Dario sudah di atas motor menuju tempat kontes yang di adakan di mess perusahaan penjaga Boa Groups yang ada dipinggiran kota. Stefanie sudah pulang ke apartemennya sendiri. Dia nampak tidak rela ketika Dario izin pergi.Setelah menunjukan kartu akses kepada penjaga gerbang,Dario di izinkan masuk. Sudah banyak mobil yang terparkir di halamannya. Beberapa sosok tidak dia kenal berlalu lalang sambil menatapnya dengan aroma permusuhan yang kental.Fabian memanggil dari jauh. Dario lantas menghampirinya. Mereka berjalan beriringan menuju kesebuah ruangan yang ada di dalam gedung.“Apakah mereka peserta?” tanya Dario mengenai orang-orang yang dia temui di parkiran.“Iya. Mereka adalah anggota tim A. Satu orang anggotanya bisa mengalahkan 10 orang penjaga biasa,” Jawab Fabian.“Apakah nona Lili tidak mempunyai anak buah dari tim A?” tanya Dario lagi.“Nanti kau akan tahu.”Keduanya memasuki ruangan yang cukup luas dengan orang-orang yang Dario kenal dari tim F sedang melakukan peregangan. A
Agnes adalah anak yatim piatu. Dia diadopsi oleh Connor saat umur 12 tahun karena terlihat lebih menonjol dalam kecerdasan. Selama 7 tahun, dia mendapatkan pelatihan khusus dalam melakukan penyamaran dan spionase.Sudah berapa kali lawan Bisnis Connor jatuh berkat penyamaran yang dilakukan Agnes. Dia akan menyusup ke lingkaran utama dan mengambil informasi yang bisa digunakan ayah asuhnya. Kesuksesannya dalam menyusup mendekati 100 persen.Dari pertama mereka bertemu, Agnes sudah mengagumi sosok Connor yang menurutnya sempurna. Bertambah usia, rasa kagum itu berubah jadi cinta. Dimatanya, Connor menjelma jadi orang suci laksana dewa. Agnes akan melakukan apapun agar Ayah asuhnya itu memujinya.Tak terkecuali ketika Connor memintanya untuk menyusup ke tempat Lili. Sebagai orang berpengalaman di dunia bisnis, kehadiran Lili dianggap sebagai ancaman. Makanya Connor ingin tahu sepak terjang sepupunya itu langsung dari dalam lingkaran.“Bagaiamana kau akan menjelaskannya, Agnes?” tanya Lili
Tuan Besar Wallace bukanlah orang yang terlahir kaya. Justru dia adalah yatim piatu yang harus berjuang demi hidupnya di jalanan.Jalanan yang keras telah mengajarkannya arti dari perjuangan. Demi sesuap nasi dan recehan dollar, dia melihat beberapa orang harus meregang nyawa.Nama aslinya Edinson, tanpa nama keluarga. Dia belajar bertarung ala jalanan yang kejam dan keras. Untungnya dia tidak ikutan beberapa temannya yang jadi preman.Edinson bertarung hanya untuk melindungi dirinya sendiri. Awal mula dia terlibat dalam dunia pertarungan, di mulai saat bekerja di sebuah toko sayuran.Setelah melalui berbagai kejadian, Edinson bertemu dengan anak-anak yatim piatu dan mulai berkumpul bersama. Dia berhenti berkelahi dan kembali bekerja di pasar."Mulai besok uang keamanan akan dinaikan 30 %," ucap salah satu preman ditengah pasar. "Ini sudah perintah dari ketua Brook."Para pedagang yang mendengarnya mulai saling berbincang sendiri. Mereka sedang di kumpulkan di tengah-tengah.Para pedag
"Rumah Hudson dibakar oleh anak buah Brook."Suara itu pelan datang dari belakang Edinson. Pemilik suara adalah Beno, tetangga Hudson sekaligus sesama pedagang di pasar. Umur mereka tidak terpaut jauh."Apa maksud anda tuan Beno?" tanya Edinson heran."Aku melihat anak buah Brook masuk ke rumah Hudson sebelum kebakaran terjadi." ujar Beno lagi sambil berbisik. Matanya awas melihat ke sekeliling."Apa kau yakin?" Edinson coba meyakinkan. Jika apa yang dikatakan Beno benar, ini termasuk tindakan kriminal."Hei, Edinson. Aku sudah tua tapi mataku masih normal. Aku bilang begini karena kamu sudah menolong Hudson.Kau tahu kenapa para pedagang banyak yang pindah? Itu karena Hudson bilang dia ingin pindah duluan.Yang lain lama-kelamaan berpikiran sama. Pungutan dari Brook sangat memberatkan. Aku juga tadinya mau pindah.Brook mungkin mengira Hudson menghasut yang lain, makanya dia dihabisi."Beno menjelaskan panjang lebar dengan masih berbisik. Edinson menatap tajam pria paruh baya itu samb
Area pemukiman itu sedang ramai dengan pria-pria berwajah garang mondar-mandir seperti mencari sesuatu.Mereka terbagi dalam kelompok 3-4 orang. Saat dua kelompok bertemu, mereka akan berbagi informasi, setelah itu mereka akan berpencar kembali.Orang-orang yang tinggal disitu hanya melihat dari balik pintu dan jendela. Mereka tidak berani keluar karena mengenali para pria itu adalah anak buah Brook, kepala preman yang menguasai pasar dan sekitarnya.Sebagai orang pasar, Edinson juga mengenali mereka . Dengan nafas masih memburu, dia bersembunyi di balik puing-puing bekas bongkaran rumah.Dengan tubuhnya yang ringan, dia berlari kencang dan berhasil selamat menghindari kejaran orang-orang itu."Hei, apa kalian sudah memeriksa puing-puing itu?" sebuah suara terdengar dari pinggir jalan.Dari celah kecil, Edinson dapat melihat ada sekitar 5 orang berkumpul. Yang bertanya tadi adalah pria tinggi besar dengan bekas luka dibagian wajahnya."Belum ketua," jawab salah satu pria yang lain."T
"Apa yang kalian lakukan pada saudaraku?"Suara dingin terdengar jelas keluar dari mulut Edinson."Kau hanya bocah kemarin sore. Aku akan mengalahkan mu dan menjadikan samsak tinju untuk latihan anak buah ku," balas sang ketua tanpa mau menjawab.Dia mengatakan itu untuk mengusir rasa ngeri yang ia rasakan. Ada keraguan untuk mengalahkan anak muda yang berdiri gagah di hadapannya."Kalau begitu, aku harus menghabisi kalian semua dan menarik lidah kalian untuk mengaku."Setelah berkata seperti itu, Edinson berlari menyerang. Dalam sekian detik, mereka sudah beradu tinju dan tendangan.Sang ketua merasakan bagian tubuhnya memar saat beradu dengan Edinson. Padahal kalau dilihat-lihat, tubuhnya lebih berisi daripada lawannya itu.Melihat sebuah celah yang dibuat Edinson, sang ketua mengarahkan tinjunya ke bagian perut. Hanya beberapa inchi lagi sebelum menemui sasaran, tinjunya malah meleset.Lawannya melompat ke atas dan membuat tendangan berputar yang mendarat telak di bagian kiri kepala
Brook turun dari mobil dengan amarah yang bergejolak. Para anak buahnya yang disuruh menjaga gudang, sudah terbaring tak sadarkan diri."Bangunkan mereka dan seret kemari!""Baik!"Beberapa orang segera berlari menghampiri rekan-rekannya yang masih terkapar dan menyeretnya ke hadapan Brook.Salah satunya kemudian sadar dan dipapah untuk berdiri. Melihat Brook berdiri dihadapannya, pria itu ketakutan."Tu-tuan Brook. Am-ampuni kami, tuan." Kata pria itu sambil terbata-bata."Siapa yang melakukan ini?" tanya Brook menghiraukan ucapan anak buahnya yang gagap."A-ada anak muda yang kami tidak kenal menerobos kemari. Dia bilang mencari saudaranya. Kami sudah mencoba melawan, tapi dia terlalu kuat, tuan."Bruuk!Pria itu dan orang yang membantunya berdiri terjatuh kebelakang. Brook baru saja menendang perut pria yang berbicara tadi.Pria itu kembali berdiri dengan susah payah. Dia hanya menunduk masih dengan ketakutan. Dia sudah babak belur di hajar Edinson, dia tidak mau dihabisi oleh bosny
Ada yang bilang setiap yang ada di dunia ini ada harganya. Jika ada yang menolak ketika disodorkan uang, itu berarti harganya belum tepat.Begitu juga dengan Edinson. Pria yang memberikan uang itu adalah pemilik perusahaan penjaga keamanan Sinclair, tuan Trevor Sinclair. Dia ingin menarik Edinson menjadi salah satu anak buahnya.Cerita Edinson mengalahkan satu kelompok preman yang kuat sendirian menarik perhatian Trevor. Sebagai penyuka orang kuat, dia ingin melihat Edinson.Karena punya saudara-saudara yang harus dia jaga, Edinson menolak ketika Trevor datang menawarkan kesempatan bergabung untuk pertama kali.Trevor tidak menyerah. Dia menjanjikan akan menjaga saudara-saudara Edinson sementara dia bekerja untuknya.Setelah berpikir kesekian kali dan tukar pikiran dengan Lupin sebagai penggantinya nanti, Edinson akhirnya mengiyakan.Lagi pula, mereka bisa lebih aman jauh dari Edinson. Kejatuhan Brook bisa menarik musuh-musuhnya untuk membalas dendam.Sumber kekuatannya bisa jadi kelem