author-banner
Langit Berawan
Langit Berawan
Author

Nobela ni Langit Berawan

Liontin Pemikat Hasrat

Liontin Pemikat Hasrat

Aizar sejak kecil hidup bersama keluarga angkat, meski sebenarnya dia adalah seorang anak dari keturunan keluarga kaya. Setelah tumbuh dewasa, Aizar menjadi lelaki yang tampan dan kuat, meskipun ada sisi liar yang tidak bisa dipisahkan dari dirinya sejak ia mendapatkan sebuah liontin di hutan angker. Dalam pencarian keluarganya ke kota, Aizar bertemu banyak wanita yang jatuh hati padanya, sisi liar dalam diri Aizar memanfaatkan keadaan itu. Apalagi setelah Aizar bertemu ibunya yang berasal dari keluarga miliarder, sifat liar dalam diri Aizar pun kian menjadi-jadi. Sampai akhirnya, Aizar bertemu dengan Furi yang membuatnya jatuh hati. Bisakah Aizar meraih mimpi-mimpinya?
Basahin
Chapter: Bab 165
Sesuai rencana, Aizar membawa Satrio berkunjung ke rumah keluarganya setelah pulang dari kantor Aiwa. Selalu merasa kesepian setiap berada di rumah merupakan salah satu alasan, sehingga punya teman ngobrol di rumahnya yang besar dan mewah. Apalagi Kek Pram dan Nek Ariyanti sedang tidak ada di rumah, bertambah sepi sunyi sajalah rumah keluarga besar Pramudya itu.“Eh, Aizar, baru pulang, Nak?” ucap Cempaka yang sedang duduk bersantai di depan teras rumah sambil menikmati kudapan petang, saat melihat Aizar datang."Iya, Mah,” balas Aizar menyalami mamanya. “Ini staf-ku di kantor, namanya Satrio,” balas. Aizar memperkenalkan Satrio.“Sore, Bu…” sapa Satrio sambil menundukan sedikit tubuhnya.“Oh iya, kamu staf baru ya? Kelihatan masih muda sekali,” balas Cempaka sambil tersenyum penuh keramahan.“Rio masih magang, Mah,” ujar Aizar menjelaskan.“Lho…, maksudnya kamu anak kuliahan?”“Iya, Bu, saya sedang mengerjakan tugas akhir,” jelas Satrio.“Oh… berarti kamu seumuran dengan Aizar ya?”
Huling Na-update: 2025-11-05
Chapter: Bab 164
Belum lama kembali ke ruang kerjanya, telepon di meja kerja Adirah berdering, “Halo, Dirah, tolong naik ke ruanganku sekarang,” ucap Aizar di sana saat ia mengangkat panggilan itu.Gawat! Pasti Aizar tahu aku baru saja menemui Pak Sony! pikir Adirah panik seketika.Huft! Adirah menghela napas perlahan sebelum keluar ruangannya, ia harus mempersiapkan jawaban sebaik mungkin jika nanti Aizar menanyakan pembicaraannya dengan Pak Sony.Sesampainya di ruangan Aizar, Adirah melihat Satrio masih ada di sana. Ia tampak sedang berbicara dengan seseorang melalui telepon di meja kerja Aizar.“Dirah pada surat perjanjian yang kamu buat, ada beberapa bagian yang harus kamu revisi, terutama mengenai pasal tuntutan ganti rugi pada pihak klien seandainya prototype yang kita beli juga dijual atau dimiliki pihak lain. Nominal dendanya juga kamu ubah jadi 100 Juta. Pahamkan, Dirah?” ucap Aizar sambil menyerahkan file di tangannya pada Adirah.“Oh… iya baik, Pak, nanti akan aku revisi filenya,” jawab Adi
Huling Na-update: 2025-10-30
Chapter: Bab 163
Di balkon ruang kerjanya Aizar tampak bertelanjang dada, lalu Satrio datang untuk memijatnya, “Pak Aizar sepertinya kurang istirahat,” ucap Satrio mulai menyapu krim urut di punggung Satrio.“Lebih tepatnya mulai banyak tanggung jawab yang harus aku jalankan, istirahat pun tidak akan pernah cukup,” ujar Aizar mulai memejamkan mata saat jari-jemari Satrio mulai memijatnya.“Belajar di mana kamu? Enak pijatanmu?” tanya Aizar merasa pijitan Satrio seperti seorang ahli terapis.“Sejak kecil aku sudah terbiasa memijat ayahku,” jelas Satrio.“Pijat seluruh badan bisa juga?” “Iya, bisa, Pak.”“Kapan-kapan aku mau coba, nggak apa-apa, kan?”Satrio hanya mengiyakan sambil terus memijat punggung Aizar yang tegap dan kekar, lalu ia pun memijat lengan Aizar yang kekar, “Bossku ini memang benar-benar lelaki perkasa,” batin Satrio sambil terus memijat Aizar.“Rio, jangan lupa pesan komputer untuk Furi, kirim langsung ke kantornya sore ini,” ujar Aizar tiba-tiba teringat janjinya pada Furi.“Siap,
Huling Na-update: 2025-10-28
Chapter: Bab 162
“Dirah, kenalkan ini Furi, putri pemilik perusahaan Aiwa Group,” ucap Aizar memperkenalkan Furi yang duduk di sampingnya pada Adirah. Detik itu juga Adirah merasa tidak berarti apa-apa setelah tahu siapa sebenarnya wanita cantik yang bersama Aizar itu. Ternyata dia bukan wanita sembarangan, tetapi wanita dari kalangan atas, pikir Adirah.“S-saya Adirah, Bu…, sekretaris Pak Aizar,” ucap Adirah memperkenalkan dirinya pada Furi. “Bu Adirah imut sekali sih…, pasti Pak Aizar senang ya punya sekretaris muda seperti Bu Adirah ini…” ujar Furi sambil tersenyum pada Adirah. Adirah tak menduga kalau Furi ternyata memujinya, seketika itu juga membuat rasa percaya dirinya timbul kembali, “T-terima kasih, Bu…” ucapnya sambil sedikit menundukan badan.Sebaliknya Aizar merasa itu sindiran dari Furi, agar dia tidak macam-macam dengan sekretarisnya itu. “Adirah ini anak dari sekretaris Kek Pram, sekarang ibunya sudah pensiun, dia yang menggantikan,” jelas Aizar sekadar mengalihkan pembicaraan.“Oh b
Huling Na-update: 2025-10-24
Chapter: Bab 161
“Furi…” ucap Aizar menyapa gadis yang duduk di depannya.“Hei, Aizar… biasa makan di sini juga rupanya?” balas Furi sambil tersenyum.“Nggak juga, ini pertama kali aku ke sini, diajak ini nih…” Aizar memperkenalkan Satrio pada Furi dan seorang wanita yang duduk di depannya. “Ini karyawan magang di kantorku, namanya Satrio,” jelas Aizar. Satrio di sampingnya hanya mengangguk sambil tersenyum pada Furi dan temannya. “Kalau ini, Santy, salah satu staf di kantorku,” balas Furi memperkenalkan wanita berkacamata mengenakan seragam ungu yang menemaninya makan. Wanita yang tampak seumuran dengan Furi itu mengangguk dan tersenyum pada Aizar dan Satrio.Kemudian Furi mengajak Aizar dan Satrio untuk makan bersamanya, tentu saja itu yang Aizar inginkan. Furi menyuruh pelayan menyambung meja di sebelah mejanya.“Kata Papah semalam kamu menelepon?” tanya Furi memulai obrolan. Aizar yang duduk di duduk di sampingnya mengiyakan. “Memangnya ada apa sih?” tegasnya.“Nggak, lagi gabut saja, nggak ada t
Huling Na-update: 2025-10-23
Chapter: Bab 160
Kedekatan Satrio dengan pimpinan tertinggi Shine Group menjadi buah bibir di kalangan karyawan. Mengherankan, dalam waktu sehari Aizar kemana-mana didampingi Satrio. Tidak ubahnya seperti asisten pribadi yang harus selalu ada di sisi. Alhasil, peran Adirah seperti telah tergantikan olehnya. Padahal Adirah sudah lama menunggu-nunggu saat ini, menjadi sekretaris pribadi Aizar. Tapi, kenyataannya kini berbeda, apa yang dia harapakan agar bisa selalu bersama-sama dengan Aizar malah tergantikan dengan kehadiran si anak magang.“Adirah, kamu tolong siapkan saja berkas-berkas yang diperlukan untuk pembelian prototype alat elektronik yang baru,” pinta Aizar pada Adirah saat rapat beberapa menit lagi akan dimulai. “Iya, Pak, nanti selesai rapat akan aku kerjakan semua yang Bapak butuhkan,” jawab Adirah sambil menundukkan tubuhnya pada Aizar.“Sekarang saja kamu kerjakan, Dirah, jadi selesai rapat langsung bisa diserahkan pada klien,” pinta Aizar.“Bukannya sebentar lagi rapat akan segera dimu
Huling Na-update: 2025-10-19
Bercinta Dalam Mobil

Bercinta Dalam Mobil

Napasnya terengah, keringat bercampur air hujan menguarkan aroma yang meletupkan gairah keduanya! Di dalam mobil mewah yang baru saja berhenti di gerbang, Firzan merasakan cengkeraman jari-jari Miliana, sang majikan sekaligus mamah muda yang memabukkan, di kemejanya. "Kamu tahu kamu mau aku, Firzan," desis Miliana, suaranya parau. Jarak beberapa meter dari rumah sang suami terasa bagai jurang yang memisahkan mereka dari bahaya dan kenikmatan terlarang. Pertarungan antara godaan memabukkan dan bayangan Chantika yang tulus mengoyak Firzan, namun sentuhan panas ini terlalu kuat, terlalu nyata untuk dihindari.
Basahin
Chapter: Bab 75. Mengungkap Hubungan Firzan dan Chantika
Setelah Chantika keluar dari ruangan Firzan, Mili menyelinap masuk ke ruangan lelaki tampan pujaan hatinya itu, salah satunya ingin mengorek keterangan hubungan lelaki itu dengan Chantika yang dipanggilnya si gadis kampungan. Sementara suaminya sedang berjalan menuju ruangan Chantika.“Hai, Firzan... lagi sibuk ya?” sapa Mili mengejutkan Firzan dengan masuk tanpa mengetuk pintu.“Eh, Tante... ada apa Tante?” tanya Firzan tidak menyangka kalau Tante Mili sampai mau masuk ke dalam ruangan kerjanya.“Cuma nunggu Pak Gun saja, dia sedang di ruangan Chantika,” jawab Mili.“Ruangan ini sempit sekali ya? Di Jakarta nanti akan Tante kasih kamu ruang kerja yang 3 kali besar dari ini, pasti akan membuatmu betah dan merasa nyaman,” ucap Mili sambil mengamati setiap sudut ruang kerja Firzan. Firzan hanya diam tak mengomentari.“Nanti di Jakarta kamu juga akan Tante sewakan tempat tinggal, pastinya sebuah rumah, bukan kamar kos-kosan. Untuk kendaraan kamu bisa bawa mobil Tante sewaktu-waktu. Giman
Huling Na-update: 2025-11-07
Chapter: Bab 74. Di Ambang Perpisahan
Selesai makan siang sekeluarga bersama Papa, Mili, Nenek, dan adiknya, Chantika pamit terlebih dahulu ke kantor. Sudah pasti dia ingin bertemu dengan kekasihnya, karena tadi dia melihat Firzan naik ke atas, sedang karyawan lainnya saat jam makan siang tidak ada di tempat, baik yang hanya duduk-duduk di restoran atau ada yang menyeberang pergi ke Sri Ratu.Dugaan Chantika benar, saat menghampiri ruang kerja Firzan, dia melihat kekasihnya itu sedang duduk termenung di meja kerjanya, bahkan saat Chantika membuka pintu pun dia tidak mendengarnya. “Firzan...” ucap Chantika saat menyentuh lembut bahu Firzan. Saat menyadari kehadiran Chantika yang berdiri di sisinya, Firzan langsung memeluk tubuh mungil Chantika sambil tetap duduk di kursinya.“Kamu kenapa, sih?” tanya Chantika cemas melihat begitu banyak kesedihan di wajah Firzan. Firzan hanya menggeleng-geleng tanpa berkata apa-apa. Chantika makin bingung dibuatnya.“Katakan ada apa, kenapa tiba-tiba kamu sedih begini ini, sih?” tegas Ch
Huling Na-update: 2025-11-07
Chapter: Bab 73. Tatapan Penuh Kesedihan
Firzan merasa beruntung sudah sampai terlebih dahulu sebelum boss besar-nya keluar rumah, jadi lebih pantas dia yang menunggunya di teras. Tapi, belum lama duduk, Pak Gun pun keluar dari dalam rumah dengan pakaian yang sudah rapi sambil membawa tas tangan-nya yang berwarna hitam, harum minyak wangi mahalnya langsung tercium saat lelaki bertubuh tinggi masuk ke dalam mobil duduk di samping Firzan.“Gimana kamu betah kan kerja di sini?” tanya Gun, saat mobil yang Firzan pandu sudah melaju menuju pusat kota Semarang.“Iya betah, Pak, lagipula saya kan sudah lama tinggal di Semarang, jadi sudah terbiasa dengan keadaan di sini,” jelas Firzan.“Aku merasa senang, kehadiranmu membawa kemajuan buat restoran Gunsu di Semarang, bahkan omzetnya tiap hari mengalami peningkatan. Makanya sebentar lagi kan mau buka outlet baru di Kemang, jadi sementara waktu kamu harus ke Jakarta dulu untuk persiapan pembukaan, kamu kan sebagai brand ambassador, harus hadir pada acara launching outlet baru,” jelas Gu
Huling Na-update: 2025-11-06
Chapter: Bab 72. Meminta Firzan Kembali ke Jakarta
Nek Las yang sejak tadi berada di samping Chantika, masih tidak senang hati melihat pagi-pagi Mili sudah keluyuran tidak jelas tujuannya. Nenek kesayangan Chantika itu tidak henti ngedumel sendiri... “Bukan mengurus suami, malah keluyuran, istri macam apa itu?” ucap Nek Las terdengar begitu merasa sangat sewot dengan tingkah laku Mili yang tidak disukainya.“Katanya sih, sekarang dia lagi minta diantar belanja sama Firzan ke minimart, malah katanya tadi minta ditemani sarapan sama Firzan,” jelas Chantika yang sudah berpakaian rapi memakai blazer dan celana hitam, dengan baju warna krim.“Firzan karyawanmu yang ganteng itu, kan?” tanya Nek Las.“Iya Nek, yang adi Pak Bas itu lho,” jelas Chantika.“Wah, jangan-jangan dia mau godain Firzan. Dasar perempuan gatal, nggak boleh lihat cowok cakep sedikit, mau cari kesempatan saja,” maki Nek Las.“Kalau memang Mili suka sama Firzan, bisa kita manfaatkan untuk menjalankan rencana kita,” ucap Nek Las, obrolan di teras depan sambil menunggu je
Huling Na-update: 2025-11-06
Chapter: Bab 71. Mencari Kesempatan Dalam Mobil
Firzan bisa merasakan, Mili masih saja mencuri-curi pandang ke arahnya tiap kali bersamanya, seperti yang ia lakukan di dalam mobil menuju kembali ke restoran Gunsu setelah menemani sarapan di hotel. Firzan jadi salah tingkah dibuatnya.Kalau diberi kesempatan untuk kembali ke masa lalu, yang ingin dilakukan Firzan adalah menolak tawaran abangnya untuk mengantar majikannya ke bandara, sehingga dia tidak pernah mengenal makhluk seagresif Tante Mili. Saat melewati sebuah minimart, Mili meminta Firzan mampir sebentar, dia ingin membeli beberapa barang untuk keperluan pribadinya. Firzan menunggu di dalam mobil di parkiran yang masih sepi, tidak ada satu kendaraan pun yang terparkir, dan tidak terlihat seorang juru parkir pun di sana.Dengan perut yang cukup kenyang, mata yang masih kurang tidur dan uap AC yang bikin mengantuk, tiba-tiba Firzan terlelap di tempat duduknya saat sedang menunggu Mili berbelanja di dalam minimart.Saat Mili kembali ke dalam mobil dan mendapati Firzan sedang t
Huling Na-update: 2025-11-06
Chapter: Bab 70. Mencari Kesempatan Dalam Lift
“Maaf Tante..., aku nggak bisa menerima benda mahal ini, kebaikan Tante sudah banyak, aku nggak mau terus-terusan merepotkan Tante...,” ucap Firzan sambil meletakan kembali benda itu ke dalam paper bag, lalu menaruhnya di depan Mili.“Aku semakin kagum dengan kamu, Firzan, yang tidak mudah menerima kebaikan orang lain begitu saja, itu tandanya kamu memiliki pribadi yang penuh sopan santun, jadi aku bahagia sekali kalau kamu mau menerima jam ini, karena kamu dengan segala kebaikanmu berhak menerima hadiah ini dariku. Terima ya, aku sangat sedih dan kecewa kalau kamu sampai menolaknya,” ucap Mili penuh rayuan agar Firzan mau menerima pemberiannya, yang dia lakukan kemudian meletakkan kembali benda itu persis di hadapan Firzan.Firzan terdiam dengan penuh rasa ragu untuk menerima pemberian Mili. Dia tidak ingin diperlakukan secara berlebihan, dia ingin dianggap sama dengan karyawan lainnya, tidak mau diistimewakan, dan yang lebih penting dia tidak mau disukai Mili karena ketampanannya.“
Huling Na-update: 2025-11-05
Suami Terhebat

Suami Terhebat

Denzel dipandang sebelah mata oleh keluarga istrinya karena ia bisu. Padahal, di balik kebisuannya ini, ia memiliki keahlian pengobatan yang luar biasa layaknya seorang tabib jenius. Suatu hari ia kembali bisa bicara dan ia mulai menunjukkan kemampuannya dalam menyembuhkan orang, yang membuatnya dihormati oleh gubernur setempat. Sikap keluarga istrinya kepadanya pun berubah 180 derajat, menjadi jauh lebih baik. Akan tetapi, istrinya justru tidak menyukai perubahan ini; perempuan itu merasa kehilangan Denzel dan ia jadi teringat kepada lelaki lain di masa lalunya. Kelak Denzel menyadari hal ini dan ia menunjukkan kepada istrinya betapa ia adalah sesosok suami terhebat yang pernah ada!
Basahin
Chapter: Bab 104. Bercinta Sepenuh Hati (TAMAT)
Hilmawan tetap pada keinginannya, uang hasil lelang batu giok itu seluruhnya ia serahkan pada Denzel, tanpa dipotong sedikitpun.“Kerja keras dan usahamu untuk membantuku mengembalikan nama Precious dalam kompetisi ini jauh lebih berharga dari uang 1 miliar. Bahkan kamu sampai bersedia meninggalkan klinikmu demi membantuku. Jadi, kamu memang berhak menerima semuanya. Lagipula, bukan mau sombong, uangku masih banyak, jadi aku tidak butuh uang itu... hehehe...” ungkap Hilmawan diselingi candaan yang membuat hati Denzel jadi bisa mencair. Denzel pun tidak punya alasan lagi untuk menolak.“Vionka, kamu itu wanita paling beruntung di dunia karena telah memiliki suami sehebat Denzel. Tapi, kalau suatu hari dia kedapatan main curang dengan wanita lain, sehebat apa pun dia, jangan ragu-ragu untuk menghajarnya ya... hahaha...” tambah Hilmawan kembali dengan candaannya yang membuat mereka semua akhirnya tertawa lepas.Di tengah kebahagiaan yang Denzel rasakan, detik itu ia teringat janjinya pad
Huling Na-update: 2025-09-30
Chapter: Bab 103. Detik Menegangkan
Hilmawan tersenyum semringah untuk sementara waktu tokonya memimpin kompetisi, tapi masih ada dua sesi penawaran lagi yang harus dilalui, ia tidak ingin terlalu berbesar hati.“Baiklah, sesi kedua dimulai. Para peserta lelang harus memberikan penawaran di atas harga sesi pertama dengan selisih penawaran minimal 10 juta. Kami ingatkan sekali lagi pembayaran harus dalam bentuk tunai, bukai kredit, dan harus dibayarkan saat ini juga pada penyelenggara,” ucap seorang host memberi tahu pelelangan kembali dilanjutkan.Para peserta lelang mulai menuliskan angka-angka pada kertas mereka, kemudian menunggu aba-aba untuk diangkat tinggi-tinggi agar dapat dilihat oleh petugas. Denzel memperhatikan sejak tadi Zidane tidak menggunakan kertas yang sedang berada di tangannya. Sepertinya ia akan melakukan penawaran di sesi terakhir.Pada sesi kedua, penawaran pada kedua kembali batu kembali meningkat. Giok darah mendapat penawaran 550 juta sedang giok citrus menjadi 540 juta. Hanya selisih sedikit s
Huling Na-update: 2025-09-29
Chapter: Bab 102. Kemunculan Lelaki Berotot
“Seandainya, batu toko Sinar Baru yang menang, sudah pasti Jamael terbukti bermain curang dengan menyuap penyelenggara untuk memenangkan batu pilihan pesertanya. Kalau itu sampai terjadi aku tidak akan tinggal diam,” ucap Hilmawan yang masih berusaha mengumpulkan bukti-bukti.Di tengah obrolan keduanya, suara pengeras suara dari penyelenggara kompetisi berbunyi memberikan pengumuman. Secara sah batu giok darah milik Denzel dinobatkan sebagai pemenang pada grup kedua. Akhirnya, sesuai prediksi pada putaran final, toko Sinar Baru melawan toko Precious. “Mohon perhatian pada kedua finalis, pada kompetisi tahun ini pemenang pertama tidak akan ditentukan oleh nilai dewan juri, tetapi akan ditentukan dengan cara diadakan sesi lelang kedua batu tersebut. Batu yang mendapat harga jual tertinggi akan menjadi pemenang kompetisi batu berharga tahun ini. Demikian keputusan dewan juri dan penyelenggara, tidak bisa diganggu gugat pihak manapun.”Hilmawan tercengang mendengar pengumuman itu, ia lan
Huling Na-update: 2025-09-28
Chapter: Bab 101. Giok Darah
Sepanjang kompetisi Denzel memperhatikan Vionka dan Tasya tampak akrab berdua di tengah-tengah penonton. Entah apa yang mereka bicarakan. Demikian halnya Hilmawan dan rivalnya, Jamael, keduanya terlihat terlibat obrolan serius. Akhirnya penyelenggara mengumumkan, peserta grup kedua akan segera dimulai, keenam peserta dipersilakan naik ke atas panggung untuk memoles batu mereka satu per satu sambil disaksikan seluruh penonton dengan berdebar-debar. Jika, tidak ada satu pun batu peserta pada grup kedua yang mengalami perubahan, maka toko Sinar Baru akan terpilih sebagai pemenang.“Ayo, Denzel... kamu pasti bisa!” teriak Vionka menyemangati suaminya.“Lakukan yang terbaik Denzel!” Hilmawan pun tidak mau ketinggalan ikut memberikan semangat pada Denzel.Denzel balas menatap ke arah mereka sambil menganggukan wajahnya dengan penuh keyakinan bahwa tidak akan menghampakan harapan mereka.Peserta pertama mulai memoleh batu pilihannya, namun setelah beberapa saat sampai batu itu setipis kaca
Huling Na-update: 2025-09-27
Chapter: Bab 100. Kejutan Si Kuda Hitam
Saat yang dinanti-nanti oleh semua peserta kompetisi batu berharga mulai diumumkan. Peserta yang namanya disebut host pada setiap grup masuk sepuluh besar. Sampai akhirnya tiba pemenang grup 4 diumumkan. Denzel tampak sedikit tegang menantikannya, demikian pula Hilmawan, ia tampak berharap-harap cemas sampai tak bisa duduk di tempatnya.Demikian pula Jamael dan timnya, mereka pun merasakan hal sama, ingin segera mengetahui apakah timnya lolos putaran 10 besar.“Baiklah, kita umumkan peserta yang lolos sepuluh besar dari grup 4 adalah.... Precious...!” ucap juri akhirnya mengumumkan pemenangnya.“Yes...!” ucap Denzel sambil mengepal kedua tangannya. Hilmawan pun tampak bersorak gembira mendengar pengumuman yang tak disangka-sangka hasilnya. Julio dan Lasim pun diam-diam merasa gembira Denzel bisa melaju ke sesi berikutnya, bahkan yang awalnya mereka berharap Denzel kalah, kini sebaliknya, agar bulan ini gaji mereka aman, tidak dipoton Hilmawan.Jamael terlihat gusar dan bersumpah sera
Huling Na-update: 2025-09-26
Chapter: Bab 99. Melawan Kecurangan
“Apa yang dilakukan Denzel itu? Mengapa dia memoles batunya sendiri?” gumam Hilmawan merasa heran melihat Denzel mulai memoles batunya sendiri.“Siapa staf-mu itu, Wan? Serius dia bisa memoles batu? Salah-salah hasil polesannya berantakan,” Jamael ikut mengomentari.“Dia pakar batu giok yang sudah berpengalaman, aku membayarnya mahal untuk merekrutnya sebagai staf tokoku,” jelas Hilmawan coba membanggakan Denzel, walaupun yang sebenarnya dia merasa sangat cemas Denzel tidak bisa melakukan kerjanya dengan baik.Tasya dan Vionka pun terlihat berbisik-bisik, membicarakan tindakan yang dilakukan Denzel.“Aku juga tidak tahu kalau Denzel memiliki kemampuan memoles batu,” ucap Vionka menjelaskan pada Tasya yang duduk di sampingnya.“Punya suami memiliki banyak kemampuan seperti Denzel itu pasti menyenangkan ya, Vio? Aku berharap Fano juga seperti halnya Denzel, menjadi suami terbaik yang selalu aku impikan,” ungkap Tasya. Detik itu, Vionka jadi serba salah untuk membalas ucapan Tasya, “Seb
Huling Na-update: 2025-09-25
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status