Share

Berduka

"Maaf, Pak. Ibu anda kehilangan banyak darah sehingga beliau tidak bisa di selamatkan," jawab Dokter. "Kami sudah berusaha sebisa kamu, tapi takdir berkata lain," ucapnya.

Mas Ilham langsung saja lemas tak berdaya. Dia berlutut di depan sang Dokter dan menangis. Baru kali ini aku melihat Mas Ilham yang kuat bisa menangis. Kehilangan orang yang sangat dia sayangi sangatlah berat.

Tak hanya Mas Ilham, Dina dan Sofia semakin keras tangisnya.

"Maafkan Ilham, Bu," ucap Mas Ilham setelah dokter pergi.

Dia segera beranjak masuk melihat ibunya untuk yang terakhir kali. Kami mengikutinya di belakang. Mas Ilham susah memeluk tubuh sang ibu yang sudah di tutup kain putih. Kami berempat mendekati jenazah ibu dan memastikan bahwa dokter tidak salah orang.

Aku membuka kain penutup wajah ibu, Mas Ilham dan kedua adiknya langsung menangis saat melihat wajah ibu yang pucat.

"Maafkan Ilham, Bu! Ilham tidak bisa jaga ibu!" Ucap Mas Ilham.


Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status