Share

Sakit

Tiga hari sudah mereka di Bali. Namun, tidak ada kesan berarti untuk Shreya. Bukan karena suasana dan fasilitas di sana, tetapi karena adanya Cindy. Wanita itu tak kunjung pulang karena Pricilla yang meminta.

Pagi-pagi sekali Shreya sudah bangun. Dibukanya gorden agar sinar mentari pagi bisa masuk ke dalam kamar. Namun, ada pemandangan yang berbeda kala itu, yakni Felix masih tertidur pulas.

"Mas, bangun!" Shreya mengguncang kaki Felix yang terbungkus selimut.

Shreya memicing memerhatikan wajah Felix yang terlihat pucat. Segera Shreya meletakkan punggung tangannya pada kening. "Ya Tuhan, badan Mas panas sekali."

"Mas, bukalah matamu!" lanjut Shreya sambil menepuk pipi Felix pelan.

Mata Felix terbuka dan beringsut duduk dengan tangan yang memijit kening.

"Mas jangan duduk!" Shreya terlihat panik. "Duh, emm ... kalau begitu tunggu sebentar, Aya ambil air panas dulu." Shreya berlari ke dapur. Setelah mengisi baskom dengan air panas, ia kembali lengkap dengan handuk kecil.

Shreya me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status