Beranda / Rumah Tangga / Berbagi Suami / Tidak Bisa Tanpamu

Share

Tidak Bisa Tanpamu

Penulis: Si Nicegirl
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-19 07:15:05

Seperti biasa, sebelum tidur Elsa membersihkan dirinya terlebih dahulu, semua ia lakukan demi tetap terlihat segar dan wangi di dekat suaminya.

Namun saat ia akan membasuh wajahnya, ia baru teringat kalau mulai malam ini, Rangga tidur di kamar mereka bersama dengan Elma. Sementara Elsa, harus tidur seorang diri di kamar tamu. Niatnya ingin membersihkan diri pun seketika menjadi kendor. Tapi pada akhirnya ia tetap memutuskan untuk terus melakukan rutinitas malamnya itu, karena ia telah terbiasa juga melakukannya.

Selesai membersihkan diri, dengan handuk kecil untuk mengeringkan wajahnya, Elsa melangkah pelan ke tempat tidurnya. Ia melempar asal handuk kecilnya sebelum menyibak selimut untuk menyelinap masuk ke dalamnya.

Namun rasa kantuk belum juga mengunjunginya. Kedua matanya masih terasa segar, atau karena saat itu kepalanya sedang dipenuhi dengan berbagai macam pertanyaan yang sangat mengganggunya. Terutama pertanyaan te
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Berbagi Suami   Tidak Bisa Tanpamu

    Seperti biasa, sebelum tidur Elsa membersihkan dirinya terlebih dahulu, semua ia lakukan demi tetap terlihat segar dan wangi di dekat suaminya. Namun saat ia akan membasuh wajahnya, ia baru teringat kalau mulai malam ini, Rangga tidur di kamar mereka bersama dengan Elma. Sementara Elsa, harus tidur seorang diri di kamar tamu. Niatnya ingin membersihkan diri pun seketika menjadi kendor. Tapi pada akhirnya ia tetap memutuskan untuk terus melakukan rutinitas malamnya itu, karena ia telah terbiasa juga melakukannya. Selesai membersihkan diri, dengan handuk kecil untuk mengeringkan wajahnya, Elsa melangkah pelan ke tempat tidurnya. Ia melempar asal handuk kecilnya sebelum menyibak selimut untuk menyelinap masuk ke dalamnya. Namun rasa kantuk belum juga mengunjunginya. Kedua matanya masih terasa segar, atau karena saat itu kepalanya sedang dipenuhi dengan berbagai macam pertanyaan yang sangat mengganggunya. Terutama pertanyaan te

  • Berbagi Suami   Aku Mau Punya Anak

    Makan malam berjalan dengan biasa saja, setidaknya untuk Elma dan mama Tian, tapi tidak demikian dengan Elsa dan Rangga. Mereka hanya dapat sesekali mencuri pandang, dan mengulas senyum samar di bibir mereka, seolah hal ringan seperti itu dapat sedikit menghibur suasana hati mereka. "Oh iya, Elma. Bagaimana kabarnya Jingga? Aku rindu sekali dengan keponakan aku itu. Tidak bisakah kamu mengajaknya serta ke rumah ini?" Pertanyaan tiba-tiba Elma tentang Jingga yang merupakan putrinya sendiri itu tidak hanya berhasil menghentak Elsa, tapi juga Rangga dan mama Tian. Mereka saling bertukar pandang sebelum akhirnya mama Tian yang lebih dulu memberikan jawaban atas pertanyaan Elma tadi, "Ada bagusnya juga Jingga tidak ikut, Elsa sayang. Jadi Elma bisa fokus merawat kamu. Mungkin nanti setelah Samu mendapatkan cutinya, dia bisa membawa Jingga ke sini." Seolah inghin

  • Berbagi Suami   Batasi Dirimu

    Elsa harus menahan kecemburuannya saat melihat Rangga membopong Elmq saat memasuki rumah. Elmq bahkan mengalungkan kedua lengannya di leher Rangga, dan menurut Elsa, wajah adiknya itu terlalu dekat dengan Rangga, bahkan pipi meraka nyaris beradu. Dan kedua mata Elma menatap Penuh cinta pada Rangga, pria yang Elmq sangka adalah suaminya. Kenapa kali ini alter ego Elma jauh lebih parah dari sebelumnya? Bagaimana bisa Elma mengira kalau Rangga adalah suaminya. Ya, meskipun saat ini Elma tengah menjadi Elsa, namun apakah hati Elma juga akan tertambat pada Rangga? Karena setahu Elsa, Elma sangat mencintai Samu. Elsa menghela napas panjang, ia tidak dapat melakukan apapun untuk melarang Rangga membopong tubuh mungil Elma selain dari terus berpura-pura tersenyum menyambut kedatangan mereka dengan riang, dengan senyum yang dipaksakan. Bahkan Elsa berpura-pura tidak menyadari tatapan sendu Rangga

  • Berbagi Suami   Pindah Kamar

    "Kenapa aku harus memindahkan semua pakaianku ke kamar tamu, Ma? Bukankah Elmq hanya sementara saja menempati kamar ini?" tanya Elsa. Elsa dan mama Tian izin pulang lebih dulu untuk memindahkan barang-barang Elsa ke kamar tamu. Elsa pikir hanya barang-barang yang terlihat saja, tapi ternyata mama Tian menginginkan Elsa memindahkan hampir semua pakaiannya ke kamar tamu. Hanya pakaian seksi yang biasa Elsa kenakan saat menggoda Rangga saja yang harus ditinggal, dengan alasan supaya Elma tidak curiga karena pada dasarnya Elma memang lebih senang dengan pakaian yang seksi dan terbuka. Sebenarnya selera pakaian Elsa dan Elma tidak terlalu berbeda. Hanya saja cara berpakaian Elsa masih sedikit tertutup dari Elma. "Kalau melakukan sesuatu itu jangan setengah-setengah. Kamu mau Elma bertanya-tanya yang pada akhirnya akan membuatnya terpuruk lagi?" "Tapi haruskah aku yang terusir dari kamar ak

  • Berbagi Suami   Harapan Hanya Tinggal Harapan

    "Jaga dirimu untukku, Mas! Semoga saja ingatan Elmq cepat kembali. Atau setelah sadar nanti Elmq tidak akan mengira kalau dirinya adalah aku. Sejujurnya, aku tidak akan sanggup kalau aku harus menyerahkanmu untuknya. Aku tidak dapat membayangkan kalau kita akan berpura-pura menjadi orang asing alih-alih suami istri." "Ya, semoga saja saat Ema sadar nanti, dia telah kembali menjadi dirinya sendiri lagi. Dan kita tidak perlu bertukar peran seperti itu." Namun ternyata harapan hanyalah tinggal harapan saja. Tepat setelah itu ponsel Elsa berdering, mama Tian yang menghubunginya, "Cepat ke sini, Elmq sudah sadar!" serunya sebelum menutup teleponnya, bahkan tidak memberikan kesempatan pada Eksa untuk meresponnya. Untuk sesaat Elsa terpana, campuran perasaan senang karena pada akhirnya Elma siuman dengan perasaan takut pada apa yang akan Elsa hadapi nantinya membaur menjadi satu. Meski keput

  • Berbagi Suami   Keputusan Elsa

    "Kamu selalu saja membantah ucapan Mama. Kamu bahkan tidak mau mengabulkan permintaan yang bisa saja menjadi permintaan terakhir Mama! Kamu egois sekali, Sa!" "Aku akan melakukannya, Ma! Aku akan mengikuti keinginan Mama untuk menjadi Elmq dan membiarkan Mas Rangga menjadi suaminya, aku akan melakukan apapun, Ma. Jadi tolong, jangan berkata seperti itu lagi.” Sontak saja kesediaan Elsa membuat Rangga tersentak. Sebelumnya Eksa telah sepakat untuk menolak rencana gila itu, tapi sekarang Eksa kembali luluh, bahkan menyatakannya dengan sangat tegas tanpa mendiskusikannya kembali pada Rangga. "Sa! Apa kamu sudah gila?" "Aku akan gila kalau sampai aku juga kehilangan Mama, Mas. Kehilangan Papa saja sudah cukup berat untukku, apalagi kehilangan satu-satunya orang tua yang aku miliki sekarang ini? Aku mohon kamu mengerti keputusanku, Mas. Please, mengertilah kesulitan yang tengah aku hadapi ini." 

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status