Share

Sandiwara Macam Apa ini?

last update Last Updated: 2025-08-20 23:40:10

‘’Eh, kamu jangan ke sini! Tidur di sofa sana!’’ tunjuknya ketika aku melangkahkan kaki, membuat langkahku terhenti.

‘’Kamu kira aku mau tidur dengan kamu? Ogah! Kalo bukan demi bayiku, aku nggak akan mau menikahimu. Lelaki kurang ajar!’’ batinku kesal, emosiku sudah berada di ubun-ubun.

Dengan pelan aku kembali melangkah tanpa memerdulikan lelaki itu.

‘’Kamu mau apa? Kamu budeg ya!’’ Dia bergegas bangkit, dikiranya aku mau mendekat ke arahnya. Dasar lelaki!

‘’Aku cuma mau ambil selimut dan bantal!’’ ketusku sembari menatapnya tajam.

Aku melangkah ke sofa, menenteng bantal dan selimut. Kurebahkan tubuh, lalu memakai selimut.

‘’Heran sama nih orang, entah apa yang ada dipikirannya," batinku sembari menatap Andre yang sudah terpejam.

Ya, bagaimana aku tak heran, bukannya semalam dia tak mau tidur di kamar ini dan lebih memilih tidur di kamarnya itu, seperti tak punya istri saja. Apalagi ini adalah malam pertama kami, tapi dia malah lebih memilih tidur nyenyak di kamarnya tanpa memped
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Biar Kutanggung Dosa Malam Itu   Diusir Karena Selingkuh?

    ‘’Tunggu, Ma!’’Mama memberhentikan langkahnya, lalu menoleh,’’Iya, ada apa, Nak?’’‘’Maaf, Ma. Kok sejak aku di sini Papa nggak kelihatan ya. Papa ke mana?’’ Aku memberanikan diri untuk berpura bertanya, seolah aku tak tahu mengenai masalah yang menimpa rumah tangga mertuaku. Wajahnya kelihatan sendu.‘’Mama udah mengusir Papamu,’’ sahut Mama mertua dengan suara bergetar. ‘’Apa? Tapi, kenapa, Ma?’’ ‘’Kamu tahu apa yang dilakukannya? Dia udah membohongi Mama dan ternyata dia udah lama berselingkuh di belakang Mama,’’ sahutnya kesal, buliran air matanya lolos begitu saja. ‘’Ya Allah, Ma,’’ lirihku, aku bergegas meletakkan bayiku di tempat tidur. Kuhampiri Mama yang sedang duduk di sofa. ‘’Mama pasti kuat dan aku akan selalu ada untuk Mama, apapun keputusan Mama aku akan setuju,’’ lirihku pelan,memegangi jemari Mama, memberi kekuatan untuknya. Beliau menyeka air matanya, lalu menatapku.‘’Makasih banyak ya, Sayang. Mama rasanya udah nggak bisa lagi menerima Papamu. Biarkan dia hidu

  • Biar Kutanggung Dosa Malam Itu   Selingkuh?

    ‘’Bi, Bibi tahu ke mana Pak Ardi?’’ Aku menghampiri bibi ke dapur. Tampak dia sedang beberes, lalu memberhentikan pekerjaannya seketika‘’Emang kenapa, Monik?’’ tanya Bibi Ningsih kembali tanpa menjawab pertanyaanku.‘’Selama aku di sini aku nggak pernah liat beliau, Bi. Dan di hari pernikahanku juga nggak hadir,’’ jelasku. ‘’Itulah. Sehari sebelum Monik ke sini ada pertengkaran hebat.’’‘’Apa, Bi? Maksud Bibi, Ibu dan Pak Ardi bertengkar?’’ sontak membuat aku kaget seketika. Tapi kenapa Mama tampak terlihat baik-baik saja selama ini.Wanita separuh baya itu mengangguk secepatnya.‘’Kenapa, Bi? Gara-gara aku?’’‘’Iya kayaknya, Monik. Tapi ada masalah yang lebih besar lagi.’’Aku semakin penasaran dan kaget mendengar penjelasan dari Bibi kali ini.‘’Apalagi itu, Bi?’’‘’Monik, ikut ke kamar Bibi ya,’’ ajaknya sembari bergegas melangkah. Tanpa berpikir lagi aku mengikuti langkah bibi. Dibukanya dengan pelan pintu kamar.‘’Ayuk masuk, Monik,’’ lirihnya pelan. Aku memasuki kamarnya tanpa

  • Biar Kutanggung Dosa Malam Itu   Sandiwara Macam Apa ini?

    ‘’Eh, kamu jangan ke sini! Tidur di sofa sana!’’ tunjuknya ketika aku melangkahkan kaki, membuat langkahku terhenti. ‘’Kamu kira aku mau tidur dengan kamu? Ogah! Kalo bukan demi bayiku, aku nggak akan mau menikahimu. Lelaki kurang ajar!’’ batinku kesal, emosiku sudah berada di ubun-ubun.Dengan pelan aku kembali melangkah tanpa memerdulikan lelaki itu.‘’Kamu mau apa? Kamu budeg ya!’’ Dia bergegas bangkit, dikiranya aku mau mendekat ke arahnya. Dasar lelaki!‘’Aku cuma mau ambil selimut dan bantal!’’ ketusku sembari menatapnya tajam.Aku melangkah ke sofa, menenteng bantal dan selimut. Kurebahkan tubuh, lalu memakai selimut. ‘’Heran sama nih orang, entah apa yang ada dipikirannya," batinku sembari menatap Andre yang sudah terpejam. Ya, bagaimana aku tak heran, bukannya semalam dia tak mau tidur di kamar ini dan lebih memilih tidur di kamarnya itu, seperti tak punya istri saja. Apalagi ini adalah malam pertama kami, tapi dia malah lebih memilih tidur nyenyak di kamarnya tanpa memped

  • Biar Kutanggung Dosa Malam Itu   Suami Istri tapi Beda Kamar?

    ‘’Monik, aku tidur di kamarku aja ya. Kamu tidur di sini sama si Dedek,’’ kata lelaki yang menjabah tangan papaku tadi pagi, terdengarnya lirih tapi sungguh menyakitkan rasanya. Ya, kenapa tidak. Harusnya malam ini adalah malam pertama kami sebagai pengantin baru, tetapi dia malah seperti itu ucapan yang keluar dari mulutnya.‘’Ta—tapi, Ndre. Kita kan udah suami istri, kenapa kamu malah nggak mau tidur sekamar denganku?’’ sahutku lirih sembari menghenyak di ranjang, masih jelas make-upku.‘’Kamu nggak dengar apa yang kubilang barusan? Aku maunya tidur di kamarku!’’ ketusnya kemudian sembari meraih bantal dengan kasar. Seketika aku memandanginya dengan tatapan sendu dan sekaligus mengelus dadaku. Ya, dadaku terasa sangat sesak mendengar apa yang diucapkannya oleh lelaki yang telah menghalalku itu.‘’Ya Allah, trus buat apa kita nikah, Ndre? Kenapa kamu nggak seperti dulu, bukankah kamu ingin bersama denganku. Tapi...’’‘’Buat apa nikah kamu tanya? Supaya Mama dan Papaku enggak dihina

  • Biar Kutanggung Dosa Malam Itu   Bukan Pernikahan Impian

    ‘’Kamu kenapa teriak-teriak begitu, Nak? Ada apa?’’ Calon mertuaku itu bergegas memasuki kamar yang selama ini kutempati. Ucapan beliau mampu membuyarkan lamunanku.‘’Ah, iya, Ma,’’ sahutku yang beralih menatap wanita berkerudung lebar itu.‘’Kamu kenapa? Coba cerita ke Mama,’’ katanya pelan dan menghenyak di sebelahku duduk. Aku menarik napas pelan lalu menghembuskannya, agar pikiranku terasa tenang. Aku menggeleng secepatnya.‘’Aku cuman takut kalo Andre... ‘’ Ya, tak mungkin aku mengatakan yang sebenarnya kalau Nina baru saja ke sini lewat pintu jendela dan mengancamku.‘’Iya, Mama mengerti, Nak. Tapi dia udah berjanji kok sama Mama untuk bertanggung jawab ke kamu. Jadi nggak ada lagi yang harus kamu takutkan,’’ kata Mama Karni yang bergegas memotong ucapanku. Beliau memegangi jemariku dan menatapku dengan tatapan sendu.‘’Ini demi Rafi, cucu Mama,’’ imbuhnya kemudian. Aku hanya mengangguk lemah, beliau pun bergegas memelukku erat. ‘’Makasih banyak ya, Ma. Udah mau membantuku,’’ k

  • Biar Kutanggung Dosa Malam Itu   Diancam?

    ‘’Nyari siapa ya, Mba?’’ tanyaku, karena wajahnya asing sekali olehku. Dia kelihatan masih muda dan menenteng tas. Entah apa itu, aku pun tak tahu. ‘’Neng Monik kan?’’ tanyanya kembali tanpa menjawab pertanyaanku.‘’Iya, ada apa ya, Mba?’’‘’Saya mau menghias Mba. Perkenalkan saya Nira tukang hias pengantin. Udah mandikan?’’ Dia tersenyum ramah dan menyodorkan tangannya, aku hanya melongo saja.‘’Menghias? Maksud, Mba?’’ sahutku dengan terheran.‘’Kok Mba nggak tahu sih, hari ini kan hari pernikahannya Mba.’’ Aku kaget seketika.‘’Kok Bu Karni nggak bilang ke aku ya. Cepat banget, padahal baru kemaren juga aku baru sampe di sini, sekarang malah disuruh nikah,’’ batinku.Eh, tunggu. Tapi apa Andre mau? Trus bagaimana dengan Papanya?‘’Eh, tapi nggak apa-apa deh. Bukannya itu yang aku mau, aku nggak mau bayiku nggak punya ayah. Apalagi dia udah lahir,’’ batinku yang banyak sekali muncul pertanyaan di benakku.‘’Gimana, Neng?’’‘’Ya udah deh, Mba. Mari masuk!’’ Dia mengangguk dan berge

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status