Share

Bab 17 Marah-Marah Terus

Terlihat senyuman di wajah Marsha dengan kedua pipi terdorong naik.

"Hati-hati di jalan."

Axton pergi, Marsha melihat punggung Axton lebar dari belakang. Laki-laki memang sulit di tebak. Kadang baik kadang acuh, itulah laki-laki Marsha.

Sambil menunggu Marsha memilih merapikan dapur.

Piring dan mangkok yang berserakan dikumpulkan ke wastafel lalu dicucinya. Marsha suka bernyanyi ketika ia senang.

Dengan penuh semangat Marsha juga mengelap meja. Dan menyapu rumah.

Axton kembali dengan banyak paper bag di tangannya. Semua jenis makanan dibeli Axton untuk Marsha sendiri.

Axton hendak naik ke lantai dua, tapi ia mendengar suara Marsha dari arah dapur. Axton belok menuju dapur.

lirik lagu yang dinyanyikan Marsha. "Tujuh belas agustus tahun empat lima, itulah,,," nyanyiannya terhenti ketika Axton muncul.

"Kenapa berhenti, lagunya bagus."

Axton meletakkan paper bagnya di atas meja makan.

Sadar diri. Marsha tahu kalau suaranya jelek, sebab sejak sekolah nilai seninya dalam vokal sel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status