Share

Part 10

Mengetuk kamar Ibu, niat hati ingin menanyakan masalah uangku yang hilang. Bukannya menuduh Ibu, akan tetapi hanya dia yang biasa keluar masuk ke dalam kamarku.

"Bu!" Tok! Tok! Tok!

Kuketuk sekali lagi. Namun, Ibu tidak juga menyahut. Apa iya jam segini dia sudah tidur? Sepertinya tidak mungkin. Sebab Ibu selalu tidur hingga larut malam. Pun dengan Mbak Zalfa. Mereka berdua selalu menonton acara televisi hingga tengah malam.

"Mbak Zalfa!" Menarik tangan kakakku ketika dia lewat dan seperti sengaja menghindar.

"Ada apa, Zis?" tanyanya dengan mimik aneh. Seperti maling ketahuan mencuri.

"Mbak lihat uang aku yang di laci nggak?" tanyaku tanpa basa-basi. 

"Enggak. Mbak nggak tahu. Mbak juga nggak ngambil uang kamu yang sepuluh juta!" 

Alisku bertaut mendengar jawaban Mbak Zalfa. Dari mana dia tahu kalau uang yang hilang berjumlah se

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Rahayu Anita
gampang ketebak..cma kirain ketemu ny sm aziiz ..eh sm pelacur fika
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status