Bab 48 : Happy EndingPesta pernikahan itu berlangsung dengan sangat meriah. Pernikahan Davika dan Devanno dilangsungkan di sebuah gedung pernikahan terkenal daerah Bandung dengan mengusung konsep mewah dan elegan. Dekorasi utama gedung pernikahan tersebut menggunakan perpaduan warna gold dan hitam. Dari arah pintu masuk, para tamu undangan disuguhkan dengan foto-foto pre-wedding Davika dan Devanno dengan bermacam-macam pose jarak jauh tanpa bersentuhan. Walaupun tanpa bersentuhan, foto-foto itu tetap menarik perhatian dan memberikan kesan mendalam bagi orang yang melihatnya. Jika diamati, pose-pose itu menyiratkan bagaimana perjuangan Devanno memendam perasaan selama hampir lima tahun lamanya pada sosok Davika. Foto terakhir menampilkan remake pose saat Davika menerima lamaran Devanno di depan kantor La Moda.Saat memasuki aula utama, para tamu yang hadir disuguhkan dengan pemandangan dekorasi pernikahan yang memikat mata. Lampu gantung berwarna gold panjang menjuntai menghiasi lang
"Baik, kita sudahi rapat kali ini. Saya tunggu laporan selanjutnya di minggu depan," ujar Davika disertai senyuman yang selalu terkembang di bibir ranumnya. Tak hanya parasnya yang cantik, Davika juga tipikal orang yang ramah terhadap siapa pun. Wanita berjilbab peach itu membereskan beberapa file dan laptop di ruang rapatnya. Di usia 35 tahun, ia mencapai puncak kejayaan kariernya. Wanita itu berhasil menghidupkan kembali butik fashion yang pernah dirintis kedua orangtuanya menjadi salah satu butik terbaik di beberapa kota di Jawa Barat dan Banten. Selain itu, ia juga menjadi salah satu distributor terbaik dari brand skincare B ERL Cosmetics dengan penjualan perbulan mencapai 6000-8.000 produk. Tak hanya itu, Davika juga menjadi salah satu selebgram yang sering dilirik beberapa brand ternama untuk menjadi brand ambassador produk-produknya."Bu, ada beberapa brand menghubungi manajer Ibu dan meminta Ibu menjadi model untuk mengiklankan produk-produknya di instagram. Bagaimana?" tanya
"Mulai hari ini jatuh talak dua padamu Davika Darmawan. Sudah kukatakan jangan pernah kamu berhubungan dengan keluargamu lagi, tapi kamu tak mau mendengarku! Kamu malah mengucapkan selamat atas kelahiran anak Kak Aldo! Kamu memang istri kurang ajar! Silakan pergi dari rumah ini!" Usiran dari Rafi bak petir yang menyambar tubuh Davika di siang bolong. Rafi menjatuhkan talak dua hanya karena istrinya membuat status instagram yang berisi ucapan selamat atas kelahiran putri kedua kakak kandungnya. Memang semenjak mereka memutuskan untuk rujuk, Rafi melarang keras Davika menghubungi keluarga besarnya. Laki-laki itu benar-benar memutuskan tali silaturahmi antara Davika dengan keluarganya.Perih! Sangat perih hati perempuan yang beberapa jam lalu masih bergelar istri dari seorang Rafi Rahmadani, seorang putra dari pengusaha ternama di kota tempat tinggal Davika. Seorang laki-laki yang sebenarnya masih terikat saudara jauh dengan Davika. Ya, Kakek Davika dan Rafi masih terikat saudara sepupu
Davika masuk ke dalam kamar dan membereskan barang-barang miliknya. Ia mulai menata pakaian-pakaiannya ke dalam koper besar berwarna abu. Tak lupa ia juga membereskan pakaian Keenan --putra semata wayangnya yang baru berusia 5 tahun--.Pikiran Davika mengawan ke mana-mana. Sekelebat memoar dua tahun lalu mulai bermunculan. Keluarga besar Davika menolak niatnya rujuk dengan Rafi. Memoar itu mulai menerobos masuk ke celah hatinya yang kini berlubang."Sampai mati pun Kakak enggak akan pernah setuju kamu rujuk dengan Rafi!" ucap Aldo penuh penekanan."Tante juga tidak setuju Vika! Buat apa kamu balik sama Rafi? Dia nggak pernah hargain kamu! Kamu lupa apa yang udah Rafi lakuin sama kamu?" Tante Nina --adik kandung Ibu Davika-- ikut melarangnya. Begitu pula dengan suami Nina dan beberapa sanak saudara lainnya. Semua menentang keputusan Davika."Kak, Tante, Om, tolong hargai keputusan Vika," pinta Davika setengah memelas."Mama juga tidak setuju Vika. Mama enggak rela! Mama enggak ridho ka
Davika menyeret dua buah koper keluar dari kamarnya sambil menggenggam tangan Keenan. Entah harus ke mana ia pergi sekarang. Sejujurnya, perempuan muda itu masih ragu jika harus pulang ke rumah ibunya. Namun, jika ia tidak kembali ke rumah itu, harus ke mana lagi kakinya melangkah?"Pa, andai Papa masih ada, mungkin Vika enggak akan segamang sekarang," gumamnya. Setitik air kembali lolos di pipi mulusnya. Ya, Ayah Davika telah pergi selama-lamanya meninggalkan kepedihan yang mendalam di hati perempuan itu. Tak hanya di hati Davika, kepedihan itu juga dirasakan oleh Aldo dan Irvan. Diaz--ayah Davika, Aldo, dan Irvan-- meninggal dengan keadaan yang sangat memprihatinkan. Lelaki paruh baya itu mengembuskan napas terakhirnya di dalam angkutan umum dalam perjalanan menuju rumah Aldo untuk menemui cucu pertamanya yang masih berusia dua tahun. Bukan karena kecelakaan, bukan pula karena terjatuh, beliau tiba-tiba tak sadarkan diri di kursi penumpang. Awalnya ia seperti tertidur di dalam angk
"Vika, Mama pengen tahu apa yang sebenarnya terjadi pada kalian?""Kak Rafi talak aku, Ma, hanya karena Vika update status instagram ngucapin selamat atas kelahiran baby-nya Kak Aldo dan Kak Chika." Davika menangkupkan kedua tangannya di wajah. Sesungguhnya ia bukanlah wanita yang tegar. Wanita itu mulai sesenggukan. Ia tak habis pikir jika rumah tangganya akan kandas hanya karena status Instagram. Konyol sekali bukan? Susah payah ia mengorbankan segalanya untuk Rafi, tetapi lelaki itu justru dengan mudahnya membuang Davika untuk alasan yang sama sekali tak masuk akal."Dia talak kamu hanya karena itu? Harusnya dari dulu kamu dengerin Mama, Kakak kamu, dan Tante Nina. Apa Mama bilang? Rafi tuh enggak akan pernah berubah!" geram Erna. Wanita cantik yang tak lagi muda itu menahan amarah yang membakar dada. Sesak, sakit, perih melihat nasib anak gadis satu-satunya mendapat perlakuan tak adil dari menantu kurang ajarnya. Rasanya Rafi tak puas-puasnya mempermainkan hati anak gadisnya.“Vi
"Sini kamu!" Aldo menyeret lengan Davika dengan kasar. Bara amarah terpancar dari mata lelaki itu."Ngapain kamu pulang ke rumah? Setelah Rafi udah udah enggak butuh sama kamu, baru kamu inget sama keluarga gitu? Picik banget ya kamu, Vik. Urus aja urusan kamu sendiri! Enggak usah pulang-pulang lagi ke sini!" Ucapan Aldo terdengar keras dan kasar. Lelaki itu masih tak menerima jika Davika harus dimaafkan dengan begitu mudahnya setelah membuang keluarga hanya demi kembali bersama dengan Rafi. Adiknya itu perlu diberikan pelajaran supaya tak mengulang kesalahan yang sama."Kak, maafin Vika. Dulu Vika bener-bener bodoh meninggalkan kalian hanya untuk Kak Rafi. Kali ini aja tolong maafin Vika. Kalau Kakak usir Vika kayak gini, Vika harus ajak Keenan pergi ke mana lagi? Cuman kalian keluarga yang Vika miliki."Bulir air mata turun bersamaan dengan penyesalan Davika. Kakaknya memang benar, ia terlampau bodoh karena rela mening
Dengan sigap, Aldo kembali menggendong Davika ke pangkuannya. Ia memangku Davika dengan ala bridal style. Meski lelaki berlesung pipi itu berusaha untuk tidak peduli pada adiknya, tetap saja hati kecilnya berontak karena sesungguhnya Aldo sangat menyayangi adik-adiknya. Bahkan, saat keluarganya terpuruk Aldo rela jadi tulang punggung keluarga dengan merelakan studi S1-nya. Ia bekerja dalam sebuah proyek pembangunan jalan tol layang bersama Diaz, ayahnya, saat sang ayah belum dipanggil oleh yang Maha Kuasa.Aldo dan Erna langsung masuk ke dalam mobil milik Chika, istri Aldo, yang Aldo kendarai ke rumah sang ibu. Chika sendiri tidak ikut karena ia baru saja melahirkan putri kedua mereka secara caesar tiga hari yang lalu. Sepulang dari rumah sakit tempat Chika melahirkan, Aldo langsung pamit pada Chika untuk menemui Davika di rumah ibunya. Beruntungnya, Chika yang paham dengan hati suaminya langsung mengizinkan tanpa banyak bertanya.Aldo