Share

Kita Harus Ikhlas

last update Last Updated: 2025-09-09 23:07:54

Mata Alisya melotot ke arahku. Sejak pertama kali dia tahu kalau aku ada hubungan spesial dengan Andre, sejak itu pula dia sering berkata ketus padaku, apa dia membenciku? Dan apa rasa benci itu masih membekas sampai saat ini?Buktinya dia menatap tajam ke arahku.

‘’Terima kasih kalian udah datang ke pemakaman Andre. Hati-hati di jalan,’’ sahut Mama. Namun, mereka tak menoleh sedikit pun. Aneh! Tadinya begitu ramah dan sopan perlakuannya terhadap Mama Karni. Kini kenapa jadi begini? Apa karena Mama yang mengatakan aku masih berstatus sebagai istrinya Andre? Tapi apa hubungannya? Kan Andre sudah meninggal. Ah, sudahlah! Sepertinya pikiranku butuh istirahat sejenak.

Mataku tertuju pada Mama yang tengah memeluk batu nisan anaknya dengan deraian air mata.

‘’Semoga kamu tenang di sana ya, Nak. Maafkan Mama belum bisa jadi Mama yang baik untuk kamu.’’

Membuat hatiku terenyuh memandangi wanita yang telah kuanggap sebagai orangtuaku itu. Entah kenapa, aku ikut merasakan apa yang dirasakan ole
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Biar Kutanggung Dosa Malam Itu   POV Mami Nina

    ‘’Bu, saya takut kalo penyamaran saya terbongkar. Sa...saya nggak mau masuk penjara.’’Membuat darahku mendidih dibuatnya mendengar ucapan wanita di seberang sana, orang suruhanku untuk melenyapkan Andre seminggu nan lalu. Sengaja aku bayar orang lain untuk membantu Andre agar nyawanya lenyap, tentunya dengan harga yang sangat mahal. Seperti ancamanku pada mamanya, kalau nyawa harus dibalas dengan nyawa. Anak semata wayangku, Nina.Anak yang sangat kusayangi kecelakaan dan merenggut nyawa. Gara-gara lelaki itu yang membawa anakku jalan-jalan ke luar pakai motor sportnya. Sejak awal aku tak pernah merestui hubungan mereka, namun suamiku bersikeukeh untuk menjodohkan lelaki itu dengan anakku. Dengan terpaksa aku menyetujuinya ketika itu, hingga Nina sering membawa lelaki itu ke rumah. Bahkan hingga larut malam, lelaki itu masih di rumahku.Aku yakin Nina hamil darah dagingnya Andre, atas perbuatan lelaki terkutuk itu. Sungguh miris, anakku meninggal dalam keadaan berbadan dua dan itu d

  • Biar Kutanggung Dosa Malam Itu   Kita Harus Ikhlas

    Mata Alisya melotot ke arahku. Sejak pertama kali dia tahu kalau aku ada hubungan spesial dengan Andre, sejak itu pula dia sering berkata ketus padaku, apa dia membenciku? Dan apa rasa benci itu masih membekas sampai saat ini?Buktinya dia menatap tajam ke arahku.‘’Terima kasih kalian udah datang ke pemakaman Andre. Hati-hati di jalan,’’ sahut Mama. Namun, mereka tak menoleh sedikit pun. Aneh! Tadinya begitu ramah dan sopan perlakuannya terhadap Mama Karni. Kini kenapa jadi begini? Apa karena Mama yang mengatakan aku masih berstatus sebagai istrinya Andre? Tapi apa hubungannya? Kan Andre sudah meninggal. Ah, sudahlah! Sepertinya pikiranku butuh istirahat sejenak.Mataku tertuju pada Mama yang tengah memeluk batu nisan anaknya dengan deraian air mata.‘’Semoga kamu tenang di sana ya, Nak. Maafkan Mama belum bisa jadi Mama yang baik untuk kamu.’’Membuat hatiku terenyuh memandangi wanita yang telah kuanggap sebagai orangtuaku itu. Entah kenapa, aku ikut merasakan apa yang dirasakan ole

  • Biar Kutanggung Dosa Malam Itu   Perempuan itu

    ‘Aku nggak tahu. Kapan aku akan menyusul. Tapi, aku berharap aku menghadap-Nya setelah aku punya banyak amal dan diampuni segala dosaku'Aku menyeka buliran air mata yang sejak tadi menetes. Kedua lelaki asisten Mama Karni itu tiba menyodorkan berbagai macam jenis bunga. Saatnya menaburkan bunga di tempat peristirahatan Andre. Aku juga ikut menaburkan bunga.‘’Kamu tenang saja, Ndre. Soal Mama, aku udah anggap sebagai orangtuaku. Aku akan selalu ada buat Mama,’’ gumamku dalam hati. Mama Karni terus saja mengalir air matanya sambil menaburkan bunga untuk terakhir kalinya di pemakaman Andre. Membuat hatiku kembali teriris.Pemakaman Andre terlihat sangat cantik karena ditaburi bermacam jenis bunga di atasnya, aku tersenyum menatap pemakaman itu. Namun, air mata tetap kembali menetes.‘’Saatnya kita mengirim doa untuk almarhum,’’ titah lelaki yang biasa dipanggil ustad itu. Semuanya pun menengadahkan tangan, doanya dipimpin oleh seorang ustadz yang berkata tadi. Tak hentinya air mata mem

  • Biar Kutanggung Dosa Malam Itu   Selamat Jalan Mantan Suamiku

    Beberapa saat kemudian, jenazah Andre selesai dimandikan lalu dibawa kembali ke tempat biasanya. Dari tadi sudah terletak pakaian jenazah yang sudah disiapkan oleh orang yang ahli dalam bidang itu. Saatnya memasangkan baju, sarung, sorban dan membungkus tubuhnya dengan kain putih. Tentu yang melakukannya adalah orang yang ahli dalam bidang ini. Aku yakin para lelaki yang ikut menyelenggarakan jenazah adalah mereka sudah paham agama, sudah ahli dalam menyelenggarakan jenazah. Tampak begitu telaten dan sigap para lelaki itu mengurus jenazahnya Andre.Setelah jenazahnya di bungkus kain kafan, saatnya untuk menyalatkan. Tadi terdengar olehku, katanya jenazah almarhum akan disalatkan di masjid terdekat. Aku dan Mama Karni berwuduk lebih awal di rumah, kalau di masjid takutnya lama menunggu antrian.Tak berselang lama, aku sudah selesai berwuduk. Tampak beliau sedang menenteng dua mukenah.‘’Ini untuk kamu, Monik.’’ Mama menyodorkan padaku. Aku bergegas mengambil dan memakai mukena itu. K

  • Biar Kutanggung Dosa Malam Itu   Mama Karni Pingsan

    ‘’To—tolong bantu Bu Karni, Pak,’’ kataku pada bodyguard Mama Karni yang jarang sekali kulihat kehadirannya di rumah sakit. Aku langsung mengikuti langkah lelaki yang tengah memopong tubuh Mama Karni itu menuju kamarnya.‘’Pelan-pelan, Pak.’’ Bapak itu langsung membaringkan Mama di tempat tidur. ‘’Bi, tolong ambilkan minyak kayu putih.’’Wanita itu bergegas meraih minyak kayu putih yang terletak di lemari lalu menyodorkan padaku,’’Makasih, Bi.’’ Aku langsung memoleskan sedikit minyak kayu putih di hidung Mama Karni, lalu ke keningnya.‘’Maaf ya, Ma.’’ Dengan pelan kubuka kerudung yang melilit kepalanya.‘’Kasihan sekali Ibu,’’ gumam Bibi lirih dan menghenyak di sebelah Mama.‘’Iya, Bi. Aku nggak tega ngeliat Mama kayak gini.’’ Tanganku masih sibuk memegang minyak kayu putih lalu mengoleskan ke kening beliau.‘’Sama, Monik. Bibi juga kayak gitu. Apalagi ketika mendengar kabar kalo Mas Andre udah nggak ada lagi,’’ katanya dengan suara bergetar. ‘’Iya, Bi. Yang bisa kita lakukan sekar

  • Biar Kutanggung Dosa Malam Itu   Siapa yang Mencelakai Andre?

    ‘’A...Andre meninggal barusan, Ma,’’ kataku dengan tenggorokan tercekat.‘’A...apa? Siapa yang mengabarkan kamu?’’ ‘’Pihak rumah sakit, Ma. Barusan aku dapat kabar. Aku yakin karena itu si Dedek menangis.’’ Aku membelai kepala mungilnya yang mulai berkeringat karena terus menangis. Aku melirik sejenak ke Mama, sangat lama beliau termenung sambil meneteskan air mata.‘’Biar Mama yang bujuk si Dedek ya. Kamu siap-siaplah sekarang. Nanti biar Mama yang jagain si Dedek di rumah. Kamu pergilah ke rumah sakit. Mama Karni pasti membutuhkanmu, Nak,’’ kata Mama lirih dan langsung mengambil alih Rafi di gendonganku. Aku menyetujui ucapan Mama dan langsung bersiap-siap untuk berangkat ke rumah sakit.***‘’Sus, apa pasien atas nama Andre benaran meninggal?’’ Aku tergesa-gesa menghampiri wanita berseragam itu.‘’Benar, Mba. Barusan meninggal dan sudah dibawa ke ruang jenazah.’’ Membuat aku termenung dengan jawaban wanita itu.‘’Makasih ya, Sus.’’ Aku langsung bergegas ke ruang ICU yang pernah d

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status