Share

Bab 18. Dia Perempuan yang Tulus

Erland tengah berada di ruang kerjanya bersama Paman Hans dan seorang bawahan Erland di perusahaannya. Dia melempar sebuah dokumen ke depan seorang pria paruh baya yang berdiri dengan kepala tertunduk di depannya hingga dokumen itu berhamburan ke lantai. Raut wajah Erland memerah karena amarahnya. Tatapan mata gelapnya, begitu tajam melihat sosok pria di hadapannya tersebut. “Aku sudah memperingatimu sebelumnya tapi kau mengabaikannya dengan terus melakukan kecurangan di perusahaanku. Kau bertindak semaumu, seolah aku tidak bisa melakukan apapun padamu. Dengarkan baik-baik, mulai hari ini, kau dipecat. Jangan pernah tunjukkan wajahmu di hadapanku.”

Pria paruh baya itu terkejut mendengar dirinya dipecat tapi dia tidak berani mengatakan apapun di depan Erland. Sebab, memohon dan membela dirinya di depan Erland hanya akan membuat nasibnya semakin buruk dari pemecatan yang dilakukan Erland. Mungkin dia akan berakhir di penjara. Lebih baik dia dipecat ketimbang harus masuk penjara.

“Paman
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status