Home / Romansa / Bercinta Dalam Mobil / Bab 42. Kabar dari Wira

Share

Bab 42. Kabar dari Wira

last update Last Updated: 2025-10-25 09:10:03

Semangat Firzan pagi ini pulih kembali setelah insiden tidak menyenangkan yang menimpanya, kehadiran Chantika semalam menjadi obat mujarab yang bisa menawarkan segala kekecewaan terhadap dirinya sendiri, yang selalu ditimpa masalah karena ketampanannya. Dia ingin melupakan semua kejadian kemarin itu, tidak mau berlama-lama terpuruk dalam kesedihan.

Firzan sampai tempat kerja pukul 7 pagi, rutinitasnya sebelum ke kantor, dia harus mengontrol barang-barang di bagian gudang, untuk memastikan kebutuhan stok hari ini dan hingga seminggu ke depan, apakah sudah terpenuhi? jika belum, hari ini dia harus melakukan pemesanan barang dari para supplier.

“Stok ikan lele kita sudah hampir habis lho, Pak Firzan. Segera diorder ya, Pak,” beritahu Pak Tri setibanya Firzan di dalam gudang.

“Baik, Pak Tri, akan segera saya order,” jawab Firzan.

Firzan juga kemudian mengecek satu per satu barang-barang lain yang terdapat datanya pada kartu stock yang dikerjakan oleh Pak Tri dan wakilnya. Ternyata hamp
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Bercinta Dalam Mobil   Bab 43. Kepergian Chantika

    “Halo, Tar, kamu dimana?” sapa Chantika kepada lintar di sana.“Masih di rumah,” jawab Lintar.“Tolong antar aku ke Ahmad Yani sekarang, Tar,” ucap Chantika menjelaskan rencananya.“Lho, kamu mau kemana?”“Nanti aku cerita, cepat datang ya, Tar...” Dengan tergesa Chantika segera menghabiskan sarapan paginya dan setelah itu menyiapkan keperluannya selama perjalanan, semua dimasukkannya ke dalam travel bag berwarna marun yang selalu menemaninya bepergian. ***Chantika sudah siap menunggu di teras depan dan Lintar pun datang tepat pada waktu menjemputnya menaiki mobil avanza. “Aku mau ke Bandung, Tar, ada temanku yang sakit,” jelas Chantika saat Lintar menanyakan kembali tujuan kepergiannya.“Seingatku kamu nggak punya teman di Bandung, Tik.”“Ada lah... dia itu anak teman baik papaku, kami dikenalin saat di Surabaya.”“Oh, baru kenal... Pantes. Dikenalin apa dijodohin nih, ayo ngaku?”“Emangnya aku Siti Nurbaya dijodohin langsung mau.”“Ganteng mana, dia apa Firzan?”“Ngapain juga ha

  • Bercinta Dalam Mobil   Bab 42. Kabar dari Wira

    Semangat Firzan pagi ini pulih kembali setelah insiden tidak menyenangkan yang menimpanya, kehadiran Chantika semalam menjadi obat mujarab yang bisa menawarkan segala kekecewaan terhadap dirinya sendiri, yang selalu ditimpa masalah karena ketampanannya. Dia ingin melupakan semua kejadian kemarin itu, tidak mau berlama-lama terpuruk dalam kesedihan. Firzan sampai tempat kerja pukul 7 pagi, rutinitasnya sebelum ke kantor, dia harus mengontrol barang-barang di bagian gudang, untuk memastikan kebutuhan stok hari ini dan hingga seminggu ke depan, apakah sudah terpenuhi? jika belum, hari ini dia harus melakukan pemesanan barang dari para supplier.“Stok ikan lele kita sudah hampir habis lho, Pak Firzan. Segera diorder ya, Pak,” beritahu Pak Tri setibanya Firzan di dalam gudang. “Baik, Pak Tri, akan segera saya order,” jawab Firzan.Firzan juga kemudian mengecek satu per satu barang-barang lain yang terdapat datanya pada kartu stock yang dikerjakan oleh Pak Tri dan wakilnya. Ternyata hamp

  • Bercinta Dalam Mobil   Bab 41. Romantisme di Kos-Kosan (2)

    Sejam berlalu dengan cepat, tanpa terasa waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam dan Chantika masih bersama Firzan. Handphone di dalam tas Chantika tiba-tiba berdering, membuatnya melirik jam di dinding dan Chantika langsung tahu siapa yang meneleponnya.“Kok enggak diangkat?” tanya Firzan yang masih bermanja-manja tidur di pangkuan Chantika.“Nanti aja, paling temanku,” jawab Chantika.“Hebat, belum dilihat sudah tahu siapa yang nelepon,” celetuk Firzan.“Dia memang biasa nelepon jam 10 malam,” jelas Chantika.“Wah, teman biasa apa teman tapi mesra nih?” selidik Firzan.“Apa, sih?”“Kalau teman biasa pasti neleponnya tidak ada jadwalnya, kapan saja bebas nelepon, tapi kalau teman tapi mesra pasti ada jadwal khusus. Berarti yang nelepon barusan ituuu...” Firzan sengaja memotong ucapannya.“Sssshhh...” Chantika langsung menutup mulut Firzan dengan jari telunjuknya agar dia berhenti bicara. Dengan serta merta Firzan malah meraih tangan Chantika yang melekat di bibirnya, lalu dia mencium

  • Bercinta Dalam Mobil   Bab 40. Romantisme di Kos-Kosan (1)

    Sampai di rumah, Firzan segera melucuti pakaian, lalu membersihkan tubuhnya yang kotor di bawah pancuran. Kesegaran dari titik-titik air yang menyentuh kulitnya bisa membuat dirinya sedikit tenang dan tidak lagi menjadi emosional menghadapi kejadian yang menimpanya tadi siang. Berkali-kali Firzan menghela napas tiap kali bayangan kejadian itu coba menyergapnya, dia tak ingin terpuruk lebih dalam karena ada kerja dan tugas yang harus diselesaikan. Selain tugas pekerjaan di restoran, tugas dari kampusnya harus dia siapkan sebaik mungkin, agar perjuangannya selama empat tahun di bangku kuliah membuahkan hasil terbaik sesuai yang diharapkannya.Firzan sedang terlelap ketika seseorang mengetuk daun pintu kosannya, dia pasti tidak menyangka sama sekali yang mengetuk pintu kamarnya itu adalah Chantika...“Kaget ya?” ujar Chantika yang masih berdiri di ambang pintu.“Iya, nggak nyangka aja, dikira tetangga kamar sebelah. Ayo masuk...” ajak Firzan, Chantika pun masuk setelah melepas sepatunya

  • Bercinta Dalam Mobil   Bab 39. Tidak Mudah Menjadi Firzan

    Setelah sari pati dalam tubuh Firzan dikeluarkan secara paksa dan diminum beramai-ramai, dia ditinggalkan sendirian di dalam kamar bersama sebuah amplop berisi uang tunai yang dijanjikan Tante Rossi. Mata Firzan berkaca-kaca menatap langit-langit kamar, hatinya terasa hancur dilecehkan sedemikian rupa oleh para wanita pembenci laki-laki.Setelah hatinya sedikit tenang, Firzan mengenakan seluruh pakaiannya, lalu pergi meninggalkan kamar itu tanpa berniat sedikit pun mengambil uang yang ada di atas tempat tidur. Jika aku mengambilnya sama saja aku menghinakan diriku layaknya seorang pelacur yang telah menjual tubuh demi uang, batin Firzan.Saat keluar kamar itu, rupanya berada di ruangan barang-barang antik, kemudian yang Firzan lakukan adalah menuruni anak tangga lalu berjalan menuju pintu besar terbuat dari ukiran kayu. Setelah keluar dari pintu itu dia berjalan melingkari teras menuju bagian depan rumah tempat dia meletakkan kendaraannya. Sampai di dalam mobil, Firzan mengambil ha

  • Bercinta Dalam Mobil   Bab 38. Club Wanita Pembenci Lelaki

    Baru semenit Firzan berada di depan pintu masuk rumah itu, tiba-tiba pintu gerbang terbuka sendiri, seperti ada orang yang mengendalikannya dengan remote kontrol. Rupanya di bagian kiri pintu gerbang terdapat CCTV sehingga orang di dalam sana bisa memantau kehadiran Firzan di depan pintu.Firzan memasuki halaman rumah mewah itu perlahan-lahan hingga menghentikan mobilnya tepat di depan teras rumah. Tampak dari rumah itu keluar seorang wanita paruh baya, yang dari cara berpakaiannya dia adalah pembantu rumah itu. Firzan turun dari mobil setelah wanita itu menghampirinya, dan memintanya mangantarkan makanan ke dalam. Sambil menenteng plastik pesanan di tangan kiri dan kanan yang berjumlah 20 boks, dia mengikuti langkah wanita paruh baya itu masuk ke dalam rumah. Setelah berjalan melingkari teras rumah yang cukup luas, ada pintu utama yang berukuran besar, terbuat dari ukiran kayu yang terlihat klasik, wanita itu pun membuka pintu itu perlahan, bunyi deritnya terdengar menyayat hati, m

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status