Home / Rumah Tangga / Berondong Perkasa / Disosor Berondong

Share

Disosor Berondong

last update Last Updated: 2025-07-09 15:58:47

"Permisi, Pak RT. Kami ingin membicarakan tentang pernikahan tadi malam!" ucap Danny mewakili Camelia yang berdiri di sampingnya.

Teras depan rumah tokoh penting di Desa Terban itu terasa sejuk dan asri pagi ini. Pria yang empunya rumah tersebut mempersilakan Danny dan Camelia masuk ke ruang tamu terlebih dahulu untuk melanjutkan perbincangan.

"Baik, jadi maksud Mas Danny dan Bu Camelia bagaimana?" tanya Pak Joko Sumitro sambil duduk berhadapan di sofa rumahnya.

"Saya hanya mengantarkan Camelia ke mari, Pak. Dia tidak setuju dinikahkan paksa secara mendadak seperti yang terjadi tadi malam!" jawab Danny lalu menoleh ke wanita berambut hitam lurus sepunggung itu.

Camelia langsung menyahut, "Benar kata Mas Danny. Saya menolak pernikahan ini. Kami tidak melakukan hal yang bertentangan dengan norma kesopanan di masyarakat, Pak RT. Jadi ... tolong bantu kami membatalkan pernikahan!"

Namun, Pak Joko menggeleng-gelengkan kepala seraya berkata dengan tegas, "Maaf, tidak bisa. Ijab kabul disaksikan oleh wali dan saksi dari warga di hadapan penghulu yang berwenang. Pagi ini saya malah mau masukkan laporan ke kantor kelurahan. Data mempelai sudah lengkap ada di tangan saya berupa foto copy kartu keluarga dan KTP. Buku nikah akan segera terbit, mohon ditunggu saja, akan saya kirim ke rumah Mas Danny kalau sudah disahkan pejabat kependudukan!"

"Nggak—saya menolak jadi istri Mas Danny, Pak RT. Dia masih remaja, saya jauh lebih dewasa. Bagaimana kalau kami bercerai saja?!" bantah Camelia yang sulit menerima kenyataan pahit ini.

Pak RT menghela napas, dia lalu menasihati Camelia dengan suara berwibawa, "Bu, nasi sudah jadi bubur. Kejadian tadi malam itu disaksikan oleh setidaknya lima warga setempat dan saya sendiri. Demi nama baik Bu Camelia dan Mas Danny sekeluarga, tolong diterima saja pernikahan kalian. Amit-amit ya ... seumpama memang tidak ada kecocokan satu sama lain, jalan terakhir ya bercerai secara resmi. Akan tetapi, alangkah baiknya dijalani dahulu rumah tangga baru ini, jangan terburu-buru bubar jalan!"

Raut wajah wanita itu mendadak mendung. Camelia menatap Danny dengan penuh rasa antipati serta penolakan. Dia merasa dijebak oleh pemuda berusia 19 tahun tersebut.

"Maafkan aku, Lia. Segalanya jadi kacau begini. Namun, Pak RT benar. Nggak ada pilihan lain, kita jalani dulu pernikahan ini ya?" bujuk Danny sembari merangkul bahu ramping istrinya.

Tak ada lagi kata yang terucap dari mulut Camelia, dia hanya mengangguk dengan terpaksa lalu bangkit berdiri dari sofa dan tanpa pamit melenggang pergi dari rumah Pak RT. Justru Danny yang tak enak hati segera berjabat tangan dan berkata, "Maafkan istri saya ya, Pak. Kami permisi pulang, mari!" 

"Nggakpapa, Mas Danny. Sudah ... dikejar saja istrinya lalu diajak pulang ke rumah!" jawab Pak Joko disertai senyuman paham.

"Hehehe. Iya, Pak Joko. Makasih!" sahut Danny lalu menyalakan mesin sepeda motor miliknya. 

Si cantik yang ngambek sedang berjalan cepat menyusuri jalan area RT.002, Camelia tidak mempedulikan Danny yang ditinggalkan sendirian di rumah Pak Joko Sumitro. 'Huhh, enak aja main paksa nikah begini. Mana sama berondong yang umurnya dua puluh aja belum nyampe!' gerutu Camelia dalam hatinya. Tujuan perjalanannya jelas yaitu ke rumah kontrakan yang telah menjadi tempat tinggalnya selama tiga tahun belakangan ini. 

"Tin tin tiin!" Danny membunyikan klakson sepeda motornya mengejar Camelia yang kabur dengan kecepatan turbo.

Wanita itu membuka pagar besi setinggi satu meter di depan pekarangan rumah kontrakannya lalu melangkah masuk tanpa mempedulikan kehadiran Danny yang caper mengejar-ngejar dirinya. 

"Lia, kok aku ditinggalin sendiri sih?!" tegur Danny yang justru terdengar seperti rengekan bocah remaja.

Camelia memasang stecu (setelan cuek) dan lanjut melangkah melalui jalan setapak samping rumah itu menuju pintu belakang arah masuk dapur yang tak dikunci semalam.

Setelah memasang standar dan mengunci sepeda motor Kawasaki Ninja miliknya di depan teras rumah kontrakan Camelia, pemuda itu bergegas menyusul melalui jalan yang sama. Langkah kaki lebar dan cepatnya berhasil mengejar sang istri. 

Di dalam dapur, Danny mencekal pergelangan tangan Camelia dan membalik badan wanita itu menghadap ke arahnya. "Kamu jangan diam saja dong, Lia. Kita bicarakan baik-baik!" ucap Danny seraya menatap wajah berbentuk hati itu lekat-lekat. Mata yang dinaungi deretan bulu mata lentik itu mempesonanya dari jarak dekat.

"Aku masih kesel!" tukas Camelia sambil menepis tangan Danny lalu bersedekap.

"Kita sudah sah jadi suami istri. Kamu tinggal bareng aku di rumah sebelah, mau ya?" bujuk Danny dengan suara bernada lembut.

Camelia menghela napas dengan bahu jatuh melunglai. "Aku lapar. Mau masak dulu. Apa kamu nggak kuliah, Mas? Ini 'kan hari Senin pagi," ujarnya lalu membuka kulkas untuk mengambil bahan.

"Nanti jam satu baru berangkat, ada kuliah sore dan praktikum di laboratorium!" jawab Danny sembari menarik satu kursi kayu, "kutemani masak, Lia. Memang mau bikin apa buat sarapan?" 

"Nasi goreng aja, nasi sisa kemarin masih ada banyak. Sayang deh kalau dibuang, kamu mau juga, Mas?" tawar Camelia, sedikit melupakan kekesalannya.

"Mau banget kalau dimasakin kamu, Sayang. Telur ceplok setengah matang saja kalau boleh, Lia!" jawab Danny berusaha mengakrabkan diri dengan istri barunya.

Dengan tangan yang cekatan Camelia meracik bumbu lalu memotong-motong sayur serta sosis di atas talenan. Dia membuatkan telur ceplok setengah matang pesanan Danny. Setelah itu mendadar telur untuknya sendiri. Dalam beberapa menit aroma nasi goreng yang lezat memenuhi udara dapur minimalis itu.

'Wah, Lia jago masak deh. Semoga mau dibujuk rayu agar tetap jadi istriku ya!' batin Danny penuh harap sembari menerima uluran piring berisi nasi goreng lengkap dengan telur ceplok setengah matang. "Kayaknya sedap banget nih. Yuk kita sarapan bareng!" ujar Danny dengan wajah ceria. 

Istrinya duduk di bangku kosong sebelah Danny lalu mereka mulai makan. Camelia tanpa sadar mulai melayani pemuda itu dengan mengambilkan acar dan kerupuk udang dari toples untuk Danny lalu mengisikan gelas dengan air putih juga.

"Terima kasih, Lia Sayang. Masakan kamu enak sekali!" puji Danny. Dia membelai rambut panjang Camelia yang terurai. 

"Ehh ... sama-sama, Mas. Dihabisin ya nasi gorengnya!" jawab Camelia salah tingkah. 

"CUP!" Sebuah kecupan basah mendarat di pipi mulus Camelia. "Sebagai tanda terima kasihku atas sarapan bikinan kamu, Lia!" ucap Danny pede.

Wajah Camelia merona seperti apel Fuji, ingin protes tapi pemuda itu kini suaminya, dia pun menghela napas lalu melanjutkan makan paginya di bawah tatapan penuh perhatian Danny.

"Mas habis ini pulang ke rumah sebelah saja. Aku mau mandi, baju-bajuku 'kan di sini. Selain itu, aku ada pesanan kue klien untuk siang nanti!" bujuk Camelia. Dia ingin tetap tinggal di rumah kontrakan saja.

Danny pun menjawabnya dengan hmm singkat tanpa penolakan. Seusai makan berdua, dia membantu mencucikan piring dan alat masak di wastafel dapur. Camelia menyeduh teh hijau di meja dapur sambil menunggui pemuda itu.

Tiba-tiba Danny berkata, "Kamu boleh kok tetap bekerja seperti biasa di sini. Tapi, ... malam balik ke rumah sebelah bareng aku. Nanti sepulang kuliah aku jemput, Lia Sayang!"

"Apa harus?" Camelia menggigit bibir bawahnya penuh keraguan.

"Harus, Istriku!" tukas Danny dengan senyuman semanis madu.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (11)
goodnovel comment avatar
Aha aha
nolak sih, tp tetep ngelayanin
goodnovel comment avatar
Viva Oke
yaela Danny main sosor aja haha
goodnovel comment avatar
tjah penggunx
jemput?? padahal cuma melangkah aja nyampe pake dijemput segala. temenin apa bantuin kerja sekalian kek
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Berondong Perkasa   Extra Chapter Berondong Perkasa

    Mungkin banyak yang bertanya-tanya, apakah takdir dua bocah itu akan bersinggungan? Jawabannya, YA. Mereka akan bertemu kembali ketika telah sama-sama dewasa. Judul bukunya adalah Dimanja Suami Crazy Rich.Seiring berlalunya waktu, Danny dan Camelia telah memantapkan hati untuk kembali ke Indonesia. Mereka memberikan lisensi penuh kepada Mr. Douglas Lechivre sebagai presiden direktur perusahaan yang menaungi bisnis waralaba cafe berfokus makanan snack tradisional Ndonesia yang awalnya berpusat di Paris, dekat Menara Eiffel tersebut. Sejumlah besar dana kompensasi pelepasan saham Danny dan Camelia beserta pesangon atas pengabdian selama 15 tahun di Perancis diberikan dari perusahaan itu. Pasangan suami istri yang masih tetap mesra tersebut memantapkan hati membuka usaha di kota Surabaya sekaligus merawat dua buah hati mereka yang beranjak remaja.Tak disangka, kakak Danny satu-satunya sepulang dari Australia menyelesaikan studi justru menganggap Danny sebagai ancaman dalam pembagian w

  • Berondong Perkasa   Cinta Sejati Tak Memandang Usia (The End)

    Malam ini adalah anniversary pernikahan Danny dan Camelia yang kesepuluh. Mereka masih menetap di Paris. Bahkan, Mister Douglas Lechivre terus menerus membujuk pasangan suami istri itu untuk berpindah kewarga negaraan saja ke Perancis. Katanya, sudah cukup bertahun-tahun tinggal di Paris sebagai pendatang, lebih baik diresmikan saja sebagai warga negara Perancis.Namun, Danny dan Camelia masih saja ragu-ragu karena mencintai tanah airnya dan berharap suatu hari bisa kembali tinggal di Indonesia. Dua anak mereka yaitu Fresia yang berusia sembilan tahun dan Reynoir, adik laki-lakinya yang berusia tujuh tahun malahan sejak lahir berdomisili di Paris. Sayang sekali, orang tua mereka bukan warga negara Perancis karena sebenarnya pengurusan kedua anak itu akan lebih mudah menjadi warga negara Perancis."CHEERS!" Para tamu undangan pesta sederhana perayaan hari jadi pernikahan Danny dan Camelia bersulang French Champagne dengan meriah. Apartemen tempat tinggal mereka didekorasi seperti acar

  • Berondong Perkasa   Menikmati Hari-hari Bahagia Di Paris

    "OEEEKKK!" Suara tangis bayi memecah keheningan di ruang bersalin. Senyuman bahagia terlukis di wajah ayah dan ibundanya. Danny mengecup kening Camelia yang basah oleh keringat setelah berjuang mengejan selama nyaris satu jam. Kelahiran putri pertama mereka berlangsung normal dan aman.Perawat bergegas membersihkan bayi mungil nan cantik yang diberi nama Fresia Anastasia Sasmita. Tak lama kemudian bayi tersebut dibawa kembali untuk menjalani inisiasi menyusui dini bersama Camelia. Danny masih menemani istrinya untuk melihat Fresia merangkak di atas perut Camelia sampai menemukan puting susu untuk minum ASI pertama kalinya. Dia pun berkata, "Ternyata wajahnya mirip aku ya, Lia Sayang!" "Iya dong, Mas. Kan kamu bapaknya. Masak mirip bule Perancis!" canda Camelia sambil memeluk sang putri kecil untuk disusui."Kamu ini! Semoga nanti adiknya cowok dan mirip mamanya yang lembut," sahut Danny. "Jangan langsung gass bikin lagi anak berikutnya ya, Mas. Capek bawanya 9 bulan lho!" sergah C

  • Berondong Perkasa   Jelang Camelia Melahirkan

    Hari-hari di Paris dijalani oleh Danny dan Camelia penuh kebahagiaan. Meskipun negara itu bukanlah tanah kelahiran mereka, tetapi lembaran baru kehidupan lengkap dengan kisah cinta yang manis tertulis dari waktu ke waktu.Camelia sering diajak oleh Danny berjalan-jalan menikmati pemandangan berdua baik di pantai maupun berbagai obyek wisata yang ada di kota Paris dan sekitarnya. Kendati perut istrinya semakin membuncit karena proses kehamilan yang semakin mendekati hari kelahiran putri pertama mereka. Sore itu, Danny dan Camelia menitipkan cafe pada para karyawan dan karyawati mereka sejenak. Pasangan suami istri itu berencana untuk menikmati matahari terbenam di Paris Plages. Paris tidak memiliki pantai laut alami, tetapi ada pantai buatan yang disebut Paris Plages yang muncul setiap musim panas di tepi Sungai Seine dan Bassin de la Villette. Tepi Sungai Seine itu diubah menjadi pantai berpasir buatan dengan kursi berjemur, payung, dan aktivitas lainnya setiap musim panas. Sekitar

  • Berondong Perkasa   Pesan Terakhir Patra

    "Tolong jangan terlalu banyak mengajak pasien bicara ya, Pak, Bu. Tubuhnya masih sangat lemah dan rentan!" pesan perawat sebelum papa mama Patra masuk ke dalam ruang ICU dengan mengenakan pakaian steril.Suara mesin perekam detak jantung berbunyi ritmis dan aroma antiseptik serta obat-obatan menyeruak dari dalam kamar berpencahayaan terang itu. Nyonya Adelia Halim bersama suaminya melangkah tanpa suara menghampiri ranjang tempat putra mereka terbaring tak berdaya."Patra, ini Mama dan Papa jenguk kamu!" ucap Nyonya Adelia Halim sambil menahan tangis.Di tempat tidur pasien, Patra menoleh ke arah mamanya di kanan lalu ke arah papanya di kiri. "Ma, Pa ... sepertinya ... Patra sudah saatnya ... pergi. Nitip Mike yaa ... cucu kalian," ucap Patra dengan napas terdengar berat."Pasti kami akan jaga Michael, kamu nggak usah kuatir. Patra, kamu harus kuat dan sembuh untuk bisa tetap berada di dekat anakmu—melihat dia bertumbuh besar!" Nyonya Adelia Halim menangis di pelukan suaminya."Ma, tol

  • Berondong Perkasa   Operasi Pengangkatan Peluru Di Tubuh Patra

    Bunyi sirine ambulans yang mengangkut pasien kritis meraung-raung di jalan raya kota Jakarta. Mobil-mobil di depannya memberikan jalur bebas hambatan sebagai sebuah toleransi yang juga wajib dilakukan.Dari belakang ambulans yang membawa Patra menuju ke rumah sakit. James mengemudikan mobil Porsche ditemani Tatiana yang memeluk erat Michael. Dia telah mengirim pesan ke mamanya agar menghubungi keluarga Halim untuk menyusul ke Jakarta."Kak, bagaimana seandainya Patra nggak bisa bertahan? Keluarga Halim pasti akan menyalahkan aku atas kejadian naas tadi!" ujar Tatiana cemas."Kamu nggak usah mikir yang aneh-aneh, Sayang. Itu insiden yang tidak disengaja dan pilihannya sulit. Patra tertembak peluru nyasar karena ingin melindungi kamu dan Mike. Aku akan belain kamu seandainya keluarga Halim murka!" hibur James. Dia pun gundah mengingat Patra adalah putra tunggal keluarga Halim. Lagipula biasanya pria itu menggunakan jasa pengawal pribadi, kenapa justru setelah divonis kanker kelenjar pr

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status