Share

Bab 23 Bimbang

Langit yang melihat Senja tidak merespons menjadi gemas, ia pun mempererat pelukannya hingga Senja sedikit meringis kesakitan saat tangan pria itu menyentuh bagian perut bekas operasinya.

"Ahh!" Senja melenguh sambil menggigit bibir bawahnya menahan sakit.

"Sayang, kau kenapa?" Langit yang tidak menyadari hal itu terkejut mendengar lenguhan Senja yang cukup keras.

Saat pelukan Langit merenggang, Senja memegang perut dan hampir tumbang. Beruntung, Langit cepat menangkap dan memapahnya.

"Perutmu kenapa? Sakit?" Langit mulai panik saat melihat wajah Senja yang tampak pucat menahan sakit. Senja tidak bersuara, hanya anggukan kecil saja yang terlihat.

"Duduk dulu. Apa sakit sakit sekali? Kita ke rumah sakit sekarang, ya?" Langit mengusap pelan perut Senja untuk menenangkannya dan mengajak wanita itu berobat. Namun, Senja menggeleng cepat.

"Tapi ...."

"Saya tidak apa-apa. Tuan tidak usah khawatir." Senja berbicara pelan sambil terus memegang perutnya.

"Senja, bisakah kau mengubah panggilanm
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status