Lelah berteriak, William Randolph teringat dengan seseorang. Ia yakin pria itu pasti membantu Bella Saphira melarikan diri. Karena pria itu menganggu kesenangannya di pagi hari untuk menyetubuhi Bella Saphira di gerbong kereta dan juga menyebabkan dirinya kehilangan banyak uang atas kerugian yang ia alami."Adam Levine, aku yakin dia pelakunya. Kau akan mendapatkan balasan berkali-kali dari aku" umpat William Randolph yang yakin 1000% pelakunya adalah Adam Levine yang membantu Bella Saphira melarikan diri.Untuk membuktikan kecurigaan hatinya, William Randolph meminta alamat Adam Levine dari Ricky melalui video call."Aku tidak tahu alamat pria itu, Dia itu suka pindah-pindah menurut informasi yang beredar. Jadi susah untuk mencari tahu keberadaannya," jelas Ricky yang sudah lama tidak ada hubungan dengan Adam Levine. Karena banyak hal yang Ricky takutkan dari pria itu. Mengingat pria itu merupakan pria tidak baik dan bisa melakukan banyak hal yang bisa merugikan orang yang mengancam.
Melihat senyuman Bella Saphira yang mirip dengan mendiang istrinya. Tanpa sadar Adam Levine tersenyum tipis dengan kedua mata memanas. Ia sejujurnya sangat merindukan istrinya yang sudah tiada."Baiklah aku akan mengantarmu," balas Adam Levine yang berpura menguap sesat untuk menutupi air mata yang hampir menetes di kedua matanya."Terima kasih," ucap Bella Saphira dengan perasaan bahagia. Hingga tidak menyadari jika Adam Levine sedang menagis.Di rumah, Shimon yang malas untuk bergerak. Ia berbaring di sofa panjang dan tatapan matanya menuju ke arah tempat meja yang terdapat pancake madu. Pancake yang merupakan kesukaan dirinya dan rasanya mirip dengan buatan tangan mending ibunya."Hmmmm," gumam Shimon amigu. Ia tidak ingin ada wanita lain yang menggantikan posisi ibunya. Apalagi merebut cinta dari sang ayah."Ini hanya perasaan aku," gumam Shimon yang berusaha untuk tetap waras seperti sebelumnya daripada memberikan kesempatan kepada wanita itu untuk mendekati ayahnya.***Erick St
James Arthur yang kini hidup bahagia dengan Cintya. Ia tidak menyadari ada yang mengawasi dirinya secara diam-diam dari arah belakang dan juga tidak tahu Bella Saphira sudah lolos dari cengkeraman William Randolph.Apa yang di lakukan oleh William selama berapa hari tidak membuahkan hasil yang seperti saran dari Ricky. Tapi William Randolph tidak menyerah sama sekali. Ia masih rajin mencari keberadaan Bella Saphira tanpa menyerah sedikitpundan kemudian memberikan hukuman lebih berat dari sebelumnya. Untuk menutupi apa yang di lakukan selama ini, William Randolph bekerja dengan giat di perusahan demi mendapatkan uang dalam jumlah banyak.“Jalang sialan, Aku pasti akan menemukan mu cepat atau lambat. Aku pastikan kau tidak akan bisa kabur lagi,” batin William Randolph yang masih dendam kesumat kepada Bella Saphira yang melarikan diri darinya.***Bella Saphira yang menjalani perawatan di rumah sakit, Ia sama sekali tidak mendapatkan ketenangan seperti yang di katakana oleh Erick Stephen
Melihat Bella Saphira yang berpura-pura bodoh dan tidak mengerti. Joseph melayangkan satu tamparan lagi ke tempat yang sama. Kuatnya tamparan kedua menyebabkan tubuh Bella Saphira jatuh tersungkur ke lantai yang dingin.Bella Saphira yang masih syock atas apa yang terjadi barusan, Ia menyentuh sebelah wajahnya yang mati rasa akibat tamparan kedua dari ayah tiri.Melihat keandaan yang membahayakan dan bisa menyebabkan dirinya di curigai atas kerjasama dengan Cintya selama ini. Ella Segera berdiri dari tempat duduknya untuk melerai pertengkaran anak dan ayah tiri.“Sudah…. Jangan marah Bella lagi, Mungkin dia ada alasan untuk melakukan semua ini. Sebaiknya kita dengar dulu penjelasanya,” tutur Ella dengan wajah sedih yang di buat-buat untuk menutupi apa yang ia lakukan selama ini dan juga berpura-pura memasang badan untuk melindungi Bella Saphira dari pukulan Joseph.Melihat Ella membela anak tidak tahu diri, Joseph yang semula emosi. Kini semakin emosi tinggi hingga jantungnya berdeta
Mendengar apa yang di katakan oleh Ella, wajah keduanya langsung pucat pasih.James Arthur maupun Cintya saling melihat satu sama lain, Mereka berdua berharap salah dengar dengan apa yang di katakan oleh Ella barusan."Kalian berdua tidak perlu cemas seperti itu," ucap Ella yang menarik Cintya untuk duduk di samping James Arthur.“Untuk apa dia ke sini lagi, Lebih baik aku minta ayah menjual dia ke meja judi untuk di gilir oleh para pria hidung belang dengan begitu kita akan mendapatkan banyak uang,” seru Cintya yang mengeluarkan pendapatnya secara mendadak tanpa menyadari Bella Saphira yang berdiri di depan pintu yang tertutup sedikit sudah mendengar semuanya.“Hmmm idemu boleh juga, daripada capek-capek kerja. Lebih baik menjadikan Bella Saphira sebagai wanita jalang yang di jual di klub malam,” sambung James Arthur yang mendukung perkataan Cintya.Apa yang di katakan oleh James Arthur benar-benar sulit di percaya oleh Bella Saphira. Ia menutup mulutnya dengan air mata berlinang der
Mendapatkan teguran dari bos. Supir itu memasang wajah masa bodoh."Aku tidak ingin kehilangan uang, jadi kalian tahu akibatnya. Karena aku tidak pernah main-main dalam hal seperti ini," ucap supir yang mengeluarkan kalimat mengancam kepada ketiga rekannya.Bos preman masih berdecak kesal atas ancaman supir yang terkesan memojokkan dirinya sejak tadi untuk menikmati betapa sempinya liang wanit barusan yang sudah ia setubuhi secara paksa untuk pertama kalinya.Selesai membereskan semuanya, bos preman turun duluan dari dalam mobil. Ia berjalan ke arah gudang kosong di tempat itu menjadi tempat transaksi akan terjadi."Mana jalang itu," seru William Randolph dengan suara baritonnya.Sadar pelanggan di depannya sedang marah karena terlambat sampai lokasi. Bos preman itu segera memberikan aba-aba kepada rekannya untuk menyeret Bella Saphira keluar dari dalam mobil.Bella Saphira yang di seret keluar secara paksa. Ia menunjukkan wajah ketakutan ketika melihat William Randolph di hadapannya
"hmmmpp hmmmpp hmmmpp," jerit Bella Saphira berulang kali dengan suara yang tidak bisa keluar. Merasa permainan ini kurang seru, William Randolph melepaskan tali yang mengikat tangan Bella Saphira. Lalu mencabut lakban hitam itu secara kasar. Plakk Bella Saphira yang sudah kesal bukan main. Ia melayangkan satu tamparan kuat ke arah wajah William Randolph untuk melampiaskan kekesalan di dalam hatinya. "Bajingan kau," seru Bella Saphira dengan suara nyaring. William Randolph menyentuh wajahnya yang mati rasa akibat kuatnya tamparan dari Bella Saphira. Kemudian menunjukkan tatapan kemarahan. "Aku tidak sudih menjadi jalang untuk mu, apa yang telah kamu lakukan sudah aku ketahui semuanya. Kau pria pengecut yang hanya bisa mengandalkan kekuatan orang lain," lanjut Bella Saphira dengan kata-kata penuh makian kepada William Randolph yang kini berwajah hitam kelam. William Randolph yang kesal akan hinaan Bella Saphira, ia mengangkat tubuh Bella Saphira keluar dari dalam gudang kosong.
Ujung mata Adam Levine melirik ke arah Bella Saphira. Ia segera menutup AC di dalam mobil, karena melihat Bella Saphira kedinginan dan juga gemetaran sejak tadi."Baiklah," balas Adam Levine yang mengantarkan Bella Saphira ketempat tujuan.Sebelum keluar dari dalam mobil, Bella Saphira berulang kali minta maaf kepada Adam Levine yang sudah banyak membantu dirinya selama ini.Adam Levine tidak mengeluarkan suara apapun, selain tersenyum tipis yang ramah."Terima kasih atas bantuan mu hari ini," ucap Bella Saphira yang pamit dari hadapan Adam Levine.Adam Levine menatapi sosok Bella Saphira yang rapuh berjalan masuk ke dalam rumah yang di samping klub malam. Melihat Bella Saphira kembali dengan keandaan sehat dan utuh. Erick Stephen segera memeluk Bella Saphira dengan erat."Kemana saja kamu hari ini?" tanya Erick Stephen dengan nada kasih sayang.Bella Saphira membalas pelukan Erick Stephen, ia menutup kedua matanya yang terasa lelah dan berat."Aku pergi ke cafe terdekat untuk menena