Home / Rumah Tangga / Berondong Perkasa / Suami Istri Semalam

Share

Suami Istri Semalam

last update Last Updated: 2025-07-08 17:26:19

"Saya terima nikah dan kawinnya Camelia Wulandari Binti Almarhum Iman Santoso dengan mas kawin cincin emas tiga gram dibayar tunai!" ucap Danny Sasmita dalam pakaian setelan jas hitam pinjaman papanya menjabat erat tangan penghulu yang menikahkan dia malam itu.

"Bagaimana saksi? Apakah sah?" tanya penghulu berkacamata bening seraya menoleh ke sisi kanan dan kiri meja di tengah ruang tamu.

"SAH!"

"SAH!" 

Papa Danny menepuk-nepuk punggung putera nomor duanya tersebut. Kakak laki-laki Danny masih kuliah di Perth dan justru belum berniat menikah. Situasi mendesak karena tekanan para warga lingkungan mengharuskan pernikahan kilat ini terjadi. "Dan, bagaimana pun kamu sudah jadi kepala rumah tangga sekarang, jadilah suami yang baik dan bertanggung jawab ya. Jangan sakiti istri kamu baik secara verbal maupun fisik, nanti Papa marah kalau kamu begitu!" pesan Pak Haryono Sasmita.

Sembari mendekati Danny dan papanya, Pak RT pun berkata, "Selamat menempuh hidup baru ya, Mas Danny. Berhubung sudah malam, saya dan rekan-rekan warga kampung sini ingin pamit pulang. Permisi!"

Pemuda yang baru saja dinikahkan paksa itu hanya bisa tersenyum tipis disertai helaan napas berat. "Baik, Pak RT. Maaf nggak bisa menjamu para tamu sekalian karena acaranya mendadak!" jawab Danny sopan sembari mengantarkan tamu-tamu tersebut sampai ke teras depan.

Nyonya Rina Sasmita menyusul Danny lalu berkata, "Dan, kamu sudah sah jadi suami Camelia. Sebenarnya, Mama juga masih merasa gundah. Menantu Mama itu masih belum sadar dari pingsannya, sana kamu tengok di kamar tidurmu saja. Jelaskan dengan hati-hati tentang pernikahan kalian ini. Mama nggak berani berharap banyak, lakukan saja dulu, oke?" 

Danny pun mengangguk, dia tak jauh berbeda dengan mamanya, sama-sama gundah. Bisa jadi Camelia menolak keras pernikahan tersebut dan itu wajar. Siapa pula yang mau dinikahkan paksa oleh warga kampung? Sebagian besar kesalahan juga Danny penyebabnya.

Pintu kamar tidur ala bujangan itu dibuka lalu ditutup dan dikunci dari dalam oleh Danny. Dia melayangkan pandangannya ke atas tempat tidurnya. Masih berbalut handuk sang pengantin wanita yang tadi dia nikahi barusan. 

Dengan perlahan Danny duduk di tepi ranjang seraya memperhatikan wajah ayu yang damai itu lekat-lekat. Sebersit senyuman terukir di bibir Danny, dia tahu bagian terberatnya ketika Camelia terbangun dan dia harus menjelaskan tentang pernikahan mereka.

Jam dinding telah menunjukkan pukul 23.15 WIB. Sudah hampir tengah malam, dia pun lelah menghadapi para warga kampung tadi. Mereka ngotot menuduhnya telah berbuat maksiat bersama Camelia, seribu satu alasan tak ada satu pun yang diterima. Menikah adalah harga mati konsekuensi kesalah pahaman yang terjadi di rumah wanita itu.

"Hoamph! Ngantuk banget deh, tidur dulu lah!" gumam Danny setelah menguap lebar. Dia mencopot setelan jas pinjaman papanya lalu membersihkan badan di kamar mandi. Setelahnya barulah dia membaringkan diri di sisi kosong tempat tidur berukuran queen size itu. Tak lupa Danny menyelimuti tubuh molek yang takut dia sentuh itu dengan bed cover bergambar Spiderman miliknya.

Lama sekali Danny menunggu Camelia tersadar. Namun, dia kalah oleh rasa kantuk yang melanda. Malam seolah-olah berlalu cepat seperti terbang sejenak membawa dirinya ke alam mimpi. Tidur nyenyak Danny harus berakhir tatkala dia dikejutkan oleh jeritan histeris wanita yang memekakkan gendang telinganya.

"KYAAAA!" 

"BUK BUK BUK!" Camelia memukuli badan Danny yang terbaring di bawah selimut yang sama hanya berbalut celana boxer saja menggunakan bantal yang tadinya dia pakai.

"Ampun ... ampun!" Danny berusaha menangkap bantal lalu melemparkan benda itu ke lantai.

"Dasar biadab! Apa yang kamu lakukan sama aku, Mas?!" tuntut Camelia berurai air mata disertai tatapan penuh kebencian.

"Tolong tenang dulu, Sayang!" ucap Danny jengah dalam situasi serba salah itu.

"Gimana mau tenang?! Aku nggak pakai baju begini dan kamu—kamu tidur sekasur sama aku!" Camelia beringsut menjauh seraya menarik selimut yang menutupi tubuhnya. Dia tadinya berbalut handuk dan justru terlepas di atas seprei karena bergerak-gerak saat tertidur tadi.

Danny menggaruk-garuk kepala bingung bagaimana menjelaskan situasi sesungguhnya. "Lia—aku ngaku memang salah. Tapi dengerin dulu!" ucap Danny berusaha menenangkan wanita yang telah sah jadi istrinya itu.

"Cepat katakan sebelum aku teriak!" tukas Camelia jutek. Dia tidak bisa menerima dirinya dinodai pemuda ABG yang berusia jauh di bawah usianya.

Danny menghela napas lalu berbicara dengan suara stabil. Jangan sampai Camelia salah paham, pikirnya. "Pertama-tama, aku harus jelaskan kalau semalam kamu pingsan di dapur setelah melihat kecoak. Apa kamu masih ingat kalau aku yang memeluk kamu agar nggak ketakutan?" ujarnya yang ditanggapi anggukan perlahan ragu-ragu oleh Camelia

"Lalu kenapa aku di sini?" tanya Camelia seraya mengedarkan mata ke sekeliling ruangan, "ini kamarmu 'kan?" 

"Iya. Aku lanjutin dulu ya ngomongnya, Lia Sayang!" balas Danny berusaha sabar.

"Jangan panggil 'sayang', kamu bukan pacarku atau apa pun!" protes Camelia sengit.

"Tapi, kita sudah jadi suami istri semalam karena Pak RT dan warga kampung mendesak aku menikahimu malam itu juga. Aku sudah menjalani proses ijab kabul di hadapan penghulu, Lia!" Danny berusaha menjelaskan singkat dan padat. Tatapan mata mereka bertemu dalam emosi yang bercampur aduk.

"Nggak—kamu pasti bohong!" Camelia menolak penjelasan Danny seketika lalu berkata dengan nada kasar, "aku mau pulang, pinjami aku pakaian yang layak dikenakan!" 

"Rumahmu sekarang di sini bersamaku, Lia. Aku akan ajak kamu menemui papa mamaku yang turut hadir dalam proses ijab kabul semalam. Mereka maklum kita harus nikah kilat karena demi menjaga nama baikmu sebagai seorang wanita di lingkungan trmpat tinggal kita!" bujuk Danny. Dia berusaha meraih tangan Camelia, tapi segera ditepis kasar.

"Aku nggak bisa jadi istrimu kalaupun apa yang kamu katakan tadi benar adanya. Ini namanya nikah paksa. Kita tuh di zaman modern, Mas Danny. Kamu juga baru saja lulus SMA ... ini gila!" seru Camelia seraya menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Ya sudah, kita temui Pak RT saja!" Danny pun menyerah lalu memilih bangkit dari tepi ranjang. Dia melangkah gontai menuju ke lemari baju lalu mengambil sebuah kemeja biru muda dan celana pendek. "Apa mau pinjam celana dalamku juga?" tanya pemuda itu canggung seraya menatap istri barunya yang cantik.

"Nggak usah. Nanti malah melorot, badanku kecil!" jawab Camelia dengan wajah tersipu malu.

Danny terkekeh lalu berdehem seraya menyerahkan dua lembar pakaian miliknya ke tangan Camelia. "Aku tunggu di luar ya, Lia!" ucapnya lembut.

"Makasih, Mas." Camelia menatap punggung pemuda itu yang bidang dan berotot. Dia pun menghela napas ketika pintu kamar tertutup rapat.

Danny berganti baju bersih yang masih tergantung di jemuran halaman belakang. Sebuah kaos dan celana selutut. Dia berniat menemui Pak RT bersama Camelia, seandainya memang wanita itu menolak pernikahan paksa tadi malam dan hal tersebut bisa dibatalkan maka Danny sudah legowo menerima keputusan terbaik untuk mereka berdua yang sama-sama tak siap berumah tangga.

Sebuah tepukan di bahu membuat Danny terlonjak sedikit lalu menoleh. Sosok itu sekali pun nampak murung tetap terlihat sangat cantik di matanya. 'Kuharap pernikahan ini nggak perlu dibatalkan!' lirih Danny dalam hati kecilnya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (6)
goodnovel comment avatar
Majancity
hahahahaa liaa... yg kuaat yaaa... selain nikah dadakan kamu punya dapat suami berondonggg mecumm
goodnovel comment avatar
Majancity
loh kok. jadi Camelia wulandari bukannya tadi camelia Saraswati yaa
goodnovel comment avatar
Kania Putri
sebenarnya wajar respon Camelia yg ngamuk marah kaya gitu orang dia ketakutan sama kecoa gak taunya malah nasib menjadikan kalian jadi sepasang suami istri. mana pas bangun di kamar Danny bajunya juga minum pula
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Berondong Perkasa   Minggat Kau Dari Yogya!

    "Jadi gimana kencan kalian tadi malam, Dan?" tanya mamanya sambil sarapan di meja makan. Danny menyantap nasi soto buatan mamanya dengan lahap sembari menjawab, "Asyik dong, Ma. Lia kelihatan seneng banget diajak jalan-jalan!" "Sudah jadi bikin calon cucu Mama belum nih, Dan?" goda Nyonya Rina Sasmita. Dia juga penasaran progres pasca pernikahan kilat putranya dan Camelia.Langkah dua wanita yang berkunjung pagi-pagi ke rumah keluarga Sasmita itu terhenti di balik tembok pembatas ruang makan dengan ruang tengah. Mereka sengaja menguping pembicaraan sensitif ibu dan anak tersebut."Sabar ya, Ma. Kami masih harus saling mengenal lebih dekat lagi. Lia itu gadis pemalu, maklum dia belum pernah berhubungan intim dengan laki-laki. Danny juga nggak ingin memaksa karena takutnya dia malah ketakutan nanti!" jawab Danny. Meskipun dia termasuk badboy, tetapi didikan keluarganya tegas harus menghormati kaum wanita.Papa Danny yang sedari tadi diam menyimak pembicaraan istri dan putranya pun ber

  • Berondong Perkasa   Kebelet Kawin?!

    "Malam ini langitnya indah banget ya, bintang-bintang kelihatan jelas. Makasih sudah ngajakin aku jalan-jalan keliling kota Yogya, Mas!" ucap Camelia sembari memeluk lutut duduk di atas rerumputan lapangan Alun-alun Kidul bersebelahan dengan Danny.Pemuda itu tersenyum berbagi tatapan syahdu bersama pujaan hatinya. "Aku ikut senang kalau kamu bahagia, Lia. Mungkin pernikahan ini terjadi begitu cepat dan tak terduga, tapi apa kamu pernah berpikir kalau aku jodohmu yang dikirim oleh Tuhan untuk melengkapi hidupmu?" gombal Danny tak melewatkan kesempatan sekecil apa pun."Ckckck ... Mas ini pinter bener ngerayu. Pasti dulu mantan pacarnya berderet ya?" sahut Camelia tertawa lepas seolah-olah tanpa beban."Yaa ... gitu deh. Suami kamu 'kan cakep, Lia. Baik pula!" balas Danny membanggakan dirinya."Huuu ... pedenya selangit!" tukas Camelia seraya mencubit hidung mancung suaminya. Tiba-tiba di tengah canda tawa mereka segerombolan pemuda pemudi melintas di depan mereka lalu salah satu rema

  • Berondong Perkasa   Kencan Pertama Keliling Kota Yogyakarta

    "Ma, aku ajak Lia jalan-jalan sore ya!" seru Danny dari depan pintu kamarnya seusai mandi. "Kalian makan di luar juga 'kan?" sahut Nyonya Rina yang sedang duduk di depan mesin jahit.Danny pun menghampiri ibunya seraya menjawab, "Iya, Ma. Nggak usah nunggu kami pulang nanti. Pokoknya Danny mau ajak Lia keliling kota Yogyakarta biar kami lebih akrab!" "Ide bagus tuh, Dan. Tadi pagi Lia bilang ke Mama kalau dia masih belum mantep menjalani pernikahan ini sama kamu!" dukung Nyonya Rina yang memang merestui pernikahan putra bungsunya dengan Camelia."Danny tahu itu kok, Ma. Biarlah cinta itu tumbuh dan bersemi sepanjang usia kami. Tentang cucu, Mama sabar aja, pasti kalau aku sudah berhasil mendapatkan hatinya Lia, gampanglah ... bisa diatur!" ujar Danny dengan penuh tekad. "Ya sudah, sana berangkat, keburu gelap!" tukas Nyonya Rina, melepas kepergian putranya dengan senyuman.Pemuda itu pun mengendarai sepeda motor Kawasaki Ninja warna hijau metalik menuju ke rumah kontrakan Camelia.

  • Berondong Perkasa   Cieeh Cieeh ... Manten Anyar!

    "Lia, tolong maafkan kedua adik iparku yang berlidah tajam itu. Mama dan papa tidak berpikir seperti apa yang mereka katakan tentang kamu kok. Apalagi Danny juga kelihatan sayang banget sama kamu!" bujuk Nyonya Rina Sasmita sambil memeluk Camelia di teras depan rumah kontrakan."Sejujurnya ... saya masih belum mantep untuk menjalani pernikahan ini dengan Mas Danny, Ma. Tadi baru tanggapan dari pihak keluarga sendiri, bagaimana dengan warga sekitar kita, tetangga kiri kanan?" jawab Camelia sembari meneteskan air matanya. Dia tak sanggup membayangkan pedasnya bibir tetangga terutama kaum wanita.Nyonya Rina menghela napas dalam-dalam, dia mengerti bahwa mereka hidup tidak sendirian di tengah masyarakat dengan berbagai pola pikir. Belum sempat wanita paruh baya itu menanggapi, dari arah belakang punggungnya terdengar suara langkah kaki tergesa-gesa mendekat disertai seruan."Lia, kok malah ke sini sih? Kenapa nggak sarapan di rumahku saja? Ada apa ini?!" tanya Danny penasaran melihat waj

  • Berondong Perkasa   Kehebohan Di Pagi Hari

    "Mas mau apa?" tanya Camelia yang terbaring tak berdaya di bawah tindihan badan kekar Danny.Pemuda itu menyeringai bandel sembari menjawab, "Mau kamu seutuhnya, Lia!" Ada sebersit keraguan dalam hati Camelia karena teringat sesosok pria yang pernah memiliki tempat spesial di hatinya. Kisah cinta mereka terjeda bagaikan simfoni yang tak sempurna dulu. Ternyata waktu tiga tahun tidak cukup untuk menepis perasaan cinta lamanya.Ketika kepala Danny merunduk ingin mengecup bibir Camelia, wanita itu memalingkan muka sehingga ciumannya mendarat di pipi. "T—tapi, aku masih belum siap. Apa boleh aku minta waktu lebih, untuk mengenal pribadinya Mas Danny?" Camelia menatap lagi ke dalam sepasang mata bermanik cokelat keemasan yang semakin indah bila dipandangi berlama-lama.Hasrat dalam diri Danny pun perlahan surut, tak lagi bergelora seperti awalnya tadi. Dia pun mengangguk terpaksa lalu turun dari ranjang untuk memunguti pakaian yang berceceran di lantai. "Aku mau ke luar kamar sebentar ya,

  • Berondong Perkasa   Apa Kamu Masih Perawan?

    "Lia ... apa aku boleh ... ehm ... boleh melihat tubuhmu?" tanya Danny ragu-ragu sambil duduk bersebelahan di tepi ranjang.Camelia memalingkan wajah ke samping sambil terkikik geli. Dia menduga suaminya itu masih perjaka, usianya saja belum genap kepala dua. Dia pun balik bertanya, "Memang Mas Danny mau lihat yang sebelah mana? Aku segede ini 'kan kelihatan jelas lho!" Pemuda itu menggaruk-garuk kepala, salah tingkah melirik-lirik bagian yang bulat menyembul dari tepi kerah gaun katun anggun milik Camelia. " Kalau yang di sebelah dalam apa boleh?" tanya Danny lagi."Mas, kita belum terlalu mengenal satu sama lain. Apa kamu yakin kalau aku akan jadi istri yang baik buatmu?" jawab Camelia mengalihkan pembicaraan. Namun, badannya masih terasa panas dari dalam. Bahkan, bagian intimnya berkedut-kedut tak biasa.Danny meraih wajah Camelia ke telapak tangan lebarnya lalu mengecup dalam-dalam bibir wanita yang telah menjadi pujaan hatinya selama tiga tahun belakangan. Dulu sewaktu Camelia p

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status