author-banner
Langit Berawan
Langit Berawan
Author

Novels by Langit Berawan

Liontin Pemikat Hasrat

Liontin Pemikat Hasrat

Aizar sejak kecil hidup bersama keluarga angkat, meski sebenarnya dia adalah seorang anak dari keturunan keluarga kaya. Setelah tumbuh dewasa, Aizar menjadi lelaki yang tampan dan kuat, meskipun ada sisi liar yang tidak bisa dipisahkan dari dirinya sejak ia mendapatkan sebuah liontin di hutan angker. Dalam pencarian keluarganya ke kota, Aizar bertemu banyak wanita yang jatuh hati padanya, sisi liar dalam diri Aizar memanfaatkan keadaan itu. Apalagi setelah Aizar bertemu ibunya yang berasal dari keluarga miliarder, sifat liar dalam diri Aizar pun kian menjadi-jadi. Sampai akhirnya, Aizar bertemu dengan Furi yang membuatnya jatuh hati. Bisakah Aizar meraih mimpi-mimpinya?
Read
Chapter: Bab 52
Selesai acara meeting, semua orang dipersilakan untuk menikmati jamuan makan siang yang sudah tersedia di dalam ruangan itu. Aneka makanan tersedia di meja buffet, bebes memilih apa saja yang disukai. Aizar dan Kek Pram pun tampak sudah berbaur memilih makanan yang mereka inginkan.“Kakek mau minum apa, biar aku ambilkan,” ucap Aizar menawari kakeknya yang sudah duduk di meja makan beserta makanan yang telah dipilihnya.“Ambilkan aku jus saja,” ucap Kek Pram. Aizar pun pergi menuju ke meja minuman yang tersedia di bagian pojok ruangan, saat itulah ia melihat si gadis berambut panjang sepunggung itu sedang mengambil minuman di sana. Tentu saja, Aizar tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan itu untuk mendekati.“Ini jus buah ya?” ucap Aizar saat berada di samping gadis itu. Spontan gadis itu menoleh ke arah Aizar yang tiba-tiba berdiri di dekatnya.“Kamu bertanya padaku?” tanya gadis itu menegasi Aizar.“Iya, apa ada orang lain lagi di sini selain kita berdua?” Aizar balas bertanya sambi
Last Updated: 2025-07-21
Chapter: Bab 51
Acara meeting siang itu berlangsung di lantai 17 hotel berbintang lima. Ini pertama kalinya Aizar naik lift, tentu saja sejak menginjakan kaki di dalam hotel, diam-diam semua hal yang berada di dalam tempat mewah itu jadi perhatiannya. Rupanya rapat baru saja akan dimulai, kehadiran Kek Pram diberi ucapan selamat datang oleh moderator yang sedang memimpin jalannya pertemuan menjelang tengah hari itu. Semua orang memandang ke arah Kek Prem yang didampingi oleh Aizar.Seorang petugas mengantarkan Kek Pram menuju tempat duduk yang telah disediakan, setelah itu dia menambahkan satu seat lagi untuk tempat duduk Aizar di samping kanan kakeknya.“Baiklah kita lanjutkan pertemuan kali ini. Seperti pada awal yang saya sebutkan tadi, meeting kali ini untuk membahas dan mengikutsertakan peran aktif para pengusaha lokal atas serbuan barang-barang elektronik merk luar negeri yang akhir-akhir ini seperti tidak terbendung lagi, sehingga dampaknya akan buruk bagi produk-produk lokal baik yang sudah
Last Updated: 2025-07-21
Chapter: Bab 50
“Kalau boleh tahu, kenapa Tante Sisil tidak bekerja saja di kantor pusat saja. Kenapa harus di pabrik ini?” tanya Aizar merasa penasaran dengan keberadaan Sisilia di tempat itu. “Suamiku memang memintaku untuk bekerja di kantor pusat, tapi karena sebelum aku menikah dengan Om-mu itu, aku memang sudah bekerja sebagai staf di sini. Jadi aku sudah merasa nyaman terus bekerja di sini saja,” jelas Sisilia.“Seharusnya sebagai menantu seorang miliarder tidak perlu bekerja pun tidak apa-apa, kan? Duduk saja di rumah mengurus keluarga pasti sangat menyenangkan, bukan?” tanya Aizar mengutarakan pandangan.“Suamiku memang menginginkan tidak bekerja lagi, tapi aku bosan hanya berdiam diri di rumah. Apalagi di rumah tidak ada siapa-siapa. Jadi aku memilih untuk tetap bekerja saja. Kecuali misalnya nanti Nikko sudah tidak kuliah dari luar negeri, bisa aku pertimbangkan untuk tidak bekerja lagi. Walaupun dia cuma anak tiriku, sudah seharusnya kan aku yang menjaga?” jelas Sisilia memberitahu rencan
Last Updated: 2025-07-20
Chapter: Bab 49
Di tengah-tengah acara meeting, Kek Prambudi memperkenalkan sang cucu pada para stafnya, bahwa dia yang akan menggantikan posisinya sebagai seorang presiden direktur. Seketika semua orang menyambut dengan bertepuk tangan. Aizar yang masih berdiri di samping Kakek membalas sambutan mereka dengan senyum dan ucapan terima kasih.“Dalam waktu sebulan hingga dua bulan ke depan, Pak Aizar baru akan aktif menjabat sebagai pimpinan. Saat ini aku sedang mempersiapkan semuanya agar nanti saat dia resmi menjadi Presdir dia sudah menguasai semua tugas dan tanggung jawab yang dia emban,” jelas Kek Pram bicara penuh semangat di depan semua orang.“Pak Pram, boleh saya tahu, cucu Bapak ini lulusan dari universitas mana? Apa baru saja lulus dari luar negeri, Pak?” tanya salah seorang staf pada Kek Pram yang merasa penasaran.“Tidak perlu berpendidikan tinggi untuk menjadi penggantiku. Aku saja hanya tamatan SMP, jadi pendidikan itu tidak penting lagi buat seorang Presdir. Makanya aku angkat para staf
Last Updated: 2025-07-20
Chapter: Bab 48
Adirah masuk ke dalam bartender, jari jemarinya yang lentik tampak sudah piawai memegang gelas dan botol lalu meracik minuman. Dalam waktu singkat dua buah minuman bewarna kebiruan sudah terhidang di meja bartender di depan Kek Pram dan Aizar.“Sudah ya, Pak, saya keluar dulu...” ucap Adirah lalu keluar dari bartender.“Oh iya, sudah kamu beritahu eksekutif sebentar lagi aku mau meeting dengan mereka?” tanya Kek Prem sebelum Adirah pergi. “Sudah Pak, ruang meeting pun sudah siap semuanya,” jelas Adirah.“Baguslah, dalam setengah jam aku akan datang, pastikan jangan sampai ada yang tidak ikut meeting pentingku hari ini,” tegas Kek Prem memastikan.Sejurus Adirah keluar ruangan, Kek Pram pun mengajak Aizar bersulang gelas minuman sebagai simbolis kedatangannya ke kantor yang akan dipimpinnya itu.“Nak..., Kakek mau terus terang,” ucap Kek Prem meminta perhatian cucunya. “Aku tidak pernah seyakin ini untuk segera pensiun. Selama ini, aku selalu menunda-nunda waktu pensiunku, karena belu
Last Updated: 2025-07-20
Chapter: Bab 47
Saat keluar dari kamar Debby, Aizar mendapati Kek Pram sudah beranjak dari ruang makan. Lalu, keduanya bersamaan keluar rumah menuju garasi. Tampak supir pribadi Kek Pram sudah menunggu di samping mobil berwarna hitam dengan pintu sudah terbuka lebar.“Kamu duduk di belakang saja sama Kakek,” ucap Kek Pram meminta Aizar.Aizar pun berjalan memutar ke sebelah kanan lalu masuk di tempat duduk penumpang di bagian belakang di samping Kek Pram.“Kita langsung ke kantor, Warso,” perintah Kek Pram pada supir pribadinya yang sudah bersiap di balik kemudi. Lelaki berkulit sawo matang dan berambut cepak itu pun mengiyakan, lalu ia segera memandu mobil meninggalkan rumah menuju kantor Shine Grup yang berada di sebelah utara kompleks perumahan Villa Garden.Saat di perjalanan, Aizar mengutarakan keinginannya untuk menjadikan Kang Kamal sebagai supir pribadi. Kek Pram pun mengizinkan, bahkan ia akan memberikan salah satu mobil perusahaan untuk digunakan Aizar. Sesampainya di kantor Shine Group k
Last Updated: 2025-07-20
You may also like
Kekuatan Harvey York untuk Bangkit
Kekuatan Harvey York untuk Bangkit
Urban · Kentang Pecinta Serigala
39.0M views
Lelaki yang Tak Terlihat Kaya
Lelaki yang Tak Terlihat Kaya
Urban · Bodhi Si Dua Telinga
24.8M views
Si Karismatik Charlie Wade
Si Karismatik Charlie Wade
Urban · Lord Leaf
22.5M views
Suamiku yang Perkasa
Suamiku yang Perkasa
Urban · Serigala Ciumlangit
7.1M views
Pejuang Terhebat No. 1
Pejuang Terhebat No. 1
Urban · Moneto
6.9M views
Aku Seorang Kuadriliuner
Aku Seorang Kuadriliuner
Urban · Xiruo Huang
5.0M views
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status