ini padanya."Apalagi aku mau u

  • Belenggu Hasrat dan Obsesi CEO Tampan   Hadiah Istimewa dari Gea

    Senyum Alisha segera ia tampilkan saat mendengar perkataan Gea. Wah, Gea sudah makin pintar dalam bersandiwara.Sedangkan Rean terlihat melebarkan matanya saat mendengar ucapan Gea. Sayang sekali mereka sedang berada di depan umum, jika tidak, Rean sudah membekap mulut Gea untuk berhenti."Jangan kira aku merebutnya, Kak Lisha sendiri yang memberikan suaminya untukku. Dia bilang pernikahannya jenuh, jadi Kak Lisha tidak tahan lalu melepas Kak Rean.“Dia bilang ingin mencari daun muda seperti pria di sebelahnya. Tapi, tolong jangan ada yang menghujatnya. Ini hari baik bagi kami, kami tidak ingin ada keributan.“Kak Lisha, tolong berikan sepatah dua patah kata untuk memberikan restu pada pernikahan kami juga untuk bayi yang berada dalam kandungan. Aku harap setelah ini tidak ada kesalahpahaman lagi tentang hubungan kami."Alisha segera melepaskan kaitan tangannya pada lengan Neuro mendengar tantangan yang dilontarkan Gea.Sejenak Neuro menahan tangan Alisha lalu menggeleng kecil, memint

  • Belenggu Hasrat dan Obsesi CEO Tampan   Ingin Berterimakasih

    Hari di mana pesta yang akan digelar Gea pun tiba. Tinggal beberapa jam lagi pesta itu akan dilangsungkan di kediaman Rean, tepatnya kediaman mereka dulu."Kau yakin akan datang ke sana?"Alisha menghela nafasnya panjang mendengar pertanyaan yang diajukan oleh Jesselyn. Ini adalah pertanyaan ke dua puluh kali yang terlontar dari mulut sahabatnya itu setelah ia menerima undangan dari Gea."Tentu saja, aku kan sudah bilang padamu bahwa aku akan datang.”"Tapi Alisha, kau pasti akan dipermalukan jika hadir di sana. Mereka sedang mengejekmu, Alisha."Alisha mengangguk. "Tentu. Aku tahu.”"Lalu kau masih tetap akan datang ke sana?""Mau kau tanya seratus kali pun, jawabanku tetap sama Jess, aku pasti akan memenuhi undangan mereka."Jesselyn menepuk dahinya kuat, ia tahu Alisha memang keras kepala, tapi ia tidak tahu jika temannya ini juga sangat nekat.Menghadari pesta mantan suaminya dan selingkuhannya dulu, apa Alisha sudah gila? Tidak ada wanita yang bisa tahan melihat kebahagiaan merek

  • Belenggu Hasrat dan Obsesi CEO Tampan   Salah Memilih Lawan

    Kelly hanya bisa meremas foto-foto itu dengan kesal. Mustahil, bagaimana bisa Alisha menemukan jejak dirinya saat menjadi wanita penghibur beberapa tahun yang lalu.Hanya sebentar ia berada disana untuk bekerja, bagaimana mungkin Alisha bisa menemukan jejaknya?Apa Alisha memiliki orang handal yang pintar mencari informasi? Tidak mungkin. Perusahaan Alisha bukanlah perusahaan besar yang memiliki sumber daya manusia yang luar biasa."Bagaimana Kelly? Kau ingin aku mengirimnya pada Andrew?" ujar Alisha dengan senyuman miring."Atau bagaimana jika aku membeberkan hal ini ke media? Beritamu pasti akan besar seperti halnya beritaku. Bahkan aku bisa membuatnya lebih besar lagi," sambung Alisha kembali.Kelly mulai terlihat pucat pasi mendengar ucapan Alisha. Rahangnya bergemretak menahan amarah melihat Alisha yang tersenyum penuh arti. "Apa maumu?""Ha, tidak seru! Kenapa kau masih saja searogan itu saat kartu matimu ada di tanganku. Memohonlah padaku, Kelly Anderson! Baru aku akan memperca

  • Belenggu Hasrat dan Obsesi CEO Tampan   Ancaman Untuk Kelly

    Awalnya Alisha pikir Gea akan terbawa amarah saat ia lagi-lagi kalah darinya. Namun kali ini berbeda, Alisha terperangah saat melihat Gea malah mengangkat bibirnya membentuk sebuah senyuman. Senyuman licik nan berbahaya. Kedua tangannya ia lipat di depan lalu berkata, "Tidak apa-apa, Kelly. Aku memang sengaja kalah dari Kak Lisha,"Alisha mengangkat alis mendengar ucapan ambigu yang dilontarkan oleh Gea. Apa yang jalang ini maksud sebenarnya?"Sengaja kalah? Kenapa memangnya, Gea?" Kelly terlihat mulai memancing.Semua orang terlihat mencondongkan tubuh mereka, sama-sama ingin tahu jawaban yang akan Gea utarakan."Aku sudah mengambil semuanya dari Kak Lisha, hal ini tidak seberapa dengan pengorbanannya untukku. Dia sungguh berhati mulia mau memberikan suami tercintanya.”"Astaga, malangnya.""Kasihan sekali.""Dia tidak pandai menjaga suaminya."Alisha hanya bisa ternganga mendengar jawaban Gea. Semua orang kembali terkikik geli. Sialan, mereka sengaja menjadikan aib rumah tanggany

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status