Malam telah tiba, ini adalah hari ke empat Alexa dan Lucas berada di Dubai. Untuk pertama kalinya Lucas membawa Alexa secara resmi ke sebuah pesta yang di adakan oleh temannya.Alexa tampak berantusias begitu dia berada di tengah-tengah pesta, dia terlihat senang berkenalan dengan banyak orang-orang asing.Sepanjang acara Alexa dan Lucas tidak pergi berjauhan, keduanya terlihat cukup serasi dan akrab untuk malam ini, tidak ada perdebatan apapun yang terjadi, mereka hanya saling melengkapi selayaknya pasangan.Alexa terbiasa dengan hal-hal yang luar biasa, namun untuk malam ini, Alexa harus mengakui bahwa kemungkinan ini adala pesta termewah yang pernah dia datangi.Tidak hanya Alexa saja yang menikmati pestanya, orang-orang juga begitu. Mereka berdansa kini tengah berdansa, begitu pula dengan Alexa dan Lucas.Alunan suara musik terdengar lembut dan hangat mengiringi dansa semua orang.Alexa bergerak dalam dekapan Lucas, gadis itu terlihat tidak dapat menyembunyikan rasa lelahnya saat
Beberapa orang pengusaha beranjak dari duduk mereka, semuanya terlihat tenang berbicara dengan akrab dan saling berjabat tangan usai melakukan pembicaraan bisnis dan melakukan tanda tangan mencapai kesepakatan.Lucas sempat melihat ke arah jam tangannya, waktu yang dia miliki masih lama karena pembicaraan sangat lancar dan lebih cepat dari apa yang dipikirkan.Lucas kembali berbicara dengan rekan kerjanya, lalu memanggil Shwan agar membawa document pentingnya ke dalam mobil.Lucas menyempakan diri pergi ke toilet sendirian sebelum kembali ke ruangan pesta.Secara tidak terduga, ketika Lucas kembali dari toilet hendak kembali ke ruangan pesta, seorang wanita cantik bergaun merah ketat berdiri di lorong dan tersenyum hangat kepadanya.“Lucas,” sapa wanita itu terdengar lembut.Lucas menghentikan langkahnya dan tersenyum dengan tenang. “Hay Selena,” Lucas balas menyapa.Selena tersenyum lebar, wanita itu bergerak anggun mendekati Lucas, begitu sudah berada dalam jangkauan, Selena memeluk
Selena bersimpuh dengan heels tajamnya, mulutnya masih betah menikmati milik Lucas dengan kepala maju mundur, membuat pria itu memejamkan matanya dan mengerang menerima layanan Selena.Malam yang tidak terduga tiba-tiba menjadi panas dan nakal, Lucas tidak berpikir akan melakukan hal tidak bermoral di tempat pesta setelah sekian lama tidak melakukannya.Lucas mengerang, menanamkan jari-jarinya di helaian rambut Selena dan menuntun wanita itu untuk menghentikan pekerjaannya. Lucas harus menyelesaikan semuanya dengan cepat karena harus segera kembali.Bunyi flop terdengar jelas saat Selena meloloskan milik Lucas dari mulutnya, lidahnya terjulur membersihkan cairan pelepasan pria itu.Selena berdiri dan segera melepaskan gaunnya dengan mudah. Lucas mendorongnya ke kursi dan membalikan tubuh wanita itu agar membelakanginya. Lucas segera merobek paket foil di tangannya dan memasangnya dengan cekatan.Selena mencengkram sandaran kursi dan membuka kakinya.“Yeah...” Selena mendesah saat mil
Alecas (jiwa Alexa dalam tubuh Lucas)LuXa (jiwa Lucas dalam tubuh Alexa)LuXa terengah merasakan tubuhnya yang tiba-tiba lemas tidak bertenaga, suara seseorang yang memanggil dan memeluknya membuat dia berusaa membuka matanya.LuXa tidak kuasa mengerutkan hidungnya terliha kebingungan karena kini dia berada di dalam pelukan Shaepati.Jiwa Lucas mulai tersadar jika kini dia kembali bertukar tubuh dengan Alexa.Tapi, mengapa bisa Alexa bersama Shaepati?LuXa membuang napasnya dengan kasar, LuXa mendorong kuat dada Shaepati hingga pria itu menjauh darinya.“Alexa, apa sekarang kau baik-baik saja?” tanya Shaepati sekali lagi, melihat kilatan tajam mata LuXa yang tertuju kepadanya seakan Shaepati telah melakukan kesalahan padanya.“Alexa, kau kenapa?” tanya Shaepati terus bertanya atas keterdiaman LuXa.LuXa tidak menjawab, tanpa berkata-kata dan memberi penjelasan, pria itu segera berdiri dengan cepat dan pergi dengan tergesa-gesa mengabaikan teriakan Shaepati yang menanyakan keadaannya
Alecas (jiwa Alexa dalam tubuh Lucas) LuXa (jiwa Lucas dalam tubuh Alexa) *** Kepergian Selena tidak dipedulikan sama sekali. Alexa berusaha mendorong Lucas yang semakin erat mengurung dan memperdalam ciumannya, tindakan kasar Lucas yang mencumbunya dengan paksa membuat Alexa marah sekaligus takut. “Lepaskan aku! Dasar bajingan!” maki Alexa sekuat tenag mendorong dada Lucas agar dia menjauh. Lucas tidak bersuara, namun matanya menjelaskan jika dia tengah marah besar. Tapi mengapa Lucas marah? Harusnya yang saat ini marah adalah Axela! Lucas sudah meninggalkannya di pesta, dia juga sudah bercinta dengan wanita lain dibelakangnya seakan keberadaan Alexa tidak dianggap. Jika Alexa tahu semuanya akan seperti ini, jelas Alexa tidak akan ikut ke tempat terkutuk ini. “Sialan Lucas! Berani-beraninya kau ahhh!” Alexa menjerit tidak bisa melanjutkan ucapannya lagi. Lucas mengangkat tubuh Alexa dengan mudah, dan meletakkannya di bahu seperti sekarung beras. Pria melangkah pergi keluar d
“Kedua orang tua kita, meski saling mencintai, mereka masih menyimpan senjata di punggung dan bisa saling membunuh jika salah satu di antaranya berkhianat. Aku jadi bingung, bagaimana cara mencintai yang benar.”“Lucy”“Lucas,” Lucy memotong perkataan Lucas, gadis itu menengok dan tersenyum lembut. “Kuharap, kuharap, kita bisa mencintai seseorang dengan cara yang normal. Aku tidak ingin, pasanganku terluka karena caraku yang mencintai dengan cara aneh seperti ini,” ucapnya terdegar penuh dengan harapan yang besar.Bibir Lucas mengatup rapat, pria itu menarik napasnya dalam-dalam menatap bingung. Lucy yang selama ini kuat dan tangguh, secara tiba-tiba membicarakan masalah cinta dengan penuh kelembutan.Apakah cinta bisa merubah seseorang seperti ini?“Siapa pria beruntung yang sudah bisa mendapatkan hatimu?” tanya Lucas.“Suatu saat nanti kau akan mengetahuinya.”Flashback offLucas termenung dalam kesunyian, teringat masa lalunya yang dulu dia pikir sebuah perbincangan sederhana di an
Alecas (jiwa Alexa dalam tubuh Lucas)LuXa (jiwa Lucas dalam tubuh Alexa)***Alecas duduk di depan meja rias, meratakan foundation di wajah Lucas. Gadis itu sibuk merias diri menggunakan alat make up yang sudah diberikan LuXa padanya.Betapa senangnya Alecas merias diri meski kini jiwa Alexa berada di dalam tubuh Lucas William. Dia tidak peduli jika nantinya Lucas marah karena wajahnya di dandani.Sesekali Alecas juga ingin mengerjai Lucas William, jangan pikir karena dia memberinya hadiah, Alecas bisa langsung memaafkan tindakannya semalam.Lucas William memiliki wajah tampan, setiap lekukan wajahnya tegas dan keadaan kulit yang mulus bersih sehingga memudahkan Alecas untuk merias seluruh wajahnya.Sambil bersenandung riang Alecas mengukir alis, tidak lupa menggunakan bulu mata beberapa lapis dan bibir yang terpoles lipstick merah sensual.Alecas berdecak kagum gadis itu berdiri dengan centil melupakan setiap otot di tubuh Lucas William yang kekar.Sementara itu, LuXa mulai terbang
Kemarahan Lucas mendadak hilang..Tanpa sadar Lucas menelan salivanya dengan susah payah, melihat tubuh Alexa terlihat bersinar di antara cahaya matahari, bayangan tubuhnya yang indah dengan wajah polos ketakutannya membuat gairah Lucas terbakar.“Sial,” geram Lucas marah. Lucas kembali menarik pinggang Alexa dan mencium bibirnya dengan rakus.Alexa terkesiap, mendorong dada Lucas dengan lemah saat pria itu berhasil mendorong tubuhnya ke ranjang tanpa melepaskan ciumannya.“Lucas... lepas kan aku..” Alexa mengeliat tak berdaya, tangannya terpenjara di genggaman Lucas.Lucas tidak bergeming, justru dia mengoyak pakaian Alexa dan menurunkan ciumannya ke leher dan menggigit bahu Alexa, tangannya meremas dadanya dan mulutnya bermain di dada satunya lagi.Alexa terbelalak, seluruh permukaan kulitnya terkesiap merinding merespon sentuhan Lucas yang tidak seperti biasanya. Bibir Alexa sedikit terbuka, bernapas dengan kasar dan berat begitu merasakan Lucas menghisap keras puncak dadanya.Luc