Biduk Cinta Senja

Biduk Cinta Senja

Oleh:  Tri naya  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
1 Peringkat
61Bab
1.1KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

"Menikahlah denganku dan semua masalahmu akan selesai." Laki-laki yang entah dari mana datangnya, tiba-tiba saja menghampiri Senja yang tengah berjalan sambil melamun. Mengajaknya menikah padahal mereka belum saling kenal sebelumnya. Tentu saja, hal itu membuat Senja terkejut bukan kepalang. Namun, ia harus menerima pernikahan itu karena memang membutuhkan uang banyak untuk pengobatan sang Ibu yang sedang sakit, juga membantu usaha ayahnya yang kini sedang bangkrut. Namun, pernikahan karena terpaksa itu tidaklah berjalan mulus. Senja harus menghadapi orang-orang yang tidak suka pernikahannya dengan Langit. Terutama, Violeta sang mantan kekasih Langit yang masih mengharapkan dan ingin terus bersama pemuda itu. Segala cara di lakukan Violeta untuk bisa memisahkan Langit dan Senja. Bahkan cara terlicik yang hampir menghilangkan nyawa Senja. Parahnya lagi, ternyata Langit pun masih menaruh hati dengan Violeta, tetapi tidak ingin melepaskan Senja. Perselingkuhan dilakukan saat Senja hamil tua. Bahkan ia di tuduh jika anak dalam kandungannya bukanlah anak Langit melainkan benih Randi, sahabat Senja sejak kecil. Senja harus berkali-kali menelan pil pahit karena keputusannya menikah dengan Langit. Bahkan ia harus rela melihat perselingkuhan sang suami dengan mantan kekasihnya di depan mata. Mampukah Senja melewati itu semua? Apakah ia akan mempertahankan rumah tangganya, atau justru melepaskan Langit dan membawa luka hatinya sendiri? Akankah Langit menyadari ketulusan hati Senja dan kembali pada wanita itu?

Lihat lebih banyak
Biduk Cinta Senja Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Tri naya
rekomendasi cerita rumah tangga yang seru dan romantis.
2023-07-20 12:03:25
1
61 Bab
B 1 Surat Perjanjian
Senja berjalan di trotoar dengan pikiran bimbang. Terik matahari menembus kulit tidak ia hiraukan. Gadis cantik bermanik mata kecokelatan itu memikirkan kemelut yang terjadi dalam keluarganya. "Bapak, ibu. Maafkan aku belum bisa membantu kalian. Aku janji akan mendapatkan uang itu segera." Senja terus berjalan tanpa memperhatikan langkah. Rasanya ingin sekali menjerit sekencang mungkin untuk bisa mengurangi beban yang kini tengah menggelayuti pikirannya. Langkah Senja terhenti ketika tiba-tiba ada seorang pria menghadang dan berkata yang membuat Senja terkejut bukan kepalang. Membuyarkan semua lamunan. Menerbangkannya jauh ke awang-awang. "Menikahlah dengan saya, maka saya akan membantu menyelesaikan masalah keluarga Anda." Pria asing yang entah dari mana datangnya itu tiba-tiba saja berkata seperti itu. Tanpa basa-basi, bahkan menyapa pun tidak. Kedua bola mata Senja membulat. Bagaimana tidak, ia sama sekali tidak mengenal pria tersebut, tiba-tiba saja mengajak menikah. Aneh seka
Baca selengkapnya
Bab 2 Menikah Dengan Pria Asing
Hari yang di nanti pun tiba, di mana Senja dan Langit akan menggelar pernikahan mereka pada sebuah aula masjid tidak jauh dari tempat tinggal wanita itu. Suasana pun tidak terlalu ramai dan hanya sebentar saja.Pernikahan digelar secara sederhana. Hanya dihadiri kedua orang tua mereka dan empat orang saksi saja. Meski demikian, semua berjalan dengan lancar. Keluarga Senja yang termasuk golongan orang biasa juga tidak mempermasalahkan hal itu. Melihat putri satu-satunya menikah saja mereka sudah bahagia. Begitupun Mami dan papinya Langit yang tidak kalah bahagianya."Setelah menikah, Senja akan tinggal bersama saya di apartemen." Lelaki yang bernama Langit itu berkata di hadapan kedua orang tua mereka usai acara ijab kabul dan sungkeman selesai. "Terserah Nak Langit saja. Bapak sama Ibu tidak menghalangi." Safroni, Ayah Senja berkata dengan pelan dan sedikit gugup sambil menatap lembut ke arah kedua pembelai.Binar bahagia tidak dapat terlukiskan di balik kedua bola mata pria tua itu.
Baca selengkapnya
Bab 3 Mabuk Berat
Senja melalui hari-hari seperti biasa, meski kini ia sudah menjadi istri seorang CEO yang sangat tersohor di antreo negeri. Namun, tetap saja itu hanya di atas kertas dan untuk sementara. Jika bukan karena demi menyelamatkan kedua orang tua, wanita cantik itu tidak akan pernah mau menikah apalagi dengan pria asing yang tidak dikenal sebelumnya. Meskipun terlihat dingin dan acuh. Namun, Langit memenuhi janjinya dengan memberikan kebebasan pada Senja untuk menjalankan hari-hari seperti biasa ia lakukan. Begitupun dengan Senja, ia tidak pernah mau mencampuri urusan Langit. Mau ke mana pun pria tersebut pergi dan melakukan apa saja. Malam ini, Langit pulang larut dalam keadaan mabuk berat. Usai ke bar bersama asisten pribadinya. Lelaki itu tampak berantakan sekali. Rambut dan pakaian sudah tidak tertata dengan rapi, ia pun tidak berhenti merancau. Senja membukakan pintu saat Langit tiba dipapah oleh Zack, asisten pribadinya. Dengan cepat Senja meraih tubuh Langit yang terkulai membantu
Baca selengkapnya
Bab 4 Mulai Ingat
Zack menghela napas kasar. Pria berkulit hitam manis itu menatap ke arah Langit yang tampak bingung duduk di sampingnya. "Apa Bos lupa semalam ke mana?" tanya Zack mencoba membuat Langit mengingat peristiwa semalam. "Jangan membuat teka-teki. Saya tidak mengingat apa yang terjadi semalam sama sekali." Langit mulai kesal dengan pertanyaan Zack yang membuat kepalanya kembali berdenyut. "Semalam Bos ke bar dengan saya. Lalu, mabuk berat. Nyonya Senja membawa Bos ke kamar dan mengurus Anda. Setelah itu saya pulang dan tidak tahu apa yang terjadi," jelas Zack dengan wajah serius. "Ke bar? Mabuk?" Langit mencoba mengingat kejadian semalam sambil memegang kepalanya. "Saya ingat. Kita ke bar selepas pulang kerja. Saat itu, saya habis terima telepon dari Violeta. Lalu, saya tidak tahu apa yang terjadi. Saya hanya merasa tubuh saya panas dan pusing. Kemudian, saya ... ah sial! Pasti karena itu Senja seperti ini sekarang." Langit kembali berkata sambil sedikit menggebrak meja. Membuat Zack t
Baca selengkapnya
Bab 5 Melarikan Diri
Langit dan Senja berkata bersamaan. Keduanya terkejut dengan perkataan dokter itu. Terutama Senja yang sama sekali belum bisa menerima kenyataan dan melupakan kejadian satu bulan lalu. "Untuk memastikan, sebaiknya ke rumah sakit. Supaya diperiksa lebih lanjut." Dokter itu kembali berkata dengan wajah serius. "Baik, Dok." Langit mengangguk paham. Kemudian dokter pun pamit undur diri. "Tidak mungkin! Aku tidak mungkin hamil! Tidak mungkin!" Senja menggeleng sambil meremas kepalanya. Ia syok mendengar perkataan dokter tadi. Langit mendekat dan langsung meraih kedua tangan Senja. "Tenanglah. Kita ke dokter sekarang untuk mengetahui hasilnya." Langit berusaha menenangkan Senja, meski ia juga masih syok dengan perkataan sang dokter. Namun, tetap tenang agar tidak terbawa suasana. "Saya tidak mau. Tidak mau. Tidak mau!" Senja histeris dan menangis. Ia belum bisa menerima kenyataan jika ternyata dirinya benar-benar hamil. Bagai petir menyambar di siang bolong. "Senja, tenangkan dirimu
Baca selengkapnya
Bab 6 Menemukanmu
Pagi hari, Langit sudah tiba di Yogjakarta menggunakan mobil. Setelah istirahat sebentar di hotel, ia dan Zack pergi mencari Senja. Mengelilingi sepanjang jalan Malioboro, kemudian ke Sleman, Gunung kidul, Kulon Progo, sampai ke Bantul. Namun, belum berhasil menemukan Senja, meski belum semua di kelilingi. Namun, setidaknya setengah dari kota itu telah di lewati hingga larut malam."Sial! Ke mana perempuan itu? Saya sudah berkeliling mencarinya tapi tidak ketemu. Apa informasi yang diberikan Roni salah? Ahh, tapi tidak mungkin. Dia selalu berhasil menyelesaikan kasus seperti ini. Senja! Kau buat saya geram!" Langit meremas rambutnya dengan kasar. Ia kesal karena tidak juga menemukan Senja."Tenanglah, Bos. Nyonya Senja pasti ketemu." Zack yang mulai mencemaskan keadaan Langit pun berusaha menenangkan pria itu."Bagaimana saya bisa tenang? Kau tahu Zack, Senja tidak punya cukup uang untuk bertahan. Bagaimana jika terjadi sesuatu padanya? Dia pergi membawa calon anakku. Saya tidak ingin
Baca selengkapnya
Bab 7 Rumah Sakit
Setibanya di rumah sakit, Langit langsung membopong tubuh Senja dan membawanya ke IGD. Dengan tidak sabar ia mendobrak pintu ruangan itu dan berteriak memanggil petugas yang ada."Siapa pun, tolong istri saya!" teriak pemuda itu sambil mendekati perawat yang tengah terkejut dengan kedatangan Langit yang tergesa dan mendobrak pintu dengan cukup keras."Kenapa diam saja? Cepat tolong dia!" Langit yang panik sedikit membentak para perawat itu. Membuat mereka tersentak dan kembali ke alam sadar.Seorang perawat langsung mengambil brankar yang berada di dekat pintu masuk ruangan itu dan petugas lain membantu Langit merebahkan tubuh Senja. Wanita itu langsung di dorong menuju pintu masuk ruang pemeriksaan."Maaf, Tuan tidak bisa ikut masuk. Silakan tunggu di sini." Seorang perawat mencegah Langit yang ingin ikut masuk ke dalam."Tolong selamatkan istri dan calon anak saya." Pria itu meminta dengan penuh harap."Kami akan melakukan semaksimal mungkin untuk menyelamatkan istri dan calon anak T
Baca selengkapnya
Bab 8 Terkejut
Hari ke dua Senja di rawat di rumah sakit pasca kejadian malam itu. Kondisinya sudah mulai membaik. Suasana ruang sakit tampak sepi. Langit harus ke kantor pagi-pagi hingga tidak bisa menemani wanita itu.Senja bangkit dari ranjang dan duduk. Kemudian menghela napas sedikit kasar. Ia kembali berpikir untuk melarikan diri dari Langit."Langit tidak ada di sini. Sepertinya Zack pun tidak mengawasi. Situasi rumah sakit juga sepi. Sebaiknya, aku pergi dari sini sekarang. Aku tidak ingin kembali pada laki-laki itu." Senja mencabut paksa selang infus di tangannya. Ia sedikit meringis menahan sakit. Darah menetes dari punggung tangan, tetapi ia tidak peduli. Dengan cepat Senja turun dari ranjang dan berjalan ke arah pintu. Mengintip dari sela jendela. Memastikan situasi aman hingga ia bisa lari. Wanita itu berjalan cepat menyusuri lorong rumah sakit sambil sesekali memegang perutnya yang masih sedikit nyeri.Namun, langkahnya terhenti saat di rasa ada yang memeluknya dari belakang. Ia berus
Baca selengkapnya
Bab 9 Posesif
Satu Minggu berlalu, Senja sudah diperbolehkan pulang ke rumah. Langit memapah Senja dengan hati-hati dan membantu wanita itu merebahkan diri di kamar. Namun, bukan di tempat Senja biasa tidur. Melainkan di kamar Langit."Kenapa membawa saya ke kamarmu, Mas?" tanya Senja yang terkejut karena tidak di bawa ke kamarnya oleh Langit.Langit menghela napas kasar. "Mulai sekarang, kamu tidur di kamar ini bersama saya karena tidak baik suami istri tapi tidur terpisah." Pemuda itu berkata sambil mengusap kepala Senja yang terbaring."Saya ingin tidur di kamar saya saja. Saya ....""Tidak! Kau harus tidur di sini! Jangan membantah!" Langit berkata dengan penuh penegasan sambil menatap tajam ke arah Senja seolah mengintimidasi. Senja mendengkus kesal sambil menelan ludah. Lagi-lagi tidak bisa membantah perintah Langit."Istirahatlah, saya mau mandi. Jangan macam-macam. Atau saya akan menghukummu!" Lagi-lagi kalimat ancaman yang keluar dari mulut tajam Langit. Membuat Senja tidak bisa berkutik da
Baca selengkapnya
Bab 10 Berkunjung ke Rumah Mertua
Langit tersentak. Ia meraih wajah Senja dan menangkupkannya. Menatap dua buah bola mata indah milik Senja yang tampak berkaca dan sedikit memerah."Maaf, maafkan saya Senja. Saya belum bisa melupakannya." Langit berkata dengan lembut sambil terus menatap Senja.Jleb. Hati Senja semakin sakit. Bagai tertusuk belati tajam. Dengan gamblangnya Langit mengatakan itu tanpa memikirkan sedikitpun perasaan Senja.Senja menghela napas kasar. Menelan pahit ludahnya. "Kalau kau masih mencintainya, kenapa tidak melepaskanku? Saya ikhlas kau bersamanya karena memang seharusnya dia yang mendampingimu, bukan saya." Senja berusaha kuat menahan sakit. Wanita itu berusaha berkata meski mulut terasa berat bersuara. "Saya memang masih mencintainya. Namun, Saya juga mencintaimu, Senja. Saya tidak bisa melepaskanmu." Langit kembali berkata meski pelan. Namun, kalimat demi kalimat yang keluar dari mulut lelaki itu begitu tajam terasa menembus jantung."Kau egois, Mas. Bagaimana bisa kau mencintai saya, semen
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status