Share

Meminta Maaf

Penulis: RBiriR
last update Terakhir Diperbarui: 2021-09-18 19:30:07

“Guys masih bau bakso ngga baju gua ?” tanya Sinta kepada teman sebangkunya itu sambil mencium-cium bajunya.

“Udah ngga kok Sin.”

“Syukurlah soalnya gua takut kalau masih bau, untung aja ini udah kering kalau belum kering bisa-bisa gua ditanya guru.”

Tidak lama kemudian, guru pun masuk ke dalam kelasnya Rani dan langsung memulai pembelajaran terakhir. Sinta sangat senang sekali sudah masuk pelajaran terakhir, dia merasa tidak betah dengan bajunya dan ingin cepat-cepat pulang untuk mengganti baju seragamnya. Beberapa jam kemudian, akhirnya Sinta sudah selesai belajarnya dan dia langsung cepat-cepat memasukkan bukunya ke dalam tas. Setelah sudah tidak ada yang tertinggal, Sinta pun pergi ke parkiran untuk pulang ke rumahnya. Di parkiran Sinta bertemu dengan Leo, kemungkinan dia menunggu dirinya untuk meminta maaf.

“Hey cewe ntah siapa nama lu yang penting gua minta maaf yah kejadian di kantin tadi gua bener-bener ngga sengaja,” ucap Leo yang merasa bersalah kepada Sinta.

“Hah maaf ? Lu tau ngga udah bikin malu gua, terus gua juga jadi ngga nyaman pake baju yang kesiram kuah air bakso ini,” Sinta masih sangat kesal kepada Leo karena dirinya menjadi sial terus gara-gara dia.

“Iya udah gua minta maaf, gua janji deh bakal ngikutin apa yang lu perintahin tapi gua dimaafin ya, pliss,” Leo sampai memohon-mohon kepada Sinta agar dimaafkan karena dia tidak enak dengannya.

“Soal maaf mah gampang kali cuman malunya itu, gua malu banget tadi diomongin sama temen-temen kelas gua gara-gara bau bakso. Udah ah gua mau pulang aja awas lu,” Rani yang mencoba pergi tetapi ditahan oleh Leo.

“Pliss maafin gua dulu, jangan pulang sebelum maafin gua.”

“Iya udah tuh gua maafin puas lu, udah awas gua mau cepat pulang nih,” Sinta pun langsung buru-buru menaiki motornya.

“Bener nih thank ya.”

Lalu Leo langsung minggir dari tempat motor Sinta dan Sinta pun menjalankan motornya untuk pulang ke rumah. Leo sangat senang sekali karena sudah dimaafkan oleh temannya itu, dia pun langsung pulang juga ke rumahnya menaiki motor kesayangannya. Sinta yang sedang menaiki motornya dia masih merasa kesal sekali dengan laki-laki itu dan tadi pun hanya terpaksa memaafkannya. Sesampainya Sinta di rumah, Sinta langsung masuk dan ditanyakan oleh ibunya yang berada di depan rumah.

“Assalamualaikum Bu,” kata Sinta yang memberi salam kepada ibunya dan turun dari motornya.

“Wa'alaikumsalam eh kamu udah pulang nak, oh iya itu baju kamu kenapa ko kaya merah-merah gitu ?” ucap ibu Sinta yang merasa bingung dengan baju anaknya.

“Tadi pas di sekolah baju Sinta abis kena kuah bakso bu.”

“Lah kok bisa ketumpahan kuah bakso sebanyak ini sih nak ?” ibu merasa terkejut karena anaknya tersiram kuah bakso.

“Jadi gini ibu kan Siska lagi jalan mau jajan gitu, terus tiba-tiba ada orang yang bawa bakso katanya sih tangannya gatel jadi dia garuk dulu eh baksonya malah tumpah kena baju Sinta,” Sinta menjelaskan kepada ibunya agar ibunya tidak bingung.

“Ada-ada aja iya itu orang bisa tumpah gitu, iya udah kamu mandi dulu gih takutnya nanti malah lengket dibadan kamu.”

“Iya emang lengket banget Bu dari tadi di sekolah aja ngga enak banget, Siska mandi dulu yah bu.”

“Yah nak mandi yang bersih.”

Sinta pun langsung menaruh tasnya dan masuk ke kamar mandi untuk mandi terlebih dahulu. Di sisi lain Leo yang baru saja senang, tiba-tiba dia kepikiran dengan Sinta. Leo merasa kalau Sinta tidak ikhlas memaafkannya. Di dalam kamar Leo hanya memikirkan kesalahannya terus menerus terhadap Sinta yang terkena bakso dirinya. Di saat Leo sedang memikirkan itu tiba-tiba temannya menelepon dirinya.

“Kringggg...kringggggg.”

Lalu Leo pun melupakan pikiran itu dan mengangkat teleponnya.

Temannya : hallo bro

Leo : iya bro ada apa nih gua baru sampai rumah ?

Temannya : gua juga baru sampai rumah nih tapi gua bosen banget di rumah, kita ke basecamp yuu

Leo : ayo deh gua juga bosen di rumah

Temannya : iya udah ayo ke sana, gua duluan yah ke basecampnya

Leo : oke bro

Leo pun langsung mengganti pakaiannya untuk pergi ke basecamp karena dia merasa bosan di rumah dan malah kepikiran dengan Sinta terus. Setelah dia mengganti pakaiannya, Leo pun ingin izin terlebih dahulu kepada ibunya agar tidak dimarahi.

“Bu Leo izin main dulu yah,” ucap Leo yang teriak kepada ibunya.

“Kamu baru aja pulang sekolah, iya udah jangan lama-lama.”

“Ngga ko Bu Leo ngga bakal lama-lama, iya udah Leo ke luar yah bu.”

Lalu Leo ke luar rumahnya dan menuju basecamp menaiki motornya. Sesampainya Leo di basecamp, dia langsung bersalaman dengan teman-temannya dan kebetulan teman-temannya juga baru datang. Setelah mereka bersalaman, mereka mengobrol-ngobrol sampai lupa waktu kalau hari sudah menjelang malam. Leo pun terkejut dan langsung menyadarinya kalau ini sudah menjelang malam. Dia pun langsung izin pulang kepada teman-temannya karena dia sudah berjanji kepada ibunya untuk tidak lama-lama.

“Bro gua pulang dulu yah soalnya udah ditungguin nyokap nih,” Leo yang langsung memakai jaketnya dan bersiap-siap untuk pulang.

“Buru-buru amat biasanya nanti lu pulangnya,” ucap teman Leo yang merasa heran karena tidak biasanya Leo cepat-cepat ingin pulang.

“Sorry bro soalnya gua udah janji ke nyokap ngga bakal lama-lama ke luarnya.”

“Oh gitu iya udah ngga apa-apa bro nanti ke sini lagi ya kita sampai malam kok di basecamp.”

“Iya bro nanti gua ke sini lagi kalau dibolehin ya, gua pamit bro.”

“Oke bro hati-hati.”

Leo pun langsung cepat-cepat pulang ke rumahnya karena takut ibunya marah kepada dirinya. Sesampainya di rumah, Leo langsung ditanya oleh ibunya yang kebetulan ibunya sedang duduk di halaman depan.

“Leo kamu kok baru pulang memang kamu ngga dengar ibu ? Kan ibu udah bilang jangan pulang terlalu sore, kamu juga senengnya main terus ngga ada capenya apa abis pulang sekolah langsung main,” ibu pun marah-marah kepada Leo karena Leo tidak mendengarkan perkataannya.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Benci Menjadi Cinta   Membuat Galau

    Leo masih saja merenung di dalam kamarnya, dia memilih untuk menghibur dirinya sendiri dengan bermain games di handphonenya. Leo merasa sedikit terhibur dan dia lebih semangat dari pada sebelumnya. Di saat Leo sedang bermain games, tiba-tiba ayahnya menelepon dirinya. Tanpa perlu lama Leo langsung mengangkat telepon dari ayahnya itu.Ayah : hallo nak, ibu ada di rumah ngga ? Soalnya ayah telepon ibu ngga diangkatLeo : ada kok yah bentar Leo kasih hpnya ke ibu dulu dehLeo pun berlari keluar dari kamarnya untuk memberikan handphonenya kepada ibunya.“Ibu ayah telepon nih,” teriak Leo sambil menghampiri ibunya itu.“Coba mana Leo.”Handphone Leo sedang dipakai oleh ibunya, dia pun memilih untuk mandi terlihat dahulu saja karena udara di sini juga cukup panas.“Leo hpnya ibu taro di atas meja ya,” ucap ibunya di depan kamar mandi.“Iya bu.”Setel

  • Benci Menjadi Cinta   Diajak Jalan-jalan

    Sekian lama Sinta fokus belajar dipelajaran ke 3 dan 4, akhirnya Sinta sudah beristirahat kembali. Tetapi pada waktu istirahat ini Sinta meminta kepada teman sebangkunya untuk mengantarkan dirinya membeli buku tulis. “Hil anterin gua yuu.” “Ke mana Sin ?” tanya Hilda sambil merapikan buku. “Ke koperasi Hil beli buku soalnya buku gua abis nih.” “Iya udah yu gua anterin.” Sinta dan Hilda mereka pergi berdua ke tempat koperasi. Sesampainya di koperasi, mereka melihat koperasinya sangat ramai dan Hilda memilih untuk menunggu di luarnya saja karena apabila di dalam malah menambah penuh. Sinta yang sudah berada di dalam koperasi dia mendengar Leo menyapa dirinya. “Eh lu sin mau beli apa ?” tanya Leo yang melihat Sinta baru saja masuk ke koperasi sekolah. “Eh Leo gua mau beli buku, lu di sini lagi apa ?” balas Sinta kepada Leo. “Gua lagi foto copy buat belajar biasa disuruh fotocopy.” “Pelajaran apaan kok g

  • Benci Menjadi Cinta   Panik Akibat Ulah Sendiri

    Leo yang berdebat dengan Doni, tiba-tiba gurunya kembali lagi ke kelasnya dan meminta tugas yang dia berikan dikumpulkan di depan.“Ayo semuanya yang udah dikumpulin di meja ibu ya,” ucap guru Leo sambil mengarah ke meja guru di kelas Leo.“Iya bu.”Leo yang mendengar omongan gurunya dia pun langsung panik.“Duh gimana nih Don gua belum lagi.”“Tuh kan gua bilang makannya kalau guru ngasih tugas langsung kerjain,” ucap Doni yang merasa kesal dengan Leo.“Iya kan gua kira tuh memang ngga dikumpulin bro, gimana ya gua jadi bingung.”“Ngga tau lah lu gimana kalau gua mah udah beres jadi tenang.”“Aduh iya udah gua nyontek ke lu aja deh ya terus nanti ada jawaban yang gua ganti,” ucap Leo yang memilih untuk menyontek kepada temannya saja.“Iya udah nih bro cepet ya.”Leo pun langsung menyalin jawaban Doni

  • Benci Menjadi Cinta   Terciduk Berduaan

    Leo pun langsung berangkat ke sekolahnya dengan menaiki motor kesayangannya. Beberapa lama Leo berjalan ke sekolahnya, akhirnya dia sampai juga dan dia pun langsung memakirkan motornya tersebut di parkiran sekolah. Di saat Leo sedang memarkirkan motornya, dia melihat Sinta juga sedang memarkirkan motornya. Leo pun langsung menghampiri Sinta untuk mengobrol-ngobrol sebentar karena sekarang mereka sudah bertemu dan bukan musuh lagi.“Hallo Sinta selamat pagi,” ucap Leo yang mendekatinya Sinta.“Selamat pagi juga Leo, lu baru sampai ?” tanya Sinta yang baru saja selesai memarkirkan motornya.“Iya gua baru sampe nih, kok tumben sih lu juga baru sampai bukannya lu biasa berangkat pagi banget ya ?”“Haha ngga kok gua biasanya berangkat jam segini terus menang kemarin mah gua lagi rajin aja.”“Pasti karena takut telat kan haha gua tahu kok pas lu berangkat telat.”Di saat Leo dan Sinta sed

  • Benci Menjadi Cinta   Mulai Merasa Nyaman

    Di saat Sinta sedang chattingan dengan teman-temannya di grup, leo pun menchatting dirinya kembali.Leo : halloSinta langsung terkejut dan tiba-tiba senyum sendiri karena dia melihat ada notif dari cowo yang awalnya dia benci. Lalu Sinta pun memberi kabar kepada teman-temannya karena ada seorang cowo yang selalu menchatting dirinya sekarang.Sinta : guyss guyss masa ada yang chatting gua cowoDewi : ciee siapa tuh Sin jadi kepo gua ?Sinta : cowo yang selalu ribut sama gua itu loh inget ngga Dew ?Hilda : ciaa sejak kapan dia chatting lu terus ?Sinta : tadi sore Hil pas abis pulang sekolahClara : ciee ciee Sinta, kayanya ada tanda-tanda yang mau jadian jangan lupa nanti traktir kita yaSinta : hstt kaga lah Clar, gua aja ngga suka sama diaDewi : kan lama-lama nanti jadi suka Sin hahaSementara itu Leo yang menunggu balasan dari Sinta, dia merasa perutnya lapae dan dia pun langsung keluar dari kamarnya u

  • Benci Menjadi Cinta   Bude Datang

    Sinta yang chattingan dengan Leo dia pun tertawa sendiri sampai-sampai Sinta semakin nyaman dengan Leo. Sinta berpikir ternyata Leo tidak seburuk yang dia bayangkan sebelumnya, dia jadi merasa bersalah selalu marah-marah kepada Leo. Di saat Sinta masih chattingan dengan Leo, tiba-tiba ada orang yang mengetuk pintu rumahnya. Lalu ibunya Sinta pun menyuruh anaknya untuk membukakan pintunya karena ibunya sedang mencuci baju.“Sintaa tolong itu lihat ada siapa di depan, soalnya ibu dengar kaya ada orang yang ngetuk-ngetuk pintu,” teriak ibu Sinta dari dalam kamar mandi karena dia sedang mencuci.“Iya Bu Sinta buka.”Sebelum dia membuka pintunya, Sinta meminta izin kepada Leo terlebih dahulu agar tidak dianggap sombong olehnyaSinta : Leo sebentar yah gua disuruh dulu nih sama ibu guaLeo : oke ngga apa-apa kok tenang aja kaliSinta pun langsung menaruh handphonenya itu tanpa membalas kembali chatting dari Leo. Lalu Sinta pun keluar d

  • Benci Menjadi Cinta   Chattingan Pertama

    “Assalamualaikum bu,” ucap Sinta sambil salim kepada ibunya.“Wa'alaikumsalam kamu kok baru pulang nak ?” tanya ibunya yang sedang meminum teh di teras rumah.“Iya Bu tadi kan Sinta ada latihan basket dulu latihan pertama tadi.”“Oh gitu iya udah mending kamu mandi dulu aja nak pasti lengket tuh badan kamu.”“Iya Bu ini singa mau mandi kok, Sinta masuk ke dalam rumah dulu yah Bu mau ke kamar sekalian mandi.”Sinta pun langsung masuk ke dalam kamarnya untuk menaruh tasnya terlebih dahulu sebelum mandi. Setelah menaruh tasnya, Sinta kembali lagi keluar kamarnya untuk mengambil handuk dan mandi agar badannya tidak lengket lagi. Sinta yang mandi dia merasa badannya menjadi segar sekali. Beberapa lama Sinta mandi, dia pun selesai juga dan dia langsung menanyakan kepada ibunya ada makanan apa tidak karena dia sudah merasa lapar.“Buu ada makanan ngga ?” tanya Sinta sambil berjalan ke tera

  • Benci Menjadi Cinta   Berdamai

    Leo pun berlari ke kamar mandinya, sedangkan ayahnya dia pamit terlebih dahulu kepada istrinya.“Ibu ayah berangkat dulu yah soalnya mau ada meeting di kantor,” teriak ayah Leo kepada istrinya yang sedang di dapur.“Iya ayah tapi ayah belum sarapan gimana nanti laper loh,” ucap ibu yang cepat-cepat menghampiri suaminya di ruang keluarga.“Gampang Bu nanti ayah sarapan di kantor aja, ayah buru-buru soalnya.”“Iya udah hati-hati ya yah,” kata ibu sambil salim kepada suaminya.“Iya bu.”Lalu ayah Leo langsung berangkat ke tempat kerjanya menaiki mobil yang disupirkan oleh supir pribadinya tersebut. Di sisi lain Sinta yang baru saja selesai mandi di rumah Dewi, dia lupa kalau dirinya tidak membawa baju seragamnya. Dia pun langsung menanyakan kepada Dewi tentang baju sekolahnya.“Dew lu punya seragam sekolah berapa ? Gua lupa kan ngga bawa baju seragam gimana dong ?” u

  • Benci Menjadi Cinta   Menonton Bersama Ayah

    Leo dan Doni langsung mengeluarkan motor Leo dari bengkel tersebut dan pulang ke rumahnya masing-masing. Sesampainya di rumah, Leo masuk ke dalam rumahnya dan bertemu ibunya yang sedang bersantai sambil menonton televisi.“Ibuuuu,” teriak Leo yang memanggil ibunya.“Iya nak, kamu udah pulang ?” ucap ibu yang langsung menengok ke arah anaknya.“Udah kok Bu baru aja Leo pulang, ayah ke mana Bu kok ngga keliatan ?”“Ayah lagi ke rumah temannya nak katanya ada yang mau diobrolin tentang kerjaan.”“Oh pantes aja Leo ngga liat aja Bu, iya udah Leo ke kamar dulu yah Bu pengen ganti baju.“Iya nak.”Lalu Leo pergi ke kamarnya untuk mengganti pakaiannya yang sudah kotor selepas jalan-jalan bersama Doni. Setelah mengganti pakaiannya, Leo langsung rebahan di kasurnya sambil memainkan handphonenya. Beberapa lama Leo di kamar, ibu Leo menyuruh anaknya untuk makan terlebih dahulu.

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status