Share

Karma Dan Penyesalan(POV Tama)

Aku mencoba berdiri sekuat tenaga. Sungguh kasihan, melihat Rahma yang terus merintih kesakitan. Tapi, entah, rasa hambar itu kembali menggelitik hati.

Pikiranku kalut, masih membayangkan Salma dengan wajah teduhnya.

"Menolehlah Salma! Lihat aku! Lihat!!!Aku gak akan rela jika kamu pergi, sayang!" gumamku sambil menahan air mata, bukti kelemahanku sebagai lelaki. Namun, Salma tidak mungkin mendengar rengekanku lagi. Dia tidak menoleh sedikitpun padaku. Itu artinya, rasa cinta dan sayangnya telah pudar. Rasa ibanya pun telah hilang.

Sebenarnya, ingin sekali aku mengejarnya. Tapi, tidak mungkin juga aku meningglkan Rahma. Bahaya sedang mengancam keselamatan dirinya. Bukan hanya dia, tapi calon anakku.

"Mas, Mas! cepat bawa aku ke rumah sakit!"

suara Rahma menyadarkanku yang terus memandangi langkah Salma dan papa yang terus menghilang beserta bayangan mereka.

Kuhela napas panjang, menelan saliva dalam-dalam. Kuhampiri wanita yang telah menjadi istri sirriku selama dua tahun ini
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status