Home / Romansa / Bersinar Usai Bercerai / Bab 2: Jatuhnya Talak Dua

Share

Bab 2: Jatuhnya Talak Dua

Author: Anquin Dienna
last update Last Updated: 2023-03-03 15:39:15

"Mulai hari ini jatuh talak dua padamu Davika Darmawan. Sudah kukatakan jangan pernah kamu berhubungan dengan keluargamu lagi, tapi kamu tak mau mendengarku! Kamu malah mengucapkan selamat atas kelahiran anak Kak Aldo! Kamu memang istri kurang ajar! Silakan pergi dari rumah ini!" 

Usiran dari Rafi bak petir yang menyambar tubuh Davika di siang bolong. Rafi menjatuhkan talak dua hanya karena istrinya membuat status i*******m yang berisi ucapan selamat atas kelahiran putri kedua kakak kandungnya. Memang semenjak mereka memutuskan untuk rujuk, Rafi melarang keras Davika menghubungi keluarga besarnya. Laki-laki itu benar-benar memutuskan tali silaturahmi antara Davika dengan keluarganya.

Perih! Sangat perih hati perempuan yang beberapa jam lalu masih bergelar istri dari seorang Rafi Rahmadani, seorang putra dari pengusaha ternama di kota tempat tinggal Davika. Seorang laki-laki yang sebenarnya masih terikat saudara jauh dengan Davika. Ya, Kakek Davika dan Rafi masih terikat saudara sepupu. Keduanya sama-sama pengusaha terkenal di bidang perkainan. Perusahaan yang turun temurun diwariskan pada keluarga sejak tahun 1970-an. 

Keluarga Rafi jauh lebih mapan dibandingkan keluarga Davika. Apalagi semenjak rumah tangga kedua orangtua Davika retak, hidup Davika berubah 180 derajat. Ia tak lagi sepadan dengan keluarganya yang lain karena usaha kedua orang tuanya mengalami kebangkrutan. Tak tanggung-tanggung, Davika yang terbiasa hidup mewah langsung jatuh sejatuh-jatuhnya. 

Di usia 18 tahun, Davika mengalami jungkir baliknya kehidupan dengan begitu kejam. Orangtuanya tiba-tiba memutuskan untuk bercerai. Belum lagi rumah yang selama ini keluarganya tinggali hampir 22 tahun lamanya disita oleh bank sampai-sampai mereka harus menumpang di rumah, Nina, adik kandung ibunya. Masalah keuangan kembali menjadi momok yang menakutkan bagi keluarga gadis itu, Aldo, anak tertua mereka harus putus kuliah karena terkendala biaya. Selain itu, kenakalan adik bungsunya di SMP yang terjerat kasus narkoba juga menjadi penyumbang jatuhnya hidup Davika.

"Kak, aku minta maaf. Story-nya udah aku hapus, Kak!" pinta Davika setengah memelas. Ia turunkan egonya dan berusaha menenangkan kobaran api di mata Rafi. Davika tak bisa begitu saja menyerah, ia tak mau terlihat kalah di depan keluarga besarnya. Tak mungkin ia kembali pada keluarga besarnya setelah ia membuang mereka hanya untuk kembali bersama dengan Rafi.

"Sudah cukup Vika! Tidak ada maaf bagimu, silakan angkat kaki dari sini!" usir Rafi dengan penuh amarah. Telunjuk kanan milik laki-laki itu teracung menunjuk ke arah pintu apartemen.

"Kak, aku cuman ngucapin selamat sama Kak Aldo lewat instastory! Kenapa Kakak sampai marah begini?" Kedua alis tebal wanita muda itu bertaut. Ia benar-benar tak mengerti kenapa Rafi harus semarah itu?

"Kamu bilang cuma? Dengan kamu bersikap kayak gitu. Kamu sama aja menginjak-nginjak harga diriku! Kamu lupa bagaimana keluarga besarmu mencibir saat kamu memutuskan untuk rujuk denganku? Hah?" Lagi, amarah Rafi meledak-ledak tak terkendali.

"Ya Allah, Kak! Aku cuman ngucapin lewat instastory." Davika menjambak poni panjangnya frustrasi. 

"Kak, selama ini aku udah nurut sama Kakak. Kakak enggak mau aku ketemu keluargaku, aku udah lakuin, Kak. Aku bahkan enggak pernah ketemu Mama, Kak Aldo, Irvan, juga keluarga besarku. Aku lakuin semua demi rujuk sama Kakak! Terus sekarang Kakak dengan mudahnya jatuhin aku talak? Enggak lucu, Kak!" ucap Davika. Bibirnya bergetar menahan entakan air mata yang mendesak keluar dari mata sipitnya.

"Keputusan kamu tuh setengah-setengah Vika! Buktinya kamu masih mencoba membangun komunikasi dengan keluargamu! Sebagai istri, kamu sama sekali tidak menghargaiku sebagai suamimu!" Lagi, Rafi melampiaskan emosinya dengan menggebrak meja mini bar di dapur apartemennya.

"Ya ampun, Kak! Aku lakuin ini biar teman-teman sosmed-ku enggak curiga tentang masalah yang kita hadapi. Masa iya Kak Chika abis kesusahan lahiran sampe disesar, terus aku sebagai adik iparnya cuek aja gitu? Seolah enggak terjadi apa-apa? Lagian apa salahnya sih ngucapin? Toh aku juga enggak dateng kan buat jenguk?" cecar Davika. Perempuan berkulit eksotik itu mulai ikut emosi. Genangan air mata yang sedari tadi ia tahan akhirnya luruh juga.

"Tetep aja sama! Kamu tidak mematuhi perintah suamimu! Sekali ucapan talak terucap, mulai saat ini kamu bukan istriku lagi!" hardik Rafi seraya mendorong tubuh Davika.

"Astagfirullah Kak, pikirkan gimana nasib Keenan? Ini udah kedua kalinya Kakak talak aku. Aku harus gimana biar Kakak cabut ucapan Kakak? Aku udah korbankan semua demi Kakak dan sekarang Kakak dengan mudahnya membuang aku dan Keenan? Kakak benar-benar keterlaluan!" Kini perempuan berusia 25 tahun itu mulai terisak. 

Memang benar semua adalah kesalahannya! Salah karena terbujuk rayuan Rafi agar kembali bersama. Davika benar-benar menyesali semuanya! Ia menyesal karena pernah jatuh hati pada laki-laki berkulit putih itu. Wanita itu tergugu meratapi keputusannya rujuk dua tahun yang lalu. Ia menangisi keputusan yang membuatnya mengabaikan ridho orang tua dan keluarga ketika dirinya ingin kembali rujuk dengan Rafi. 

"Terserah! Yang jelas talakku sudah jatuh padamu! Silakan pergi dari sini!" usir Rafi sekali lagi.

"Satu lagi, kamu tenang aja, meski kita bercerai, Keenan tetap anakku dan aku tidak akan menelantarkannya!" sambung Rafi seraya membalikkan badan menatap lurus jendela apartemen. Lelaki itu bersikukuh mengeraskan hatinya pada Davika. Ia sama sekali tak mau menarik kembali ucapannya barusan.

"Aku harap Kakak takkan menyesali apa yang Kakak lakukan hari ini padaku dan Keenan. Baik aku akan pergi! Terima kasih telah menorehkan luka yang begitu dalam pada hidupku." 

Perempuan berlesung pipi itu sudah tak bisa menitikan air mata. Ini memang salahnya karena sudah menerima Rafi kembali setelah peristiwa KDRT yang dilakukan suaminya dua tahun lalu. Entah apa yang harus ia lakukan sekarang? Pulang ke rumah orangtuanya? Ah, rasanya tidak mungkin! Ia terlalu malu!

Sejak awal keluarganya sudah menentang keputusan Davika untuk rujuk dengan Rafi. Apalagi Aldo --kakaknya-- sampai memberikan ultimatum bahwa ia tidak akan peduli dengan apa pun yang terjadi pada hidup Davika. Aldo mencoret Davika dalam daftar keluarganya. 

Jujur saja, Davika menerima Rafi karena masih berharap lelaki itu akan berubah dan ia pun tergoda dengan kemewahan yang dijanjikan Rafi. Sejak Ayah dan Ibu Davika bercerai, Davika tak lagi merasakan hidup mewah seperti dulu. Tidak munafik, Davika tak terbiasa hidup sederhana. Ia memerlukan Rafi untuk menyokong gaya hidupnya. Namun, ternyata semua hanya umpan saja. Setelah Davika luluh dan kembali menerima Rafi, nyatanya tetap sama. Rafi hanya berbuat manis di awal saja. Lelaki itu, tetap bersikap kasar juga pelit pada Davika. Bahkan, sekarang Rafi menalaknya hanya karena instastory.

Davika bergidik ngeri membayangkan bagaimana amarah Aldo saat tahu dirinya kembali ditalak oleh Rafi. Namun, jika ia tidak pulang, harus ke mana ia melangkahkan kaki bersama Keenan? Harus ke mana lagi Davika pergi jika bukan kembali pada keluarga yang telah ia tinggalkan dua tahun lalu?

=================

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Bersinar Usai Bercerai   Extra Part

    "Duduk,Vik." Devanno menatap istrinya yang baru saja masuk dan membuka pintu kamar. Davika langsung menghampiri Devanno dan terduduk di samping lelaki berhidung bangir itu sesuai dengan perintah imamnya. Dengan jantung yang bertalu, Devanno meraih kedua tangan wanitanya dan menatap Davika dalam. "Vik, thanks ya kamu udah mau jadi istriku."Devanno mengucapkan kalimat itu seraya mencium punggung tangan istrinya. "Kamu tahu, Vik, memilikimu adalah salah satu anugerah terbesar yang Allah berikan untukku. Aku akan selalu memastikan tak ada air mata yang akan kamu keluarkan di dalam bahtera rumah tangga kita." Lagi, lelaki tampan berlesung pipi itu menyunggingkan senyuman secerah mentari pagi sehingga membuat ketampanannya naik berkali-kali lipat."Makasih juga buat kesabaranmu menanti hatiku terbuka untuk menerima kamu, Van," balas Davika seraya tersenyum tulus."Aku enggak keberatan nunggu kamu, Vik. Jauh di dalam sini selalu ada namamu dalam doaku." Devanno menunjuk ke dadanya seray

  • Bersinar Usai Bercerai   Bab 48 : Happy Ending

    Bab 48 : Happy EndingPesta pernikahan itu berlangsung dengan sangat meriah. Pernikahan Davika dan Devanno dilangsungkan di sebuah gedung pernikahan terkenal daerah Bandung dengan mengusung konsep mewah dan elegan. Dekorasi utama gedung pernikahan tersebut menggunakan perpaduan warna gold dan hitam. Dari arah pintu masuk, para tamu undangan disuguhkan dengan foto-foto pre-wedding Davika dan Devanno dengan bermacam-macam pose jarak jauh tanpa bersentuhan. Walaupun tanpa bersentuhan, foto-foto itu tetap menarik perhatian dan memberikan kesan mendalam bagi orang yang melihatnya. Jika diamati, pose-pose itu menyiratkan bagaimana perjuangan Devanno memendam perasaan selama hampir lima tahun lamanya pada sosok Davika. Foto terakhir menampilkan remake pose saat Davika menerima lamaran Devanno di depan kantor La Moda.Saat memasuki aula utama, para tamu yang hadir disuguhkan dengan pemandangan dekorasi pernikahan yang memikat mata. Lampu gantung berwarna gold panjang menjuntai menghiasi lang

  • Bersinar Usai Bercerai   Bab 47 : Mengejar Restu

    Bab 47 : Mengejar Restu Devanno mengantar Davika pulang selepas makan bersama. Lelaki berhidung mancung itu tersenyum semringah selama perjalanan mengantarkan Davika ke kediamannya yang berada di sebuah cluster mewah daerah Dago. Senyuman semanis gula-gula tercetak sempurna di bibir lelaki tampan itu. “Aku pulang dulu ya, Vik. Besok aku jemput lagi.” “Enggak usah, Van. Besok aku bisa naik go-car atau grabcar,” tolak Davika. Ia tidak mau bergantung atau menyusahkan Devanno.“Lho kok punya punya calon suami malah pengen naik ojek online.” Devanno mencebik.“Belom resmi, di restoran kan aku udah bilang kamu minta izin dulu ke orangtuamu dan minta izin pada mamaku dan Kak Aldo. Kalo udah dapet restu, baru deh beneran jadi calon suami.” Kalimat yang diucapkan Davika memang lembut dan tanpa tekanan. Akan tetapi rasanya langsung menohok Devanno. Perempuannya ini memang paling pintar mendebat apa pun yang diucapkan Devanno.“Iya-iya, secepatnya aku minta izin. Besok pun kalau kamu minta ak

  • Bersinar Usai Bercerai   Bab 46 : Berbuah Manis

    Bab 46 : Berbuah Manis Tak mau berlama-lama, Davika langsung menyambar ponsel dan tasnya menuju lobi kantor La Moda. Ia penasaran dengan apa yang dikatakan Raissa tentang kedatangan Devanno. Bagaimana mungkin Devanno datang sebagai tunangannya? Dalam rangka apa? Kenapa ekspresi Raissa harus mengulum senyum seperti tadi? Berbagai pertanyaan menari-nari di kepala Davika.Wanita cantik bertubuh proporsional itu segera menekan lift menuju lantai dasar. Hari ini Davika terlihat lebih anggun dengan setelan outer blazer berbahan dasar katun tweed motif kotak-kotak berwarna dasar putih, cream, dan cokelat susu. Blazer itu dipadukan dengan rok slimfit berwarna cokelat tua berbahan dasar leather. Di kaki jenjangnya terpasang sepatu boots berwarna putih membuat penampilannya semakin terkesan berkelas. Wajah selebgram sekaligus owner butik La Moda itu tampil segar dengan konsep make up natural look. Wajah nge-glazed-nya dilapisi beberapa produk make up dari brand B Erl Cosmetics. Salah satu pro

  • Bersinar Usai Bercerai   Bab 45 : Aksi Percomblangan

    Bab 45 : Aksi Percomblangan“Papi ….” Sejenak Rafi menggantungkan kalimatnya, terasa berat. Namun, apa boleh buat. Pada akhirnya Rafi memang telah kalah, kalah dari permintaan sederhana Keenan. Setitik air kembali terjatuh di pelupuk matanya. Baiklah asalkan Keenan mau kembali ke pelukannya, Rafi akan menghapus keinginannya untuk kembali merajut kasih dengan Davika. Setidaknya Rafi bisa memperbaiki hubungannya dengan Keenan dan menyelamatkan garis keturunan keluarga besarnya. Rafi menghidu napas beberapa kali sebelum menjawab pertanyaan Keenan.“Papi janji, Papi enggak akan ganggu Mami Keenan lagi.” Dengan hati yang patah, akhirnya Rafi melontarkan janjinya pada putra semata wayangnya. Janji yang sebaiknya tak Rafi ingkari, jika tak ingin berimbas pada kepercayaan Keenan padanya. Terasa sangat berat, tetapi rasanya sedikit melegakan. Karena buah dari janjinya, Keenan kembali bersikap manis padanya. “Keenan pegang janji Papi, ya. Keenan harap Papi akan menemukan kebahagiaan lain, m

  • Bersinar Usai Bercerai   Bab 44 : Kejujuran Keenan

    Bab 44 : Kejujuran Keenan“Kangen?" Keenan tersenyum mengejek dan menggantung kalimatnya membuat udara yang Rafi hirup semakin terasa menyesakkan. “Rasa itu udah lama hilang semenjak Papi melupakan Keenan dan Mami sepuluh tahun lalu."Anak lelaki itu menatap ayahnya dalam. Kali ini tanpa air mata atau pun rasa sesak yang membelit dada. Keenan sudah berhasil melepaskan beban luka di pundaknya. Ia bisa dengan tegar memandang sang ayah tanpa rasa takut atau pun trauma. Keenan sudah bertekad untuk melepaskan masa lalu, agar ibunya pun bisa melakukan hal yang sama."Keenan akui, dulu saat Keenan masih TK atau SD mungkin sampai kelas tiga Keenan masih sering merindukan Papi. Sampai-sampai Keenan sering bolak-balik masuk rumah sakit karena asma Keenan kambuh tiap kali Keenan ingin bertemu Papi.” Bayangan luka masa lalu itu mulai mengoyak pertahanan Keenan. Kilasan-kilasan memoar itu berkelindan di kepala menyisakan pil pahit yang terasa menempel di kerongkongan.“Seiring berjalannya waktu,

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status