Home / Romansa / Bertukar Pasangan / Part 4 | Saling Mengenal

Share

Part 4 | Saling Mengenal

Author: MAMAZAN
last update Last Updated: 2023-12-06 13:16:45

Kedua pasangan suami istri itu berjalan saling beriringan menuju Cafe yang ada di lantai tiga di kapal pesiar ini. Begitu banyak ornamen dari bambu dan bunga sakura yang menjadi dekorasi Ginza Cafe. Begitu banyak tamu yang berkunjung untuk menikmati music atau hanya sekedar makan malam. Rata- rata pengunjung berasal dari negeri Sakura ini.

Valerie, Marc, Dylan dan Laura mengambil salah satu sudut meja yang memuat untuk empat orang. Mencari spot yang sedikit lengang dari orang lain.

"Aku tidak menyangka akan bertemu dengan orang yang berasal dari Paris disini," ujar Marc memulai percakapan diantara mereka.

"Yah aku juga, ini seperti kita berempat sedang janjian untuk berlibur di sini, hahahha!" Dylan tertawa sambil melirik ke arah Valerie.

"Ini perayaan pernikahan yang ke berapa tahun untuk kalian?" tanya Dylan.

"Ini tahun ketiga kami,"jawab Marc dan tertawa kecil.

"Bagaimana dengan kalian?” Marc bertanya balik.

"Hahahha... Kebetulan yang luar biasa, kami juga merayakan anniversary pernikahan kami yang ke tiga," tawa Dylan renyah.

"Dia sangat ceria," gumam Valerie dalam hati melihat ke arah Dylan. Wajah tegas dan macho Dylan membuat Valerie sulit mengalihkan perhatiannya.

"Wah benarkah? Kalau begitu kita harus merayakannya!" seru Marc semangat.

Dylan dan Marc memanggil pelayan untuk memesan minuman beralkohol dan beberapa cemilan. Sambil menunggu pesanan, mereka kembali berbincang.

"Berapa lama kalian akan berada di Jepang?" tanya Valerie melihat ke arah Laura yang duduk di hadapannya.

"Hmm, mungkin masih tiga harian lagi," jawab Laura.

Valerie menatap kagum kepada Laura, "Pasti sangat menyenangkan,”

"Kalau kalian ?" Laura bertanya balik.

"Dua hari lagi, kami harus langsung kembali ke Prancis, karena Marc sudah harus kembali bekerja," ucap Valerie dengan nada sedikit kecewa.

Marc tersenyum, "Iya sayang, next time kita atur jadwalku kembali, jadi kita bisa berlibur lebih lama lagi," ucap pria tersebut sambil mengusap kepala Valerie dengan manja.

Valerie menoleh ke arah Marc dan tersenyum manis, "Janji?"

"Janji sweety," jawab Marc mencubit gemas istrinya yang manja.

"Hah! Senangnya kalau menjadi pasangan suami istri dengan seusia mereka, mereka terlihat begitu semangat! Benar- benar membuatku iri! Hahahhaha," gumam Laura lalu meneguk minuman yang memiliki busa tebal di atasnya.

Dylan menoleh ke arah istrinya dan merangkul sang istri, "Hey, apa yang kamu bilang sayang? Bukankah kita selalu bersemangat? Tidak kalah dengan mereka?" protes pria bertubuh atletis itu kepada sang istri.

"Ck! Meskipun begitu, tidak bisa di bandingkan dengan mereka!" jawab Laura santai.

"Kak Laura jangan cemburu, aku dan Marc juga sudah pacaran selama dua tahun, jadi kalau dihitung-hitung kami sudah bersama selama lima tahun! Jadi, tidak sesemangat yang Kak Laura pikirkan!" ujar Valerie tanpa maksud apa-apa, karena melihat wajah sedih dari Laura dia berniat hanya ingin menghibur wanita tersebut.

Tapi Marc yang mendengar hal itu, melirik ke arah istrinya dan ingin menggodanya, "Benarkah? Tidak sesemangat dulu? Padahal kau terus membuat suara lengkingan bagai lumba-lumba semalam suntuk!"

Blush

Valerie melotot ke arah Marc dengan wajah memerah, "Marc! Sejak kapan aku bersuara seperti lumba-lumba?!"

"Pffttt!" Marc tertawa kecil melihat pipi Valerie yang merona.

"Wah! Marc sungguh luar biasa! Kau pasti pandai melakukannya! Tolong ajari Dylan juga lain kali! Hahahhaha!" canda Laura.

"Astaga Kak Laura, jangan percaya kata Marc! Dia hanya mengada-ngada!" dengan wajah memerah Valerie mengatakannya.

Dylan menoleh ke arah Laura, dirinya terlihat santai tapi berkata dengan sedikit berbisik, "Lalu saat semalam, terakhir kali kita melakukannya di kamar mandi, kau membuat suara seperti keledai, sampai- sampai kita harus melanjutkannya di kamar!"

Blush

Laura sontak tersedak ketika suaminya mengatakan hal tersebut, "Sayang! Kapan aku mengeluarkan suara seperti itu?" ucap Laura malu-malu, wajahnya merona merah akibat ucapan suaminya.

Mereka berempat terdiam dan larut dengan pikiran masing-masing.

Marc melihat ke arah Laura yang menoleh ke samping, "Aku jadi penasaran dengan suara keledai yang dia keluarkan?"

Dylan pun menatap wajah Valerie, "Ugh! Apa kamu benar-benar mengeluarkan suara bagai lumba-lumba Valerie?" batinnya.

"Aku jadi penasaran?"ucap Marc dan Dylan dalam hati sambil melihat ke pasangan lawan masing- masing.

"Aku ke toilet dulu," ujar Marc memecah keheningan, dan diangguki oleh mereka bertiga.

Dan saat Marc ke toilet. Dylan bertanya kepada Valerie karena tahu di mana kamar Valerie sebelumnya. Dia hanya ingin memastikan, apa yang ia lihat semalam tidak salah.

"Kamu dan Marc di room berapa ?" tanya Dylan.

"Kami di kamar 2025," jawab Valerie.

"Eh? Bukannya itu tepat di samping kamar kita Dylan?" imbuh Laura.

"Hahh? Serius Kak Laura?" kaget Valerie.

"Hmm, room kami nomor 2024," jawab Laura sambil mengangguk kecil.

"Bagaimana kalau setelah ini kita lanjut di kamar sayang, sekalian ajak Marc dan Valerie ?" Dylan mengutarakan idenya.

"Ya tentu saja, pasti menyenangkan!" setuju Laura dengan tersenyum merekah. 

Berlibur seperti ini dan menemukan teman yang sefrekuensi rasanya sungguh luar biasa.

"Hmm baiklah, kalau begitu biar aku yang memesan minuman untuk bisa di bawa ke kamar," Dylan bergegas ke bagian kasir dan bartender.

"Kamu mau ke toilet?" tanya Laura ke Valerie.

"Gak kak," jawab Valerie menggelengkan kepalanya.

"Ok! Kalau begitu, aku titip barang bawaan ya?" ucap Laura santai.

"Baik kak, sekalian kasih tahu ke Marc kalau kalian bertemu, katakan kalau kita mau ke kamar kalian," tambah Valerie.

Laura mengangkat jempolnya sebagai tanda ok.

Sedangkan di dalam toilet, Marc yang sedang asik buang air kecil, membayangkan tubuh bugil Laura dan mengeluarkan suara keledai yang melengking tinggi.

"Ughh! Itu selalu terbayang di kepalaku!" gumam Marc.

"Astaga! Apa yang sudah aku pikirkan, padahal saat ini ada suaminya saat ini, kau benar-benar gila Marc!" maki Marc dalam hati sambil menghembukan nafas dengan kasar.

Setelah menuntaskan urusannya di dalam toilet, Marc membuka pintu untuk keluar. Tepat saat ia hendak berjalan keluar, Bugh!

"Ahh maaf Marc!" ucap Laura santai. 

Padahal saat ini dada besar nan sintal miliknya tengah menabrak dada bidang Marc dan begitu rapat menekan dada pria itu.

Marc terkejut. "I-i-iya," jawabnya gugup.

Laura tersenyum manis, "Oh iya, aku hanya ingin menyampaikan pesan dari Valerie, kalau habis ini kita akan lanjut dengan berkumpul dikamarku dan Dylan untuk minum.”

"Ok! Ok! Aku juga menyukai ide itu!" seru Marc dengan wajah meronanya.

"Shit! Dia sangat seksi dengan mini dress yang dia kenakan! Ough! Dadanya saat ini," gumam Marc dalam hati.

"Ok Marc, tunggu aku ya, aku hanya sebentar di dalam toilet," ujar Laura.

"Ok,” jawab Marc berusaha tenang di depan Laura.

 

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Bertukar Pasangan   Part 42 | Kebahagiaan (TAMAT)

    “Oh Marc, Eugh!” jerit Laura yang tengah di hujam oleh Marc dengan kuat di tengah Lautan lepas. Saat ini mereka berdua tengah menikmati liburan mereka di sebuah pulau kecil yang terkenal dengan memiliki keindahan biota yang luar biasa. Di atas kapal, kedua insah itu memadu kasih dengan liar, menikmati petualangan baru mereka saat ini. Bercinta di alam terbuka adalah kenikmatan tersendiri dari mereka. Rasa takut akan di lihat orang menjadi pacuan adrenalin mereka berdua. Hal itu membuat mereka berdua sangat menikmati seks yang liar dan membara. Seperti saat ini. Laura tengah membuka kedua pahanya dengan lebar dan menghadap ke atas langit, menikmati hujaman keras dari Marc yang beralaskan handuk di bawahnya. Marc dengan sengaja membawa kapal boat jauh dari pinggir pantai untuk menikmati moment ini. “Damn! Laura! Oh! Ini sungguh nikmat Lau!” geram Marc seraya menghisap payudara Laura bergantian. “Harder please!” desah Laura. “Got it baby!” seru Marc yang menghisap kuat dan memberi

  • Bertukar Pasangan   Part 41 | Kesepakatan Kontrak

    Dua bulan pun berlalu, Valerie dan Dylan begitu menikmati kebersamaan mereka. Dimana mereka merasa begitu cocok satu sama lain. Bahkan rasa yang tak pernah ia rasakan saat bersama Marc dapat ia rasakan. Begitu pun sebaliknya, Dylan merasa Valerie seperti tercipta untuknya. Wanita yang memiliki satu pikiran dengan dirinya. Bahkan apa yang mereka lakukan bersama selama dua bulan ini terasa begitu menyenangkan dan membuat mereka saling mengenal dengan lebih—dalam. Dua bulan bukanlah waktu yang sebentar, perasaan yang awalnya sama-sama mereka tekan akhirnya muncul ke permukaan tanpa mereka sadari. Hubungan yang bermula karena ingin saling menikmati waktu bersama kini berubah menjadi perasaan yang dalam dan ingin saling memiliki. Valerie merasa bersalah terhadap Marc, dimana ia sudah berjanji akan tetap mencintai pria itu satu-satunya. Tapi seiring waktu berjalan, perasaannya kepada Dylan tidak dapat ia cegah. “Hei, kamu jangan melamun seperti itu. Mari kita hadapi bersam

  • Bertukar Pasangan   Part 40 | Adrenalin Baru

    “Kamu mandi duluan saja Marc, aku akan mengatur pakaian kita di lemari.” Ujar Laura begitu mereka masuk ke dalam kamar.Marc tersenyum, “Thank you,” pria itu berjalan ke kamar mandi.Tidak butuh waktu lama, Marc selesai membersihkan tubuhnya dari keringat dan gerah selama perjalanan. Pria itu keluar dari kamar mandi dengan handuk di pinggangnya dan mendapati Laura yang sedang merapikan pakaian serta bawaan mereka.“Mandilah, biar aku yang lanjutkan,” ujar Marc sambil mengecup pipi Laura membuat wanita cantik itu tersipu.Laura terkesima dengan otot perut Marc, meskipun tidak sebesar milik Dylan, bagi Laura rasanya sangat seksi dan pas. “Ok… Aku serahkan sisanya ya.”“Tentu saja.” Sahut Marc santai.Kemudian pria itu benar-benar melanjutkan merapikan pakaiannya dan pakaian Laura. “Damn! This is so sexy!” seru Marc begitu mendapati salaman segitiga Laura yang berwar

  • Bertukar Pasangan   Part 39 | Ancaman Aldo

    Wanita kecil itu menangis mendapati perlakuan kasar seperti ini. Tangan Aldo sudah menggerayangi tubuhnya, bahkan kini membawanya menuju karpet yang ada di ruang tamu. Valerie meangis dan tetap berusaha lepas dari pegangan Aldo yang begitu erat, sampai membuat tangannya kesakitan.“Lepaskan! Lepaskan!!”“Mari nikmati Val… Ohhh! Tubuhmu sangat wangi!” gumam Aldo yang terus mencumbu Valerie yang tidak berdaya di bawah kungkungannya. Bahkan tangannya dengan bebas bergerak menyentuh kulit mulus Valerie. Tidak ingin menyi-nyiakan kesempatan, tangan Aldo kini sudah berada di area kewanitaan Valerie, membuat wanita itu meringis dan menahan gejolak yang tiba-tiba menyerangnya.Tangan dan jari Aldo begitu lihai bermain di bagian kewanitaannya. “Akh!” suara desahan Valerie lolos begitu saja.“Stop! Aldo!”Teriak Valerie di kesadarannya setipis kertas.Aldo mencumbu tengkuk leher dan menjilati leher Valerie, “Nikmati Val, aku akan tunjukkan kehebatanku di atas ranjang!”Valerie mendorong keras t

  • Bertukar Pasangan   Part 38 | Kebejatan Aldo

    Beberapa menit sebelumnya….Begitu Dylan keluar dari apartment Valerie, tidak lama kemudian pintu bell berbunyi. Valerie merasa bingung, karena belum lima menit Dylan pergi, kenapa pria itu sudah kembali.“Tunggu kak…” seru Valerie sambil tersenyum, ia masih tidak mengenakan apapun. Tubuh bugilnya hanya ia tutup dengan selimut tebal.Kemudian ia berjalan menuju pintu. Betapa terkejutnya ia ketika membuka pintu, “Al… Aldo?” gumam nya pelan.Valerie yang terkejut segera menutup kembali pintunya, namun sayangnya gerakan Aldo jauh lebih cepat. Pria itu segera menahan pintu tersebut."Valerie, apa aku boleh masuk?"Jantung Valerie berdegup cepat. Ia tidak bisa mendorong pintu lebih keras karena tangannya yang satu ia pakai untuk menahan selimut yang ia gunakan saat ini.“Ma-maaf Aldo, suamiku lagi tidak ada di rumah. Jadi aku tidak bisa menerima tamu sesuka hati.” Tolak Valerie sopan.Aldo tersenyum smirk tapi berusaha menahan diri untuk memaksa Valerie. “Ah maafkan aku. Aku hanya ingin me

  • Bertukar Pasangan   Part 37 | Perasaan Yang Semakin Dalam

    Dylan membawa Valerie di dalam pelukannya, mereka berdua ke dalam kamar utama sesuai arahan Valerie. Tanpa melepaskan ciuman yang liar dan dalam Dylan terus melangkah, ia mendorong pintu dengan kakinya.Lenguhan seksi terus saja lolos dari bibir mungil Valerie. Wanita cantik itu sudah berada di dalam kendali Dylan seutuhnya. “Kak…” gumam Valerie mengusap lembut wajah Dylan yang saat ini sudah berada di atas nya. Entah sejak kapan dirinya sudah berada di atas tempat tidur.Tempat tidur dimana ia dan Marc menghabiskan malam mereka. Kini ia bersama pria lain, pria yang mengisi hari-harinya selama beberapa hari ini.“Hem?” sahut Dylan dengan senyuman lembut yang begitu rupawan.“Ada apa sayang….?”Valerie tersenyum, “Aku menyukainya kak,”“Menyukai apa sayang?”“Saat bersamamu..” jujur Valerie.“Aku juga menyukai segala tentangmu, Val.” Jawab Dylan yang kembali melumat bibir Valerie. Lidahnya ia julurkan masuk ke dalam mulut Valerie yang bersambut dan di balas tidak kalah liarnya.Mereka

  • Bertukar Pasangan   Part 36 | Yes, Dont Please

    “APA!?!” Jade terlonjak kaget, “itu tidak mungkin Aldo! Dari mana kau bisa mengarang cerita seburuk itu?” Jade terduduk begitu saja dan menghadap ke Aldo.“Ssst! Tenanglah dan dengarkan ceritaku!” sahut Aldo santai sambil melipat tangannya. Jade mengangguk mengerti dan menatap Aldo.“Kau tahu ‘kan kalau kemarin aku pergi photoshoot?” Jade mengangguk lagi sebagai jawaban, “disana aku bertemu dengan salah satu member di tempatku mengajar renang, dan dia adalah wanita incaranku. Tapi aku tidak menduga kalau wanita itu adalah selingkuhan Dylan,”“Se-serius? Hei! Kamu jangan bicara tidak masuk akal seperti itu Aldo!” Jade merasa tidak terima jika ada wanita lain yang bisa masuk di dalam hidup Dylan selain Laura.“Aku serius Jade! Dan aku memiliki sebuah ide!” seringai Aldo, kemudian dia menjelaskan apa yang akan menjadi rencananya kedepan.“Bagaimna?”Jade berpikir sejenak dan berkata, “Baiklah! Kalau memang semua yang kau katakan itu benar, mari kita lakukan! Aku akan membuat Dylan tidak

  • Bertukar Pasangan   Part 35 | Selingkuhan

    Kini Dylan dan Valerie menuju apartment – tempat tinggal Valerie dan Marc. Tadi, setelah bersama-sama mengantar pasangan mereka masing-masing untuk pergi ke luar negeri. Mereka memutuskan untuk kembali mengambil keperluan Valerie selam tinggal bersama Dylan.Dylan sesekali melirik kearah Valerie yang saat ini berbalut baju kaos tanktop hitam dan rok midi berwarna senada. Membuat kulit putih susunya begitu kontras dan begitu cantik.“Kamu sangat cantik hari ini, Val.” Ucap Dylan memecah keheningan selama lima menit semenjak mereka naik ke dalam mobil.Valerie menoleh dan tersenyum, “Terima kasih Kak, kamu juga sangat tampan hari ini.”Dylan terkekeh pelan, semburat merah terlihat jelas di wajah Valerie – membuatnya semakin menggemaskan. “Apakah hari ini kita berkencan saja? Makan malam di luar?” usul Dylan.“Eh? Kencan?” tanya Valerie ulang dengan wajah semakin merona. Tidak menyangka dia diajak kencan oleh Dylan. Dan pria itu mengangguk, pasti.“Boleh kak, tapi bagaimana jika ada yang

  • Bertukar Pasangan   Part 34 | Beberapa Minggu Yang Merubah Takdir

    Saat ini Dylan, Laura, Marc dan Valerie berada di ruang tamu, membicarakan tentang kontrak yang telah mereka buat.“Jadi kita berempat sudah sepakat dan menandatangi kontrak. Valerie menandatangi kontrak menjadi model online shopping kita, sedangkan Marc menandatangani kontrak menjadi desainer.” Ujar Laura memperjelas semuanya.“Dan selama 2 bulan ini kontrak berlangsung, kita semua bebas untuk saling bertemu satu sama lain,” sambung Laura memimpin pembicaraan.“Iya betul apa yang dikatakan kak Laura,” imbuh Valerie, “Dan Marc, kita akan berpergian. Apa kak Laura sudah mengatakannya ke kamu?” tanya Valerie kepada Marc.Marc mengangguk, “Iya aku tahu, tiket pesawat dan hotel juga sudah aku pesan.”Dylan yang baru mendengar itu cukup terkejut, “Kalian berdua akan pergi?” tanyanya yang tidak dapat menyembunyikan ekspresi kecewa.“Dan lebih bagus kalau desainnya lebih cepat rilis, karena saat ini tidak ada yang bisa kami kerjakan sampai menunggu desain terbaru.” Tambah Laura.Tiba-tiba sa

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status