Share

BAB 8B

Kiran terisak. Hatinya ngilu mengingat setiap kepingan kenangan di antara mereka. Mengapa hanya kepedihan yang tersisa di sepanjang ingatannya? Bahkan, cuaca hari ini seolah menemani Kiran menapaktilasi kembali semua mendung yang masih juga enggan beranjak pergi hingga hari ini.

Tiga tahun berlalu. Ratusan minggu terlewati. ribuan hari sudah Kiran lalui. Namun, mengapa nyeri itu masih menancap kuat di hati?

"Kami dapat memahami kalau Nak Kiran berat hati merestui. Tapi, izinkan Om bicara sebentar, setelah itu kami akan menerima apapun keputusan yang Nak Kiran sampaikan." Seperti ada yang meremas hati Kiran saat kelebatan masa lalu kembali menghampiri.

Malam itu, orangtua Raya dan mertuanya datang berkunjung setelah penolakan keras dari Haidar beberapa waktu lalu. Kiran tersenyum menanggapi ucapan Fajar. Pandai sekali mereka mencari waktu. Mereka datang tepat di saat Haidar sedang ke luar kota karena tugas dinas.

“Kami mengenal Haidar sejak masih kecil. Dia anak lelaki yang baik. Bukan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Nur Janah
pasti nyesek banget waktu Kiran ngomong begitu
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
raya g cantik dan cacat juga tubuhnya kecil. si haidar juga g cinta, tapi koq bisa juga si haidar menghamili raya. bernafsu juga ternyata sama barang rongsokan.dasar laki2 munafik dan menjijikkan seperti ini yg bikin kiran gbisa move on
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status