Share

9. Perhatian Junior

Yugo mengambil alih situasi. Dia sudah menduga kalau memang Amarta akan marah besar padanya. Laki-laki itu memang tidak menyukai Mahes, tapi bukan berarti tidak punya hati nurani.

"Junior benar, Ma. Ini udah malam. Mama nggak perlu marahi dia sekarang."

"Yugo, kamu kenapa sekarang ikut-ikutan adik dan papa kamu?"

Yugo mengangkat bahu. Dia memeluk Amarta untuk berpamitan. "Aku capek, besok masih ada urusan."

"Kamu mau pulang?"

"Hmh."

Amarta mencebik. Dia pikir Mahes malam ini sangat beruntung karena baik Junior atau Yugo membelanya. Belum lagi Sudibja yang langsung menyuruh Mahes masuk dan istirahat.

Yugo melintasi Junior.

"Tumben, lo bisa kompak dengan gue." Junior menyindir Yugo. Biasanya, apa pun yang dilakukan Junior akan bertolak belakang dengan pilihan Yugo. Itu sebabnya Amarta selalu menjadikan dia anak kebanggaan.

Yugo menyipitkan mata. "Kamu nggak usah terlalu ikut campur dengan dia."

"Lo nggak ada hak buat ngatur gue."

Junior masuk menyusul Mahes. Menunggu sampai satu jam set
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status