Home / Rumah Tangga / Berondong Perkasa / Mendadak Panas Berdua

Share

Mendadak Panas Berdua

last update Huling Na-update: 2025-07-10 22:31:11

Setelah menjalani aktivitas kampusnya, Danny mengendarai sepeda motor Kawasaki Ninja miliknya untuk pulang ke rumah. Dia sengaja pergi ke rumah orang tuanya terlebih dahulu sebelum menjemput Camelia di rumah kontrakan sebelah.

"Sudah pulang, Dan. Kamu mandi dulu deh baru jemput istrimu!" sambut Nyonya Rina Sasmita di pintu samping rumah yang bermuara ke garasi.

"Iya, Ma. Danny langsung ke kamar ya!" sahut pemuda itu tak ingin membuang waktu karena hari mulai petang. Dalam hati kecilnya, dia pun rindu bertemu kembali dengan istri barunya. 

Kejadian chaos tadi malam membuat impian terdalamnya sebagai seorang pria hampir terwujud. Dia bisa bersanding dengan pujaan hatinya meskipun diwarnai penolakan keras dari sisi Camelia. Ada rasa penasaran yang terbersit dalam benaknya mengenai malam ini. Apa sang istri akan mengizinkan dia menunaikan nafkah batin atau tidak?

Air shower yang dingin meluruhkan keringat serta kegerahan beraktivitas seharian di luar rumah. Kemudian Danny mengenakan pakaian santai sopan untuk menjemput Camelia di rumah kontrakan. Sementara mamanya sibuk di dapur menyiapkan menu makan malam sekeluarga.

Di teras depan, Danny melihat papanya memasuki pekarangan dengan mobil Avanza hitam. Mereka bertegur sapa sekilas sebelum Danny melanjutkan perjalanannya ke tujuan semula.

Pintu teras telah dinyalakan lampunya oleh Camelia, langit memang sudah mulai petang. Danny pun mengetuk pintu tiga kali sebelum masuk mencari keberadaan istri barunya itu.

"Lia, sudah mandi ya? Yuk ikut aku pulang ke rumah sebelah!" sapa Danny dengan nada hangat.

Wanita cantik berpakaian dress katun motif floral warna peach itu duduk santai di sofa menonton TV. Dia tersenyum lalu berdiri menyambut kedatangan Danny. Sedikit canggung, tetapi dia memilih mentabik tangan suaminya dengan santun. 

"Aku baru selesai mandi. Duduk sebentar ya, Mas. Aku pengin bicara berdua!" ucap Camelia lalu memberi tempat untuk Danny di sofa bersebelahan dengannya.

"Mau bicara apa, Lia Sayang?" tanya Danny sambil menggenggam tangan wanita pujaan hatinya itu. 

"Aku masih canggung dengan status suami istri plus menantu keluarga Sasmita ini, Mas. Apa nggak sebaiknya kita pisah rumah dulu saja? Nanti kalau mau bercerai bisa diurus oleh pengacara, akan kubayar penuh biayanya!" tutur Camelia yang sontak membuat pemuda itu terkejut setengah mati.

Danny menjawab seakan-akan tak percaya, "Lho ... kok begini jadinya? Tapi, aku nggak mau cerai, Lia!" 

"Jangan halangi aku, Mas! Aku nggak ada perasaan spesial sama kamu!" Dia menghempaskan tangan Danny dengan kasar lalu berdiri dari sofa. Segera Camelia berlari menuju ke kamar tidurnya.

"Lia ... Lia ... tunggu dulu!" teriak Danny sembari mengejar wanita keras kepala itu. 

Sebelum pintu tertutup, Danny sempat menyelinap masuk lalu memeluk istrinya. Mereka berdua saling bersitatap. Camelia terperangah tak siap, sementara Danny memandanginya lurus-lurus penuh tekad.

"Aku akan membuatmu jatuh cinta kepadaku asalkan kamu mau membuka hati, Lia. Memang aku masih sangat muda dibanding kamu, tapi apa hanya faktor usia lantas kita nggak boleh berjodoh?" ucap Danny serius. Kedua telapak tangannya bertenger di bahu Camelia kanan kiri.

Hening.

Tukang nasi goreng gerobak keliling lewat sisi kamar itu sambil berteriak menawarkan dagangannya sembari memukul kenthongan.

Danny pun tersenyum seraya berkata, "Jadi lapar deh. Yuk ke rumah sebelah, mama sudah siapkan menu macam-macam tadi. Eman-eman kalau dianggurin nggak dimakan, Lia!" 

Wanita itu menghela napas lalu tersenyum tipis. "Oke, Mas."

Danny pun meminta Camelia mengunci semua pintu sebelum mereka pergi. Dia merangkul mesra bahu ramping istrinya yang hanya sedagu tinggi badannya. Pemuda itu langsung membawa Camelia ke ruang makan di mana papa mamanya telah menunggu kedatangan mereka.

"Ayo duduk, Lia. Jangan sungkan, biasa kami hanya bertiga kok. Makan yang banyak ya!" sambut Nyonya Rina ramah.

"Terima kasih, Bu Rina!" sahut Camelia yang segera ditanggapi oleh Pak Haryono Sasmita.

"Panggil mama mertua dong, Lia. Kan kamu sudah menikah dengan Danny!" koreksi pria berkaca mata dengan kumis tipis itu.

Camelia mengangguk malu-malu sembari melirik ke arah Danny. Hatinya deg deg serr ketika dibalas dengan senyuman oleh berondong manis tersebut.

Suasana kekeluargaan yang hangat membuat Camelia merasa tak enak hati memiliki niatan bercerai dari Danny. Dia pun bimbang. Papa dan mama mertuanya justru mendukung pernikahan kilat tadi malam.

"Mama nggak nyangka kalau Danny bakalan nikah duluan dibanding abangnya, Willy. Kalian kasih Mama cucu yang cantik dan ganteng ya?" ujar Nyonya Rina sembari menatap Danny dan Camelia bergantian.

"Danny sih mau-mau aja sih, Ma. Yang penting Lia tuh, gimana?" sahut pemuda itu.

Wajah Camelia sontak merona. Dia hanya menunduk tanpa sepatah kata pun meluncur dari bibirnya. 'Duh, kok malah disuruh bikin cucu pula. Hmm ... apa nggak ada jalan keluar dari pernikahan yang nggak aku inginkan ini?!' gerutunya dalam hati.

Seusai makan malam, Camelia membantu mama mertuanya mencuci peralatan makan kotor di dapur. Ternyata Nyonya Rina membuatkan dua cangkir minuman herbal hangat untuk Danny dan istrinya. 

"Nanti diminum ya jamu warisan turun temurun dari neneknya si Danny!" pesan Nyonya Rina sambil membawa nampan berisi dua cangkir keramik yang isinya masih beruap itu ke ruang tengah.

Danny yang dipaksa oleh sang mama, akhirnya meminum juga minuman beraroma jahe dan bahan yang beraroma wangi itu meskipun tidak doyan. Sedangkan, Camelia yang familiar dengan jamu-jamu meminumnya tanpa paksaan. 

"Ya sudah berhubung sudah malam, kalian istirahat di kamar saja sambil saling mengenal lebih dekat lagi satu sama lain!" ujar Nyonya Rina tersenyum penuh arti seraya membawa nampan berisi dua cangkir kosong itu ke dapur.

Danny mengajak istrinya yang masih malu-malu masuk ke kamar tidur. Dia mengunci pintu lalu mengganti lampu utama dengan lampu di nakas yang tidak terlalu terang. 

"Kok udaranya gerah ya, Lia. Aku copot bajuku ya?" kata Danny lalu mencopot kaos, otot-otot padatnya tercetak jelas di hadapan Camelia.

"Iya nih, Mas tumben—" Camelia mengusap titik-titik keringat yang mulai muncul di sekitar wajahnya. Dia mencari remote AC kamar Danny, tetapi tidak kunjung ketemu. "Mas, nyalain AC dong!" pintanya.

Danny ikut mencari-cari remote AC, tetapi tak kunjung ketemu hingga dia capek sendiri. "Buka jendela aja, gimana?" tawar Danny dengan putus asa.

"Sebentar aja ya, Mas. Takut banyak nyamuk!" jawab Camelia.

Danny pun membuka jendela kaca kamarnya. Angin malam menyusup masuk, sedikit menyejukkan ruangan. Namun, mereka tak tahu bahwa sebenarnya minuman herbal warisan nenek buyutnya Danny sedang bekerja.

"Mass—" Tatapan mata Camelia berkabut hasrat. Dia ingin disentuh oleh suaminya.

"Apa, Lia?" Napas Danny mulai memburu di dalam rongga dadanya yang kembang kempis. Dia menelan kasar air liurnya sambil berdiri memandangi Camelia. Ada dorongan kuat untuk menerkam istrinya yang molek itu di atas ranjang.

"Aku ... aku juga buka baju ya?" desah Camelia sembari membuka kancing nomor dua dress yang dikenakannya.

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Mga Comments (9)
goodnovel comment avatar
Viva Oke
ya ampun Bu Rina idenya mantul
goodnovel comment avatar
tjah penggunx
waduduh sehari menikah sudah langsung dituntut cucu. eh jamunya dikasih obat apa ya??
goodnovel comment avatar
b3kic0t
alamak sepertinya sebentar lagi akan terjadi gempa bumi lokal dikar Danny wkwkwk
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Berondong Perkasa   Epic Milky Way dan Sunrise Di Bromo

    "Wow, indah banget pemandangan Bromo Milky Way ini, Mas!" Camelia mendongak menatap angkasa berhias kumpulan jutaan bintang, gas, dan debu yang terlihat sebagai "awan" atau garis-garis cahaya di langit malam.Kawasan Bromo memang menjadi tempat yang cocok melihat galaksi Bima Sakti karena minim polusi yang jauh dari perkotaan dengan ketinggian yang 2329 meter dari permukaan laut. Kombinasi Milky Way dengan siluet Gunung Bromo, Gunung Semeru, dan lautan pasir menciptakan pemandangan yang sangat dramatis dan berkesan."Ini pengalaman yang tak akan terlupakan seumur hidupku, Lia. Kita berdua memandang keindahan semesta dalam keheningan penuh cinta!" sahut Danny dari pintu tenda berbahan parasut berbentuk seperti iglo warna biru muda dan kuning. Mereka duduk berdua di sana untuk berkemah singkat hingga sunrise nanti.Camelia merebahkan kepalanya di bahu Danny, dia tersenyum menyetujui perkataan pemuda yang begitu menci

  • Berondong Perkasa   Berakhir Menyedihkan Sendirian

    "TING TONG!"Deana tahu siapa tamu larut malam itu, dia bergegas membukakan pintu. Sesuai tebakannya, sosok pria bertubuh jangkung itu berdiri di hadapan Deana dengan senyuman tipis."Malam, Mas Patra. Masuk yuk!" sambut Deana seraya menggeser badan agar tamunya bisa masuk ke apartemen.Patra mengedarkan pandangan ke seisi unit apartemen pribadi milik Deana yang tertata rapi dan terkesan elegan. Dia memilih duduk di sofa saja. Semenjak mengetahui penyakit kanker leher rahim yang diidap oleh Deana, pria itu menjadi hilang napsu, tak seperti sebelumnya yang selalu bergairah di setiap pertemuan mereka."Mau minum apa, Mas?" tawar Deana seraya duduk di sofa samping Patra."Nggak usah repot, Dee. Jadi gimana rencana pengobatan kamu?" sahut Patra to the point. Dia ingin segera pulang ke rumahnya karena lelah.Deana mencondongkan tubuhnya hingga menempel di da

  • Berondong Perkasa   Bukan Sekadar Teman Biasa

    Stela segera bangkit dari sofa teras. "Ohh ... ini Richard, pacarku. Dia bukan sekadar teman biasa, Patra!" Dia tak ada maksud menyembunyikan status hubungan mereka dari siapa pun.Mata Richard jeli memperhatikan sosok pria yang usianya jauh lebih dewasa dibandingkan dirinya dan Stela itu. Segera dia mengulurkan tangan kanan dengan sopan ke hadapan Patra. "Hai, kenalkan ... namaku Richard!" ucap Richard Kertawongso."Hmm ... Patra!" jawab pria itu singkat tanpa antusiasme. Dia menghela napas berat lalu mengalihkan pandangan ke wajah Stela. "Baby, kamu kok ninggalin aku sendirian di ruang makan sih? Ortu kita 'kan lagi ngobrol serius, aku dicuekin jadinya!" ujar Patra yang membuat raut wajah imut manis tersebut sontak pucat pasi."Ehh ... tolong ya, jangan manggil aku begitu. Kita nggak ada hubungan apa-apa sih!" sergah Stela tak enak hati kepada pacarnya yang berdiri di sampingnya.Namun, Patra justr

  • Berondong Perkasa   Sepenggal Masa Lalu Camelia

    Perjalanan menikmati keindahan kawasan Gunung Bromo bersama provider yang telah dibayar lunas oleh Danny terasa menyenangkan.Camelia dan Danny mengunjungi padang rumput Teletubies yang menghijau sejauh mata memandang. Sangat unik karena di area lain kawasan Bromo ada daerah yang gersang berpasir, tempat itu dikenal dengan nama Padang Pasir Berbisik karena suara desau angin di hamparan luas lautan pasir.Foto-foto yang diambil oleh kru provider dengan kamera DSLR dikirim langsung via bluetooth ke ponsel Danny. Di sepanjang perjalanan menuju ke atas puncak gunung berkawah danau biru kehijauan itu, Camelia melihat-lihat foto mereka berdua bersama Danny.Sesekali suaminya mencuri ciuman di pipi Camelia. Mereka membuat sebuah kenangan indah yang tak terlupakan selama liburan singkat ke Jawa Timur. Sejenak pengalaman buruk bertemu paman dan bibi Camelia terlupakan. Namun, pesan dari nomor tak dikenal masuk ke inbo

  • Berondong Perkasa   Gagal Mempesona Calon Istri

    Makan malam yang rencananya diselenggarakan di kediaman Halim berubah tempat karena permintaan Nyonya Imelda Permadi dan suaminya. Mereka pun menyambut keluarga Halim di teras kediaman Permadi."Hai, Jeng Imelda! " sapa riang mama Patra kepada koleganya malam itu seusai turun dari mobil bersama suami dan putra tunggalnya."Selamat datang di rumah kami, Jeng Adelia, Mas Rudi. Anaknya tinggi banget ya. Mari masuk ke dalam," sambut nyonya rumah hangat dan ramah.Stela yang tinggal sendirian di rumah lantaran dia anak bungsu dan belum menikah, sementara keempat kakaknya sudah berkeluarga pun terpaksa ikut dalam basa basi penyambutan keluarga Halim.Tatapan mata Patra jatuh ke putri terakhir keluarga Permadi yang rencana akan dijodohkan dengannya sebagai pengganti Tatiana. Dia melepas senyum penuh pesona ke arah Stela lalu menghampiri gadis itu seraya mengulurkan tangan kanan untuk berjabat tangan.

  • Berondong Perkasa   Dilamar Di Dalam Mobil

    "Pak Jarvis, renovasi beberapa kamar yang cat temboknya mulai mengelupas harus segera dilakukan!" ujar Tatiana yang mendapat komplain dari ulasan tamu di aplikasi booking online.General manager hotel jaringan grup Cakra Atmaja cabang Jakarta itu pun menjawab, "Baik, Bu Tia. Besok pagi tukang cat akan mulai perbaikan yang Anda inginkan!" "TOK TOK TOK." Suara ketokan jamak di pintu kantor CEO itu menginterupsi pembahasan mereka."Masuk!" sahut Tatiana. Sosok yang memasuki ruang kantornya membuat mata indah Tatiana terbelalak seketika. Akan tetapi, dia segera menguasai diri menyembunyikan rasa terkejutnya. "Hai, Kak James. Apa kabar?" sapa Tatiana seraya bangkit menyambut tamu dadakannya siang itu.'Ternyata rumor di kalangan crazy rich Surabayan itu benar adanya, Tia sedang mengandung,' batin James prihatin. Beberapa bulan lalu dia tidak menyadari kondisi Tatiana yang tengah berbadan dua padahal mereka terlibat dalam sebuah project yang sama. "Kabar baik, Tia. Apa boleh ngeganggu k

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status