Share

Nun dan Pak Sabar

Hari itu Kafka tidak hadir. Nun sudah menghubunginya, tetapi tidak ada jawaban. Alif bahkan seharian itu mencoba menelepon Kafka, tetapi semua panggilannya diblokir. 33 kali, sebanyak butir tasbih. Sebanyak itu pula panggilan telepon dari Alif tertolak.

Anggap saja dia kurang kerjaan, tetapi dia bukan orang yang mudah menyerah. Alif tidak akan pasrah meskipun tanda-tanda restu Kafka sepertinya jauh dari jangkauan.

“Kafka pasti marah sama gue gara-gara kejadian waktu itu!” pikir Alif.

Dia akhirnya tidak bisa tidur nyenyak karena memikirkan sebuah rencana.

***

Malam harinya, Kafka memberi kabar kepada Nun bahwa dia ada urusan keluarga di luar kota. Dia sedang melakukan mediasi dengan keluarga besar ayahnya soal Nun, adik yang baru diketahui keberadaannya setelah sekian tahun.

“Ayah sudah lama meninggal. Saya sendiri diasuh oleh Om dan Tante, adiknya ayah. Mereka tinggal di luar kota. Jadi, kemarin saya ke sana untuk berdiskus

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status