Share

Meminta Maaf

“Guys masih bau bakso ngga baju gua ?” tanya Sinta kepada teman sebangkunya itu sambil mencium-cium bajunya.

“Udah ngga kok Sin.”

“Syukurlah soalnya gua takut kalau masih bau, untung aja ini udah kering kalau belum kering bisa-bisa gua ditanya guru.”

Tidak lama kemudian, guru pun masuk ke dalam kelasnya Rani dan langsung memulai pembelajaran terakhir. Sinta sangat senang sekali sudah masuk pelajaran terakhir, dia merasa tidak betah dengan bajunya dan ingin cepat-cepat pulang untuk mengganti baju seragamnya. Beberapa jam kemudian, akhirnya Sinta sudah selesai belajarnya dan dia langsung cepat-cepat memasukkan bukunya ke dalam tas. Setelah sudah tidak ada yang tertinggal, Sinta pun pergi ke parkiran untuk pulang ke rumahnya. Di parkiran Sinta bertemu dengan Leo, kemungkinan dia menunggu dirinya untuk meminta maaf.

“Hey cewe ntah siapa nama lu yang penting gua minta maaf yah kejadian di kantin tadi gua bener-bener ngga sengaja,” ucap Leo yang merasa bersalah kepada Sinta.

“Hah maaf ? Lu tau ngga udah bikin malu gua, terus gua juga jadi ngga nyaman pake baju yang kesiram kuah air bakso ini,” Sinta masih sangat kesal kepada Leo karena dirinya menjadi sial terus gara-gara dia.

“Iya udah gua minta maaf, gua janji deh bakal ngikutin apa yang lu perintahin tapi gua dimaafin ya, pliss,” Leo sampai memohon-mohon kepada Sinta agar dimaafkan karena dia tidak enak dengannya.

“Soal maaf mah gampang kali cuman malunya itu, gua malu banget tadi diomongin sama temen-temen kelas gua gara-gara bau bakso. Udah ah gua mau pulang aja awas lu,” Rani yang mencoba pergi tetapi ditahan oleh Leo.

“Pliss maafin gua dulu, jangan pulang sebelum maafin gua.”

“Iya udah tuh gua maafin puas lu, udah awas gua mau cepat pulang nih,” Sinta pun langsung buru-buru menaiki motornya.

“Bener nih thank ya.”

Lalu Leo langsung minggir dari tempat motor Sinta dan Sinta pun menjalankan motornya untuk pulang ke rumah. Leo sangat senang sekali karena sudah dimaafkan oleh temannya itu, dia pun langsung pulang juga ke rumahnya menaiki motor kesayangannya. Sinta yang sedang menaiki motornya dia masih merasa kesal sekali dengan laki-laki itu dan tadi pun hanya terpaksa memaafkannya. Sesampainya Sinta di rumah, Sinta langsung masuk dan ditanyakan oleh ibunya yang berada di depan rumah.

“Assalamualaikum Bu,” kata Sinta yang memberi salam kepada ibunya dan turun dari motornya.

“Wa'alaikumsalam eh kamu udah pulang nak, oh iya itu baju kamu kenapa ko kaya merah-merah gitu ?” ucap ibu Sinta yang merasa bingung dengan baju anaknya.

“Tadi pas di sekolah baju Sinta abis kena kuah bakso bu.”

“Lah kok bisa ketumpahan kuah bakso sebanyak ini sih nak ?” ibu merasa terkejut karena anaknya tersiram kuah bakso.

“Jadi gini ibu kan Siska lagi jalan mau jajan gitu, terus tiba-tiba ada orang yang bawa bakso katanya sih tangannya gatel jadi dia garuk dulu eh baksonya malah tumpah kena baju Sinta,” Sinta menjelaskan kepada ibunya agar ibunya tidak bingung.

“Ada-ada aja iya itu orang bisa tumpah gitu, iya udah kamu mandi dulu gih takutnya nanti malah lengket dibadan kamu.”

“Iya emang lengket banget Bu dari tadi di sekolah aja ngga enak banget, Siska mandi dulu yah bu.”

“Yah nak mandi yang bersih.”

Sinta pun langsung menaruh tasnya dan masuk ke kamar mandi untuk mandi terlebih dahulu. Di sisi lain Leo yang baru saja senang, tiba-tiba dia kepikiran dengan Sinta. Leo merasa kalau Sinta tidak ikhlas memaafkannya. Di dalam kamar Leo hanya memikirkan kesalahannya terus menerus terhadap Sinta yang terkena bakso dirinya. Di saat Leo sedang memikirkan itu tiba-tiba temannya menelepon dirinya.

“Kringggg...kringggggg.”

Lalu Leo pun melupakan pikiran itu dan mengangkat teleponnya.

Temannya : hallo bro

Leo : iya bro ada apa nih gua baru sampai rumah ?

Temannya : gua juga baru sampai rumah nih tapi gua bosen banget di rumah, kita ke basecamp yuu

Leo : ayo deh gua juga bosen di rumah

Temannya : iya udah ayo ke sana, gua duluan yah ke basecampnya

Leo : oke bro

Leo pun langsung mengganti pakaiannya untuk pergi ke basecamp karena dia merasa bosan di rumah dan malah kepikiran dengan Sinta terus. Setelah dia mengganti pakaiannya, Leo pun ingin izin terlebih dahulu kepada ibunya agar tidak dimarahi.

“Bu Leo izin main dulu yah,” ucap Leo yang teriak kepada ibunya.

“Kamu baru aja pulang sekolah, iya udah jangan lama-lama.”

“Ngga ko Bu Leo ngga bakal lama-lama, iya udah Leo ke luar yah bu.”

Lalu Leo ke luar rumahnya dan menuju basecamp menaiki motornya. Sesampainya Leo di basecamp, dia langsung bersalaman dengan teman-temannya dan kebetulan teman-temannya juga baru datang. Setelah mereka bersalaman, mereka mengobrol-ngobrol sampai lupa waktu kalau hari sudah menjelang malam. Leo pun terkejut dan langsung menyadarinya kalau ini sudah menjelang malam. Dia pun langsung izin pulang kepada teman-temannya karena dia sudah berjanji kepada ibunya untuk tidak lama-lama.

“Bro gua pulang dulu yah soalnya udah ditungguin nyokap nih,” Leo yang langsung memakai jaketnya dan bersiap-siap untuk pulang.

“Buru-buru amat biasanya nanti lu pulangnya,” ucap teman Leo yang merasa heran karena tidak biasanya Leo cepat-cepat ingin pulang.

“Sorry bro soalnya gua udah janji ke nyokap ngga bakal lama-lama ke luarnya.”

“Oh gitu iya udah ngga apa-apa bro nanti ke sini lagi ya kita sampai malam kok di basecamp.”

“Iya bro nanti gua ke sini lagi kalau dibolehin ya, gua pamit bro.”

“Oke bro hati-hati.”

Leo pun langsung cepat-cepat pulang ke rumahnya karena takut ibunya marah kepada dirinya. Sesampainya di rumah, Leo langsung ditanya oleh ibunya yang kebetulan ibunya sedang duduk di halaman depan.

“Leo kamu kok baru pulang memang kamu ngga dengar ibu ? Kan ibu udah bilang jangan pulang terlalu sore, kamu juga senengnya main terus ngga ada capenya apa abis pulang sekolah langsung main,” ibu pun marah-marah kepada Leo karena Leo tidak mendengarkan perkataannya.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status