Share

Mengganti PIN

Mengganti PIN

Aku sengaja tidak menghapus pesan itu, ingin melihat respon Bang Raka. Jika dia masih membela keluarganya dan mengikuti tekak mereka, apakah rumah tangga ini harus ku korbankan. 

Kami menikah sudah 2 tahun, dan belum mempunyai anak. Dulu awal menikah mereka baik-baik saja denganku, Bang Raka juga rutin memberi ibunya uang 2 juta perbulan dari gajinya, namun lama kelamaan Ibu tidak mau di beri 2 juta tapi dia meminta 3 juta untuknya. 

Akhirnya bagian Ibu menjadi 3 juta aku lagi-lagi harus mengalah, karena itu aku mencari pekerjaan sampingan dengan menulis novel hingga mendapatkan hasil yang lumayan. Ibu juga pernah bilang jika aku harus bekerja agar tak membebani anaknya, dan kini aku punya penghasilan dia pun ingin ikut menikmati.

Dengan hanya bermodal gawai, aku mengetik cerita hingga berpenghasilan. Tentu saja Bang Raka tahu karena aku bercerita padanya. Tapi Bang Raka tak mengetahui berapa jumlah tabunganku saat itu, hingga tak sengaja saat ia meminjam M-Banking ku dan meminta PIN-nya untuk membayar sepatu bola yang ia beli secara online, terpaksa aku memberikan. Sejak itulah dia tahu berapa jumlah uang simpananku selama ini di dalam rekening.

Bang Raka, pasti bercerita pada keluarganya tentang saldo tabunganku itu. Jika tidak bagaimana Gita dan Ibu tahu jumlahnya yang melebihi 100 Juta. Suamiku itu ember juga, aku tidak sudi memberikan uang ini pada mereka, bahkan walaupun 20 juta, ku urungkan niat itu. 

Ceklek... Pintu kamar terbuka Bang Raka hanya diam dan langsung tidur dengan posisi meringkuk dan memunggungiku. Tidak apa, aku juga marah padanya karena selalu membela untuk kepentingannya sendiri. 

Kini waktunya aku untuk lebih tegas, agar tidak di injak oleh keluarga itu. 

**

*Pagi Hari*

Ponsel Bang Raka berdering di atas meja makan, saat ia sedang sarapan. Tumben ia membawa ponselnya sekarang, biasanya dia selalu menggeletakkan nya sembarang tempat. Aku yang berniat untuk mengambil buah pada kulkas dapur sengaja menguping kira-kira telepon dari siapa. 

"Iya, kamu tenang aja pasti Abang akan beri uang itu. Abang tahu kok PIN ATM nya, pokoknya abang jamin sebelum kamu resepsi uang itu sudah ada untuk kalian, pesan dulu saja apa yang kamu butuhkan untuk resepsi itu." panggilan berakhir Bang Raka menaruh ponselnya dan melanjutkan makannya kembali. 

Aku harus mengganti PIN ATM ku hari ini juga, dia tidak boleh menyentuh dompetku lagi menghindari kemungkinan terburuk. Aku akan ke Bank, setelah Bang Raka berangkat kerja. 

**

"Ponselmu mana?" tanya Bang Raka, saat akan berangkat bekerja. 

"Untuk apa?" tanyaku, padahal aku sudah mengetahui niat buruk nya itu. 

"Kita kan mau memberi Ibu 20 juta untuk biaya pernikahan adikku, kita transfer saja menggunakan M-Banking. Sini berikan padaku!" pinta Bang Raka. 

"Tidak Bang, acaranya kan masih 3 minggu lagi!" aku yakin, bukan 20 juta tapi 100 juta yang akan dia transfer. 

"Ya sudah, nanti malam aku akan mentransfer nya!" ucap Bang Raka dan pergi kerja dengan ketus. 

Sebelum kamu transfer, aku sudah mengganti PIN-nya Bang dan kamu tak akan bisa membuka M-Banking ku lagi.

Aku bergegas menuju Bank tujuan, untuk mengurusnya. 

**

Setelah tiba di Bank, aku menunggu antrian. Sembari menunggu giliranku, aku membuka sosial media status WA Gita baru saja di perbarui, foto pertama tampak Gita, Ibu dan Kakak iparku yang bernama Stella dan Anna sedang bersamanya. Mereka memang akrab dia adalah istri dari Bang Julian dan Bang Nando, sedangkan suamiku anak ketiga dan Gita adalah si bungsu. 

[Fitting gaun pengantin dan seragam couple untuk my wedding] begitulah caption yang di tulis Gita, tak lup dengan foto lainnya menyusul. Mereka sedang berada sepertinya pada tempat designer yang merancang baju untuknya, seperti yang ia katakan malam kemarin.

Biar saja dia membuat gaun dan seragam couple, dan Bang Raka aku pastikan tak akan mendapatkan uang itu. Apakah mereka akan di uber hutang dan malu di pesta nanti. Aku tersenyum padahal baru membayangkan. Dan namaku di panggil. Aku akan melindungi milikku tanp orang lain bisa mengusiknya, apalagi hanya untuk resepsi pernikahan yang tidak penting dan aku hanya di jadi bahan ol*kan bagi mereka.

Komen (2)
goodnovel comment avatar
Sarti Patimuan
Baguslah Farah jangan mau mengurusi urusan keluarga suaminya yang tidak tau diri
goodnovel comment avatar
Ruqi Ruqiyah
bagussss harus pintar melindungi milik sendiri....dasar benalu gak tau diri
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status