Share

Asa 57

Author: Amih Lilis
last update Huling Na-update: 2024-01-14 22:31:42

*Happy Reading*

Mengabaikan Nissa yang terpaku di tempat melihat kehadiran sang ayah, Raid lantas kembali menarik Ridwan yang masih dalam cengkramannya menuju mobil.

"Nissa? Nissa? Tolong ayah!"

Suara sang ayah yang meminta bantuan membuat Nissa tersadar. Wanita itu pun gegas menghampiri Raid dan mencoba menghentikan pria itu.

"Abang? Apa yang abang lakukan sama ayah Nissa?" tanyanya kemudian.

Ucapan Nissa sukses membuat keluarga Darul terkejut. Tak menyangka jika pria kasar tadi benaran ayah gadis itu. Tetapi ... bukannya Raid bilang Nissa sudah yatim? Lalu apa ini?

"Minggir!" Raid berucap dingin. Membuat Nissa sebenarnya agak gentar.

"Tapi, Bang. Mau abang ke mana Ayah?"

"Bukan urusanmu!"

"Tapi--"

"Nissa? Nissa? Tolong ayah, Nak. Pria ini menyakiti ayah. Dia jahat, Nak. Tolong, Ayah!" racau Ridwan yang juga mencari belas kasihan Nissa. Sang putri yang biasa ia sia-siakan dan manfaatkan.

"Diam!"

Bugh!

Sejurus kemudian, Raid pun menonjok mulut Ridwan keras agar pria itu tak banyak
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (3)
goodnovel comment avatar
Aswati Lilip
lanjut lagi amih... jgn lama2 up nya...
goodnovel comment avatar
Sindy Septi
astaga si kimmy ...emang bar bar bgt dahh
goodnovel comment avatar
Puput Assyfa
dikit amat mih, lg seru nih udah abis aja.
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Bertahan Dalam Asa Hampa   Asa 140

    Raid keluar dari kamar rawat dengan langkah berat. Di luar, Darius dan Naira masih menunggu. Wajah Naira masih penuh amarah, tapi ia tidak mengatakan apa-apa."Kamu diusir?" tebak Darius, menepuk bahu Raid.Raid tidak menjawab, hanya mengangguk pelan."Bagus," Naira mendengus. "Harusnya dia usir kamu lebih jauh lagi."Raid mendongak, menatap Naira tajam. Tapi ia tidak dalam posisi untuk membalas. Apa pun yang dikatakan wanita itu benar."Aku akan menunggu." Hanya itu yang Raid ucapkan sebelum berjalan pergi.Naira mendengus muak. "Terserah."Hari-hari berikutnya, Raid tetap setia di rumah sakit. Ia tidak masuk ke kamar Nissa, tapi ia selalu ada di luar, setia menunggu. Setiap kali dokter atau perawat keluar dari kamar itu, Raid akan bertanya tentang kondisi istrinya itu dengan detail sekali. Sementara itu, seiring hari berganti Nissa sendiri semakin pulih secara fisik, tapi tidak untuk hatinya. Sebongkah daging dalam dadanya itu masihlah sangat terluka. Wanita itu masih belum bisa m

  • Bertahan Dalam Asa Hampa   Asa 139

    Suara sirene ambulans memecah keheningan malam, membawa Nissa yang tak sadarkan diri menuju rumah sakit terdekat. Raid mengikuti dari belakang dengan perasaan kalut, bayangan Nissa yang terbaring berlumuran darah terus menghantuinya.Di ruang tunggu rumah sakit, Raid mondar-mandir dengan gelisah. Setiap detik terasa seperti siksaan, menunggu kabar dari tim medis yang tengah berjuang menyelamatkan istrinya. Pikirannya dipenuhi penyesalan; andai saja ia tidak asal tarik tadi, mungkin semua ini tak akan terjadi.Faktanya yang terjadi hanyalah kesalahpahaman semata. Raid yang tadi sedang menunggu Nissa di ruang vvip, tiba-tiba matanya ditutup sebuah tangan yang lembut. Raid kira itu Nissa, makanya dia main tarik saja tangan itu hingga jatuh dalam pangkuan. Raid pun syok saat akhirnya tau tangan tadi ternyata milik Nichole, bukan istrinya.Sialnya, Nissa malah datang di saat tidak tepat. Raid yang masih syok pun butuh beberapa detik menyadari kesalahpahaman itu hingga akhirnya gegas mengej

  • Bertahan Dalam Asa Hampa   Asa 138

    "Sayang, hari ini Abang ada urusan di knightsbridge. Kamu mau ikut nggak?""Di mana itu, Bang? Jauh nggak dari sini?""Knightsbridge terletak di jantung kota London yang modis, menggabungkan jalur Hyde Park yang dilalui kuda, kedutaan besar Belgravia, museum Kensington, dan kediaman seniman Chelsea. Saat ini, lingkungan itu dipenuhi dengan berbagai toko, restoran, townhouse bersejarah kelas dunia, dan merupakan rumah bagi dua properti Jumeirah . Di sana, kita juga bisa melihat sejarah Knightsbridge dan bagaimana ia bisa mempertahankan reputasi yang dimilikinya saat ini." Raid menjelaskan dengan sabar dan panjang lebar. "Nggak tahu ah, Bang. Nggak ngerti juga. Udahlah, Abang aja yang pergi. Nissa lagi mager," sahut Nissa kemudian dengan malas. Raid mengerutkan keningnya bingung. Beberapa hari ini entah kenapa Nissa memang berubah jadi pemalas. Tak seperti biasanya yang selalu antusias jika di ajak ke tempat baru. Apa mungkin Nissa sudah bosan tinggal di sini? Akan tetapi, mereka baru

  • Bertahan Dalam Asa Hampa   Asa 137

    Sebenarnya enggan sekali untuk Nissa menerima tawaran Naira pergi ke London. Bukan hanya karena dia tidak suka naik pesawat, tapi juga karena malas ketemu Nichole. Gimana ya, jelasinnya? Semua orang memang bilang Nichole itu sudah berubah. Tetapi sebagai sesama wanita, jelas Nissa tahu dan bisa merasakan kalau sebenarnya Nichole itu belum menyerah tentang perasaannya pada Raid. Wanita itu masih mendamba Raid meski tidak terang-terangan seperti dulu. Di depan Naira dan suaminya, Nichole memang akan bersikap biasa saja dan seolah acuh pada keberadaan Raid. Tetapi Nissa tahu betul, kadang dia masih mencuri pandang pada Raid, dan mencoba mendekati pria-nya dengan gaya halus.Ah, pokoknya Nissa tidak suka sama Nichole!"Sayang, kita nggak akan lama, kok. Hanya mengantarkan Naira saja ke rumah mertuanya.""Abis itu langsung pulang, ya?""Uhm ... tinggal dulu beberapa hari, ya? Soalnya Abang juga ingin menengok Damien dan juga harus mengecek usaha Abang yang ada di sini. Kita juga bisa sek

  • Bertahan Dalam Asa Hampa   Asa 136

    Raid mengulas senyum manis sambil menatap Nissa yang terlelap paska percintaan panas mereka. Panas dan menegangkan seperti permintaan wanita itu. Sungguh, Raid selalu dibuat kagum setiap kali bercinta dengan Nissa. Wanita itu banyak kejutan. Gadis alim itu sudah tidak ada. Wanita polos, cengeng, dan menyusahkan itu sudah sirna. Berubah menjadi wanita dewasa yang mengagumkan.Ia adalah Anissa fatih Zhakia. Wanita lemah yang awalnya tak pernah Raid inginkan dan terus ia hindari. Merepotkan! Beban! Titel itu sering Raid sematkan pada Nissa. Apalagi jika Nissa sudah mulai menunjukan sifat cengengnya. Rasanya ingin Raid cekik saja lehernya agar berhenti menangis selamanya. Namun, siapa sangka? Gadis yang awalnya tak pernah Raid inginkan ini justru mampu mencuri hatinya. Membuat seorang Raid bertekuk lutut hingga rela menyerahkan seluruh hidupnya hanya untuk seorang Nissa yang cengeng. Terlebih setelah berhasil memiliki Nissa seutuhnya, Raid dibuat tergila-gila. Jatuh cinta setiap hari da

  • Bertahan Dalam Asa Hampa   Asa 135

    Setelah urusan ngisi perut kelar, maka waktunya ... tidur. Eh, ya enggak, dong! Itu mah kaum rebahan yang makin menggemoy kayak Amih. Kalau Nissa sama Raid mah, abis makan mereka belanja. Soalnya, inget kan, kalau mereka perginya tadi dadakan dan tanpa tujuan. Jadi ya mereka nggak ada persiapan apa pun sebelumnya. Bahkan baju saja, mereka hanya bawa beberapa lembar. Raid membawa Nissa ke salah satu pusat pembelanjaan yang ada di sana. Membeli keperluan yang dibutuhkan sekaligus jalan-jalan cuci mata. Ya, anggap aja ng'date setelah nikah."Abang, cukup! Ngapain sih beli sebanyak ini? Abang mau buka toko atau gimana?" tegur Nissa saat melihat Raid memasukan banyak sekali barang. Bukan barangnya yang membuat Nissa keberatan, tapi jumlahnya. Masalahnya, Raid beli satu jenis barang dalam jumlah besar. Padahal, mereka di sana hanya akan liburan, bukan menetap. Tetapi Raid belanja seolah mereka akan lama saja. "Nggak papa, sayang. Abang sanggup kok bayarnya.""Ck, ini bukan masalah sanggu

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status