Share

Rencana penyusup

Sementara AdamS Company, sedang mengadakan konferensi pers bersama para sekutunya. Mereka semua sedang merencanakan sebuah strategi dan juga berencana untuk menyusup ke perusahaan Colorpark Company.

"Bagaimana apa di antara kalian ada yang mempunyai ide, untuk misi kita menyerang, perusahaan Coloroark Company!!" Semua orang terdiam, mereka merasa takut jika harus menyerang melawan, Ansel karena kemungkinan 80% mereka akan kalah.

"Kenapa semua diam, apa kalian takut!!" Semua orang kembali diam dengan wajah yang tertunduk, dan mereka sedang sibuk dengan pikirannya masing-masing.

"Pengecut, kalian semua pengecut. Jadi untuk apa kalian datang ke konferensi pers ini, jika kalian sama sekali tidak ingin membantuku." Semua orang terlihat sedikit gemetar, karena melihat, Rich sudah sangat emosi. Tapi, ada satu orang dari perusahaan sekutu yang angkat bicara.

"Maafkan kami, pak Rich. Bukan maksud kami untuk berdiam diri, tapi, anda sendiri tahu jika perusahaan kami masih dalam tahap berkembang belum sepenuhnya maju seperti perusahaan pak Rich. Jika perusahaan kami di serang, pak Ansel dan juga pasukannya kami tidak bisa menjamin perusahaan kami bisa kembali bangkit seperti perusahaan AdamS Company." Rich dibuat sangat geram dengan semua orang yang ada di ruang pertemuan, karena tidak ada satu orang pun yang mau membantunya.

"Pergi kalian semua, percuma saja kalian datang jika semua orang takut untuk melawan, Ansel dan juga pasukannya." Ruang pertemuan yang seharusnya penuh dengan provokasi, saat ini terlihat sangat mencekam dengan kemarahan, Rich.

"Tenang, Rich. Dan untuk kalian semua jika berkenan tolong segera tinggalkan kantor ini, terima kasih sudah bersedia datang." Semua orang yang berada di ruangan itu, satu persatu pergi meninggalkan, Rich secepat kilat.

"Kurang ajar, lihat saja nanti aku akan membalas semua perlakuan kalian." Dengan marah, Rich membuang dan melempar apapun yang ada meja ruang pertemuan.

"Tenang, Rich. Aku sudah punya ide untuk melawan, Ansel dan juga pasukannya. Aku akan mengutus anak buahku untuk menyamar sebagai pekerja di perusahaan milik, Ansel agar mereka bisa mengawasi gerak-gerik Ansel, dan juga pasukannya." Rich terlihat menyunggingkan senyum saat , Down memberikan ide cemerlang.

"Bagus, Down aku sangat puas dengan ide cemerlang mu. Pastikan anak buahmu melakukan tugasnya dengan sangat rapi dan hati-hati." Down sangat senang karena, Rich memuji kinerjanya.

"Terima kasih, Rich."

"Ya sudah, cepat perintahkan anak buahmu untuk segera bergerak." Dengan secepat kilat, Down pergi menemui anak buahnya yang akan bertugas untuk menyusup ke perusahaan Colorpark Company milik, Ansel yang terkenal sangat ketat penjagaannya.

****

Sementara di luar gedung perusahaan, terlihat seorang gadis berjalan dengan sangat lemah, dengan wajahnya yang tertunduk karena sedang menangis.

Saat itu tidak sengaja Ameera bertemu dengan, Down yang hampir saja menabraknya.

Tin

Tin

Tin..

"Apa gadis itu tuli, atau buta!!" Dengan cepat, Down menginjak rem mobil hingga, menimbulkan decitan pada ban mobilnya.

Citttt.

"Hey nona apa kau buta, kenapa kau berjalan ditengah kendaraanku?" Dengan geram, Down membuka pintu mobilnya dan membantingnya di depan, Ameera. Saat itu, Ameera yang sedang melamun dibuat terkejut dengan suara benda keras yang dibanting.

"Astaga, hey tuan apa maksudmu berlaku tidak sopan di depanku!" Tanpa rasa bersalah, Ameera bertanya apa maksud, Down bersikap seperti itu.

"Apa kau tidak punya mata, kenapa kau berjalan di tengah-tengah kendaraanku. Apa kau ingin mati, jika ingin segera mati sana pergi saja ke jurang atau gantung diri, jangan di depan mobilku." Seketika mata, Ameera dibuat melotot saat dirinya melihat ke sekeliling jalan.

"Hey, tuan jaga bicaramu aku ini masih normal enak saja bilang seperti itu. Tapi, kenapa aku ada disini!!" Saat Ameera sedang kebingungan, ekor mata, Down melihat seragam milik perusahaan Colorpark Company. Seketika ide jahat muncul di otaknya.

"Apa kau bekerja di, perusahaan Colorpark Company?" Dengan sedikit berhati-hati, Down bertanya.

"Tidak, aku sudah tidak bekerja disana lagi, aku sudah dipecat." Ameera berkata dengan nada sendu, justru itu membuat rencana yang sedang, Down susun semakin mudah.

"Apa bisa kita bicara di cafe depan sana, aku ingin menawarkanmu bergabung dengan Bisnisku." Ameere merasa bingung dengan situasinya saat ini, disisi lain dia sedang membutuhkan pekerjaan tapi, dia takut jika dirinya di tipu.

"Kamu tenang saja, aku akan memberikanmu jabatan yang lebih tinggi disana, kamu tidak perlu khawatir!!" Down, melihat guratan kekhawatiran dalam wajah, Ameera saat dirinya menawarkan untuk bergabung.

"Bukan seperti itu maksudku taun, hanya saja aku takut di tipu, dan di bohongi." Dengan sedikit gugup, Ameera mengatakan isi hatinya.

"Ha ha ha. Apa kau tidak percaya dengan ku, baiklah kau pikir-pikir terlebih dulu, ini kartu namaku jika kau berkenan untuk bergabung jangan sungkan-sungkan menghubungiku." Setelah memberikan kartu namanya, Down kembali melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.

"Aneh sekali orang itu, tapi lumayan juga sih kebetulan aku saat ini sedang membutuhkan pekerjaan." Setelah melihat nama perusahaan di kartu itu, seketika mata, Ameera berbinar.

"Down, sekretaris Presdir perusahaan AdamS Company. Astaga, mimpi apa aku semalam bagaimana bisa, sekretaris dari perusahaan AdamS Company meminta ku secara langsung untuk bergabung dengan perusahaannya." Ameera merasa jika dirinya sedang tertimpa durian runtuh, bagaimana tidak, baru saja dia mengalami masalah tapi, kabar gembira langsung datang menghampiri.

Sudah seharian, Ameera menimbang-nimbang keputusannya akhirnya, Ameera memutuskan untuk ikut bergabung dengan AdamS Company.

"Bagaimana keputusanmu, apa kau setuju bergabung dengan kami!!" Dengan meneguk minumannya, Down bertanya kepada Ameera yang sedang sibuk dengan pikirannya.

"Iya tuan, aku siap bergabung." Down tersenyum menyeringai saat, Ameera memilih bergabung dengannya.

"Maaf tuan, jika aku boleh tau disana aku bekerja sebagai apa?" Dengan sedikit gugup, Ameera bertanya.

"Ha ha ha, aku suka dengan orang yang berani bertanya padaku. Disana kau, akan menjabat sebagai anggota Intel, dimana tugas mereka harus siap dan berani untuk mengawasi gerak-gerik setiap musuh." Seraya berfikir, Ameera kembali bertanya maksud dari tugasnya sebagai anggota Intel.

"Jika tidak keberatan, bisakah tuan menjelaskan secara rinci tugas menjadi anggota Intel?" Down tersenyum dengan pertanyaan yang Ameera tanyakan.

"Mudah saja. Kamu hanya mengawasi dan menyelidiki apa rencana, Ansel dan pasukannya sekarang." Ameera semakin bingung dengan tugasnya sebagai anggota Intel, tapi, dia akan berusaha sebisa mungkin untuk bekerja dan membalas dendam terhadap, Ansel yang sudah merenggut kesuciannya dan tega membuangnya.

"Baik tuan, apapun itu aku akan berusaha sebisa mungkin. Lagipula aku juga mempunyai dendam pribadi terhadap pak Ansel." Down dibuat terkejut saat Ameera mengatakan mempunyai dendam terhadap, Ansel.

"Apapun dendam mu kami siap membantu, tapi kau harus datang ke perusahaan AdamS Company untuk meresmikan, jika kamu sudah bergabung dengan perusahaan kami." 

Setelah berhasil bergabung, dan menyetujui apa pekerjaannya. Ameera langsung pergi ke apartemennya mempersiapkan diri untuk misi menyusup dan mengawasi gerak-gerik, Ansel.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
CovieVy
siap2 ansel
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status