Apakah jodoh Gita?Penampilan Syakila, sangatlah berbeda. Ia menggunakan dress mini berwarna pink dusty di lengkapi sneakers. Rambutnya yang terurai dengan warna ash grey, dan riasan yang natural. Syakila, memegang tangan pria itu dengan manja. Pria itu mengecup pipi Syakila, di depan umum. Mereka tampak tidak merasa malu, mengumbar kemesraan di depan umum. "Dia siapa?" pertanyaan Anna, mengangetkan Gita, yang seksama memperhatikan Syakila."Bukan siapa-siapa, Mbak!" sahut Gita, dan mengalihkan pandangannya. "Tapi kamu kayak kenal, dari tadi merhatiin terus," ucap Anna, sembari menyiapkan ayam goreng ke mulutnya. "Nanti aku ceritain di rumah," jawab Gita, dan menyeruput minuman yang ia pesan tadi. "Ya udah, sekarang kamu makan dan setelah ini kita langsung pulang," ujar Anna, melanjutkan menikmati makanannya. Gita, merasa gugup. Ia takut Syakila menyadari keberadaannya. Sesekali ia melirik ke arah Syakila, namun seperti nya ia tak menyadari kehadiran, Gita. Setelah menikmati ma
Farah mengintip, dari balik gorden jendela kamarnya. Ia melihat Atikah, sedang memohon agar ia tak pergi dari rumah itu. Namun, suaminya mengancam akan menceraikan Atikah, jika ia tak mau patuh."Kamu ngapain, Far?" tanya Raka, berdiri di belakang Farah. Iya menggeleng melihat kelakuan sang istri, yang sesekali tertawa kecil."Lagi menyaksikan drama rumah tangga, wanita gatal itu!" sahut Farah, dan masih asik melihat, Atikah.Raka ikut mengintip, ia turut tertawa melihat Atikah, yang di marahi oleh suaminya. "Tapi kok, dia gak pergi sih Bang, dari sini? Itu suaminya pergi sendiri?" ujar Farah, saat menyaksikan kejadian itu. "Iya, kenapa dia gak di ajak pulang ya?" Raka, juga merasa heran karena melihat pria plontos itu masuk kedalam mobilnya sendiri dan pergi."Lebih baik kita tidur dan tak usah memikirkan ulat bulu itu!" seloroh, Farah.**Keesokan paginya, bell pintu rumah Farah, bebrbunyi berulang kali. Sepertinya tamu itu tak sabaran, menunggu sang tuan rumah membukakan pintu.
Hari pernikahan Gita, dan Azmi di langsungkan hari ini. Pesta di langsungkan dengan meriah. Karena orangtua Azmi, menggelar pesta yang megah untuk resepsi anak bungsunya. Pagi hari, Azmi mengucapkan ijab kabul di sebuah masjid. Penghulu yang menjadi wali Gita, ia sudah mencari keberadaan Junaedi sang Ayah kandung, namun tidak ketemu. Akhirnya Gita, pasrah. Azmi mengucapkan ijab kabul begitu lancar hingga saksi berkata "Sah" dan Gita kini resmi menjadi istri dari, Azmi. Dahlan, terharu melihat, Gita. Putrinya telah banyak berubah dan mendapatkan jodoh insyaallah, baik untuknya. Retno, menyaksikan ijab kabul itu dengan duduk di kursi rodanya. Air matanya mengalir, mungkin dia merasa bahagia dengan pernikahan sang putri. Semenjak Gita, memperkenalkan Azmi, pada Ibunya. Sikap Retno, berubah. Ia selalu menurut dan tak berontak lagi saat makan, dan tak pernah mengamuk. Bahkan Retno, rajin beribadah.**Usai resepsi, malam itu Azmi, mengajak Gita ke rumah yang akan mereka tempati. Ru
Season 2"Sudah empat tahun kamu menikah dengan Gita. Namun tak kunjung mendapatkan anak!" ujar Yasmine, Umi Azmi."Umi, jangan membahas persoalan ini terus. Kasihan Gita jika ia mendengarnya," jawab Azmi. Sudah berulang kali Uminya membahas hal yang sama, tentang Gita kapan hamil."Umi, sudah tidak sabar menimang cucu! Kamu tidak paham perasaan Umi." ungkap Yasmine."Ibu kan sudah mempunyai cucu dari Kak Irwan," "Tapi, Ibu mau juga mendapatkan cucu darimu, Azmi!" Yasmine, bersungut karena jawaban Azmi selalu sama. Dia adalah anak kesayangan Yasmine, dia ingin Azmi segera mempunyai anak, Yasmine, sebenarnya adalah istri kedua. Istri pertama suaminya sudah meninggal dan Firdaus suaminya menikah lagi, dengannya. Selama menikah dengan Firdaus, Yasmine mempunyai anak yaitu Azmi. Anaknya satu-satunya selama pernikahan mereka, sedangkan Kakak Azmi, adalah saudara beda Ibu. Yasmine, ingin Azmi mendapatkan setengah kekayaan sang suami. Firdaus akan memberikannya dengan syarat Azmi harus me
Aku Menolaknya!Julian memberikan amplop berwarna coklat pada wanita tua itu, yang ia ambil dari kantong celananya. Namun, setelah memberikan amplop itu ia langsung mencium punggung tangan wanita tua dan sepertinya akan pulang. Mobil Julian, melaju pergi meninggalkan rumah itu. "Far, suamiku beri nenek itu uang. Ada hubungan apa mereka ya?" ujar Stella, khawatir. Ada banyak pertanyaan yang bersarang di benaknya. "Kita datangi saja ruma nenek itu, dan menanyakan ada apa di antara mereka. Dari pada Mbak penasaran." saran Farah.Stella mengangguk menyetujui saran Farah. Mereka berdua menghampiri rumah itu, pagar rumah itu juga tidak di gembok dan mudah di buka. Jadi Stella dan Farah bisa masuk halaman rumah itu dengan mudah. "Assalamualaikum..!" seru Stella sembari mengetuk pintu rumah wanita tua.Tak ada sahutan dan tanda-tanda seseorang membukakan pintu. Stella kembali mengetuk kedua kali dan berkali-kali hingga akhirnya pintu terbuka. "Siapa kamu!" Stella terkejut saat melihat
Perlawanan Gita"Masa sih Bang Julian, tega?" Raka masih tidak percaya dengan cerita Farah barusan, yang menceritakan tentang kejadian tadi sore."Tapi itulah yang aku sama Mbak Stella, saksikan. Kasihan Bang, Mbak Stella! Dia kecewa banget sama suaminya, padahal selama ini mereka nampak baik-baik aja," Farah, menghela nafas. Raka larut dalam pikirannya, dia berusaha menempik jika Julian seperti itu. Sangat di sayangkan sekali, batinnya. "Semoga aja itu gak bener ya, dan Bang Julian jelasin sama Mbak Stella yang sebenarnya terjadi. Oiya, Abang mau cerita sama kamu kabar baik," ujar Raka kemudian."Kabar baik apa, Bang?" tanya Farah penasaran, dan menatap suaminya."Abang naik jabatan jadi manajer di perusahan," jawab Raka semringah."Beneran Bang? Alhamdulillah... ini semua berkat kerja keras Abang selama ini," Farah bahagia mendengar kabar yang baru saja di sampaikan oleh suaminya. Setelah bertahun-tahun Raka bekerja akhirnya dia naik jabatan bahkan langsung jadi manajer. "Ini jug
Alasan Abang Tidak Masuk Akal! Gita dengan percaya diri melangkahkan kakinya pada acara anniversary mertuanya, Yasmine sangat terkejut dengan kehadiran Gita. Padahal dia tidak mengundang menantunya, kenapa Gita begitu berani datang pada acaranya. Yasmine menghampiri Gita dan mencekal lengan nya."Ayo ikut Umi..!" ajak Yasmine."Kita mau kemana Umi?" tanya Gita. "Tidak usah banyak tanya!" Yasmine pun mengajak Gita pada sebuah ruangan." Kenapa kamu begitu berani datang pada acara ini. Padahal Umi tidak mengharapkan kedatanganmu..!" "Kenapa Umi tidak mau aku datang kemari, karena Umi takut wanita yang Umi jodohkan pada, Mas Azmi, akan melihatku?" "Apa maksudmu?" Yasmine yang mendapatkan jawaban begitu berani dari Gita pun membelalakan matanya."Umi, aku tahu, jika Umi sengaja bukan membuat acara ini dan mempertemukan Mas Azmi, dengan wanita yang ada di foto itu! Apa maksud Umi, ingin menghancurkan rumah tanggaku!"" Kenapa memangnya jika Umi, menjodohkan Azmi, dengan dia. Kamu sad
"Dan kamu, dimana harga dirimu sebagai seorang wanita? Pria ini sudah mempunyai istri! Kenapa kamu mau diminta Umi untuk melakukan ini!" cerca Amanda pada Amelia, dia tak peduli lagi perhatian orang. "Amanda diam, jika kamu tidak mengetahui apapun, kenapa kamu ikut campur dengan urusan Umi!" Yasmine sangat malu. "Tentu aku harus ikut campur, Hal apa ini sangat konyol! Perbuatan salah harus ditegur, aku kecewa dengan kalian semua terutama Umi!" ujar Amanda, kemudian ia memutuskan untuk pergi dari tempat itu, Faiz juga kecewa dengan kelakuan ibu sambungnya, mereka berdua tidak pernah akur dengan Yasmine karena ia selalu menjadi seseorang yang egois bahkan Yasmine selama ini, berusaha menjauhkan mereka dari Abinya. "Gita lebih baik kamu pulang, jangan pernah ikuti permintaan Umi. Sekarang rumah tanggamu dalam ancaman," ucap Amanda, Gita pun mengangguk."Jika kamu butuh bantuan, hubungi saja Kakak, siap membantumu!" ucapan Amanda, sebelum dia pergi dari tempat itu. Para tamu pun ber