Share

45. Dia Tidak Ada Lagi di Sana

Sebuah taksi mengantarkannya ke tempat itu. Semua masih terlihat sama seperti beberapa tahun lalu. Maryam mengintip dari balik jendela taksi sebelum akhirnya memutuskan untuk turun. Dia menghela nafas, berusaha menepis gemuruh di hatinya. Matanya memicing begitu melihat seekor anjing menyalak-nyalak, menatapnya dari kejauhan.

Tiba-tiba segala kenangan bersama David kembali terngiang.

“Maryam,” panggil David.

Maryam menoleh heran pada David.

“Ya?” jawab Maryam.

”You must be starving. Here are for you. Have them!” tawar David sambil menyodorkan makanan dan minuman di tangannya dengan sedikit gugup.

Maryam sedikit terkejut melihat kebaikan siswa pembelanya yang mendadak itu.

”Maaf, aku sedang berpuasa,” ucap Maryam mencoba menjelaskan.

“Puasa? Maksudmu, tidak makan tidak minum?” tanya David masih belum

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status