Chapter: Bab 94 Ibu SumiatiSetelah cukup lama terlelap, Kaira membuka mata perlahan dan terkejut, melihat suaminya duduk di sofa sambil memainkan ponselnya. Wanita berparas cantik itu pun bangkit dari kursi."Mas Kaivan. Sejak kapan ada di sini?" tanya Kaira sambil melangkah menuju Kaivan.Pemuda itu mendongak dan menaruh ponselnya di meja. Kemudian, tersenyum sambil menatap Kaira lembut."Sejak tadi. Kau tertidur lelap sekali. Jadi, aku tidak membangunkan-mu," ucap Kaivan dengan lembut.Kaira menghela napas dalam. "Kau ini selalu begitu," ucap Kaira sambil duduk di sofa panjang.Kaivan mendekat ke arah Kaira dan duduk di sebelahnya. Mengulurkan sebelah tangannya dan merangkul Kaira. Mengusap lembut rambut panjangnya yang terurai dan mengecup puncak kepalanya.Sebelah tangan Kaivan merogoh saku jasnya dan mengambil sesuatu di sana. Kemudian, ia menyodorkannya pada Kaira."Ini, untukmu," ucap Kaivan menyodorkan dua buah cokelat kepada Kaira."Untukku? Tumben sekali," ucap Kaira sambil memicingkan sedikit matanya
Terakhir Diperbarui: 2025-04-29
Chapter: Bab 93 Mengurus Pasien Kaira tampak tergesa keluar kamar. Bahkan, tidak menghampiri Kaivan yang sudah menunggunya di ruang makan. Kaivan memperhatikan istrinya, kemudian ia berdiri dan menghampiri Kaira."Sayang, kau mau ke mana? Buru-buru sekali, apa ada hal penting?" tanya Kaivan dengan penasaran."Aku harus ke rumah sakit segera. Aku harus mengecek kondisi pasien pasca operasi kemarin dan membuat laporan," jelas Kaira sambil berusaha melangkah.Kaivan menarik pelan sebelah tangan Kaira hingga wanita itu sedikit tumbang dan dengan cepat Kaivan menangkapnya."Mas ....""Sarapan dulu," ucap Kaivan lembut."Nanti di rumah sakit aku sarapan," ucap Kaira berusaha melepaskan dekapan suaminya."Dokter juga manusia, Sayang. Bukan robot yang kuat tanpa istirahat dan makan. Kau baru pulang tengah malam dan tidur dini hari, pagi-pagi sudah harus berangkat lagi, belum sarapan," jelas Kaivan yang masih mendekap Kaira."Mas, aku harus bertanggung jawab atas mereka. Aku ....""Bagaimana tanggung jawabmu pada Keluarga i
Terakhir Diperbarui: 2025-04-29
Chapter: Bab 92 Teramat LelahRumah sakit dalam keadaan sibuk sekali, pasien terus berdatangan di ruang IGD, bahkan ada yang di tempatkan pada tenda darurat karena keterbatasan ruangan. Para pasien juga sudah menggunakan tanda berupa pita di lengan sesuai dengan kondisi masing-masing.Wajah Harun dan Kaira tampak lelah sekali karena telah lakukan operasi lebih dari enam kali sehari. Bukan hanya kedua orang itu, para perawat yang membantu jalannya operasi pun terlihat letih. Namun, mereka harus tetap bersemangat demi menyelamatkan raga yang lain.Kaira dan Harun baru saja keluar dari ruang operasi untuk beristirahat sejenak, setelah operasi terakhir di lakukan. Sudah sekitar hampir dua puluh jam melakukan operasi dengan sekitar tujuh pasien korban tanah longsor yang dibawa ke rumah sakit kemarin siang. Ke tujuh korban mengalami luka berat tertimpa reruntuhan dan matrial. Menjalankan operasi sekitar dua sampai tiga jam per pasien. Meski tampak leah, tetapi Kaira dan Harun berusaha tegar dan kuat. Beruntung, kali in
Terakhir Diperbarui: 2025-04-12
Chapter: Bab 91 Penjelasan Harun Harun semakin mendekati Kaira. Pemuda itu sedikit berjongkok, mensejajarkan tubuhnya dengan wanita itu. Meraih kepala Kaira dan menghadapkan ke arahnya."Maafkan aku. Aku tidak bermaksud membentakmu apalagi di depan yang lain. Aku hanya sedang panik dengan kondisi pasienku," jelas Harun sambil menangkupkan wajah Kaira.Kaira terdiam. Mulutnya enggan bersuara. Wanita cantik itu masih kesal dengan sikap Harun meski pemuda tersebut sudah memberikan penjelasan.Harun kembali menghela napas. "Kau masih merajuk meski aku sudah meminta maaf dan menjelaskan semuanya padamu?" tanyanya dengan wajah serius.Kaira masih bergeming, ia masih merajuk pada Harun. Pasalnya, pemuda itu memang tidak pernah membentaknya, apalagi di depan umum. Kaira merasa sakit hati dan malu sekali dibuat oleh Harun."Aku akan menebus kesalahanku. Aku traktir kau belanja di mal. Kau boleh membeli apa saja yang kau mau. Aku akan bayar semuanya, asal kau tidak marah lagi denganku," ucap Harun berusaha membujuk Kaira."Per
Terakhir Diperbarui: 2025-03-16
Chapter: Bab 90 MarahKaira melangkah menuju ruangannya usai mengumpulkan laporan di ruang IGD. Wajahnya tampak sedikit lelah. Pandangannya pun tidak fokus sampai ia menabrak seseorang yang tengah berjalan berlawanan arah dengannya."Ups, ma--maaf, saya tidak ... Kak Erlan." "Kaira ...." Ternyata Kaira menabrak Erlan. Mantan pacar Kaira sekaligus mantan suami Karin. Keduanya terdiam sejenak. Menata hati masing-masing yang bergemuruh menahan rasa."Ma--maaf, Kak. Aku tidak fokus melangkah sampai menabrak Kak Erlan," jelas Kaira memulai kembali pembicaraan.Erlangga tersenyum. "Tidak apa. Kau tampak lelah sekali, apa kau baik-baik saja?" tanya Erlan dengan curiga."Aku baik-baik saja. Hanya kurang fokus saja," jelas Kaira sambil menunduk. Tidak berani menatap Erlan."Baiklah. Emm, omong-omong, bagaimana kabar keluargamu? Aku dengar, belum lama ini, kau baru melahirkan anak keduamu?" Erlan mengubah topik pembicaraan karena tidak ingin berdebat dengan Kaira. Wanita berparas cantik itu mendongak dan berusaha
Terakhir Diperbarui: 2025-03-05
Chapter: Bab 89 Kembali Melakukan Aktivitas RutinKaira mulai melakukan aktivitas seperti biasa, setelah hampir empat bulan beristirahat di rumah pasca melahirkan. Wanita berparas cantik itu melangkah dengan anggun di lorong Rumah Sakit Kusuma Pratama Hospital. Mengenakan dress berwarna biru langit, dipadukan dengan jas putih, seragam rumah sakit.Rambut sepinggangnya ia sanggul dan hells berwarna senada dengan pakaiannya, di tambah anting kecil menghiasi kedua telinga Kaira, menambah pesona perempuan tersebut. Meski sudah memiliki dua anak. Akan tetapi, Kaira masih terlihat cantik dan menawan. Wanita itu merawat tubuhnya dengan sangat baik. Mengatur pola makan yang baik pula demi kesehatan dirinya.Wanita berparas cantik itu memasuki ruang IGD. Semua mata tertuju padanya. Mereka tetap mengagumi Kaira yang memiliki postur tubuh bak model internasional. Senyum terukir di bibirnya. Membalas sapaan dari petugas yang berada di ruangan tersebut.Kaira terus melangkah ke dalam. Memasuki sebuah ruangan yang menjadi tempatnya untuk mengecek
Terakhir Diperbarui: 2025-02-21

Biduk Cinta Senja
"Menikahlah denganku dan semua masalahmu akan selesai."
Laki-laki yang entah dari mana datangnya, tiba-tiba saja menghampiri Senja yang tengah berjalan sambil melamun. Mengajaknya menikah padahal mereka belum saling kenal sebelumnya.
Tentu saja, hal itu membuat Senja terkejut bukan kepalang. Namun, ia harus menerima pernikahan itu karena memang membutuhkan uang banyak untuk pengobatan sang Ibu yang sedang sakit, juga membantu usaha ayahnya yang kini sedang bangkrut.
Namun, pernikahan karena terpaksa itu tidaklah berjalan mulus. Senja harus menghadapi orang-orang yang tidak suka pernikahannya dengan Langit. Terutama, Violeta sang mantan kekasih Langit yang masih mengharapkan dan ingin terus bersama pemuda itu.
Segala cara di lakukan Violeta untuk bisa memisahkan Langit dan Senja. Bahkan cara terlicik yang hampir menghilangkan nyawa Senja. Parahnya lagi, ternyata Langit pun masih menaruh hati dengan Violeta, tetapi tidak ingin melepaskan Senja.
Perselingkuhan dilakukan saat Senja hamil tua. Bahkan ia di tuduh jika anak dalam kandungannya bukanlah anak Langit melainkan benih Randi, sahabat Senja sejak kecil.
Senja harus berkali-kali menelan pil pahit karena keputusannya menikah dengan Langit. Bahkan ia harus rela melihat perselingkuhan sang suami dengan mantan kekasihnya di depan mata.
Mampukah Senja melewati itu semua? Apakah ia akan mempertahankan rumah tangganya, atau justru melepaskan Langit dan membawa luka hatinya sendiri? Akankah Langit menyadari ketulusan hati Senja dan kembali pada wanita itu?
Baca
Chapter: Bab 61 Dermaga Cinta SenjaSenja dan Langit bisa sedikit lega karena Violeta dan kekasihnya itu sudah tertangkap. Meskipun perempuan itu tengah mengandung. Namun, tak menggentarkan hati Langit untuk tetap memenjarakannya. Kini, mereka masih harus menghadapi Barman dan Niken yang sampai saat ini masih di sekap.Langit mengajak Senja menemui dua orang itu, meski awalnya ia keberatan. Namun, Senja kukuh ingin ikut. Gadis cantik tersebut ingin melihat bagaimana kondisi Paman dan bibinya tersebut. "Akhirnya kamu datang juga, Senja. Tolong bebaskan kami. Suamimu telah menangkap dan menyekap kami di sini," ucap Niken dengan tidak tahu malunya saat ia tiba di gedung tua tempat Barman dan Niken di sekap.Senja menatap tajam ke arah Paman dan bibinya. Kemudian, ia tersenyum miring. "Apa kalian pikir aku datang ke sini untuk membebaskan kalian? Aku hanya ingin memastikan apakah benar kalian sudah tertangkap atau belum. Ternyata benar, kalian sudah tertangkap. Kau hebat suamiku," ucapnya sambil memuji Langit. Tidak ada s
Terakhir Diperbarui: 2023-09-14
Chapter: Bab60 TertangkapHari berganti pagi. Matahari sudah mulai menampakkan diri. Langit terbangun karena kulit pipinya tersentuh pancaran sinar mentari yang menyusup masuk lewat celah gorden. Pria itu menyipitkan kedua matanya karena silau dan bergerak perlahan agar tak membangunkan Senja.Senja menggeliat saat suaminya melakukan pergerakan. Langit mengusap-usap lembut punggung Senja agar tetap terlelap. Perlahan, Langit membenarkan posisi tidur Senja agar nyaman. Kemudian, sedikit menggerakkan tangan yang terasa pegal karena semalaman menyangga tubuh Senja. Setelah itu, ia memiringkan sedikit tubuhnya sambil mengamati wajah sang istri. Tampak menggemaskan ketika sedang tidur seperti itu. Langit merapikan rambut Senja yang menutupi wajah. Lalu, mendekatkan wajahnya dan mencium kening serta bibir mungil milik Senja.Senja yang diperlakukan seperti itu membuka matanya perlahan. Saat dirasa ada sentuhan di wajah cantiknya. Langit tersenyum saat menatap Senja yang baru saja terbangun dari tidurnya."Morning,
Terakhir Diperbarui: 2023-09-13
Chapter: Bab 59 Baby La MenghilangMereka menyekap Niken dan Barman di sebuah gedung tua, di mana keduanya pernah di sekap sebelumnya. Mengikat Barman dan Niken pada kursi kayu yang berbeda dengan mulut di tutup lakban. Penjagaan pun di lakukan dengan ketat.Sementara Langit, pria itu pulang ke apartemen menemui anak dan istri tercintanya. Langit belum membahas tentang Barman dan Niken. Menunggu suasana hati Senja benar-benar tenang. Pasalnya, sang istri tampak lelah mengurus Baby La yang sudah semakin aktif dan tidak bisa diam. Meskipun ada pengasuh yang menjaga. Namun, Senja tetap menyempatkan diri ikut mengurusnya.Langit melangkahkan kaki mendekati anak dan istrinya yang tengah sibuk bermain. Berkejaran saling bercanda. Senyum indah terukir di kedua sudut bibirnya, melihat Senja yang tampak kewalahan mengikuti langkah Baby La yang menggemaskan."Ups, ketangkap. Anak Dady sudah besar. Sudah pandai menggoda Mommy, ya." Langit menangkap Baby La saat berlari ke arahnya. Kemudian menggendong dan mencium lembut buah hati
Terakhir Diperbarui: 2023-09-12
Chapter: Bab 58 Penyergapan Barman dan NikenHubungan Langit dan Senja semakin hari semakin membaik. Mereka sudah tidak lagi bertengkar. Bahkan, kini Senja sudah bisa berjalan seperti sedia kala. Laskar sang putra pun sudah kembali bersama. Bayi kecil itu kini sudah tumbuh besar. Usianya sudah menginjak satu tahun enam bulan.Baby La semakin aktif dan mulai pandai bicara. Banyak kata-kata lucu terlontar dari mulut mungilnya. Senja dan Langit begitu memanjakan buah hati terkasih mereka. Kebahagiaan kembali terpancar dalam biduk rumah tangga keduanya. Zack pun merasa senang melihat Langit dan Senja sudah tidak lagi berseteru. Pria hitam manis itu berharap ini akan selamanya. Sudah cukup kesedihan yang ada dalam mahligai rumah tangga mereka. Saatnya bahagia digapai. Meskipun masih harus waspada. Sebab, Barman, Niken, dan Violeta belum tertangkap dan masih dalam pencarian."Zack, bagaimana? Apa kau sudah berhasil menemukan mereka?" tanya Langit saat Zack baru saja tiba di kantor. Kebiasaan Langit yang selalu begitu tanpa memberi wa
Terakhir Diperbarui: 2023-09-11
Chapter: Bab 57 DilemaLangit melepaskan ciumannya dan menangkupkan wajah Senja. Menatap lekat-lekat wajah sang istri. Napas Senja masih bergemuruh. Tampak amarah terpendam di sana. Langit terus menatap Senja, meski wanita itu berusaha menghindar."Saya lakukan semua untukmu bukan karena mengasihanimu. Akan tetapi, karena saya tulus mencintaimu. Walau awalnya, semua itu hanya sandiwara demi menuruti ego dan ambisiku. Namun, setelah saya bersamamu, semua berubah. Saya semakin jatuh hati dan tidak ingin kehilanganmu, Senja." Langit berkata sambil terus menatap wajah Senja. Pria itu ingin membuktikan jika dirinya benar-benar tulus mencintai sang istri. "Senja, tolong percaya saya. Tatap dan lihat kedua mata saya, apakah ada kebohongan di sana?" ucap Langit kembali dengan wajah serius tanpa melepaskan tatapannya.Senja yang masih tersulut emosi hanya diam. Lidahnya enggan mengeluarkan kata-kata. Senja berusaha memalingkan wajahnya dari Langit. Namun, pemuda itu terus memegangi wajah Senja agar tetap menatapnya.
Terakhir Diperbarui: 2023-08-29
Chapter: Bab 56 PerdebatanBarman tampak gelisah, meski ia berhasil melarikan diri. Namun, ia adalah seorang buronan polisi. Tak bisa bebas keluar rumah. Harus melakukan penyamaran agar tidak dikenali, terutama dengan anak buah Langit yang tidak tinggal diam dengan kasus tersebut.Niken tampak menekuk wajahnya. Wanita itu kesal karena harus menjalani hidup seperti ini. Harusnya ia bisa hidup mewah bergelimang harta. Namun sayang, impian hanyalah tinggal impian. Kini justru ia terlibat kasus berat bersama sang suami."Mas, sampai kapan kita seperti ini? Aku tidak betah jika harus di rumah terus," ucap Niken dengan wajah merajuk."Bersabarlah. Sebentar lagi kita akan bisa bebas ke mana pun. Aku sudah punya rencana untuk membuat Langit menyerah. Kau tunggu saja rencana itu berhasil. Kita pasti bisa menghirup udara segar kembali." Barman meyakinkan istrinya untuk tetap tenang.Tak lama ponselnya berdering. Pria tua itu menerima panggilan telepon dari nomor yang tak di kenal. Awalnya, Barman ragu menjawab. Takut itu
Terakhir Diperbarui: 2023-08-28