Share

Farizka dan Angga

“Farizka,” panggil seseorang saat Farizka menuruni anak tangga dari lantai dua.

Ternyata, Angga. Guru Olahraga itu menatap Farizka sambil tersenyum dari ujung tangga lantai satu.

“Untung ada Angga.” Farizka berjalan bersebelahan dengan Angga menuju ruang guru.

“Kok belum pulang?”

“Iya, masih lembur,” jawab Farizka dengan napas yang masih memburu.

Angga menghentikan langkahnya. Kali ini, mereka berhadapan. Angga menatap Farizka.

Bukannya Farizka tidak tahu. Sebenarnya, dari awal Farizka tahu bahwa Angga ada rasa yang tidak biasa. Itulah kenapa Milna dan teman-temannya tidak menyukainya. Mungkin alasan “hati” ini masuk ke dalam salah satunya. Tentu saja juga ada segudang alasan lain untuk orang yang iri. Mau sebaik apa pun, kalau berhadapan dengan orang yang iri, semua akan terlihat salah.

“Lembur apa lagi?” Angga menatap lurus ke a

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status