Share

Bab 90. Tuduhan Max

Ting... Tong...

Bunyi bell pintu membuat Gracia yang saat itu tengah bekerja di ruang televisi pun terhenti.

“Tumben sekali Alex tidak langsung masuk.” Gadis itu mengambil segelas minuman di sisinya meneguknya sesaat, sebelum kemudian beranjak ke arah pintu. Sebelum membukanya ia lebih dulu melihatnya ke arah monitor yang terlihat. Dan detik berikutnya matanya melotot dengan jantung berdetak lebih kencang. “Kak Max...”

Ia kembali menyembunyikan tubuhnya di balik pintu, dengan perasaan yang tidak karuan. Ia mengira yang datang itu Alex, karena pria itu kini memilih tinggal di mes dibandingkan harus tinggal bersamanya. Keberuntungan Alex mendapatkan pekerjaan di sebuah bangunan. “Ada apa dia kemari? Apakah dia ingin kembali membuangku ke tempat menyedihkan itu?”

Bayangan bagaimana sulitnya hidup di daerah terpencil itu kembali terlintas membuat Gracia panik.

“Gracia buka pintunya. Aku tahu kau ada di dalam!” Max terus mengetuk pintu dan menekan bell berkali-kali, karena memang sebel
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status