Biro Jodoh Pangkalan Hati

Biro Jodoh Pangkalan Hati

Oleh:  Eneng Susanti  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
12 Peringkat
36Bab
4.3KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Nun, cewek dengan telekung model jadul itu betah banget ngejomlo. Padahal, dalam hatinya nih, dia tuh diam-diam mengagumi Kafka, pemilik sekaligus pendiri start up Pangkalanhati.com –biro jodoh online berbasis syariah– tempat dia bekerja sebagai Mak Comblang. Nah, di saat lagi anteng-antengnya mantengin Kafka, eh ... datang deh klien rese bernama Alif yang habis Googling tadi. Rusuh lah kehidupan Nun dibuatnya. Dia pun jadi terlibat masalah bukan hanya di tempat kerja, tapi juga dengan keluarganya. Mau tahu, apa rahasia yang disembunyikan Nun sampai dia terus ngejomlo padahal kerjanya di Biro Jodoh? Yuk, intip aja keseruan Biro Jodoh Pangkalan Hati dan kenalan dengan klien beraneka rupa serta para Mak Comblang unik di sini! Disclaimer: Versi cetak dari cerita ini sudah diterbitkan oleh LR Pro dan sudah bisa dipesan

Lihat lebih banyak
Biro Jodoh Pangkalan Hati Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Pinnacullata
wah baru baca dikit aja dah ketawa, lucu bgt nih seru pasti!!!
2023-12-29 11:49:10
0
user avatar
Hutami Hungkul
wahh keren ini, dan aku sudah beli buku persi cetaknya ...️...️...️...️...️ sukses untuk semua karya nya ...️
2022-07-09 05:33:23
1
user avatar
Lin shi
semangat terus
2022-06-16 19:12:34
1
user avatar
Humairah Samudera
Semoga sukses dan berkah selalu ya, Dek? Walaupun sudah tamat, saya tetap subscribe.
2022-04-11 21:35:32
1
user avatar
Aster Chronos
halo kak makasih ya udah mampir di ceritaku Surat Dari Venus, aku mampir juga nih hihi
2022-04-06 21:41:51
1
user avatar
Sepenuhnya.Manusia
Keren bgt kak! Semangat terus nulisnya, semoga banyak yg baca, Amin!
2022-03-18 20:10:24
1
user avatar
elevenmidnight
huhuhu gemass. lanjut kakk
2022-02-21 19:52:52
1
user avatar
Roesaline
Aku suka Kak, cerita kakak bikin nagih bacanya...
2022-02-21 18:16:26
1
user avatar
Dito Adimia
Kak, ceritanya bagus, easy going. semangat ya
2022-01-01 02:41:22
1
user avatar
DeyaaDeyaa
Haiiihhh bagus2 nama Ainun jadi The Nun ......... lanjuuttt kak
2021-12-28 17:12:11
1
user avatar
Tane
Wah, biro jodoh main juga ke sini...
2021-12-28 17:11:57
1
user avatar
Teha
Wah, akhirnya upload juga, kak. semangat ya!!
2021-12-28 14:16:17
1
36 Bab
Ketoprak The Nun
“Assalamualaikum,” sapa Nun bersama selengkung senyum di wajah mungilnya. Wajah khas mojang Pasundan itu dibingkai kerudung segi empat warna putih. Jilbab andalan tersebut ditampilkan dengan gaya hijab klasik ala 90-an. Itu membuatnya kerap disapa The Nun oleh sebagian orang.Gadis bernama lengkap Ainun Mardiyya itu baru saja tiba di kantor tempatnya bekerja, yakni sebuah Biro Jodoh berbasis syariah yang dijalankan dengan teknologi digital.Ketika Nun datang, para personel Biro Jodoh berlabel Pangkalan Hati itu sudah duduk manis di kubikelnya masing-masing. Itu artinya, Nun terlambat. Biasanya, dia datang paling pagi. Bahkan, lebih pagi daripada cleaning service.“Wa’alaikumsalam, Teh Nun,” Seorang gadis muda membals salamnya. Gadis itu merupakan pegawai baru di tempat Nun kerja. Namanya Listia. Orang kantor memanggilnya Dede. Kenapa begitu? Entahlah. Mungkin namanya mengingatkan kepada penyanyi terkenal di TV yang kerap disapa &lsq
Baca selengkapnya
Mimpi Nun dan Harapan Bapak
Seorang pangeran tampan menyodorkan sebuah sepatu yang terbuat dari kaca. “Pakailah sepatu ini, wahai Tuan Putri!” kata sang Pangeran. Bak Cinderella, Nun menjulurkan kaki berbalut mojah dan legging dari balik gamis. Dipakainya sepatu kaca itu kemudian mematut diri. Ukurannya pas sekali. Namun, hak yang terlalu tinggi membuat tubuh gadis mungil berusia 24 tahun itu goyah. Dia terjatuh, kakinya terkilir dan sepatunya pecah bersama bunyi ‘prang’ di dapur. Ya, di dapur. Bukan di kamar mandi. Dalam mimpi pun dia yakin, suara prang itu berasal dari dapur rumahnya. Nun menajamkan telinga meski matanya masih terpejam. Tidak peduli sepatu kaca atau pangeran tampan, instingnya membuat dia mengerjap seketika, menyingkap selimut, menyabet jilbab, dan melompat dari tempat tidur. Setengah berlari dia menuju dapur. Masalahnya bunyi prang itu muncul bersamaan dengan bunyi gedebuk orang terjatuh. Nun yakin benar, rumahnya yang berukuran 6x6 meter itu tidak mungkin di
Baca selengkapnya
Kriteria Selangit
Nun berjalan di trotoar dengan tas ransel yang isinya menyaingi kantong doraemon. Bukan hanya berkas pekerjaan, segala macam alat bantu kehidupan dia jejalkan ke dalam situ. Ada charger hp, payung, peralatan makan-minum, saputangan, minyak angin, tisue, hingga permen mint. Hanya peta dan Boots saja yang tidak dia bawa karena Nun bukan Dora. Hari ini Nun harus bertemu klien di sebuah caffe. Agendanya nadzor untuk ta’aruf. Kafka sudah memberikan pengarahan kepada Nun sebelum dia pergi ke luar kota, sore kemarin. “Ini klien penting. Member VIP,” kata Kafka, “dia sudah lima kali gagal ta’aruf dalam lima bulan ini. Kamu tahu apa artinya, kan?” Nun merasa jantungnya kembang kempis karena mata bosnya menatap setajam itu ke arahnya. Meski hampir pingsan, dia masih bisa mengangguk dan mempertahankan kesadaran. Klien VIP adalah pemilik gold membership. Mereka membayar uang keanggotaan dalam jumlah besar untuk mendapatkan jodoh dalam waktu singkat, yakni tidak l
Baca selengkapnya
Salah Pasang
Persis seperti di foto, lelaki berambut cepak, berkulit putih dengan mata sipit, hidung mancung dan dagu runcing itu duduk bersandar di kursi sebuah caffe. Santai tanpa beban. Kemeja slimfit membungkus badannya yang atletis. Jas casual tersampir di kursi. Sementara gawai keluaran terbaru miliknya tergeletak begitu saja di atas meja bersama segelas minuman bersoda. Ketika Nun tiba, lelaki itu langsung mendongakkan kepala. “Kamu, yang mau ta’aruf dengan saya?” tanya dia, bahkan sebelum Nun bersuara. Intonasi dan tatapan lelaki itu seperti meremehkan dia. Nun cepat-cepat memberi isyarat penyangkalan, “Bukan ... bukan saya,” kata dia sambil memasang wajah seramah mungkin. Sedongkol apa pun hatinya saat itu, dia tetap harus memberikan pelayanan prima sebagai Mak Comblang elite dari pangkalanhati.com. Lelaki itu menjulurkan bibir bagian bawahnya, jelas mencibir. “Saya consultan relationship dari pangkalanhati.com. Saya menggantikan M
Baca selengkapnya
Klien VIP
Kafka mengerem kendaraan secara spontan. Tubuhnya tertahan seatbelt sehingga dia tidak terjungkal ke depan kemudi. Itu terjadi begitu saja ketika Kafka mendengar salah satu pegawainya yang bernama Ainun Mardiyya berkata lewat sambungan telepon, “Nun salah menta’arufkan klien.” “Klien yang mana?” tanya Kafka setelah dia bisa mengatasi sport jantungnya barusan. “Klien VIP bernama Alif.” Kafka menghela napas berat. Ingin dia berkata kasar, tetapi dia juga sadar bahwa pegawainnya itu berhati lembut dan baperan. “Saya sedang dalam perjalanan pulang. Nanti kita bahas solusinya di kantor.” Demikian keputusan Kafka. *** Brak. Pintu kantor bak dihantam angin kencang, terbuka lebar-lebar didorong seseorang. Semua kru Biro Jodoh Pangkalan Hati yang hari itu mangkal di kantor sontak melempar pandang kepada tamu yang datang. Seorang pria jangkung berkulit putih masuk ke ruangan tanpa mengucap salam. Matanya menyimpan kobaran api yang menyal
Baca selengkapnya
Pengagum Rahasia
“Tidaaak ....” kata itu yang ingin Nun teriakan, namun yang keluar malah sebuah anggukan pelan. Dia memang tipe orang yang tidak bisa menolak permintaan, apalagi yang disertai ancaman pemecatan. “Nun ...?” Kafka ternganga. Namun, kemudian dia bernapas lega, meski agak kecewa. Nun juga sama. Dia terpaksa mengangguk demi menyelamatkan reputasinya di depan Kafka. Dia juga cukup tahu diri untuk tidak membebani bosnya dengan masalah. Lewat anggukan kecilnya, Biro Jodoh Pangkalan Hati setidaknya bisa selamat dari musibah yang dapat ditimbulkan oleh klien menyebalkan bernama Alif itu. Lelaki berpenampilan necis itu benar-benar merasa jumawa. Dia bersedekap sambil mengamati ekspresi ‘calon istrinya’ yang ketakutan. “Kondisiin tuh muka! Jangan nakut-nakutin gitu! Serem amat kayak The Nun,” celotehnya. Nun mendelik sambil membatin, “Udah tahu serem, kenapa juga diajak ta’aruf? Dasar kelainan!” Alif melengkungkan senyum sinis. Di otaknya sudah te
Baca selengkapnya
Dilamar Kakek-Kakek
Nun benar-benar heran dengan lelaki bernama Alif Sya’bani Abyansyah Khalifi alias Park Seo Joon kw itu. Sampai kembali ke rumah pun, Nun tetap tidak habis pikir. Dia bahkan jadi tidak bisa tidur karena memikirkan si Alif ini. Nun kira dia akan dibawa ke rumah atau ke sebuah tempat semacam caffe untuk bertemu sang Kakek. Ternyata, dia dibawa ke sebuah rumah sakit. Kakeknya Alif ternyata sedang menjalani perawatan intensif karena komplikasi penyakit yang dideritanya. Nun berkenalan dengan kakeknya Alif di ruang rawat VVIP. “Saya Yasin Khalifi, kakeknya Alif,” kata lansia yang terbaring lemah di atas ranjang pasien itu. Suaranya tidak jelas karena sesak napas. Selang nasal canula terpasang di hidungnya. Meski terbaring di electrical hospital bed yang canggih di ruang rawat VVIP dengan fasilitas setara hotel berbintang, kakek Alif tampak tidak berdaya. Gerakannya dibatasi oleh selang infus dan penyakitnya yang tidak kunjung sembuh. Dua orang ajuda
Baca selengkapnya
Alif dan Kafka
Sama seperti Nun yang tidak bisa tidur, Alif juga.“Apa ya, SnK-nya?” tanya Alif.Malam-malam buta dia menelepon Kafka. Terdorong rasa penasaran, gengsi pun disingkirkan.“Ka, lu tahu enggak SnK buat ngelamar The Nun?”Kafka mengucek matanya yang masih ngantuk akibat dibangunkan getar gawai di tengah malam.“SnK? The Nun?” CEO Biro Jodoh Pangkalan Hati itu bak orang linglung.“Iya. Dia ada ngabarin sesuatu enggak ke lu?”Di ujung telepon, Kafka beringsut duduk. “Kabar apa?” lelembutannya mulai kumpul.“Lah, kan gue nanya. Malah ditanya.”Kesadaran Kafka sempurna sudah demi mendengar ocehan tidak berguna dari mulut cucu mantan Bos-nya itu. “Lah, mana gue tahu? Lagian lu malam-malam ngebangunin gue cuma mau nanyain kabar Mak Comblang gue. Sengebet itu lu sama dia?”“Ko lu jadi sewot?” cecar Alif. Padahal jelas, dia sendir
Baca selengkapnya
Habibi Ya Nurul Ain
“The Nun, selamat, ya!” Seru Kak Pawpaw sambil merentangkan tangan, menghampiri Nun yang sedang mengisi tumbler-nya dengan air minum di dispenser. Nun datang paling awal pagi itu. Buntut sulit tidur dan mimpi buruk, dia jadi nafsu makan. Sarapannya pagi itu ketoprak yang level kepedasannya bikin enggak sabar untuk menghabiskan galon air mineral. “Selamat apa, Kak?” tanya Nun dengan bibir jontor. Dia teguk air dalam tumbler. “Pokoknya selamat,” tandas Kak Pawpaw seraya memeluk Nun hingga rekannya itu keselek. “Kata Bang Devan, kamu ta’aruf sama klien VIP yang waktu itu ke sini, kan?” “Uhuk-uhuk ....” Nun terbatuk-batuk seperti kakeknya Alif kemarin. Untung saja air yang diteguknya sudah meluncur jatuh dari kerongkongan dan tidak kembali lagi ke rongga mulut. Nun tidak heran kenapa Bang Devan bisa tahu masalah ta’aruf itu. Devan kan satu-satunya tangan kanan Kafka, orang kepercayaan CEO Pangkalanhati.com. Pastilah Kafka curhat kepadanya jika ada
Baca selengkapnya
Nun dan Kafka
Nun jadi lesu. Belakangan ini Kafka sering meninggalkan kantor untuk urusan yang tidak jelas. Bahkan Devan sebagai asisten sekaligus portal berita utama di Biro Jodoh Pangkalan Hati saja tidak tahu soal urusan Kafka di luar sana. Permintaan Kafka untuk bertemu Nun sepulang kerja pun batal karena ternyata dia tidak kembali ke kantor sejak tadi siang. Nun pulang ke rumah dengan hati hampa. Pikirannya selalu terpaut kepada Kafka, lelaki yang sudah menarik hatinya sejak pandangan pertama. “Berapa banyak jomlowan dan jomlowati yang kesulitan mencari jodoh saat ini? Itu pertanyaan pertama yang membuat saya melirik bisnis Biro Jodoh ini,” kata Kafka di sebuah seminar. Kafka menjelasakan, kesulitan mencari jodoh tentu dilatari oleh banyak hal. Salah satunya adalah sempitnya waktu atau kecilnya kesempatan untuk bertemu, berinteraksi, dan saling mengenal lawan jenis. Bisa karena sibuk bekerja, sibuk belajar, kepribadian yang sangat tertutup, dan lain-la
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status