Share

50. Truth

Senyum Callis mengembang saat mendengar ucapan Victor. Dengan bergegas, Callis berdiri dan berjalan menuju pintu ruang kerja Victor.

“Aku mengatakan akan membantumu, bukan mengerjakan tugasmu. Jangan pergi dan tetap duduk di sini,” ujar Victor.

Callis menampilkan senyum bodohnya. “Aku akan kembali dengan brownies yang lezat.”

“Nyonya Barnett, browniesnya sudah matang.”

Callis rasanya ditarik kembali ke dunia nyata saat mendengar ucapan dari kepala maid yang mengejutkannya.

“Maafkan saya telah mengejutkanmu, Nyonya Barnett. Tapi, saya takut browniesnya gagal jika tidak diangkat sekarang.”

Callis melihat jam di tangannya. “Oh Tuhan! Aku terlambat.” Dengan cepat, Callis menyiapkan brownies buatannya ke dalam kotak makan dan segera berangkat menuju ke kantor Victor. saat ini, Callis sudah cukup terlambat karena jam sudah menunjjukkan pukul 13.30.

***

Callis berjalan menuju ke ruangan Victor dengan langkah lebar dan tergesa. Sebenarnya, sudah tidak ada harapan lagi, mengingat sekarang suda
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status