Forever Hours

Forever Hours

Oleh:  vanilla-shawty  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel12goodnovel
Belum ada penilaian
43Bab
1.7KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Zhafira Freya pikir hubungannya yang berjalan terlalu mulus dengan Arya Alvaro adalah sebuah kabar baik. Nyatanya, hubungan jarak jauh adalah jatuh yang cocok untuk mereka. Tanpa panggilan masuk, tanpa panggilan keluar, atau pun pesan yang sempat dibalas atau terkirim.

Lihat lebih banyak
Forever Hours Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
Tidak ada komentar
43 Bab
1 - Couple on A Potrait
Saat pertemuan, tak ada perjanjian. Kala perpisahaan, takdir yang dipersalahkan. Namun, bukankah hakikat bertemu memang hanya untuk berpisah? *** Awal Oktober 2021.   Do you love the rain, does it make you dance When you're drunk with your friends at a party? What's your favorite song, does it make you smile? Do you think of me? ...[1] Alunan musik mengudara lembut, menemani tiap helai anak rambut yang beterbangan akibat angin yang menelusup masuk dari jendela terbuka yang tirainya tersingkap. Denting lembut piano sang latar belakang bait menguar dari sebuah ponsel yang terletak di atas meja belajar, mendampingi tiap kedipan sayu sepasang mata bermanik cokelat tua. Berulang kali lagunya terputar. Sengaja diatur agar hanya berada di sana. Siapa pun yang mendengar mungkin akan terserang bosan dengan cepat akibat tak ada perub
Baca selengkapnya
2 - An Awkward Smile
Haruskah kukatakan jika semesta terlalu baik untuk membuat dua anak manusia tetap tersenyum dalam waktu lama? *** Pertengahan September, 2018. Kejadian dua minggu lalu layaknya air yang terkena panas, menguap begitu saja. Meskipun kerap kali wajah itu muncul di benaknya, tetapi terkalahkan dengan banyak tumpukan tugas yang menggunung di sudut meja belajarnya. Jika dipikir kembali, Fira hanya upik abu yang mengharapkan pangeran berkuda putih. Ia hanya gadis biasa, hidup sederhana bersama seorang ibu yang bekerja sebagai pegawai di sebuah tempat pengiriman barang. Jangan tanyakan ayahnya. Gadis itu bahkan tak tahu ke
Baca selengkapnya
3 - Guilty Feeling
Jika boleh, akan kupersempit semesta hanya untuk kita berdua. Hingga suatu hari kau menghilang, kutakkan kesusahan mencari di mana kau berada. Atau setidaknya tak perlu menahan lebih lama rindu yang tak kunjung mereda nan menyesakkan dada.***Asrama Putri, No. 11.Universitas Galang Udayana, Semarang.Awal Oktober, 2021.Langit hampir merona, memberikan gurat oranye kemerahan dengan sentuhan mega yang tersusun tak teratur. Fira masih setia duduk di kursi depan meja belajar. Menatap nanar pada sebuah benda yang membubuhkan kerinduan tak terhingga. Ia ingin menggenggam tangan itu lagi. Tangan yang selalu menariknya
Baca selengkapnya
4 - Pieces of Memory
Semakin tinggi harap, akan semakin sakit ketika dijatuhkan. Itu sebabnya orang melarang untuk berasa pada yang tak pasti. Terutama pada cinta yang akan selalu berujung perih.***Asrama Putri, No. 11Universitas Galang Udayana, Semarang Awal Oktober, 2021Angin membuat pepohonan saling menggesek dedaunan. Terdengar merdu ketika memasuki sebuah ruangan senyap ketika penghuninya sibuk menatap lembaran memo singkat di ujung jari. Aksaranya tak hanya membawa bermacam pertanyaan, tetapi juga ... sebuah harapan.Apa ini dari Arya?Jantungnya berdegup kencang, darah berdesir hebat
Baca selengkapnya
5 - Do You Have Any Clue Who's Missing You So Badly?
Tidakkah semuanya terasa begitu menyakitkan;saat rindu tak kunjung tersampaikan?Risau mendekap dengan selimut tebal;padahal di luar sana, badai kemarau mengamuk besar.Tidakkah kau mau mengurangi beban gelisah,yang kian merajalela di lubuk dada?***SMA 1 Perwira, Semarang.Pertengahan September, 2018."Oh, mati!" umpatnya agak keras sembari menepuk dahi.Di tengah lapangan dengan terik mentari yang merajalela, Fira ditarik-tarik lalu dihentikan mendadak saat teman berwajah orientalnya mungkin menging
Baca selengkapnya
6 - What are You Waiting For?
Asrama Putri No, 11,Universitas Galang Udayana, Semarang.Awal Oktober, 2021.Tumpukan buku di atas meja belajar tersinari oleh cahaya yang berasal dari jendela. Tirai putih itu bergelombang terkena angin ringan, sesekali menyentuh lembut tumpukan itu. Sebelum akhirnya, sepasang tangan berkulit kuning langsat hendak mengangkatnya.Akan tetapi, pemilik tangan itu mengurungkan niat. Manik kecoklatan milik Fira berlarian seolah memikirkan sesuatu. Ia lantas melirik benda persegi panjang yang masih terhubung dengan kabel berwarna putih.Haruskah?Rautnya tampak menimbang-nimbang. Masih cukup pagi dan Fira sudah dirundung kebimbangan. Dengan setelah celana capri pa
Baca selengkapnya
7 - Looking for Answer in A Place Unknown
Orang bilang, lebih baik mencari yang baru daripada menunggu. Namun, apakah orang baru menjamin akan lebih baik dari yang ditunggu? ***Awal Oktober, 2021."Iya, Bunda." Bibirnya melengkung tipis, lalu menguarkan tawa lirih.Kaki berbalut celana capri panjang kecoklatan itu melangkah pelan di atas bahu jalan dengan tangan sibuk menahan benda persegi ke telinganya. Trotoar itu memanjang, sedikit berkelok berwarna keabu-abuan. Setiap sepuluh langkah sekali, ada pohon mahoni berdaun lebat yang menaungi setiap langkahnya. Membuat siang yang agak terik itu berubah sedikit sejuk.Sesekali, dedaunan coklat keemasan menghambur jatuh ke arahnya. Menghias senyum tulus Fira yang mendengar seseorang di seberang sana berceloteh ria. "Fira juga rindu, Bunda. Apalagi
Baca selengkapnya
8 - Days, All One Kind, Go Chasing Each Others
Sama sekali tak berharap ada yang mengantikan tempatmu.Sebanyak apa pun yang singgah;sebanyak apa pun yang menyatakan cinta,aku bisa apa? Yang kulakukan hanya menunggu kapalmu;kembali ke pelabuhanku. *** Awal Oktober, 2021.Angin berembus lembut—menggoyang dedaunan hingga menimbulkan bunyi gemerisik menenangkan. Membuat siang yang semakin menua itu tak lagi begitu gerah. Selang beberapa lama, dedaunan berbentuk tak simetris berwarna coklat kemerahan jatuh dari rantingnya, menemui rerumputan. Seolah memberi pesan, bahwa sejauh apa pun jarak, jika memang tempatnya, sesuatu itu
Baca selengkapnya
9 - Blank Canvas with a Love Story Painting
Akhir September, 2018.Pelataran sekolah terbakar. Angkasa seolah ingin memayungi para insan dengan panas membara. Meskipun begitu, kepala sekolah tetap saja mengumpulkan para siswanya di lapangan. Beruntungnya, mereka diperbolehkan berteduh di bawah pohon yang tumbuh di pinggirannya.Bukan tanpa sebab, para siswa terpilih yang karyanya dipajang di mading sekolah kemarin akan mendapatkan hadiahnya langsung di hari itu. Walaupun terkesan tidak terlalu penting, tetap saja kepala sekolah memilih mengumpulkan para siswa SMA 1 Perwira sebagai bentuk kehormatan dan contoh agar ke depannya ada yang bisa berusaha memberikan karya terbaiknya lagi.Sepuluh murid—empat siswa dan enam siswi—dikumpulkan menghadap pada semua orang. Mereka diberi penghargaan dan juga hadiah yang telah dijanjikan. Siswa lainnya pikir, acaranya hanya sampai di sana. S
Baca selengkapnya
10 - I Just Hung The Canvas, Would You Make It Happen?
Awal Oktober, 2021.Di tengah gelapnya langit, bulan sabit menggantung cantik. Ia tak sendiri, ada ribuan bintang menemani. Sesekali angin bertiup; membuat dedaunan gemerisik sedikit, beberapa yang berwarna kemerahan lolos dari rantingnya dan jatuh menemui rerumputan. Hujan jatuh sebentar tadi sore, tetapi begitu bagaskara tenggelam, langit tampak cerah. Seolah tidak terjadi apa pun sebelumnya.Jendela di kamar itu belum juga ditutup. Tirai putihnya yang disingkap sedikit membuatnya berayun mengikuti irama angin yang tertiup. Sesekali menyapa lengan seorang gadis yang duduk di meja belajarnya; fokus pada selembar kertas dan pensil, sibuk mencorat-coret."Ra?" panggil gadis lain yang duduk di ranjang bagian bawah kamar itu. Di pangkuannya ada laptop yang menyala, sedangkan di atas tempat tidur sudah berserakan berbagai macam jenis buku. "Kamu begadang, nggak?"
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status