Share

Bab 2: Jatuhnya Talak Dua

"Mulai hari ini jatuh talak dua padamu Davika Darmawan. Sudah kukatakan jangan pernah kamu berhubungan dengan keluargamu lagi, tapi kamu tak mau mendengarku! Kamu malah mengucapkan selamat atas kelahiran anak Kak Aldo! Kamu memang istri kurang ajar! Silakan pergi dari rumah ini!" 

Usiran dari Rafi bak petir yang menyambar tubuh Davika di siang bolong. Rafi menjatuhkan talak dua hanya karena istrinya membuat status i*******m yang berisi ucapan selamat atas kelahiran putri kedua kakak kandungnya. Memang semenjak mereka memutuskan untuk rujuk, Rafi melarang keras Davika menghubungi keluarga besarnya. Laki-laki itu benar-benar memutuskan tali silaturahmi antara Davika dengan keluarganya.

Perih! Sangat perih hati perempuan yang beberapa jam lalu masih bergelar istri dari seorang Rafi Rahmadani, seorang putra dari pengusaha ternama di kota tempat tinggal Davika. Seorang laki-laki yang sebenarnya masih terikat saudara jauh dengan Davika. Ya, Kakek Davika dan Rafi masih terikat saudara sepupu. Keduanya sama-sama pengusaha terkenal di bidang perkainan. Perusahaan yang turun temurun diwariskan pada keluarga sejak tahun 1970-an. 

Keluarga Rafi jauh lebih mapan dibandingkan keluarga Davika. Apalagi semenjak rumah tangga kedua orangtua Davika retak, hidup Davika berubah 180 derajat. Ia tak lagi sepadan dengan keluarganya yang lain karena usaha kedua orang tuanya mengalami kebangkrutan. Tak tanggung-tanggung, Davika yang terbiasa hidup mewah langsung jatuh sejatuh-jatuhnya. 

Di usia 18 tahun, Davika mengalami jungkir baliknya kehidupan dengan begitu kejam. Orangtuanya tiba-tiba memutuskan untuk bercerai. Belum lagi rumah yang selama ini keluarganya tinggali hampir 22 tahun lamanya disita oleh bank sampai-sampai mereka harus menumpang di rumah, Nina, adik kandung ibunya. Masalah keuangan kembali menjadi momok yang menakutkan bagi keluarga gadis itu, Aldo, anak tertua mereka harus putus kuliah karena terkendala biaya. Selain itu, kenakalan adik bungsunya di SMP yang terjerat kasus narkoba juga menjadi penyumbang jatuhnya hidup Davika.

"Kak, aku minta maaf. Story-nya udah aku hapus, Kak!" pinta Davika setengah memelas. Ia turunkan egonya dan berusaha menenangkan kobaran api di mata Rafi. Davika tak bisa begitu saja menyerah, ia tak mau terlihat kalah di depan keluarga besarnya. Tak mungkin ia kembali pada keluarga besarnya setelah ia membuang mereka hanya untuk kembali bersama dengan Rafi.

"Sudah cukup Vika! Tidak ada maaf bagimu, silakan angkat kaki dari sini!" usir Rafi dengan penuh amarah. Telunjuk kanan milik laki-laki itu teracung menunjuk ke arah pintu apartemen.

"Kak, aku cuman ngucapin selamat sama Kak Aldo lewat instastory! Kenapa Kakak sampai marah begini?" Kedua alis tebal wanita muda itu bertaut. Ia benar-benar tak mengerti kenapa Rafi harus semarah itu?

"Kamu bilang cuma? Dengan kamu bersikap kayak gitu. Kamu sama aja menginjak-nginjak harga diriku! Kamu lupa bagaimana keluarga besarmu mencibir saat kamu memutuskan untuk rujuk denganku? Hah?" Lagi, amarah Rafi meledak-ledak tak terkendali.

"Ya Allah, Kak! Aku cuman ngucapin lewat instastory." Davika menjambak poni panjangnya frustrasi. 

"Kak, selama ini aku udah nurut sama Kakak. Kakak enggak mau aku ketemu keluargaku, aku udah lakuin, Kak. Aku bahkan enggak pernah ketemu Mama, Kak Aldo, Irvan, juga keluarga besarku. Aku lakuin semua demi rujuk sama Kakak! Terus sekarang Kakak dengan mudahnya jatuhin aku talak? Enggak lucu, Kak!" ucap Davika. Bibirnya bergetar menahan entakan air mata yang mendesak keluar dari mata sipitnya.

"Keputusan kamu tuh setengah-setengah Vika! Buktinya kamu masih mencoba membangun komunikasi dengan keluargamu! Sebagai istri, kamu sama sekali tidak menghargaiku sebagai suamimu!" Lagi, Rafi melampiaskan emosinya dengan menggebrak meja mini bar di dapur apartemennya.

"Ya ampun, Kak! Aku lakuin ini biar teman-teman sosmed-ku enggak curiga tentang masalah yang kita hadapi. Masa iya Kak Chika abis kesusahan lahiran sampe disesar, terus aku sebagai adik iparnya cuek aja gitu? Seolah enggak terjadi apa-apa? Lagian apa salahnya sih ngucapin? Toh aku juga enggak dateng kan buat jenguk?" cecar Davika. Perempuan berkulit eksotik itu mulai ikut emosi. Genangan air mata yang sedari tadi ia tahan akhirnya luruh juga.

"Tetep aja sama! Kamu tidak mematuhi perintah suamimu! Sekali ucapan talak terucap, mulai saat ini kamu bukan istriku lagi!" hardik Rafi seraya mendorong tubuh Davika.

"Astagfirullah Kak, pikirkan gimana nasib Keenan? Ini udah kedua kalinya Kakak talak aku. Aku harus gimana biar Kakak cabut ucapan Kakak? Aku udah korbankan semua demi Kakak dan sekarang Kakak dengan mudahnya membuang aku dan Keenan? Kakak benar-benar keterlaluan!" Kini perempuan berusia 25 tahun itu mulai terisak. 

Memang benar semua adalah kesalahannya! Salah karena terbujuk rayuan Rafi agar kembali bersama. Davika benar-benar menyesali semuanya! Ia menyesal karena pernah jatuh hati pada laki-laki berkulit putih itu. Wanita itu tergugu meratapi keputusannya rujuk dua tahun yang lalu. Ia menangisi keputusan yang membuatnya mengabaikan ridho orang tua dan keluarga ketika dirinya ingin kembali rujuk dengan Rafi. 

"Terserah! Yang jelas talakku sudah jatuh padamu! Silakan pergi dari sini!" usir Rafi sekali lagi.

"Satu lagi, kamu tenang aja, meski kita bercerai, Keenan tetap anakku dan aku tidak akan menelantarkannya!" sambung Rafi seraya membalikkan badan menatap lurus jendela apartemen. Lelaki itu bersikukuh mengeraskan hatinya pada Davika. Ia sama sekali tak mau menarik kembali ucapannya barusan.

"Aku harap Kakak takkan menyesali apa yang Kakak lakukan hari ini padaku dan Keenan. Baik aku akan pergi! Terima kasih telah menorehkan luka yang begitu dalam pada hidupku." 

Perempuan berlesung pipi itu sudah tak bisa menitikan air mata. Ini memang salahnya karena sudah menerima Rafi kembali setelah peristiwa KDRT yang dilakukan suaminya dua tahun lalu. Entah apa yang harus ia lakukan sekarang? Pulang ke rumah orangtuanya? Ah, rasanya tidak mungkin! Ia terlalu malu!

Sejak awal keluarganya sudah menentang keputusan Davika untuk rujuk dengan Rafi. Apalagi Aldo --kakaknya-- sampai memberikan ultimatum bahwa ia tidak akan peduli dengan apa pun yang terjadi pada hidup Davika. Aldo mencoret Davika dalam daftar keluarganya. 

Jujur saja, Davika menerima Rafi karena masih berharap lelaki itu akan berubah dan ia pun tergoda dengan kemewahan yang dijanjikan Rafi. Sejak Ayah dan Ibu Davika bercerai, Davika tak lagi merasakan hidup mewah seperti dulu. Tidak munafik, Davika tak terbiasa hidup sederhana. Ia memerlukan Rafi untuk menyokong gaya hidupnya. Namun, ternyata semua hanya umpan saja. Setelah Davika luluh dan kembali menerima Rafi, nyatanya tetap sama. Rafi hanya berbuat manis di awal saja. Lelaki itu, tetap bersikap kasar juga pelit pada Davika. Bahkan, sekarang Rafi menalaknya hanya karena instastory.

Davika bergidik ngeri membayangkan bagaimana amarah Aldo saat tahu dirinya kembali ditalak oleh Rafi. Namun, jika ia tidak pulang, harus ke mana ia melangkahkan kaki bersama Keenan? Harus ke mana lagi Davika pergi jika bukan kembali pada keluarga yang telah ia tinggalkan dua tahun lalu?

=================

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status